DH Finda
DH Finda
Oleh :
Finda Safitri
110.2011.106
Pembimbing
DR. Kholis Ernawati S.Si.M.KES
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Studi Kasus dengan judul LAPORAN STUDI KASUS GANGGUAN GIZI PADA
LANSIA
DENGAN
BERDASARKAN
HIPERTENSI
PENDEKATAN
DAN
ILMU
GASTRITIS
KEDOKTERAN
EROSIF
KRONIK
KELUARGA
DI
Pembimbing,
DR. Kholis Ernawati S.Si.M.KES
KATA PENGANTAR
KRONIK
BERDASARKAN
PENDEKATAN
ILMU
KEDOKTERAN
7. Dr. Julietta Tantri dan selaku staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Koja
yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penulisan laporan ini.
8. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Kojayang telah memberikan
bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
9. Orang tua dan Keluarga tercinta yang selalu memberika doa, restu, semangat dan
motivasi.
10. Kelompok 3 Kepaniteraan Kedokteran Keluarga periode 11 Juli 22 Juli 2016 dan
Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama dalam
menyusun laporan ini
Tim Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
Tim Penulis................................................................................................................................3
Daftar Isi.....................................................................................................................................4
BERKAS PASIEN..................................................................................................................5
A. Identitas Pasien............................................................................................................5
B. Anamnesis...................................................................................................................5
C. Pemeriksaan Fisik........................................................................................................7
BERKAS KELUARGA.........................................................................................................9
A. Profil Keluarga............................................................................................................9
B. Berkas Keluarga........................................................................................................17
C. Identifikasi Permasalahan Yang Didapat Dalam Keluarga........................................18
D. Diagnostik Holistik (Multiaksial)..............................................................................19
E. Rencana Penatalaksanaan..........................................................................................20
F.
Prognosis...................................................................................................................21
G. Lampiran....................................................................................................................22
BAB I
LAPORAN KASUS
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 63 tahun
Status
: Janda
Pekerjaan
: Pedagang Makanan
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
Alamat
B. Anamnesis
Dilakukan secara Auto-anamnesis pada tanggal 21-25 Juli 2016 pukul 10.30 WIB di
Puskesmas Kecamatan Koja dan rumah pasien.
1. Keluhan Utama: Kontrol hipertensi dan gastritis erosif kronik
2. Keluhan Tambahan: Pusing dan nyeri kepala, gatal-gatal di tangan
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Lansia Puskesmas Kecamatan Koja didampingi oleh
anak kandung dengan dengan tujuan kontrol hipertensi dan gastritis erosif kronik
yang dilakukan setiap minggu. Pasien saat ini mengeluhkan badan lemas yang sudah
sering dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan lain yang dirasakan berupa pusing,
Rasa pusing dan nyeri kepala diikuti dengan keluhan mata berkunang-kunang serta
tengkuk yang terasa pegal. Terkadang pasien merasakan telinga berdenging saat
1
pusing. Pasien sering merasakan nyeri perut di ulu hati ketika melewatkan jadwal
makan dan terkadang malam hari. Nyeri perut dirasakan perih seperti tertusuk.
Keluhan dirasakan selama 1-2 jam dan berkurang setelah meminum obat dari RS.
Keluhan ini dirasakan mengganggu aktivitas berdagang sehingga pasien saat ini
berhenti berdagang sampai merasa sudah sembuh. Keluhan nyeri kepala terkadang
dirasakan disertai rasa pegal dan kaku pada leher dan bahu.
Saat pasien datang ke Puskesmas dilakukan pemeriksaan berat badan dan
tinggi badan. Menurut dokter yang memeriksa berat badan dan tinggi badan pasien
serta memeriksa kondisinya, pasien memiliki berat badan yang kurang. Pasien jarang
memeriksakan berat badannya sehingga tidak mengetahui dengan pasti perubahan
berat badannya.
Pasien mengaku bahwa pola makan pasien pasien awalnya tidak teratur,
namun setelah sakit pasien mulai mengontrol makannya sebanyak 2-3x sehari. Variasi
lauk yang dikonsumsi umumnya meliputi sayur dan tahu tempe. Pasien mengaku
menyukai makanan yang asin dan pedas, namun sudah mulai mengurangi konsumsi
jenis makanan tersebut. Pasien mengaku sering melewatkan jam makan dan jarang
mengemil karena sibuk berjualan dan sering merasa tidak lapar. Terdapat gangguan
makan berupa perih beberapa saat setelah makan dan cepat kenyang.
Keluhan pusing berputar, nyeri perut atau dada menjalar disangkal oleh
pasien. Pasien juga menyangkal adanya keluhan mata kabur dan sesak nafas saat
menjalani aktivitas sehari-hari. Pasien tidak merokok. Pasien jarang mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan. Konsumsi buah dikatakan jarang, namun konsumsi
sayur cukup sering. Saat ini BAB dan BAK pasien tidak terdapat keluhan.
Keluhan nyeri kepala dirasakan hampir setiap hari, sehingga pasien mencoba
mengobati sendiri dengan membeli obat nyeri kepala di warung. Persepsi pasien
terhadap sakitnya pasien mengetahui faktor faktor yang memicu hipertensi seperti
makanan yang dirasa asin dan gurih, makanan pengawet dan sebagainya. Selain itu
pasien mengetahui pola makan yang sedikit namun sering dan makanan dapat memicu
timbulnya nyeri perut. Terkadang pasien masih sering mengabaikan jam makan dan
membiarkan nyeri perutnya jika dirasakan belum mengganggu aktivitas.
b. Pasien memiliki riwayat maag sejak 10 tahun yang lalu. Pasien sudah dirawat 5x
di RSUD Koja dengan keluhan lemas, nyeri perut ulu hati disertai BAB berwarna
hitam. Pasien sering mendapatkan transfusi setiap dirawat di RS.
c. Riwayat asma, penyakit jantung, diabetes melitus, kolesterol, asam urat, sakit
ginjal, dan alergi obat disangkal pasien.
5. Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan Kerja:
a. Saudari perempuan pasien diketahui menderita hipertensi.
b. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama.
6. Riwayat Obstetri dan Ginekologi:
Menarche pasien saat usia 12 tahun, pasien saat ini sudah menopause sejak 5
tahun yang lalu. Pasien sudah pernah melahirkan 6 orang anak. Anak pertama sampai
anak ke 4 lahir di dukun beranak dikarenakan belum adanya bidan desa saat itu. Pada
kehamilan anak ke-5 dan ke-6, pasien sering mengontrol kehamilan ke bidan namun
belum pernah mendapatkan imunisasi. Pasangan pasien sudah meninggal dunia sejak
6 tahun yang lalu. Riwayat hubungan seksual terakhir pasien diketahui 5 tahun yang
lalu.
7. Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah minum obat amlodipin 5 mg sejak 24 tahun yang lalu
yang diminum setiap hari. Selama minum obat, tensi pasien stabil dalam batas
normal. Sejak 10 tahun yang lalu, pasien setiap hari mengkonsumsi obat anti nyeri
yang dibeli sendiri di warung setiap kali nyeri kepala.
8. Riwayat Makanan
Nafsu makan pasien baik, pasien pernah membatasi asupan makan yang dikonsumsi
sehari-hari berupa makanan yang pedas dan asin maupun gurih. Kebiasaan makan 23x sehari dengan nasi dan lauk pauk berupa sayur-sayuran, tahu dan tempe. Pasien
jarang memakan daging merah semenjak diketahui menderita hipertensi sejak 24
tahun yang lalu. Riwayat merokok dan minum kopi disangkal oleh pasien.
9. Riwayat Sosial dan Ekonomi:
Pasien ibu dari Nn. M, Tn. D dan Tn. T. Pasien sudah tinggal di rumah
tersebut selama 23 tahun. Pasien bekerja sebagai penjual nasi goreng di pasar, namun
selama 2 bulan ini pasien berhenti berjualan dikarenakan penyakit yang kambuh.
Pekerjaan ini sudah ditekuni pasien selama 5 tahun. Suami pasien sudah meninggal
dunia sejak 5 tahun yang lalu. Anak ke-4 pasien, Nn. S, bekerja sebagai pegawai
pabrik kipas angin dengan penghasilan Rp. 1.000.000 per bulan. Anak ke-5 pasien
3
merupakan seorang pegawai lepas yang saat ini masih menganggur selama 1 bulan.
Anak ke-6 pasien merupakan seorang buruh harian dengan penghasilan tidak menetap
Rp. 500.000 Rp. 800.000 per bulan. Hubungan komunikasi antara pasien dengan
lingkungan penjual cukup baik, begitupula di lingkungan sekitar rumah. Pasien sering
mendapat masukan biaya hidup tambahan dari kedua anaknya yang sudah menikah
sebesar Rp. 500.000 Rp. 600.000 per bulan. Pasien banyak menghabiskan waktunya
di pasar dan pulang pada siang hari langsung menuju rumah. Hubungan komunikasi
pasien anak-anak pasien cukup baik. Keluarga pasien sering berkumpul bersama di
rumah pada malam hari. Anak pasien sering membantu pasien dalam mengurus
pekerjaan sehari-hari, serta membantu menyiapkan dagangan pasien di saat tidak
bekerja.
10. Riwayat Kebiasaan
Pasien mulai beraktivitas sehari-hari dengan bangun tidur pada pukul 03.00,
dilanjutkan dengan shalat tahajud dan kemudian menyiapkan jualan. Pada pukul 05.00
pasien mandi mulai berjualan makanan di pasar sampai jam 11.00. Pasien pergi
berjualan menggunakan sebuah gerobak dipasar dan diantar dengan motor oleh
anaknya. Biasanya pasien sarapan pagi dengan makanan yang di jual di pasar dan
sering mengkonsumsi makanan yang pedas. Setelah berjualan pasien pulang ke rumah
dan memasak makanan. Pasien biasanya makan siang jam 13.00 dan setelah itu jarang
mengkonsumsi cemilan pada sore harinya. Pasien melanjutkan istirahat sampai sore
dan melakukan aktivitas ringan di rumah seperti menonton TV dan berinteraksi
dengan tetangga. Makan malam biasanya dilakukan jam 19.00 malam bersama
keluarga. Terkadang pasien tidak makan malam karena merasa tidak lapar. Pada pukul
21.00 pasien tidur.
Pola makan pasien dua sampai tiga kali sehari dengan porsi sedikit. Pasien
hanya makan makanan rumah saat malam dan siang hari. Konsumsi sayuran hampir
terpenuhi setiap hari, namun kosumsi buah kurang. Kebiasaan berolahraga pasien
jarang dikarenakan pasien sibuk akan aktivitasnya sehari-hari. Dari segi spiritual,
pasien tidak pernah meninggalkan shalat nya dan sering melaksanakan shalat tahajud.
Kebiasaan menabung terkadang tidak diterapkan pasien. Pendapatan dari hasil
berjualan dan penghasilan anaknya tidak dapat ditabung.
C. Pemeriksaan Fisik
: Compos Mentis
Tek. Darah
: 140/80 mmHg
Frek. Nadi
: 100 x/menit
: 36,5 C
Status Gizi
IMT Ny. S:
IMT =
BB
36
=
=16
2
(berat badan kurang)
( TB ) ( 1,5 ) 2
Tabel 1. Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT
KATEGORI
< 18,5
Berat badan kurang
18,5 24,9
Berat badan normal
25.00
Kelebihan berat badan
25,00 29,9
Pre-obesitas
30,00-34,99
Obesitas kelas I
35,00-39,00
Obesitas kelas II
40,00
Obesitas kelas III
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
Metode Broka :
Berat badan ideal
Status Gizi
Kategori
< 90%
Berat badan kurang
90 110%
Berat badan normal
110 120%
Berat badan lebih
>120%
Gemuk Berat badan
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
Status Gizi
3. Status Generalis
Kepala
Wajah
Mata
Hidung
Mulut
dicabut
: Simetris
: Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), hiperemis (-).
: Septum nasi ditengah, rhinoreae (-).
:Lidah tidak kotor, gigi lengkap, tonsil T1-T1 tenang, faring
A. Pemeriksaan Penunjang
1. Periksa darah rutin (Hemoglobin, Hemotokrit, Leukosit, Trombosit).
2. Endoskopi
3. Tes nafas urea
6
II.
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga: Alm. Tn. M (Suami Pasien)
b. Identitas Pasangan: Ny. S berusia 62 tahun (Pasien)
c. Struktur Komposisi Keluarga:
Nama
Kedudukan
dalam
Keluarga
Gende
r
Umu
r
Pendidika
n
Pekerjaan
Keterangan
Tambahan
Terakhir
1.
Ny. S
Isteri
62 th
SD
Ibu Rumah
Tangga
Pasien
3.
Nn. M
Anak
35 th
SD
Pegawai
Pabrik
4.
Tn. D
Anak
29 th
SMK
Pegawai
lepas
5.
Tn. M
Anak
24 th
SD
Buruh
harian
2. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah single parent family yaitu keluarga yang terdiri dari
pria atau wanita yang sudah bercerai, berpisah, atau ditinggal mati serta anak-anak
mereka tinggal bersama. Keluarga ini terdiri Ny. S yang berusia 62 tahun, Nn. M
7
yang berusia 35 tahun dan merupakan anak keempat pasien, Tn. D yang berusia
berusia 29 tahun yang merupakan anak kelima pasien, dan Tn. M berusia 24 tahun
yang merupakan anak keenam pasien.
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Friedman (1998), Ny. S berada di tahapan siklus keluarga yang
kedelapan, yaitu keluarga dalam masa pensiun dan lansia.
3. Family Map
: milik sendiri
Daerah perumahan
: padat
Kesimpulan
Luas rumah: 10 x 5 m2
kurang
sehat,
walaupun
terdapat
jamban keluarga.
buah.
Pasien
lebih
sering
konsumsi
makanan
rumah
Faktor
Keterangan
Kesimpulan
kesehatan
berobat ke
BPJS kelas III (Rp. murah dan jarak yang tidak terlalu
25.500 / orang / bulan).
Cukup memuaskan
cukup
puas
dengan
6.
Kalori
Karbohidrat
11
Protein
Lemak
Pagi
Siang
Nasi uduk
260 kal
32 gr
Nasi putih
175 kal
40 gr
Sayur asem
25 kal
5 gr
Tahu
75 kal
7 gr
Minyak
45 kal
Malam
Nasi putih
175 kal
40 gr
Sayur asem
25 kal
5 gr
Tahu
75 kal
7 gr
Minyak
45 kal
Total kalori pada tanggal 20 Juli 2016: 900 kalori
4 gr
4 gr
1 gr
5 gr
4 gr
1 gr
5 gr
-
12 gr
7 gr
5 gr
7 gr
5 gr
Protein
4 gr
4 gr
1 gr
Lemak
12 gr
-
7 gr
4 gr
1 gr
2 gr
5 gr
-
7 gr
-
2 gr
5 gr
12
Protein
4 gr
4 gr
1 gr
Lemak
12 gr
-
6 gr
4 gr
1 gr
3gr
5 gr
-
6 gr
-
3gr
5 gr
Menurut pengakuan pasien, pasien minum air mineral sebanyak kira-kira 6 gelas
dalam satu hari ketika waktu senggang.
Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny.J mendapat total kalori per hari :
o Tanggal 20 Juli 2016: 900 kal
o Tanggal 21 Juli 2016: 850 kal
o Tanggal 22 Juli 2016: 910 kal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari, adalah 886,66 kalori sedangkan kebutuhan
kalori pasien adalah:
Penentuan Status Gizi Berdasarkan Rumus Broca
1. Jumlah kebutuhan kalori perhari :
1. Kebutuhan kalori basal
2. Koreksi
Kesimpulan :
13
Setelah menghitung kebutuhan kalori serta melihat food record pasien selama 3 hari,
maka dapat disimpulkan bahwa setiap hari nya menu makan pasien Ny. S kurang dari
jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.
Komunikasi antara anggota keluarga terjalin dengan baik dan dalam pengambilan
keputusan Tn.O selalu mempertimbangkan pendapat anggota keluarga lain.
Hubungan Ny.J dengan menantu dan cucunyanya dirasa cukup dekat.
c. Fungsi Ekonomi
Penghasilan sehari-hari keluarga pasien hanya mecukupi untuk kebutuhan seharihari keluarga. Penghasilan keluarga ini didapat dari hasil gaji anak pasien yang
bekerja sebagai pegawai pabrik dan buruh harian dengan total penghasilan sekitar
Rp. 2.000.00 -2.500.000 per bulan. Saat ini pasien tidak bekerja karena sakit.
d. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat penduduk, rumah
pasien sendiri memasuki gang kecil dan berdempetan dengan rumah yang lain.
Keluarga pasien dikenal sebagai keluarga yang baik dan sopan terhadap tetangga.
Pasien juga sering bersosialisasi dan mengikuti kegiatan warga sekitar.
e. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SD. Dua dari enam anak pasien memiliki
pendidikan terakhir SMP dan empat lainnya memiliki pendidikan teakhir SD.
Pola makan pasien yang tidak teratur dan sering menahan lapar.
Anak pasien kurang memperhatikan pola makan dan asupan makanan pasien.
Anak pasien kurang memperhatikan kesehatan keseluruhan pasien.
Kebiasaan Ny. S yang menyukai makanan asin seperti telor dan ikan asin, tahu
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya).
a) Kedatangan: Pasien datang sendiri diantar dengan anak ke Puskesmas
Kecamatan Koja dengan tujuan kontrol penyakit hipertensi dan gastritis erosif
15
kronik. Keluhan yang dirasakan badan terasa lemas dan rasa tidak nyaman di
ulu hati.
b) Persepsi: Pasien menganggap bahwa penyakitnya ini dapat disembuhkan bila
rajin minum obat.
c) Harapan:
a. Pasien berharap penyakitnya dapat sembuh dan tidak akan kambuh lagi.
b. Pasien dapat menaikkan berat badannya agar pasien selalu sehat dan terlihat
segar.
d) Kekhawatiran:
a. Pasien khawatir penyakitnya ini dapat menjadi berat dan harus dirawat di
rumah sakit.
b. Pasen juga khawatir tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dan tidak
mendapat penghasilan tambahan dari hasil penjualan.
2. Aspek klinik
Diagnosis kerja : Hipertensi kronis dan gastritis erosif kronik disertai gizi kurang.
3. Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
a.
b.
c.
d.
16
E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 9. Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Aspek
Personal
Kegiatan
Sasaran
Waktu
Pada saat
kunjungan ke
rumah
17
Biaya
Keterangan
Aspek Klinik
Hipertensi:
Pasien
Pemberian obat antihipertensi tablet :
amlodipin 5 mg 1 x 1 tablet saat
malam hari selama 7 hari.
Memberitahukan kepada pasien
bahwa pasien harus minum obat
seumur hidup karena hipertensi
penyakit kronik.
Memberitahukan kepada pasien
untuk mengurangi makanan yang
asin-asin seperti telur dan ikan asin.
Gastritis erosif;
Pemberian
obat penetral asam lambung atau
pengurangan sekresi asam lambung 2
x 1 sendok makan/tab setiap kali
dirasakan nyeri perut.
Membiasakan
makann yang porsi kecil namun
sering, energi dan proein cukup,
rendah lemak dan tidak memakan
makanan yang tidak dianjurkan.
Gizi kurang :
Memberikan contoh menu pola
makan yang benar sesuai kebutuhan
kalori pasien sebesar 1.800 kal dan
pedoman gizi seimbang.
Memberikan
contoh
olahraga
sederhana yang dapat dilakukan oleh
pasien
Pada saat
kunjungan ke
Puskesmas
Hipertensi :
Keluhan pasien berkurang.
Tekanan darah pasien stabil.
Mencegah penyakit pasien
ke kondisi yang lebih buruk
(hipertensi emergensi).
Gastritis erosif:
Keluhan pasien berkurang
Tidak dirawat kembali di RS
Keluhan tidak mengganggu
dan dapat kembali bekerja
Gizi kurang :
Pasien mengalami perbaikan
menjadi gizi baik.
Kalori
makanan
yang
dibutuhkan pasien menjadi
cukup (1.800 kal/hari).
18
Anjuran
untuk
memeriksak
an tekanan
darah pasien
secara rutin
dan menjaga
pola makan
Aspek Risiko
Internal
Pasien
Saat
kunjungan ke
rumah pasien
Aspek
Psikososial
Keluarga
Pasien dan
keluarga
Saat
kunjungan ke
rumah pasien
Pasien
Saat
kunjungan ke
rumah pasien
Mencegah
terjadinya
komplikasi.
Pasien dapat meningkatkan
kualitas
hidupnya
dan
beraktivas seperti biasanya
Aspek
Fungsional
19
sembuh.
20
F. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanationam
3. Ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
21
G. Lampiran
a)
1.
2.
3.
b)
2.
3.
4.
Bahan makanan
Nasi tim/bubur
Telur ayam
Oyong
Minyak
Pisang
Selingan Puding maizena
Siang
Nasi
Daging sapi
Tempe
Bayam
Minyak
Jus pepaya
Selingan Roti bakar
Malam
Bubur/ Nasi tim
Ayam
Labu siam
Tomat
Minyak
Pisang
Penukar
1 karbohidrat
1 hewani
1 sayuran A
1 minyak
1 buah
1 karbohidrat
1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran A
1 minyak
1 buah
1 karbohidrat
1 karbohidrat
1 hewani
1 sayuran A
1 sayur B
1 minyak
1 buah
22
Gram
100
40
50
5
50
25
100
15
100
50
5
100
40
100
50
100
Sekehendak
5
25
Ukuran
gelas
1 ptg sdg
1 gls
1 sdt
1 bh
1 ptg sdg
gelas
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 gelas
1 sdt
1 ptg sdg
2 iris
gelas
1ptg sdg
1 gls
Sekehendak
1 sdt
1 bh
Contoh menu
Nasi tim/bubur
Telor ceplok
Sayur oyong
Nasi
Semur
Tempe goreng
Setup bayam
Nasi
Bubur ayam
Tumis labu+
tomat
Selingan Susu
1 minuman
200
23
1 gls