Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN STUDI KASUS PASIEN

RAGAM JENIS MAKANAN YANG SALAH PADA DIET


LANSIA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MIELITUS
DALAM PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN KOJA

KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
Kinanti Rizky Chairunisa
110.2011.138
Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 11 JULI 22 JULI 2016

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul RAGAM JENIS MAKANAN
YANG SALAH PADA DIET LANSIA DENGAN HIPERTENSI DAN
DIABETES

MIELITUS

DENGAN

PENDEKATAN

KEDOKTERAN

KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN KOJA ini telah disetujui oleh


pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Agustus 2016


Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillahirabbilalamin. Puji dan syukur senantiasa tim penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
Laporan Studi Kasus yang berjudul Ragam Jenis Makanan Yang Salah Pada Diet
Lansia Dengan Hipertensi Dan Diabetes Mielitus Dalam Pendekatan Kedokteran
Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Koja ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu,
kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1

DR. Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan ilmu yang bermanfaat.

dr. Lysbeth R. Pandjaitan, M.biomedselaku Kepala Puskesmas


Kecamatan Koja dan pembimbing yang membimbing dan memberi
masukan yang bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Koja

dr. Julietta selaku pembimbing yang membimbing dan memberi masukan


yang bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Koja.

DR. Dr. H. Insan, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas


YARSI.

Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DipIDK sebagai Kepala Bagian


Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga YARSI.

Dr. Dini Widianti, MKK selaku sekretaris program kesehatan


masayarakat serta staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga,
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Dr. Yusnita, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan


Masyarakat dan selaku wakil dekan Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.

Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku kepala program Kepaniteraan


Kedokteran Keluarga dan selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Citra Dewi, M.Kes, DipIDK, Dr.
Dian Mardhiyah, MKK, DipIDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

10 Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Kojayang


telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran
proses penulisan laporan ini.
11 Orang tua dan Keluarga tercinta yang selalu memberika doa, restu,
semangat dan motivasi.
12 Kelompok 3 Kepanitraan Kedokteran Keluarga periode 11 Juli 2016
23 Juli 2016 dan Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI
yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Laporan Studi Kasus ini. Oleh karena itu, Penulis menerima kritik dan saran yang
membangun sebagai perbaikan. Penulis mengharapkan laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Agustus 2016

Penulis

BAB I
LAPORAN KASUS
I. BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama

: Tn. N

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Usia

: 70 tahun

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Pendidikan

: SMA

Agama

: Islam

Suku

: Padang

Alamat

: Jl. Prapatan Super Rt 004/ Rw013

Tanggal Berobat : 15 Juli 2016


B. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara Auto-anamnesis pada tanggal 15Juli 2016 di
Puskesmas Kecamatan Koja dan di rumah pasien.
1. Keluhan Utama: kontrol penyakit darah tinggi dan gula
2. Keluhan Tambahan: badan pegal-pegal sejak 5 hari yg lalu
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keingingan sendiri ke Puskesmas Kecamatan
Koja pada tanggal 15 Juli 2016 ingin kontrol penyakit darah tinggi dan
kencing manisnya dikarenakan mengalami keluhan pusing dirasa sejak
1minggu yang lalu setelah pulang dari mudik, pusing dirasa diseluruh
kepala. Pasien juga mengeluhkan seluruh badan terasa pegal-pegal sejak 1
minggu yg lalu.
Pasien mengatakan sebelumnya melakukan perjalanan mudik
kemarin menggunakan kendaraan umum bis. Menghabiskan waktu lama
dalam posisi duduk. Dan ketika lebaran kemarin makanan yang dimakan
tidak dikontrol. Baik daging, santen maupun makanan cemilan manis.

Pasien tidak konsumsi rokok, namun di lingkungan rumah pasien


tidak bebas dari asap rokok. Gangguan penglihatan dan kesemutan diujung
kaki disangkal pasien. Luka yang tidak sembuh-sembuh disangkal pasien.
Gangguan makan dan minum disangkal, pasien mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan, konsumsi buah dan sayur pasien kurang. BAB dan
BAK pasien tidak terdapat keluhan.
Pasien mengatakan untuk mengontrol darah tinggi dan gulanya
selain dengan obat-obatan dari dokter pasien juga telah mencoba berbagai
pengobatan baik secara herbal. Persepsi pasien terhadap sakitnya pasien
mengetahui faktor faktor yang memicu naiknya darah tinggi dan gulanya
seperti pola makan, olahraga yang kurang, namun pasien terkadang
bersikap acuh tak acuh terhadap kesehatan pasien.

4. Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
Pasien memiliki riwayat diabetes mielitus sejak 2 tahun yg lalu.
Post operasi katarak OD 1 tahun yang lalu
Pasien mengatakan tidak punya asma, alergi
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ibu Tn. N mengalami penyakit diabetes mielitus
Riwayat penyakit darah tinggi, asma, paru, jantung pada keluarga
disangkal oleh pasien
6. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien berstatus sudah menikah, memiliki seorang istri (Ny. D) dan
5orang anak. Saat ini pasien tinggal bersama seorang anaknya (Tn. I),
seorang menantu (Ny.A) dan 2 orang cucu ( An. G dan An. L) Pasien saat
ini tidak bekerja. Biaya hidup sehari-hari ditanggung oleh anak dengan
total penghasilan sebesar Rp 7.000.000,-per bulan yang dinilai cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hubungan komunikasi antara pasien dengan istri, anak, menantu,


dan cucu dirasa baik. Hubungan pasien dengan tetangga diniali baik oleh
pasien.

7. Riwayat Kebiasaan :
Pasien menjalani aktifitas sehari hari dimulai dengan bangun
tidur pukul 04.30, kemudian pasien mandi dan sholat subuh serta mengaji
dilanjutkan

dengan berolahraga dengan naik sepeda +-15 menit dan

bercengkrama dengan para tetangga. Keseharian pasien dihabiskan


dirumah bersama istri dan cucu-cucu pasien.
Pola makan pasien tiga kali sehari. Pasien makan dengan jenis
makanan yang sama dengan keluarga yang lain. Konsumsi sayuran dan
buah pasien kurang. Pasien mengaku tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol. Pasien mengaku selalu mencuci tangan dengan air
dan sabun sebelum dan sesudah makan. Kebiasaan menabung cukup
diterapkan pasien, Dari segi spiritual, pasien taat beragama dan mengikuti
pengajian mesjid dekat rumah.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
2. Kesadaran

: Compos Mentis

3. Vital Sign :
a.
b.
c.
d.

Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu

:140/90
: 86 x/menit
: 20 x/menit
: 36.5 C

4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan

: 153Cm

b. Berat badan

: 48 Kg

c. IMT = BB/TB2

: 20.5 kg/m2 (normal)

d. BB ideal = Tinggi Badan-100) 10% (Tinggi Badan-100)


:(153100) 10%(153100) =53-5.3 = 47.7 kg
e. Status Gizi = (BB actual : BB ideal) x 100%

:(48:47.7)x100% =100,6% (berat badan normal)


Tabel 1.1 Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT
KATEGORI
< 18,5
Berat badan kurang
18,5 24,9
Berat badan normal
25.00
Kelebihan berat badan
25,00 29,9
Pre-obesitas
30,00-34,99
Obesitas kelas I
35,00-39,00
Obesitas kelas II
40,00
Obesitas kelas III
Sumber :Centre for Obesity Research and Education 2007
Tabel 1.2 Kriteria Brocca
Status Gizi
Kategori
< 90%
Berat badan kurang
90 110%
Berat badan normal
110 120%
Berat badan lebih
>120%
Gemuk Berat badan
Sumber :Centre for Obesity Research and Education 2007

5. Status Generalis :
1. Kepala/Muka : Bentuk oval, simetris,
2. Rambut

: Hitam, tumbuh lebat, dan tidak mudah rontok.

3. Mata

: Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-),

pupil bulat, isokor.


4. Hidung

: Septum tidak deviasi, secret (-/-).

5. Telinga: Normotia, secret (-/-)


6. Mulut

: Bibir berwarna kebiruan, Tonsil T1-T1.

7. Leher

: Tidak terdapat pembesaran KGB

8. Thoraks

: Perbandingan anterior dan transversal : 2:1

9. Paru-Paru

a. Inspeksi

: Pergerakan dinding dada simetris kanan

dan kiri.
b. Palpasi
dan kiri.

: Fremitus taktil dan vocal simetris kanan

c. Perkusi

: Sonor seluruh lapang paru, peranjakan

paru-paru (+).
d. Auskultasi

: Vesikuler+/+, bronkial +/+, ronki (-/-),

wheezing(-/-).
10. Jantung

a. Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat.

b. Palpasi

:Iktus kordis teraba di ICS V linea

midklavikularis sinistra.
c. Perkusi

:Batas

jantung

normal,

tidak

terdapat

pembesaran jantung.
d. Auskultasi

: Bunyi jantung I dan II normal, murmur (-),

gallop (-).
11. Abdomen

a. Inspeksi
b. Auskultasi
c. Palpasi

: Abdomen datar, sikatrik (-)


: Bising usus (+)
: Supel, nyeri tekan (-), Hepar / Lien tidak

teraba.
d. Perkusi

: Timpani seluruh kuadran abdomen

12. Genitalia

: Tidak dilakukan pemeriksaan

13. Ekstremitas
Superior

: Sianosis (-/-), Edema (-/-)

Inferior

: Edema (-/-), Sianosis (-/-)

D. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : (tanggal 12 Juni 2016)
a.(tanggal 16 Febuari 2016)

: GDP: 147 dan GD2PP: 225

b.(tanggal 12 Juni 2016)

: GDP : 77 dan GD2PP: 137

E. Penatalaksanaan
Non Farmakologis

: (edukasi)

a. Menyarankan agar pasien makan makanan yang bergizi seimbang dan


sehat serta istirahat yang cukup

b. Penjelasan mengenai makna pengendalian dan pemantau tensi darah


dan gula darah mandiri ketika tidak adanya tensimeter dan lab dari
gejala
c. Penjelasan

manfaat

pemeriksaan

laboratorium

berkala

untuk

memantau perkembangan kesehatan


d. Penjelasan menganai komplikasi penyakit yang dapat timbul
e. Penjelasan pemilihan olahraga untuk pasien, misalnya jalan kaki atau
jogging 3-5 kali/minggu dengan waktu 30-60 menit
f. Konsultasi pada bagian gizi untuk menentukan diet yang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan penyakit yang diderita
Farmakologis

a. Metformin 2x1tablet
b. Catopril 25 mg 2x1tablet
II. BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK)

: Tn. N, 70 Tahun

b. Identitas Pasangan

: Ny. D, 64 Tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga

Tabel 2.1. Anggota keluarga yang tinggal serumah


No Nama
1

Tn. N

2
3
4
5
6

Ny. D
Tn. I
Ny. A
An. G
An. L

Kedudukan dalam
keluarga
Kepala Keluarga
Istri
Anak
Menantu
Cucu
Cucu

Gender

Umur
70 tahun

Pendidikan
SMA

Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan

Tidak Bekerja

64 tahun
38 tahun
35 tahun
9 tahun
5,5 tahun

SMP
S1
D3
SD
-

Ibu rumah tangga


Karyawan
Karyawan
-

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. 2 Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah

: milik sendiri

Daerah perumahan

: padat bersih

Pekerjaan

Karakteristik Rumah dan Lingkungan


Luas rumah: 10x11,5 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6 orang
Luas halaman rumah: 10 x 2,5 m2
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Keramik
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: tidak ada
Penerangan listrik: 150 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada

Kesimpulan
Keluarga
Tn

N.

mempunyai rumah yang


tidak memenuhi kriteria
rumah sehat, karena luas
rumah tidak sesuai dengan
jumlah penghuni dan tidak
semua anggota keluarga
mempunyai kamar untuk
tidur.
bersih

Ketersediaan
dan

air

jamban

keluarga cukup baik.


b. Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga Tn. N memiliki beberapa barang elektronik di
rumahnya antara lain, satu buah televisi berwarna yang terletak di
ruang tamu, 3 buah kipas angin yang terletak di kamar tidur dan di
ruang tamu, satu buah rice cooker, satu buah kompor, dan satu buah
lemari es. Selain itu keluarga Tn. N memiliki satu buah motor.

c. Denah Rumah

Gambar1. Denah Rumah Tn. N


Kesan : Berdasarkan lingkungan tempat tinggal dan denah rumah
yang dimiliki keluarga pasien menunjukan pasien tergolong keluarga
dengan ekonomi menengah
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika terdapat salah satu anggota keluarga Tn. N yang sakit, maka
Tn. N membawa berobat ke Puskesmas Kecamatan Koja atau ke RS
terdekat seperti RSUD Koja. Selain harganya yang terjangkau, juga
karena tempatnya tidak jauh dari rumah sehingga dapat ditempuh
hanya menggunakan motor atau kendaraan umum saja.
b. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn. N mengikuti program BPJS dan selalu membayar
iuran untuk mendapatkan jaminan kesehatan di Puskesmas ataupun
Rumah Sakit. Tn.N menggunakan BPJS kelas III untuk biaya
pelayanan kesehatan.
c. Perilaku Terhadap Makanan

Keluarga Tn. N mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga


kali sehari. Menu makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai
dengan gizi seimbang. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. N
dimasak oleh istri dan menantu Tn. N dan terkadang
d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
Dirumah pasien terdapat tempat pembuangan sampah. Dan akan
diangkut oleh petugas kebersihan setiap hari minggu pagi.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 2.3 Pelayanan Kesehatan Keluarga Tn. N
Faktor

Keterangan

Kesimpulan

Cara mencapai pusat Angkutan umum/


Kendaraan Pribadi (motor)
pelayanan kesehatan
Tarif
pelayanan
Terjangkau
kesehatan

Pasien

Kualitas

dari tempat tinggal pasien. Dan selain itu

kesehatan

pelayanan

Memuaskan

berobat

ke

puskesmas

dengan

angkutan umum atau menggunakan motor,


karena biaya pengobatan di puskesmas
terjangkau oleh pasien dan tidak terlalu jauh
pasien puas dengan pelayanan di puskesmas.

5. Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Pola makan Tn. N mempunyai kebiasaan makan sebanyak 3
kali sehari yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Pada
pagi hari Tn. N biasa mengkonsumsi teh manis sebanyak 1 cangkir
kecil. Makan-makanan yang dikonsumsi dimasak sendiri oleh istri
pasien maupun menantu pasien. Menu makanan yang biasa
dihidangkan terdiri dari nasi, sayur, dan lauk. Lauk yang dihidangkan
bervariasi seperti ayam, telur, tahu maupun tempe. Sedangkan untuk
buah-buahan dan susu jarang dikonsumsi oleh keluarga ini. Tn.N
memakan jenis makanan yang sama dengan yang dikonsumsi oleh
anggota keluarga lain
Keluarga Tn. N memiliki ruang makan yang juga digunakan
sebagai ruang keluarga. Mereka juga membiasakan diri untuk mencuci

tangan dengan sabun dan sesudah makan serta merapikan dan


membersihkan peralatan mereka setelah makan.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Menu makanan gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari
nasi, lauk dan pauk, sayur mayur, buah dan susu. Namun menu makan
sehari-hari keluarga Tn. N yang biasa disajikan terdiri dari nasi, ayam,
tahu atau tempe sedangkan konsumsi sayuran dan buah-buahan jarang
sekali serta tidak mengkonsumsi susu. Ragam jenis makanan Tn.N
tidak sesuai dengan anjuran diet diabetes dan diet hipertensi
Tabel 2. 4 Food recall (Pola makan dalam tiga hari terakhir).
Pagi, 14 Juni 2016
Menu

Kalori

Nasi 1 porsi
Sayur asem
Ikan asin 3 ptg
sdg
Minyak 1 sdm
Sambel Terasi
Kerupuk 3 biji
sedang
Teh manis
Jumlah kalori

175 kal
75 kal
150 kal

Menu
Nasi 1 porsi
Bakwan 2 ptg
Minyak 1 sdm
Air Mineral
Jumlah kalori

Menu
Nasi 1 porsi
Ikan asin 3 ptg
sdg
Minyak 1 sdm
Air Mineral

135 kal
70 kal
120 kal

Karbohidra
t
40 gr
10,5 gr

4 gr
30 gr

Protein
4 gr
3,5 gr
21 gr

7 gr

70 kal
4,2 gr
790
Siang, 14 Juni 2016
Kalori
Karbohidra
Protein
t
175 kal
40 gr
4 gr
137 kal
7 gr
2 gr
135 kal

Lemak

1,5 gr

5 gr
1 gr

Lemak
11 gr
5 gr

447 kal

Malam, 14 Juni 2016


Kalori
Karbohidra
Protein
t
175 kal
40 gr
4 gr
150 kal
21 gr
135 kal

Lemak

5 gr

Jumlah kalori

460 kal

Tabel 2. 4 Food recall (lanjutan )


Pagi, 13 Juni 2016
Menu
Kalori
Karbohidra
Protein
t
Nasi 1 porsi
175 kal
40 gr
4 gr
Ayam goreng
100 kal
14 gr
Tahu goreng 1ptg
75 kal
7 gr
5 gr
besar
Minyak 1 sdm
135 kal
Kerupuk 3 biji
120 kal
30 gr
sedang
Teh manis
70 kal
4,2 gr
Jumlah kalori
675
Siang, 13 Juni 2016
Menu
Kalori
Karbohidra
Protein
t
Nasi 1 porsi
175 kal
40 gr
4 gr
2buah
telor
142 kal
4 gr
8 gr
balado
Tahu goreng 1ptg
besar
Minyak 1 sdm
Air Mineral
Jumlah kalori

Menu
Nasi 1 porsi
1
buah
telor
balado
Tahu goreng 2ptg
besar
Minyak 1 sdm
Air Mineral
Jumlah kalori
Menu

75 kal

7 gr

5 gr

135 kal

Lemak

4 gr
3 gr
5 gr

Lemak

12 gr
3 gr
5 gr

527 kal

Malam, 13 Juni 2016


Kalori
Karbohidra
Protein
t
175 kal
40 gr
4 gr
71 kal
2 gr
4 gr
150 kal

14 gr

10 gr

135 kal

Lemak
6 gr
6 gr
5 gr

531 kal
Pagi, 12 Juni 2016
Kalori

Karbohidra
t

Protein

Lemak

Nasi 1 porsi
Daun Singkong
Minyak 1 sdm
Kerupuk 3 biji
sedang
Teh manis
Jumlah kalori

175 kal
19 kal
135 kal
120 kal

40 gr
4 gr

4 gr
2 gr

30 gr

70 kal
4,2 gr
519
Siang, 12 Juni 2016
Menu
Kalori
Karbohidra
Protein
t
Nasi 1 porsi
175 kal
40 gr
4 gr
Tabel 2. 4 Food recall (lanjutan )
Menu
Kalori
Karbohidra
Protein
t
Gulai Ayam
250 kal
3 gr
17 gr
Minyak 1 sdm
135 kal
Air Mineral
Jumlah kalori

0,1 gr
5 gr

Lemak

Lemak
19 gr
5 gr

560kal

Menu
Nasi 1 porsi
Bakwan 1ptg
Kolak pisang
Minyak 1 sdm
Air Mineral
Jumlah kalori

Malam, 12 Juni 2016


Kalori
Karbohidra
Protein
t
175 kal
40 gr
4 gr
137 kal
7 gr
2 gr
250 kal
36 gr
2 gr
135 kal

Lemak
11 gr
5 gr

697 kal

Perhitungan rata - rata total konsumsi kalori Tn. N sehari


= (1697 + 1733+1830)/3 = 1753 kalori
Penentuan Status Gizi
Berat badan
Tinggi badan
IMT

: 48 kg
: 153 cm

: BBkg/(TBm)2 = 20,5kg/m2

Berdasarkan IMT, maka pasien termasuk kategori berat badan normal.


Tabel2. 5 Klasifikasi IMT Menurut WHO
IMT

KATEGORI

< 18,5
Berat badan kurang
18,5 24,9
Berat badan normal
25.00
Kelebihan berat badan
25,00 29,9
Pre-obesitas
30,00-34,99
Obesitas kelas I
35,00-39,00
Obesitas kelas II
40,00
Obesitas kelas III
Sumber: Adaptasi dari WHO (1995), WHO (2000), dan WHO (2004)

BB ideal =Tinggi Badan-100) 10%(Tinggi Badan-100)


:(153100)10%(153100)=53-5.3= 47.7 kg
Status Gizi = (BB actual : BB ideal) x 100%
:(48:47.7)x100% =100,6% (berat badan normal)
Jumlah kebutuhan kalori per hari : (Rumus Harris Benedict)
Kebutuhan kalori basal = 66 + (13,7x BB) + (5x TB) (6,8 x U)
= (66+(13,7x 48)+(5x 153)(6,8 x 70))
= (66 + 657,6 + 765 476)
=1012.6
Total kebutuhan kalori harian=total kalori basal x aktivitas fisik ringan
= 1700 x 1,65 = 1670.79 ~ 1700 kalori
Untuk kebutuhan harian :
Kebutuhan Karbohidrat : 65% x 1.700 = 1105 Kal = 276 gr
(60-70%)

(4 kalori setara dengan 1 gr Karbohidrat)

Kebutuhan Protein

: 13% x 1.700 = 221 Kal = 55.5 gr

(10 15%)

(4 kalori setara dengan 1 gr Protein)

Kebutuhan Lemak

: 20% x 1.700 = 340 Kal = 37 gr

(20 25%)

(9 kalori setara dengan 1 gr lemak)

Kebutuhan Serat

: 25 gr per hari

Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga melihat food recall pasien
selama 3 hari maka dapat disimpulkan bahwa setiap hari nya menu
makan pasien Tn. N sesuai dari jumlah energy / kalori yang
dibutuhkan setiap harinya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga

Pasien mengaku sadar akan penyakit yang dideritanya sehingga


pasien mengatakan akan lebih protektif menjaga pola makannya. Istri
pasien yang mau membantu dalam mengontrol makanan pasien.
Untuk masalah administrasi kesehatan pasien sudah ditanggung
oleh BPJS kelas III, sehingga bila pasien sakit, pasien dapat ke
puskesmas / klinik terdekat dari rumah pasien dengan menggunakan
sepeda motor, terhadap pelayanan puskesmas menurut pasien cukup
memuaskan.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga
Pasien mengaku sadar akan penyakit yang dideritanya namun
untuk tetap konsisten dalam menjaga pola makan sesuai diet pasien
mengatakan sulit dikarenakan ada rasa ingin makan sesuatu. Disekitar
rumah pasien terdapat warung makanan yang membantu pasien ketika
ingin memakan makanan tertentu.
Pasien tidak memiliki alat pengukur tekanan darah dan alat
pengukur gula darah sewaktu sendiri.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga terdiri dari 2 generasi. Bentuk keluarga ini termasuk
keluarga besar (extended family). Tn. N sebagai kepala keluarga.Ny.D
sebagai ibu rumah tangga. Dari hasil pernikahan Tn. N dan Ny. D memiliki
5 orang anak. Anak kelima (Tn.I) yang tinggal serumah dengan Tn. N dan
Ny. D. Dari hasil pernikahan Tn.I dan Ny. A memiliki 2orang anak yang
bernama An. G dan An.L.
2. Tahapan siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall dan Miller (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk
padatahap VIII yaitu keluarga dalam masa pensiun dan lansia.
Tugas Perkembangan :
a) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.

b)
c)
d)
e)

Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.


Mempertahankan hubungan perkawinan.
Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.

f) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan


integrasi hidup).
Masalah Kesehatan :
Faktor-faktor seperti menurunnya fungsi dan kekuatan fisik,
sumber-sumber finansial yang tidak memadai, isolasi sosial, kesepian dan
banyak kehilangan lainnya yang dialami oleh lansia menunjukkan adanya
kerentanan psikofisiologi dari lansia (Kelley et al, 1977). Oleh karena itu,
terdapat masalah-masalah kesehatan yang multipel.
3. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Keluarga Tn. N dan Ny. D mampu menghasilkan 5 orang anak
yang sudah dirawat sampai dewasa.Salah satu anak mereka Tn. I yang
sudah menikah dengan Ny. A dan mempunyai 2 oarang anak. Keluarga
Tn. N merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari
namun tidak sesuai dengan pola gizi seimbang.
b.

Fungsi Psikologis
Masing masing anggota keluarga saling menyayangi. Namun
dikarena Tn.I dan Ny.A bekerja dari pagi sampai sore sehingga membuat
kurang berkomunikasi dengan keluarga lainnya.

c.

Fungsi Sosial
Lingkungan tempat tinggal keluarga pasien tergolong padat
penduduk.

Hubungan

keluarga

pasien

dekat

dengan

tetangga

tetangganya. Serta selalu ikut serta kegiatan yang diadakan dilingkungan


rumah mereka.
d. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga Tn.N sebesar Rp. 4500.000/bulan dan
Penghasilan Ny.A sebesar 2500.000/bulan Penghasilan tersebut dirasakan

cukup untuk memenuhi kebutuhan sehariharinya dan sisanya dapat


ditabung. Keluarga Tn. N mempunyai BPJS sebagai asuransi kesehatan.
e. Fungsi Pendidikan
Keluarga

Tn.N

menyadari

akan

pentingnya

mengenyam

pendidikan setinggi mungkin. Seluruh pendidikan anak anak Tn. N


adalah sarjana.
f. Fungsi Spiritual
Tn. N dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib. Keluarga
Tn. N melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam
tanpa adanya hambatan dalam keluarga.
4. Dinamika Keluarga
Hubungan antar keluarga cukup baik dan dekat satu sama lain.
Keseharian Tn.N bermain bersama cucunya dan Ny. D Namun
dikarenakan Tn. I dan Ny. A memiliki pekerjaan yang mengharuskan
berangkat di pagi hari dan pulang di sore hari membuat mereka jarang
berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Biasanya hanya pada
malam hari Tn. I dan Ny. A berbincang-bincang dengan anggota keluarga
lainnya.
Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup
baik. Pasien senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya.
5. Family Map

C.

Identifikasi

Permasalahan

yang

didapat dalam keluarga


1. Pasien memiliki sikap yang terkadang suka melanggar pola makan yang
diberikan dokter.
2. Terdapat kemungkinan yang sama pada anggota keluarga pasien
3. Komunikasi pasien dan anak serta menantunya yang jarang terjain
dikarenakan kesibukan bekerja dari anak dan menantu sehingga sehingga
jarang memperhatikan kesehatan Tn.N dan jarang berkomunikasi dengan
keluarga yang lain.
4. Istri dan menantu pasien tidak menyediakan ragam makanan yang sesuai
diet yang dibutuhkan oleh pasien pasien
5. Lingkungan sekitar rumah pasien terdapat warung yang menyediakan
berbagai macam makanan yang terkadang dijadikan Tn. N memenuhi
keinginan melanggar pola makan.

D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi)
a. Alasan Kedatangan

: Pasien ingin kontrol darah tinggi dan

kencing manis yang diderita belakangan ini


b. Kekhawatiran

: Pasien khawatir bahwa penyakit darah

tinggi dan kencing manisnya kembali meningkat tidak terkontrol. Dan


anggota keluarga memiliki penyakit yang sama.
c. Harapan

: Pasien ingin mengetahui tentang tensi

darahnya dan berharap penyakitnya dapat sembuh dan hanya


memerlukan biaya yang sedikit.
d. Persepsi penyakit

: Menurut pasiennya merasa penyakit darah

tinggi dan kencing manisnya kembali meningkat


2. Aspek Klinik :

Diagnosis kerja

Hipertensi

dan

Diabetes

melitus

tipe

(berdasarkan anamnesis, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit


dahulu, riwayat penyakit keluarga, pemeriksaan fisik )
Diagnosis banding

: -

Komplikasi

: -

3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi


masalah kesehatan pasien)
Genetik

: Terdapat riwayat penyakit diabetes melitus pada keluarga

pasien yaitu ibu kandung pasien.


Pola makan

: Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang

karena pasien tidak disiplin dalam menerapkan diet diabetes mielitus dan
hipertensi.
Kebiasaan

: Pasien memiliki kebiasaan meminum teh manis disertai

makan cemilan. Dan durasi serta jenis olahraaga yang tidak sesuai
4. Aspek Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Menantu dan istri memasak ragam makanan tidak sesuai dengan
anjuran ragam jenis makanan pada diet dibaetes mielitus dan hipertensi.
Anggota keluarga yang lain jarang mengingatkan Tn.N untuk rajin
berobat bila obatnya sudah habis.
Lingkungan sekitar rumah pasien terdapat warung yang menyediakan
berbagai macam makanan yang terkadang dijadikan Tn. N memenuhi
keinginan melanggar pola makan.
5. Aspek Fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas seharihari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 0
berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas
sehari-harinya tanpa bantuan orang lain.

D. Rencana Pelaksanaan
Tabel 6. Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Aspek
Personal

Kegiatan
Sasaran
- Menjelaskan pasien bahwa keluhan sakit Pasien

Waktu
Hasil diharapkan
Keterangan
Saat pasien- Pasien mengerti bahwa keluhan yang Tidak

merupakan gejala penykit diabetes

berobat

mielitus dan hipertensi yang kembali

Puskesmas

tidak terkontrol yang diderita pasien.


- Mengingatkan pasien bahwa untuk
mencapai
baik,di
untuk

tingkat

butuhkan
menjaga

kesehatan
komitmen

pola

diabetes mielitus dan hipertensi yang tidak

dan

saat terkontol
- Pasien mengerti bahwa penyakit diabetes
kunjungan
mielitus dan hipertensi yang diderita
ke
rumah
pasien perlu memperhatikan pola makan,
pasien.
obat, dan olah raga
- Pasien
mengerti
bahwa
terdapat

yang
pasien

hidup

ke dirasakan merupakan akibat dari penyakit menolak

sehat,

meminum obat teratur, diet diabetes,

komplikasi dampak panjang jika tidak

diet hipertensi dan berolahraga.


- Menjelaskan ke pasien mengenai

dikontrol diabetes mielitus dan hipertensi

komplikasi yang dapat ditimbulkan jika


tidak terkontrol penyakit pasien
Aspek
Klinik

Farmakologi :
- Memberikan
Glukoneogenesis

Pasien
terapi
inhibitor,

golongan
yaitu

Metformin 3 x 500 mg dipertengahan

Pada

saat Agar gula darah pasien terkontrol dan berat Tidak

kunjungan

badan pasien ideal.

ke

Agar tekanan darah pasien menurun dan

puskesmas.

terkontrol

menolak

makan.
- Memberikan

Pasien melakukan diet hipertensi dan diet


terapi

golongan

ACE

diabetes mielitus dan olahraga secara

Inhibitor yaitu : catopril 2x 25 mg

disiplin dan teratur

Non farmakologi :
- Memberikan edukasi diet khusus diabetes
mielitus dan hipertensi kepada pasien.
(terlampir).
- Menyarankan pasien untuk mengikuti
senam diabetes dan olahraga secara
Aspek

teratur
- Menganjurkan

Risiko

memeriksakan

Internal

keluarganya

pasien
seluruh
mengenai

untuk Pasien dan Pada saat di


anggota keluarga

puskesmas

darah

penyakit

dan

mendeteksi

diabetes mielitus ini sebagai langkah


deteksi dini.
- Menganjurkan

saat

kunjungan
ke rumah.

pasien

untuk

- Pasien mau memeriksakan glukosa Tidak

makan

makanan yang memenuhi pola gizi


seimbang.
- Menganjurkan pasien untuk mengurangi
makan makanan manis dan berolahraga,

pada

keluarganya
dini

diabetes mielitus
- Pasien merubah

adanya
pola

untuk menolak
penyakit

makannya

menjadi pola makan gizi seimbang.


- Pasien mengurangi makan makanan
manis dan rajin berolahraga.

seperti jalan biasa, jalan cepat keliling


komplek, senam jantung, selama 30-60
Aspek

menit sebanyak 3-4x dalam seminggu.


- Menganjurkan
keluarga
memberi Pasien dan Pada

saat

- Keluarga

memberi

perhatian

dan Tidak

Psikososial

dukungan kepada pasien agar selalu keluarga

kunjungan

dukungan lebih kepada pasien dan menolak

Keluarga

menjaga

ke rumah.

pasien lebih termotivasi untuk sembuh.

kesehatannya

dan

selalu

mengingatkan pasien untuk minum obat

Keluarga paham mengenai ragam jenis

dan kontrol gula darah


- Menganjurkan keluarga memasak ragam

makanan yang bokeh dan tidak boleh


untuk diet pasien
- Keluarga
pasien

makanan sesuai diet pasien pola diet


pasien (terlampir)
- Menganjurkan kepada keluarga pasien

lebih

sering

berkomunikasi dengan pasien.

untuk meningkatkan komunikasi yang


Aspek
Fungsional

baik dengan pasien.


- Menganjurkan

untuk

terus Pasien dan Pada

saat Pasien

mempertahankan kegiatan keseharian keluarga

kunjungan

pasien

ke rumah.

dapat

fungsional

mempertahankan

score Tidak
menolak

F.Prognosis
1. Ad vitam

: dubia ad bonam

2. Ad sanasionam

: dubia ad bonam

3. Ad fungsionam

: dubia ad bonam

Lampiran 1
Tabel 7. Contoh Menu Sehari 1700 Kalori
Waktu

Bahan makanan

Pagi

Nasi

1 karbohidrat

1gelas

Ikan

1 hewani

1 ptg sedang

Tempe

nabati

2 ptg sedang

Sayuran

Minyak

sdm

Snack

Buah

1 ptg sedang

Siang

Nasi

1 karbohidrat

1/2 gelas

Daging

1 hewani

Tempe

1 nabati

Sayuran

1 sayuran

Buah

1 ptg sedang

Minyak

1 sdm

Buah

1 ptg sedang

2 karbohidrat

1 gelas

Ikan

1 hewani

1 ptg sdg

Tempe

1 hewani

2 ptg sedang

Sayur

Sekehendak

Buah

1 ptg sedang

Minyak

sdm

Snack

Malam Nasi

Penukar

Ukuran

2 ptg sedang

Lampiran 2
Diet Diabetes Mielitus

Lampiran 3
Diet Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai