Anda di halaman 1dari 29

A.

Latar Belakang

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yangpenting, namun sering dikesampingkan


dan konotasinya negatif, karena dianggapmencari kesalahan, kegagalan dan
kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan pertanian.Sebenarnya evaluasi harus
dilihat dari segi manfaatnya sebagai upayamemperbaiki dan penyempurnaan
program/kegiatan penyuluhan pertanian sehinggalebih efektif, efisien dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Evaluasi penyuluhan pertanian dapat
digunakan untuk memperbaiki perencanaankegiatan/program penyuluhan, dan
kinerjapenyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan,
membandingkanantara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Seorang Penyuluh Pertanian Ahli untukdapat melakukan kegiatan tersebut
dengan benar harus merencanakan/menyusuninstrumen dan melaksanakannya
dengan metoda ilmiah, untuk itu, makatahapan-tahapan yang dilakukan harus
jelas, sistematis dan mengikuti kaidahberfikir ilmiah.
Derajat jenjang keilmiahan/kebenarandari evaluasi dimulai dari evaluasi seharihari, mawas diri, mengevaluasisendiri, kajian khusus dan penelitian ilmiah,
sedangkan pendekatan yang dapatdilakukan dalam evaluasi adalah pendekatan
informasi kunci, pendekatan forummasyarakat, pendekatan indikator dan
pendekatan survei/sensus.
Manfaat dari hasil evaluasi penyuluhan antara lain: menentukan tingkat
perubahan perilakupetani, untuk perbaikan program, sarana, prosedur,
pengorganisasian danpelaksanaan penyuluhan pertanian dan untuk
penyempurnaan kebijakan penyuluhanpertanian. Pelaporan hasil kegiatan
penyuluhan pertanian sangat penting sebagaipenyampaian informasi, sebagai
bahan pengambilan keputusan/kebijakan olehpimpinan/penanggung jawab
kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan danperbaikan perencanaan
berikutnya.
Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang dapat dipercaya perlu adanya prinsipprinsip sebagai landasan dalampelaksanaan supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyuluhan pertanianyaitu berdasarkan fakta, bagian integral dari
proes penyuluhan, berhubungandengan tujuan program penyuluhan,
menggunakan alat ukur yang sahih, dilakukanterhadap proses dan hasil
penyuluhan penyuluhan serta dilakukan terhadapkuantitatif maupun kualitatif.

B.

Tujuan, Manfaat dan Jenis-jenis Evaluasi

Tujuan dan manfaat adalah dua konsepsi yang berbeda yang dapat mengundang
perdebatan tentangpengertiannya ditinjau dari segi bahasa (language),istilah
teknis (technical or scientificconcept), dan tingkat analisis (levelof analysis).
Dalam tulisan ini tujuan evaluasi dibagi menjadi tigatujuan (Cerbea and Tepping,
1977; FAO, 1984, dalam Werimon A., 1992), disamping itu tujuan dan manfaat
bersifatimplisit. Berikut dijelaskan beberapa aspek ataucakupan tujuan evaluasi.

1.Tujuan Kegiatan (activity objective)

Mengumpulkan data yangpenting untuk perencanaan program (keadaan


umum daerah, sosial, teknis,ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan minat,
sumber daya, faktor-faktorpendukung).

Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.

Mengetahuiperubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat


intervensiprogram/kegiatan penyuluhan

Mengetahui strategiyang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.

Mengidentifikasi strongdan weak points dalam perencanaan dan


pelaksanaan program.

Mengetahui kemajuanpelaksanaan kegiatan.

2. Tujuan Managerial (managerial objective)

Memberikan data /informasi sebagai dasar pertimbangan untuk


pengambilan keputusan.

Memperbaikiperencanaan dan pelaksanaan program

Berkomunikasi denganmasyarakat dan penyandang dana/stake holder.

Menimbulkan rasapersatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

3. Tujuan Program (Program objective)


Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari programselain untuk memenuhi
beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapaperlu dilakukan evaluasi
adalah karena mungkin:

Telah terjadiperubahan dalam sifat dari masalah

Telah terjadiperubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait

Telah terjadiperubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.

4. ManfaatEvaluasi

Manfaat melakukanevaluasi adalah: (a) menentukan tingkat perubahan perilaku


petanisetelah penyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan program, sarana,
prosedur,pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian; dan
(c) penyempurnaan kebijakan penyuluhanpertanian.
5. Jenis-jenis evaluasi
Jenis-jenis evaluasiantara lain:
1)

Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusunpertimbanganpertimbangan. Dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapatdiketahui :
sejauhmana perubahan perilaku petani, hambatan yang dihadapipetani,
efektivitas program penyuluhan pertanian serta seberapa jauh
pemahamanmasalah dan penyempurnaan kegiatan.
Evaluasi Penyuluhan Pertanian jugadapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Dalam evaluasi dikenal beberapaklasifikasi evaluasi seperti : EvaluasiFormatif
dan sumatif, Evaluasi Formal dan Informal, Evaluasi Internal danEksternal,
Evaluasi Proses dan Produk (out put), Evaluasi Deskriptif danInferensial, Evaluasi
Holistik (misal CIPP) dan Analitik, Evaluasi on going,terminal dan ex post
evaluation, Evaluasi Teknis dan Ekonomis, EvaluasiProgram, Monitoring dan
Evaluasi Dampak.
2)

EvaluasiProgram Penyuluhan

Setiap program kegiatan yang direncanakanseharusnya diakhiri dengan evaluasi


dan dimulai dengan hasil evaluasi kegiatansebelumnya. Evaluasi yang dilakukan
dimaksudkan untuk melihat kembali apakahsuatu program atau kegiatan telah
dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaandan tujuan yang diharapkan.
Dari kegiatan evaluasi tersebut akan diketahuihal-hal yang telah dicapai, apakah
suatu program dapat memenuhi kriteria yangtelah ditentukan. Berdasarkan hasil
evaluasi itu kemudian diambil keputusan,apakah suatu program akan diteruskan,
atau direvisi, atau bahkan diganti samasekali. Hal ini didasarkan pada pengertian
evaluasi, yaitu suatu prosespengumpulan informasi melalui pengumpulan data
dengan menggunakan instrumentertentu untuk mengambil suatu keputusan.
Jadi, pada dasarnya evaluasi adalahsuatu kegiatan yang menguji atau menilai
pelaksanaan suatu program.
Evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentinganpengambilan keputusan
dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Denganmelalui evaluasi suatu
program dapatdilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur
yang sudah diujisecara cermat. Dengan metode tertentu akan diperoleh data
yang handal, dapatdipercaya sehingga penentuan kebijakanakan tepat, dengan
catatan apabila data yang digunakan sebagai dasar pertimbangan tersebut
benar,akurat dan lengkap.

Adapun program itu sendiri diartikansegala sesuatu yang dilakukan dengan


harapan akan mendapatkan hasil ataupengaruh. Jadi evaluasi program
merupakan suatu rangkaian kegiatan yangdilakukan dengan sengaja untuk
melihat tingkat keberhasilan program. Untukmelihat tercapai atau tidaknya suatu
program yang sudah berjalan diperlukankegiatan evaluasi.
3)

EvaluasiHasil Penyuluhan Pertanian

Tujuan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani (kognitif,


afektif,dan psikomotor).
a
Kognitif
:
Kemampuan mengembangkan intelegensia (pengetahuan, pengertian,
penerapan, analisis, sintesis)
b
Afektif
:
Sikap, minat, nilai, menanggapi, menilai/tata nilai dan menghayati
c
Psikomotor
:
Gerak motor : kekuatan, kecepatan, kecermatan, ketepatan, ketahanan dan
keharmonisan
Jadi evaluasi penyuluhan pertanianadalah mengevaluasi sampai seberapa jauh
tingkat pencapaian tujuan, berupaperubahan perilaku petani dan keluarganya.
4)

EvaluasiMetode

Evaluasi metode yaitu evaluasi semuakegiatan penyuluhan pertanian yang


dilakukan penyuluh pertanian dalam rangkamencapai perubahan perilaku
sasaran.
5) EvaluasiSarana Prasarana
Sarana dan prasarana adalah pendukungpenyuluhan pertanian, sangat penting
dalam kegiatan penyuluhan pertanian,efektifitas penyuluhan pertanian sebagian
tergantung pada alat bantu penyuluh,perlengkapan, peralatan, bahan-bahan
sarana prasarana yang digunakan. Evaluasi sarana-prasarana pada

dasarnyamengevaluasi kesiapan perangkatsarana-prasarana yang menunjang


kegiatan penyuluhan.
6)
Evaluasi PelaksanaanPenyuluhan Pertanian dan Evaluasi Dampak
Penyuluhan
Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasipenyuluhan pertanian dapat merupakan
kombinasi dari beberapa macam/caraevaluasi, hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, lebihakurat, dan lebih sahih dari
padaevaluasi dengan menggunakan cara tunggal.
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Pertanian merupakan proses
yangsistematis, sebagai upaya penilaian atas suatu kegiatan oleh evaluator
melaluipengumpulan dan analisis informasi secara sistematik mengenai
perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatanpenyuluhan pertanian.
Hasil evaluasi ini untuk menilai relevansi,efektifitas/efisiensi pencapaian / hasil
suatu kegiatan, untuk selanjutnyadigunakan sebagai pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan pada perencanaan danpengembangan kegiatan
selanjutnya.
Evaluasi pelaksanaan atau evaluasiproses (on going evaluation) ini dilaksanakan
pada saat kegiatan sedangdilaksanakan. Fokus utama evaluasi ini menyangkut
proses pelaksanaan kegiatanyang berkaitan dengan:

Tingkatefisiensi dan efektifitas pelaksanaan

Kemungkinankeberhasilan kegiatan sebagaimana yang direncanakan

Sejauhmana hasil yang diperoleh dapat memberi sumbangan kepada tujuan


pembangunan

Tindakankorektif yang diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan


efektifitaspelaksanaan

Tindakan-tindakanlain yang diperlukan sebagai pelengkap kegiatan yang


telah direncanakan.

Hasil dari evaluasi pelaksanaan kegiatanpenyuluhan biasanya digunakan untuk


membantu pengambilan keputusan/penentukebijakan dalam mengatasi
permasalahan, dan tindakan penyesuaian/perbaikan ataspelaksanaan kegiatan.

6. Prinsip-prinsip dan Karakteristik evaluasi penyuluhanpertanian :


6.1 Prinsi-prinsip penyuluhanpertanian antara lain:
a.

Berdasarkan fakta

b.

Bagian integral dari proses penyuluhan pertanian

c.

Tujuan penyuluhan pertanian yang bersangkutan dengan berbagaialat

d.

Metode dan hasilkegiatan penyuluhan pertanian

e.

Hasil-hasil kuantitas dan kualitas

f.
Mencakuptujuan, kegiatan dan metode pengumpulan, analisis dan
interpretasi data,pembandingan hasil, pengambilan keputusan dan penggunaan
hasil.

6.2 Karakteristik proses evaluasi:


a)

evaluasimerupakan proses terstruktur

b)

evaluasididasarkan pada indikator yang dapat diamati

c)

evaluasimenganalisis hal-hal rumit menjadi sederhana

d)
evaluasimenghasilkan informasi yang tidak memihak dan disetujui semua
orang dankeputusan yang andal masuk akal.
e)

evaluasimengeliminir pengaruh pribadi evaluator

7. Tahapan evaluasi
Langkah-langkah evaluasi penyuluhanyaitu menetapkan obyek, menetapkan
data atau informasi yang akan dikumpulkan,cara pengumpulannya,
alat/instrumen yangdigunakan, cara mengolah data/informasi serta melaporkan
hasil-hasilnya.
Langkah-langkah evaluasiyang dilakukan sebagai berikut:
1) Memahamitujuan-tujuan penyuluhan yang akan dievaluasi.
Unsur-unsurnyadalam tujuan penyuluhan antara lain:
a.

sasaran (S)

b.

perubahan perilaku yang dikehendaki (P)

c.

materi (M)

d.

kondisi/situasi (K)

Contoh: petani dapat melakukan pemupukan padi sawah


S
rekomendasi

sesuai dengan
K

2) Menetapkanindikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kamajuan yang


dicapai. Indikator-indikatornyameliputi:
a. indikator perubahan kognitif
1) penguasaanpengetahuan (knowledge)
2) Penguasaanpengertian (comprehension)
3) kamampuanmenerapkan (application)
4) kamampuananalisis (analisis)
5) Kemampuansintesis (synthesis)
b. Indikator perubahan kemampuan afektif
1) menyadari ataumau memilih
2) Tanggap ataumau
3) yakin atau maumengikuti
4) Menghayatiatau selalu menerapkan
5) menghayatiatau selalu menerapkan.
c. Indikatorperubahan psikomotor
1) kecepatan

2) kekuatan

3) Ketahanan

4)kecermatan

5) ketepatan

6) ketelitian

7) kerapihan

8) keseimbangan 9) keharmonisan

Contoh: Tujuan penyuluhan pertanian yang berhubungan psikomotor.


Petani dapat melakukan pemupukanpadi sawahnya sesuai dengan rekomendasi,
indikator untuk mengukur kemajuan yang dicapai adalah:
a.

kecepatan

b. ketepatan
bukan :
a.

mengenal jenis-jenis pupuk (knowledge)

b. menerangkan kegunaan pupuk-pengertian (comprehension)

3) Mambuatalat pengukur untuk mengumpulkan data

Contoh: TujuanPenyuluhan pertanian:


Petani dapat melakukan pemupukan padisawahnya sesuai rekomendasi
a.

indikator: kecepatan dan ketepatan

b.

standar: kecepatan 5 jam/ha dan ketepatan 100 kg/ha

c.
kriteria: trampil 5jam/ha, pupuk 100 kg/ha; ketrampilansedang > 5 kg/ha,
pupuk 100 kg/ha atau 5 jam/ha, pupuk + 100 kg/ha; tidak trampil > 5 jam/ha,
pupuk < 100 kg/ha
Alat pengukur yangdapat dipakai untuk mengukur data :
a.

pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengetahuan (dayamengingat)

b.

pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pengertian

c.
pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur kemampuan
memecahkanmasalah
d.

rating scale untuk mengukur ketrampilan ataukegiatan-kegiatan praktek

e.

skala sikap

f.

skalaminat.

4) Membuat alat pengukur/instrumen evaluasi harus memenuhi persyaratan


alatukur
1.

Kesahihan (validity)

Sahih, bila alat ukur yangdigunakan sesuai dengan obyek yang hendak
diukur
a.

alat ukur perubahan perilaku sikap, pengetahuan danketrampilan

b.
alat ukur harus sahih untuk mengukur subyek materi atauinformasi yang
disuluhkan.
2.

Keterandalan (reliability)

Kemampuan alat ukur, dapatdigunakan orang lain dan memperoleh hasil


yang sama dalam situasi dan kondisiapapun.
3.

Obyektivitas

Alat ukur harus obyektif kongkrit, jelas, hanya memiliki satu interpretasi untuk
menganalisis.
4.

Praktis (practicability)

Mudah digunakan efektif untuk bahan pengukuran dan bersifat efektif


untukmenganalisis.

5.

Sederhana (simple)

Tidak terlalu rumit/kompleks sehingga mudah di mengerti.

Alat pengukur evaluasi penyuluhan pertanian dapat berupa:


1.

Pertanyaan untuk mengukur pengetahuan

Pertanyaan untuk mengukur tahu atautidak tahu dan mengetahui atau tidak
mengetahui dengan seperangkat pertanyaanyang cukup pendek,
Contoh: Sebutkan jenis-jenis pupuk untukpadi!
2.

Pertanyaan untuk mengukur pengertian

Pengertian lebih luas atau mendalam daripengetahuan, pengertian mengacu


pada kemampuan intelektualitas seseorang.
Contoh: terangkan atau jelaskan pupuk urea untuk padi!
3.

Pertanyaan untuk mengukur kemampuan untuk memecahkanmasalah

Pertanyaan untuk mengukur kemampuanlebih mendalam dibanding pengertian


atau pengetahuan penerapan prinsip-prinsipyang telah dikuasai, dapat
menggunakan pengertian-pengertian sendiri contoh adaprinsip bahwa
pemupukan urea jika tidak masuk dalam tanah, maka unsur N akanhilang, tidak
terserap tanaman.

Dari prinsip ini, penerapannya pada saatmelakukan pemupukan urea harus


masuk dalam tanah agar efisien. Contoh penerapanprinsip-prinsip dalam situasi
nyata jadi untuk memecahkan masalah harusmenguasai : penguasaan
pengetahuan penguasaan pengertian pemecahan masalah .
Contohrekomendasi pemupukan padi sawah: urea200 kg dan TSP 100 kg/ha
Jika petani A memiliki sawah 0,5 ha.Kemudian jika yang tersedia pupuk ZA dan
SP-36 berapa yang diberikan untuk padisawah untuk seluas 0,5 ha tersebut.
Untuk dapat menghitung kebutuhanpupuknya, maka si A harus menguasai:
a.

kandungan haraunsur Urea, TSP, SP-36

b.

kegunaan pupuk

c.

akibat kelebihan pupuk

d.

pemupukan berimbang

e.

cara menghitung kebutuhan pupuk.

4.
Skala nilai atau ratingscale untuk mengukur ketrampilan, dimensi
ketrampilan:
a.

kekuatan

b.

kecepatan

c.

ketepatan

d.

keseimbangan

e.

keharmonisan.

Contoh : petani trampil mengendalikan H/P denganmenggunakan penyemprot


gendong trampil menggunakan, dimensinya kecepatan,kemudian menetapkan
standar dan kriterianya.
Kecepatan:hektar/hari dimensi kecepatan
a. standar = 3 ha/hari
b.kriteria = a 3 ha/hari = baik atau trampil b 2 s/d 2,9 ha/hari = sedang
c. kurang dari 2ha/hari = kurang baik/kurang trampil
Jadi untuk mengukur skala nilai ataurating scale untuk mengukur ketrampilan
harus melakukan kegiatan sebagaiberikut:
a.
menentukan dimensi dari ketrampilan yang akan diukur,terdiri dari 1
dimensi atau lebih
b. menetapkan standar dari tiap dimensi yang telahditentukan
c.
membuat kriteriadari tiap dimensi yang telah ditentukan berdasarkan
standar yang telahditetapkan.

Contoh Kisi-kisi evaluasi penyuluhan :

Tujuan P.P
Indikator
Standar
Kriteria / skore
Alat ukur
Ket.
1.Petani mengetahui varitas unggul kedelai yang direkomendasikan

Dapat menyebutkan 3 jenis varitas unggul kedelai


3jenis varitas unggul kedelai yang direkomendasikan (misalnya) :
Galunggung, Wilis, Anjasmoro
Dapat menyebutkan :
3 jenis: tahu (3)
2 jenis: cukup tahu (2)
1 jenis:kurang (1)

Sebutkan jenis-jenis varitas kedelai

2. Petani dapat menjelaskan ciri-ciri 3 varitas kedelai unggul yang di


rekomendasikan

3. dst nya semua unsur-unsur /komponen inovasi yang disuluhkan dibuat kisikisinya

Dapat menjelaskanciri-ciri varitas kedelai


Ciri-ciri varitas kedelai:
1.

1.Galunggung:

2.
hari

umur berbunga 35 hari, tinggi tananaman : 50-60 cm, umur panen 85-90

3.

2. Wilis: berbunga : 39 hr, tinggi:40-50 cm, umur panen : 88 hr

4.
3. Anjasmoro: umurr berbunga 37 hr, tinggi tanaman : 64-68m, umur
masak: 90 hr
5.
Dapat menjelaskan ciri-ciri varitas kedelai:
3 jenis :paham (6)
2 jenis: cukup memahami(4)
1 jenis: kurang memahami(2)
Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing varitas kedelai?

5. Skala sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderunganuntuk berbuat
jika sudah berbuat menjadi perilaku(Behavior), merupakan manifestasi
dariperilaku. Evaluasi terhadap sikap petaniapakah menerima inovasi atau
menolaknya ini berhubungan dengan strategipenyuluhan pertanian.
Alat ukur untuk mengukur sikap antara lain:
a.

Skala likert :

Untuk mengukur sikap, pendapat, persepsiseseorang atau sekelompok orang,


tentang inovasi pertanian yangdirekomendasikan. Inovasi pertanian yang akan

dievaluasi dijabarkan menjadiunsur-unsur. Komponen-komponen yang dapat


diukur, dan dijadikan titik tolakuntuk menyusun instrumen.
Instrumen berupa butir-butir pertanyaanyang akan dijawab oleh responden

Jawaban responden merupakan gradasi yangbergerak sangat positif sampai


sangat negatif dapat berupa kata-kata antaralain:
a. sangat setuju
b.setuju
c. ragu-ragu

d.tidak setuju
e. sangat tidak setuju
atau:
a.

sering kali

b. sering
c.

kadang-kadang]

d. hampir tidak pernah


e.

tidak pernah

atau:
a. sangat positif
b. positif
c. netral
d. negatif
e. sangat negatif
atau

atau:

a. baik sekali
b.baik
c. cukup
d.jelek
e. jelek sekali
Untuk analisis dapat diberi skor: 5 , 4 , 3, 2 , 1
catatan: besarnyaskor tergantung pernyataan atau pertanyaan apakah
mendukung (favorable) atau tidak mendukung (un favorable)
Contoh : Cecklist
No
Pertanyaan/
pernyataan
Jawaban responden
SS

S
R
TS
STS
5
4
3
2
1
1
Bagaimakah pendapat bapak tentang penggunaan urea Tablet

2
Urea tablet memudahkan pemupukan

3
Penggunaan urea tablet meningkatkan produksi

4
Penggunaan urea tablet menghemat tenaga kerja

Misal:
Evaluasi terhadap100 responden dengan hasil jawaban :
25 orang jawabanSS (sangat setuju)
40 orang jawabanS (setuju)
5 orang jawaban R(Ragu-ragu)
20 jawaban TS(Tidak setuju)
10 orang jawabanSTS (sangat tidak setuju)
Maka jumlah skor:
25 x 5 = 125
40 x 4 = 160
5 x 3 = 15
20 x 2 = 40
10 x 1 = 10
Jumlah 350
Jumlah tertinggi = 100 x 5 = 500
Jumlah terendah = 100 x 1 = 100
Jadi tingkat persetujuan petani terhadapinovasi yang beru (misal urea tablet)
adalah: 350/500 x 100% = 70 %
Atau dengan garis kontinum adalah

!
0

100

200

300

400

500
STS

TS

SS

350
Jadi dari 100 responden, maka skor yangdiperoleh 350, maka terletak di daerah
setuju.
Selanjutnya, apabila ingin mengetahui% berdasarkan pada berapa responden
makadiperoleh :
25 % menyatakan SS
40 % menyatakan S
5 % menyatakan R
20 % menyatakan TS
10 % menyatakan STS
Dapat juga dengan bentuk pilihan ganda (cheklist)

Contoh :
Penggunaan pupuk urea tablet yang beru, akananda terpkan pada padi sawah
(dalam kelompok tani:
a.

STS

b. TS
c.

d. S
e.

SS

Catatan: Bentuk ini keuntungannya pertanyaanatau pernyataan akan dibaca


semua. Sedangkan kekurangannya bentuk tidak menarik boros kertas.

b. Skala Gutman

Skala gutman kelebihannya didapatkan jawaban responden secara tegas


yaitudapat berupa
-

yaatau tidak

benaratau salah

positifatau negatif

c. Semantikdiffferential
Skala tersusun dalam garis kontimum,dengan jawaban positif di sebalah kiri dan
negatif di sebelah kanan, Contohberikan nilai gaya kepeminpinan ketua
kelompok tani anda.
1.

bersahabat : 5 4 3 2 1 : tidak bersahabat

2.

tepat janji

3.

sabar

4.

konsisten

: 5 4 3 2 1 :in konsisten

5.

jujur

: 5 4 3 2 1 :tidak jujur

: 5 4 3 2 1 :ingkar janji
: 5 4 3 2 1 :pemarah atau emosional

Skala semantik defferential, untuk mengukur sikapatau karakter tertntu


yang dimiliki seseorang terhadap obyek tertentu
respondendapat memberikan jawaban pada rentang positif atau negatif
tergantung persepsi mereka terhadap hal yangdinilai.

d. SkalaNilai/Rating scale
Datadiperoleh kuatitatif, responden langsungmenjawab/memilih satu
angka dari alternatif yang ada.
Contoh: Setelah mengikuti pelatihan PHT, seberapa jauh pemahaman
responden tentang Prinsip-prinsip PHT.

No.
Prinsip PHT
Tingkat Pemahaman
Keterangan

1.
Budidaya tanaman sehat
1
2
3
4
4:
bila sangat memahami
2.
Pelestarian musuh alami
1
2
3
4
3:
bila memahami
3.
Pengamatan Ekosistem mg.an
1
2
3
4
2:
bila cukup memahami
4.
Petani ahli PHT
1
2

3
4
1:
bila kurang memahami
5.
Dan setrusnya....

6.

Skala Minat

Minat merupakan kecenderungan seseoranguntuk menyukai sesuatu hal,


dibandingkan dengan hal yang lain, misal: petanilebih berminat menanam padi
IR 64 dibanding IR 36.
Minat dapat diukur ,karena minat dapat diekspresikan /dimanifestasikan, petani
berminat menanampadi IR 64 , maka ia akan berusaha aktif mencari benih
tersebut.
Contoh skalaminat :
Berikan tanda Xpada kegiatan penyuluhan pertanian yang anda sukai :
a.

Widyawisata

b.

Diskusi kelompok

c.

Demonstrasi

d.

Kursus/seminar

e.

Field day

Skala minat dapatberupa:


a.
Cheek list, yaitu dengan cara meminta mereka memilih
hal/kegiatanyangmereka sukai
b.
Rangking/peringkat, yaitu meminta mereka menyususnrangking tentang
kegiatan yang akan dievaluasi dari yang paling disukai sampaiyang paling tidak
disukai.
Contoh tulis kegiatan penyuluhanpertanian yang paling disukai sampai
yangtidak disukai:

- Paling disukai:

1..........
2.........
3..........
4..........
5..........
- Paling tidak disukai: 6..........dstnya

c.

Ratio scale/Skala banding


Yangpaling disukai sampai yang paling tidak disukai
Contoh:

SS

: sangat disukai

: disukai

: Biasa saja

TS

: Tidak disukai

ST

: Sangat tidak disukai

No.
Materi penyuluhan
SS
S
B
TS
ST
1.
Serangan hama

2.
Serangga Musuh alami

3.
Tikus

4.
Gulma

5.
Ekosistem

7. Free Response Tecnique (FRT)


FRT yaitu alat ukur untuk mendapatkanpendapat petani (jawaban uraian/essay).
Contoh: Dari semua materi yang telah anda pelajari dalam penyuluhan,
materi manayang yang anda sukai , jelaskan dan apa alasannya.
FRT ini paling mudah dibuat, tapi paling sulit dibuattabulasi.
Tingkat Adopsi
Adopsi merupakantingkat kemampuan ahli , dan ini yang kita tuntut/target kita
dalam penyuluhanpertanian, dan ini yang membedakan dengan yang bukan
penyuluhan. Penyuluhansasarannya sampai pada mengadopsi ,yaitu
menerapkan inovasi yang disuluhkan,artinya petani secara tetap
melaksanakan /mempratekkan inovasi yang disuluhkanterseburt.
Contoh :
Apakah saudara melakukan pemupukanberimbang pada tanaman padi saudara ?
a) selalu

b) Kadang-kadang

c) Tidak pernah

Responden yang selalu melakukanpemupukan berimbang pada tanaman


padinya, menunjukan tingkat adopsi yang lebihtinggi (tentunya setelah dicek
kebenarannya di lapangan).
4. Menarik sampel(sampling) dan melakukan pengumpulan data
b.

merupakan langkah penting

c.

hindari samplingerror, usahakan sample yang representative (mewakili).

Ada beberapamacam cara menarik sampel, tergantung tujuan dan keadaan


populasinya, tetapi yangperlu diperhatikan sample hendaknya benar-benar
menggambarkan /mewakilipopulasi yang dievaluasi.

Sampel dalamevaluasi penyuluhan pertanian mengacu pada keterwakilan dari


petani/kelompoktani yang merupakan sasaran penyuluhan. Tidak dapat
dipastikan berapa jumlahsampelnya secara tepat, tetapi prinsipnya sampel
tersebut mewakili populasi (reprensentatif) petani/kelompok taniyang menerima
penyuluhan
5) Melakukananalisis dan interpretasi data
Proses Ini merupakan langkah akhir yang menentukan :
b.
lakukan cleaning data dengan cara editing di lapangan,hapuskan data yang
nyleneh (out lier)
c.
lakukan coding, pemberian kode untuk memudahkan pada
saatmemasukan data
d.

lakukan tabulasi (tally,sheet, tabulasi sheet).

Analisis/interpretasi data dapat dilakukan dengan cara :


a. presentase
b.deskriptif(mean, modus, median, rerata, Standart Deviasi)
c. statistik inferensial
Analisa data initergantung tujuan evaluasi dan kesimpulan yang akan diambil
serta pertimbangan-pertimbangan yang akan dihasilkan. Dalam
melakukanpengolahan data dapat memanfaatkan alat komputasi seperti
Program excel, Program SPSS, atau dihitungsecara manual dengan kalkulator.
Dalam interprestasihasil evaluasi yang perlu dipahami adalah mengapa tujuan
penyuluhan tidaktercapai, tidak sesuai target, faktor-faktor-faktor apa saja yang
menghambatdan apa yang memperlancar, serta bagaimana solusinya/saran
perbaikannya padawaktu yang akan datang. Hasil evaluasi ini bermanfaat unutk
perbaikan programyang akan datang datang dan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan olehpembuat kebijakan dibidang
penyuluhan/pembangunan pertanian.

A.

PELAPORAN

Pada prinsipnya, penulisan laporanevaluasi tidak berbeda dengan penulisan


laporan penelitian pada umumnya, baikdalam sistimatika, pokok-pokok isi
laporan yang disampaikan, hanya bahasa sertatata tulis yang digunakan lebih
populer, mudah dipahami karena para pembacalaporan evaluasi lebih bervariasi
dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman.

Format/sistematika Laporan Evaluasi Penyuluhan dalam prakteknyadapat


diadaptasikan sesuai kebutuhan lembaga/di lapangan dan maksud/tujuan
darievaluasi itu sendiri, tetapi secara umum dapat dipaparkan sebagai berikut:
1.

Katapengantar, daftar isi, pengesahan laporan

2.
Pendahuluan,yang memuat uraian yang singkat dan cukup jelas
mengenai
a) Latar belakang atau alasan dilakukannya evaluasi,sasaran/obyek evaluasi
b)Masalah dan tujuan evaluasi
c) Kegunaan evaluasi.
3.
Landasan-landasanteori dan konsep-konsep yang digunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi.
4.

Indikatordan parameter, serta pengukurannya

5.

Rancanganevaluasi yang mencakup:

a) Populasi dan sample, berikut penjelasan tenik penarikansample


b) Rincian data yang dikumpulkan
c) Tenik pengumpulan data
d) Instrumen evaluasi (biasa disampaikan dalam bentuklampiran)
e) Uji ketepatan dan ketelitian instrumen evaluasi
f) Analisis data.
6.
Gambaranumum tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
dievaluasi
7.
Hasil-hasilevaluasi dan Pembahasan : tampilan dalambentuk grafik ,
gambar, tabel dsbnya. Bagian ini merupakan pemaparan darihasil temuantemuan /fakta/data , dandiberi kan penjelasan artinya dan pembahasan
secukupnya
8.

Kesimpulandan saran-saran/rekomendasi.

9.

Daftarpustaka

10.

B.

Lampiran-lampiran.

LANGKAHKERJA PENYUSUNAN EVALUASI DAN PELAPORAN

Langkah kerja penyusunan evaluasi danpelaporan sebagai berikut:


1.

Pesertamemahami uraian materi yang ada pada modul

2.

Diskusikandalam kelompok tentang pembagian tugas

3.
Tentukansasaran dan obyek yang akan di evaluasi, untuk itu perhatikan
programpenyuluhan yang ada (tingkat BPP/Kecamatan)
4.
Fokuskanperhatian pada sasaran dan obyek yang akan dievaluasi
sesuai programpenyuluhan, dan kumpulkan informasi tentang apa yang akan
dievaluasi, siapa saja yang termasuk dalam obyekevaluasi, dimana evaluasi
dilaksanakan, masalah pokok apa, bagaimanapengelolaan, dan upaya mengatasi
masalah
5.

Rencanakanpengorganisasian pelaksanaan evaluasi

6.

Pahamitujuan penyuluhan yang akan dievaluasi

7.

Tetapkanindikator untuk mengukur pencapaian/kemajuan

8.

Susunlahalat pengukur/instrumen/kuisioner untukmengumpulkan data

9.

Tentukansampel dan lalukan pengumpulan data

10.

Lakukanpengolahan data/analisis dan interprestasi data

11.
Susunlaporan, diskusikan hasil evaluasi, kesimpulan dan saran yang
akandirekomendasikan
12.

C.

Komunikasikan/presentasikan hasil evaluasi pada stake holder.

RANGKUMAN

Evaluasi adalahsuatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas,


dan dampakkegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai secarasistematik dan obyektif.
Tujuan evaluasi mencakup: (1) TujuanKegiatan (activity objective);(2)
Tujuan Managerial (managerial objective); dan (3) Tujuan Program (Program
objective). Manfaat melakukanevaluasi adalah: (a) menentukan tingkat
perubahan perilaku petani setelahpenyuluhan dilaksanakan; (b) perbaikan
program, sarana, prosedur, pengorganisasianpetani dan pelaksanaan
penyuluhan pertanian; dan (c) penyempurnaan kebijakanpenyuluhan pertanian.
Jenis-jenisevaluasi antara lain: (1) EvaluasiPenyuluhan Pertanian, yaitu alat untuk
mengambilkeputusan dan menyusun pertimbangan-pertimbangan ; (2) Evaluasi
Program Penyuluhan, yaitu evaluasiyang dilakukan untuk kepentingan
pengambilan keputusan dalam rangka menentukankebijakan selanjutnya; (3)
Evaluasi Hasil Penyuluhan Pertanian, yaitumengevaluasi sampai seberapa jauh
tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahanperilaku petani dan keluarganya;

(4) Evaluasi Metode, yaitu evaluasi semua kegiatan penyuluhan pertanian


yangdilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan perilaku
sasaran;(5) EvaluasiSarana Prasarana, evaluasi ini padadasarnya mengevaluasi
kesiapan perangkat sarana-prasarana yang menunjangkegiatan penyuluhan; dan
(6) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian danEvaluasi Dampak
Penyuluhan. Dalam prakteknya pelaksanaan evaluasi penyuluhan
pertaniandapat merupakan kombinasi dari beberapa macam/cara evaluasi, hal
inidimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih akurat, dan
lebihsahih dari pada evaluasi denganmenggunakan cara tunggal.
Tahapan evaluasi berisi langkah-langkahevaluasi pada dasarnya sama yaitu
menetapkan obyek, menetapkan data atauinformasi yang akan dikumpulkan,
cara pengumpulannya, alat/instrumen yang digunakan, cara mengolah
data/informasiserta melaporkan hasil-hasilnya.

Penulisan laporan evaluasi tidak berbedadengan penulisan laporan penelitian


pada umumnya, baik dalam sistimatika,pokok-pokok isi laporan yang
disampaikan, hanya bahasa serta tatatulis yangdigunakan lebih populer, mudah
dipahami karena para pembaca laporan evaluasilebih bervariasi dalam hal
tingkat pendidikan dan pengalaman.

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Tolok ukur keberhasilan evaluasi dan pelaporan dalampenyuluhan pertanian


adalah:
1.
Penguasaan/pemahaman dalam setiap tahapan evaluasi dalam
menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampakkegiatan-kegiatan
program/kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan dicapaisecara sistematik dan
obyektif berdasarkan data/fakta di lapangan, bukan opini/pendapat evaluator.
2.
Penguasaan prosespenyusunan pelaporan,dan mengkomunikasikan hasil
evaluasi baik dalam halsistimatika, pokok-pokok isi laporan yang disampaikan.
Tata tulis yang digunakanlebih populer, mudah dipahami karena para pembaca
laporan evaluasi lebihbervariasi dalam hal tingkat pendidikan dan pengalaman,
sehingga setiap orangyang membacanya mudah memahami keseluruhan isi
laporan.

B.

Tindak Lanjut

Setelah mengikuti proses pembelajaran, dan mempraktekkandilapangan akan


menemui kendala, danpermasalahan-permasalahan, seperti dalam penyusunan
instrumen evaluasi, mengumpulkan data,mengolah data ataupun penjabaran
dalam bentuk tulisan laporan. Untuk itu parapenyuluh pertanian harus selalu
mengembangkan diri untuk selalu belajar danberlatih, dengan cara
belajar/membaca dan mempratekkan setiap kegiatanpenyuluhan dalam bentuk
laporan-laporan dan kemudian mengevaluasikekurangan-kekurangannya,
sehingga diharapkan dengan sering menulis laporanakan terbiasa dan tentunya
semakin berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

A.W Van den Ban dan Hawkins (2003)Penyuluhan Pertanian, cetakan ke


6Kanisius, Yogyakarta.
Fernandes, H.J.X (1984) Evaluation of education programs.National Education
Planing Evaluaion and Curiculum Development. Jakarta.
Isaac Stepen & Michael (1984) Hand book in Reasearch and EvaluastionSecond
edition Edits Publishers Sandiego California 92107.
Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.Sebelas Maret
University Press, Surakarta.
Mardikanto. T,2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. LPP UNS dan UNS Press
Surakarta.
Stufflebeam, DL & Shinkfield,A.J., (1985). Systematic evaluation.Massachuccetts:
Kluwer-Nijohoff Publishing.
Padmowiharjo, S. (1996). Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta.Universitas
Terbuka.
Werimon A. (1992) Diktat Monitoring dan Evaluasi APP Yogyakarta (tidak
diterbitkan).
Wibowo S. (1995) Dikata Evaluasi Penyuluhan Pertanian APPYogyakarta (tidak
diterbitkan)

Anda mungkin juga menyukai