Anda di halaman 1dari 6

Nama Anggota Kelompok :

1. Fisabella Apriliasari R. 2016281130


2. Nur Ariana Dwi N.
2016281124
3. Hamam Roni
2016281118
Kelas : PPAK Reguler I
MERGER DAN AKUISISI
A. Tiga Bentuk Dasar Akuisisi
1. Merger
Merger adalah penggabungan satu perusahaan ke perusahaan lain. Perusahaan yang
mengambil alih tetap beroperasi seperti biasa sedangkan perusahaan yang diambil alih
ditutup dan berhenti beroperasi. Contoh : (Sumber http://www.sahamok.com)
2. Konsolidasi
Bank Lippo
Tbk. PT

Bank CIMB
Niaga Tbk., PT

Bank CIMB
Niaga Tbk., PT

Konsolidasi adalah pendirian perusahaan baru dengan menggabungkan dua atau lebih
Bank

Bank
EksporBapindo
Bank
Dagang
Bank
Bumi
Impor
Negara
Mandiri
Daya

perusahaan. Seluruh aset dan utang dari perusahaan yang bergabung dipindahkan ke
perusahaan yang baru didirikan. Contoh :
3. Akuisisi
a. Akuisisi Saham
Akuisisi saham adalah pembelian saham perusahaan lain secara tunai, melaukan
pertukaran saham, atau pertukaran sekuritas lainnya.
b. Akuisisi Aset
Akuisisi aset adalah memperoleh perusahaan dengan cara membeli seluruh aset
perusahaan
B. Variasi Pengambilalihan Perusahaan
1. Sinergi
Merger atau
konsolidasi

Pengambilalih
an

akuisisi

akuisisi saham

Proxy fight

akuisisi aset

Menjadi
perusahaan
Tertutup

Nama Anggota Kelompok :


1. Fisabella Apriliasari R. 2016281130
2. Nur Ariana Dwi N.
2016281124
3. Hamam Roni
2016281118
Kelas : PPAK Reguler I
Sinergi muncul dalam penggabungan dua perusahaan apbila nilai dari gabungan kedua
perusahaan tersebut lebih tinggi dari pada nilai perusahaan masing-masing apabila
mereka beroperasi sendiri. Formula adalah :
Synergy=V AB (V A +V B )
VAB
VB
VA

= nilai perusahaan A dan B setelah bergabung menjadi perusahaan AB


= nilai perusahaan A jika beroperasi secara independen
= nilai perusahaan B jika beroperasi secara independen

Formula perubahan Arus kas dari penggabungan perusahaan :


CF t = Rev t Costs t Taxest Capitaal Requirement t
CF t

= selisih antara arus kas pada tanggal penggabungan


perusahaan dengan jumlah arus kas dari 2 perusahaan jika
tidak bergabung

Rev t

= keniakan pendapatan dari akuisisi

Taxest

= kenaikan pajak dari akuisisi

Capitaal Requirement t

= kenaikan investasi baru dalam asset tetap dan modal kerja

2. Sumber Sinergi
a. Peningkatan pendapatan
b. Pengurangan biaya
c. Keuntungan dari sisi pajak
- Net operating losses
- Adanya kapasitas utang yang belum terpakai
- Kenaikan kapasitas berutang
d. Berukurangnya persyaratan modal
C. Efek Samping Keuangan dari Akuisisi
1. Pertumbuhan Keuntungan
Pertumbuhan keuntungan persuahaan yang menggabungkan diri kemungkinan akan
mengalami penurunan apabila perusahaan tersebut mengakuisisi perusahaan dengan
pertumbuhan keuntungan yang rendah.
2. Diversifikasi

Nama Anggota Kelompok :


1. Fisabella Apriliasari R. 2016281130
2. Nur Ariana Dwi N.
2016281124
3. Hamam Roni
2016281118
Kelas : PPAK Reguler I
Diversifikasi sebagai salah satu manfaat yang diperoleh dari akuisisi suatu perusahaan
oleh perusahaan lain. Risiko tingkat pengembalian dapat dipisahkan menjadi dua bagian
yaitu unsystematic dan systematic
D. Biaya untuk Pemegang Saham dari Pengurangan Risiko
Diversifikasi yang ditempuh dengan melakukan merger dapat memiliki dampak yang buruk
untuk pemegang saham. Pemegang obligasi kemungkinan besar akan memperoleh
keuntungan dari merger karena kreditur dijamin oleh dua perusahaan yang bergabung.
Keuntungan kreditor adalah kerugian untuk pemegang saham.
E. Net Present Value (NPV) dari Merger
Perusahaan umumnya menggunakan analisis NPV ketika melakukan akuisisi. Perhitungan
NPV dapat dilakukan ketika akuisisi dilakukan dengan pengeluaran kas oleh perusahaan atau
melalui pertukaran saham.
NPV merger =Synergy premium

F. Pengambilalihan Perusahaan (Friendly versus Hostile Takeover)


Perusahaan yang mengambil alih harus mengambil keputusan untuk membeli perusahaan
lain, memilih taktik untuk melaksanakan merger, apabila perusahaan yang menjadi target
pengambilalihan menerima dengan baik proposal pengambilalihan makan proses merger
dikatakn bersahabat (friendly).
Namun tidak seluruh proses pengambilalihan terjadi secara bersahabt, dalam mengahadapi
ini perusahaan dapat melakukan cara dengan toehold. Kemudian perusahaan melakukan
tender offer. Selain tender offer, perusahaan dapat juga melakukan street seep. Namun,
perusahaan juga dapat melalui proxy fight, yaitu suatu prosedur yang melibatkan corporate
voting.
G. Defensive Tactics
Penolakan atas pengambilalihan bisa menguntungkan dan/atau merugikan bagi shareholder
perusahaan target. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan target untuk
mencegah terjadinya pengambilalihan, baik sebelum terjadi maupun saat proses
pengambilalihan sudah berjalan.

Nama Anggota Kelompok :


1. Fisabella Apriliasari R. 2016281130
2. Nur Ariana Dwi N.
2016281124
3. Hamam Roni
2016281118
Kelas : PPAK Reguler I
a. Mencegah Pengambilalihan Sebelum Proses Pengambilalihan Terjadi
- Corporate charter : perusahaan melakukan amandemen terhadap tata kelola perusahaan
-

sehingga sulit untuk perusahaan lain melakukan akuisisi.


Classified board : membuat perusahaan yang akan mengambil alih lebih lama untuk

menngganti manajemen perusahaan target.


Supermajority provision : jumlah yang setuju (voting shares) atas transaksi penting

perusahaan minimal 2/3, di mana ini membuat akuisisi menjadi lebih sulit.
Golden parachute : paket remunerasi akan diberikan kepada manajemen jika terjadi

pengambilalihan dan hal ini meningkatkan biaya akuisisi.


Poison pills : persentase kepemilikan perusahaan yang akan mengambilalih turun secara

drastis di perusahaan target.


b. Mencegah Pengambilalihan Ketika Proses Pengambilalihan Berjalan
1. Greenmail : manajemen membeli kembali sahamnya dari penawar potensial pada
harga yang lebih tinggi.
Standstill Agreement : perusahaan target memberikan komisi kepada perusahaan yang
mengambilalih,

sehingga

perusahaan

tersebut

bersedia

untuk

membatasi

kepemilikannya di perusahaan target.


2. White Knight : memberikan harga penawaran lebih tinggi, tidak memecat
karyawan, tidak menjual suatu divisi.
White Squire : mengundang pihak ketiga untuk berinvestasi tanpa memihak kepada
manajemen atau membeli saham tambahan.
3. Rekapitalisasi dan Pembelian Kembali
-

Saham,

mungkin

mencegah

pengambilalihan dengan:
Kenaikan harga saham akibat terbitnya utang baru.
Peningkatan pengendalian dengan menerbitkan saham baru.
4. Exclusionary Self-tenders : membuat tender offer untuk sejumlah saham tanpa
melibatkan shareholder yang menjadi target.
5. Restrukturisasi Aset, dilakukan dengan cara membeli aset baru atau menjual aset

lama. Alasan perusahaan menjual asetnya adalah:


Menjual aset yang tidak menguntungkan dan fokus di unit usaha yang memiliki prospek

bagus di masa depan.


- Mengurangi daya tarik perusahaan kepada perusahaan yang akan mengambilalih.
H. Apakah Merger menambah Nilai?

Nama Anggota Kelompok :


1. Fisabella Apriliasari R. 2016281130
2. Nur Ariana Dwi N.
2016281124
3. Hamam Roni
2016281118
Kelas : PPAK Reguler I
Merger menghasilkan sinergi jika nilai dari perusahaan yang telah tergabung (misal pers A
merger dengan pers B menjadi pers C) lebih besar daripada total nilai dua perusahaan jika
dijumlahkan (A+B). Kebanyakan merger menciptakan nilai, namun merger yang melibatkan
perusahaan besar justru menghilangkan nilai.

I. Dampak Perpajakan dari Akuisisi


Jika akuisisi dikenakan pajak, shareholder perusahaan yang diakuisisi dianggap telah
menjual sahamnya dan capital gain/loss yang terealisasi sudah dikenakan pajak. Jenis
akuisisi kena pajak ini adalah jika perusahaan yang akan mengakuisisi menawar secara tunai
perusahaan lain dengan modalnya. Namun jika akuisisi tidak dikenakan pajak, shareholder
tidak memiliki capital gain/loss karena mereka dianggap menukar saham lama dengan saham
yang baru. Akuisisi tidak kena pajak apabila perusahaan membeli perusahaan lain dengan
penerbitan saham.
J. Akuntansi untuk Kegiatan Akuisisi
Ketika sebuah penggabungan bisnis dihitung sebagai metode akuisisi, aset bersih dari
acquiree saat tanggal akuisisi dilaporkan dengan harga pasar oleh acquirer.
Goodwill adalah selisih harga beli dengan total nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh.
Goodwill merupakan aset yang tidak teridentifikasi yang keberadaannya menjadi motivasi
penting bagi induk perusahaan untuk memperoleh anak perusahaan.
K. Going Private dan Leverage Buyouts
Going Private merupakan perubahan status dari perseroan terbuka menjadi tertutup
(penghapusan pencatatan saham). Kegiatan ini biasanya didanai dengan leverage buyouts,
yaitu suatu proses membeli atau mengakuisisi sebuah perusahaan yang mana uang yang akan

Nama Anggota Kelompok :


1. Fisabella Apriliasari R. 2016281130
2. Nur Ariana Dwi N.
2016281124
3. Hamam Roni
2016281118
Kelas : PPAK Reguler I
digunakan untuk mengakusisi didapat melalui utang dari bank atau pihak ketiga lainnya. Ada
dua alasan mengapa LBO menghasilkan nilai:
- Tambahan utang akan mengurangi pajak.
- LBO membuat manajemen bekerja keras untuk melunasi utang dan membayar bunga.
L. Divestasi
a. Penjualan, alasannya:
- Pertahanan terhadap pengambilalihan tidak bersahabat.
- Memberikan dana tunai untuk perusahaan yang dilikuidasi.
b. Spin-off. Perbedaannya dengan penjualan:
- Perusahaan induk tidak memperoleh dana tunai.
- Shareholder awal dari divisi yang dipisah sama dengan shareholder induk.
c. Carve-out : perusahaan induk merubah divisi menjadi entitas terpisah lalu menjual saham
entitas itu ke masyarakat. Meski begitu, saham yang dijual kepada publik adalah saham
minoritas. Kepemilikan saham mayoritas tetap dipertahankan oleh pemegang saham
perusahaan induk.
d. Tracking stock : penerbitan tracking stock dilakukan untuk menelusuri kinerja divisi
tertentu tanpa adanya klaim atas aset dari divisi tersebut atau dari perusahaan induk.

Anda mungkin juga menyukai