Anda di halaman 1dari 6

a.

Airwey
Airwey adalah usaha utuk mempertahankan dengan baik jalan nafas
pada pasien yang tidak sadar ketika pasien dalam keadaan tidak sadarkan
diri, kemungkinan pasien tidak dapat bernafas engan baik. Hal ini dapat
terjadi karena ada benda asing yang menutupi jaalan nafas pasien atau
akibat jatuhnya pangkal lidah kebelakang. Untuk memebedakan jalan nafas
(airway), maka dokter gigi dapat menggunakan head tilt, chin lift dan jaw
thrust.
head tilt yaitu dengan meletkakkan tangan didahi pasien dan
mendorong dahi kebelkang serta dibantu dengan chin lift yaitu mengangkat
dagu pasien jaw thrust dapat digunakan jika pada saat melakukan head tilt,
chin lift jalan nafas obstruksi. Caranya dengan menganggkat dagu pasien
sehingga posisi mandibula lebih maju dari pada maksila.

Gambar 2.1. Head-tilt, chin-lift maneuver


b. Breathing
Breathing (pernafasan) merupakan teknik untuk memenuhi kebutuhan
oksigen pada pasien sadar atau pasien yang tidak sadar. Seorang dokter yang
menangani pasien kegawatdaruratan dental harus mendekatkan pipi 1 inci
ke mulut dan hidung pasien untuk melihat (look), mendengar (listen) dan
merasakan (feel) tanda-tanda yang ada pada pernafasan pasien. Melihat
yaitu melihat apakah ada pergerakan di dada atau abdomen pasien,
mendengar yaitu mendengar apakah ada atau tidaknya suara nafas tambahan
yang dikeluarkan oleh pasien, dan merasakan yaitu merasakan apakah ada
hembusan nafas atau aliran udara yang keluar dari mulut atau hidung pasien.
Dan bila pernafasan pasien tidak terasa diperlukan nafas buatan. Untuk
pemberian nafas buatan dapat dilakukan dari mulut ke mulut, mulut ke
hidung atau mulut ke stoma. Dan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan Ambu bag untuk memberikan suplai oksigen 90%.5,31

Gambar 2.5. Look, listen, and feel

Gambar

c. Circulation
Circulation (sirkulasi) merupakan monitoring dua tanda vital yang
sangat penting, yaitu tekanan darah dan denyut jantung yang memberikan
informasi tentang fungsi sistem cardiovascular. Tidak terabanya nadi
karotis pada dewasa merupakan tanda utama terjadinya cardiac arrest atau
henti jantung. Pemberian ventilasi buatan dan kompresi pijat jantung
diperlukan pada keadaan kegawatdaruratan ini

Gambar pemeriksaan arteri karotis


Untuk melakukan pijat jantung dilakukan 30 kali dengan selingan 2
kali nafas buatan dalam 2 menit. Pertama-tama tentukan titik penekanan
yaitu di bagian tengah sternum. Kemudian lakukan penekanan tulang dada
kira-kira 4-5 cm (1,5-2 inchi) untuk dewasa, anak balita 4 cm (1,5 inchi),
dan anak-anak 5 cm (2 inchi) . Dan dilakukan 80-100 kali per menit.
Kompresi pijat jantung dapat dihentikan apabila pasien sudah dalam
keadaan membaik atau sadar, pasien telah meninggal, operator sudah letih
dan pelayanan kesehatan lain sudah datang.

untuk pasien cardiac arrest, yaitu :


a. Pengenalan segera terhadap SCA (Sudden Cardiac Arrest) berdasarkan
penilaian tidak adanya respon dan tidak adanya pernafasan normal
(misalnya, pasien tidak bernafas atau hanya hembusan nafas).
b. Menghilangkan Look, Listen dan Feel dari algoritma BLS.
c. Melakukan CPR menggunakan tangan (hanya kompresi pijat jantung)
untuk penolong/petugas yang tidak mengikuti pelatihan khusus.
d. Urutan perubahan dalam melakukan kompresi pijat jantung sebelum
membebaskan jalan nafas (melakukan CAB dari pada ABC).
e. Penyediaan perawatan kesehatan yang efektif dalam melakukan kompresi
pijat jantung atau CPR sampai kembalinya sirkulasi secara spontan.
f. Meningkatkan metode untuk melakukan CPR dengan kualitas tinggi
(misalnya, kedalaman pada saat melakukan penekanan kompresi pijat
jantung harus adekuat).
g. Selanjutnya melakukan pemeriksaan nadi bagi pelayanan kesehatan.

Adapun pemeriksaan awal yang dimaksud adalah pemeriksaan tanda-tanda


vital. Pemeriksaan tanda vital Tanda vital termasuk penilaian dalam
pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh tenaga medis. Tanda-tanda vital
dapat menghasilkan perubahan yang bertahap dari waktu ke waktu. Yang
termasuk tanda-tanda vital adalah tekanan darah, denyut nadi, pernafasan
dan suhu 37-39.
Tekanan darah
Untuk mengukur tekanan darah pasien sebelum melakukan perawatan
seperti pencabutan, sebaiknya dilakukan dengan teliti dan dicatat dengan
baik pada saat dilakukan pengukuran, karena keadaan pasien dapat
mempengaruhi hasil dan penilaian. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan
tekanan darah adalah sphygmomanometer. Tekanan darah diukur pada
lengan tangan. Lebar manset harus mencakup 1/2-2/3 panjang lengan atas.
Manset yang dipakai terlalu sempit akan memberikan hasil pemeriksaan
tekanan darah menjadi tinggi, sedangkan manset yang terlalu lebar akan
memberikan hasil pemeriksaan terlalu rendah.
Tekanan sistolik adalah saat terdengar bunyi pada saat Korotkoof I
yaitu bunyi pertama yang didengar berupa bunyi detak yang perlahan.
Sedangkan tekanan diastolik adalah saat terdengar bunyi Korotkoof IV yaitu

bunyi yang tibatiba melemah. Dan nilai normal tekanan sistolik adalah
<80mmHg.

Gambara pemeriksaan tekanan darah


Denyut nadi
Nadi merupakan refleksi perifer dari kerja jantung dan penjalaran
gelombang dari proksimal (pangkal aorta) ke distal. Gelombang nadi tidak
bersamaan dengan aliran darah tetapi menjalar lebih cepat. Nadi dapat
dirasakan selama midsistole, saat konstraksi jantung dan saat ejeksi darah
intrakardia sedang berlangsung. Kecepatan penjalaran nadi dapat menurun
pada beberapa penyakit jantung, darah atau pembuluh darah, tetapi dapat
meningkat pada kondisi lain. Intensitas nadi dapat berhubungan dengan
karakteristik pembuluh darah dan tekanan nadi. Kecepatan denyut nadi
normal pada dewasa yang sehat berkisar dari 50-100 denyut/menit dan anak
berusia dibawah 10 tahun berkisar 60-90 denyut/menit. Cara mengukur
denyut nadi yaitu dengan menggunakan dua jari (jari telunjuk dan jari
tengah) untuk meraba arteri radialis. Untuk menyingkirkan

Gambar pemeriksaan denyut nadi

Pernafasan

Laju pernapasan merupakan frekuensi pernapasan. Pengukuran laju


pernapasan dilakukan dengan menghitung jumlah pengembangan dada
seseorang untuk menarik napasa dalam waktu satu menit. Pengukuran
dilakukan pada saat istirahat, dan pengukuran ini juga dapat menilai sulit
tidaknya seseorang bernapas. Respirasi normal atau pernafasan normal
untuk orang dewasa adalah 12 20 kali per menit. Pada bayi dan anak
anak laju perapasan normal lebih tinggi daripada orang dewasa. Laju
pernapasan dapat mengalami peningkatan dengan olahraga, demam atau
karena
penyakit
paru,
atau
kondisi
medis
lainnya
Suhu
Suhu tubuh merupakan perbedaan antara jumlah panas yang
dihasilkan oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang karena
lingkungan luar. Cara pengukuran suhu adalah dengan menggunakan
thermometer. Sebelum menggunakan thermometer, pada permukaan air
raksa harus diturunkan sampai dibawah 350 C dengan mengibas-ngibaskan
thermometer.37,39 Pada bayi dibawah 2 tahun, pengukuran suhu tubuh
dapat dilakukan pada lipatan paha atau rektum dengan suhu normal 360 C370 C. Sedangkan pada anak diatas umur 6 tahun, pengukuran dapat
dilakukan di mulut (suhu oral) yaitu dengan meletakkan thermometer di
bawah lidah (sublingual) dan suhu oral normal adalah 370 C. Semua
pengukuran suhu dilakukan selama 3 menit. Dalam keadaan normal suhu
aksila sama seperti suhu pada rektum yaitu 360 C-370 C.3

Anda mungkin juga menyukai