Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat membantu
peserta didik untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi
adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada
peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya
atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan.
Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang
diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
b. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan lebih lanjut
tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu menciptakan suasana
yang harmonis.
c. Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi dengan kegiatankegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat
laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan peserta
didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah sudah berjalan
efektif sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkah langkah-langkah penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan
dikerjakan.
Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan
setiap langkah.
Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi
langkah dan disertai penjelasan.
Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan.
Keterbatasan dalam sumber belajar, alat pelajaran, situasi yang harus dikondisikan
dan waktu untuk mendemonstrasikan.
Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau ada peserta didik yang
diikutsertakan.
Dapat membantu peserta didik mengingat lebih lama tentang materi pelajaran yang
disampaikan, karena peserta didik tidak hanya mendengar, tetapi melihat dan
mempraktekkannya secara langsung.
Dapat memfokuskan pengertian peserta didik terhadap materi pelajaran dalam waktu
relatif singkat.
Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.
Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena
mereka ikut serta berperan secara langsung.
Memerlukan waktu yang cukup lama, tempat dan peralatan yang cukup.
Membutuhkan tenaga dan kemampuan yang optimal dari pendidik dan peserta didik.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
Adanya kesiapan fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta
didik dan klien.
2.
3.
Diskusi di awal dan akhir demonstrasi di depan klien dilakukan seminimal
mungkin.
4.
5.
Kaji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang
dilakukan.
6.
Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah
diperoleh peserta didik sebelumnya,atau apabila peserta didik menghadapi
kesulitan penerapannya.
D.
Observasi langsung.
2.
3.
4.
5.
Memperagakan fungsi :
a.
Perawatan
b.
Keterampilan interaktif
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pelajar lelah.
F.
Persiapan
a.
b.
2.
a.
b.
c.
3.
Persiapan Pasien
a.
b.
4.
Lingkungan/Keadaan
Tarik gorden.
b.
Tutup pintu.
c.
a.
b.
Mencakup etika.
c.
d.
2.
Perkenalan
a.
b.
c.
d.
Anggota keluarga diperkenankan boleh berada dalam ruangan jika pasien
mengizinkan.
e.
Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan didiskusikan,
mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien.
f.
g.
3.
Anamnesa
a.
b.
c.
Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau
untuk memperjelas.
d.
4.
Pemeriksaan fisik
a.
b.
Izinkan pasien untuk berpartisipasi (mendengarkan bising, meraba hepar,
dll).
c.
d.
Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang
baru pertama kali ditemukan.
5.
Pemeriksaan Penunjang
a.
b.
c.
6.
Diskusi
a.
Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan,
biarkan pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b.
Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada
mahasiswa yang merawat pasien.
c.
d.
Saya tidak tahu adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan
kesempatan untuk mencari jawaban.
e.
f.
g.
h.
G.
2.
3.
4.
5.
6.
Pelajar lelah.
2.
Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil.
3.
4.
5.
6.
B. Faktor psikologis
Faktor faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses
belajar. Beberapa factor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,
motifasi , minat, sikap dan bakat.
Kecerdasan/Intelegensi Siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan
bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila
dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang
lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh
aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu
menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi seorang individu, semakin besar
peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi
individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan
belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai factor psikologis yang
penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan
perlu dimiliki oleh setiap calon guru professional, sehingga mereka dapat memahami tingakat
kecerdasannya.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orang tua dan guru atau pihakpihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga dapat
diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior, superior, rata-rata,
atau mungkin malah lemah mental.
Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi
kamampuan belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu
megarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.
- Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah
yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi
sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku
setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motaivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu
disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenangannya, tapi
bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki
pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsic relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi
dari luar (ekstrinsik).
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang dating dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap
kemauan untauk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, danlain
sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan memengaruhi semangat belajar
seseorang menjadi lemah.
- Minat
Secara sederhana,minat (interest) mengandung kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang
popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor internal lainnya,
seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena
memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau
belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu
membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapainya atau
dipelajaranya.
Untuk membangkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara lain, pertama,
dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari
bentuk buku materi dan desain.
- Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah
gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara positif
maupun negative (Syah, 2003).
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan
guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang
negative dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang professional dan
bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas,seorang guru akan
berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya; berusaha mengambangkan kepribadian sebagai
seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan
pelajaranyang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti
pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan; meyakinkansiswa bahwa bidang studi yang
dipelajara bermanfaat bagi diri siswa.
- Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude)
didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisikan
bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki seorang siswa untauk belajar. Dengan demikian, bakat
adalah kemampuan seseorang menjadi salah satukomponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu
akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai
dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar
individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu
yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap informasiyang berhungan dengan
bakat yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang berbakat dibidang bahasa akan lebih mudah
mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya sendiri.
Karena belajar juga dipengaruhi oleh potensi yang dimilki setiap individu,maka para pendidik,
orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh anaknya atau peserta
didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk
memilih
jurusan
yang
tidak
sesuai
dengan
bakatnya.
Belajar merupakan hal yang kompleks. Apabila ini dikaitkan dengan hasil belajar
siswa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Suryabrata
(1989:142),faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi 3,
yaitu:faktor dari dalam, faktor dari luar dan factor instrument.
Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang
berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor ini meliputi:
a. Fisiologi, meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra.
Anak yang segar jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak
yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak
yang tidak kekurangan gizi,kondisi panca indra yang baik akan memudahkan
anak dalam proses belajar.
b. Kondisi psikologis, yaitu beberapa faktor psikologis utama yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat,
motivasi, emosi dan kemampuan kognitif.
Dari kondisi psikologis diantaranya pertamafaktor kecerdasan yang dibawa
individu mempengaruhi belajar siswa, Semakin individu itu mempunyai tingkat
kecerdasan tinggi, maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat.
Sebaliknya semakin individu itu memiliki tingkat kecerdasan rendah, maka belajarnya
akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.Kedua faktor Bakat, individu satu dengan
lainnya tidak sama, sehingga menimbulkan belajarnya pun berbeda. Bakat merupakan
kemampuan awal anak yang dibawa sejak lahir.Ketiga faktorMinat, minat individu
merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi
menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat.Keempat faktor Motivasi, motivasi
belajar antara siswa yang satu dengan siswa lainnya tidaklah sama. Adapun pengertian
motivasi belajar adalah Sesuatu yang menyebabkan kegiatan belajar terwujud.
Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: cita-cita siswa,
kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam
belajar dan upaya guru membelajarkan siswa.Kelima faktor emosi, emosi merupakan
kondisi psikologi (ilmu jiwa) individu untuk melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah
untuk belajar. Kondisi psikologis siswa yang mempengaruhi belajar antara lain: perasaan
senang, kemarahan, kejengkelan, kecemasan dan lain-lain.Keenam faktor kognitif,
Kemampuan kognitif siswa yang mempengaruhi belajar mulai dari aspek pengamatan,
perhatian, ingatan, dan daya pikir siswa
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi:
a.
atau gedung, Tempat atau gedung sekolah mempengaruhi belajar siswa. Gedung
sekolah yang efektif untuk belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: letaknya jauh
dari tempat-tempat keramaian (pasar, gedung bioskop, bar, pabrik dan lain-lain),
tidak menghadap ke jalan raya, tidak dekat dengan sungai, dan sebagainya yang
membahayakan keselamatansiswa.Faktor yang kelima media, media/alat-alat
pelajaran yang digunakan baik itu perangkat lunak (misalnya, program presentasi)
ataupun perangkat keras (misalnya Laptop, LCD).
b. Lingkungan sosial di sini adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu
ada (kehadirannya) ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada
waktu sedang belajar, sering kali mengganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan
sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
(1) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga yang
terdiri atas: ayah, ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya, (2)
lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain kelas, guru,
kepala sekolah serta karyawan lainnya, dan (3) lingkungan sosial dalam
masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.