Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tubuh kita senantiasa membutuhkan nutrisi agar tubuh tetap sehat. Salah
satu bentuk nutrisi yang dibutuhkan tubuh adalah mineral. Seperti unsur makanan
yang lain, mineral diperlukan untuk kelancaran aktivitas tubuh.
Jumlah untuk setiap mineral yang dibutuhkan tubuh berbeda sehingga terbagi
atas mineral makro yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak dan
mineral mikro atau mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit.
Meskipun mineral mikro dibutuhkan hanya dalam jumlah sedikit namun
mempunyai peranan essensial untuk kehidupan, kesehatan dan reproduksi.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam tentang mineral
mikro yang terbagi atas mineral mikro essensial, mineral mikro mungkin essensial,
mineral mikro non-essensial dan mineral mikro non-essensial lainnya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapum masalah-masalah yang dapat
dirumuskan yaitu:
1. Apa defenisi dari mineral mikro?
2. Apa pembagian mineral mikro?
3. Apa penyakit yang diakibatkan oleh defesiensi mineral mikro?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi mineral mikro.
2. Untuk mengetahui pembagian mineral mikro.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang diakibatkan oleh defesiensi mineral
mikro.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah biomedik I.

4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan makalah ini yaitu:
1. Sebagai referensi bagi pembaca.
2. Menambah pengetahuan dan keterampilan tulis menulis bagi penyusun.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi Mineral Mikro
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro.
Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan
mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Meskipun dibutuhkan
dalam jumlah sedikit namun apabila kita kekurangan mineral mikro maka akan
menganggu proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.
2. Pembagian Mineral Mikro
2.1. Unsur runutan esensial (mikronutrien)
Unsur mineral mikro esensial dalam tubuh terdiri atas besi, yodium, tembaga,
seng, mangan, kobalt, molibdenum, selenium, kromium dan fluor.
2.1.1. Besi

Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam


tubuh manusia dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh
manusia dewasa.
Sumber :
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan
ikan .Sumber baik lainnya adalah telur ,serealia tumbuk ,kacang
kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis buah.
Pada umumnya besi didalam daging,ayam dan ikan mempunyai
ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan
mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan besi didalam sebagian besar
sayuran ,terutama yang mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam
mempunyai ketersediaan biologic rendah.
Nilai besi berbagai bahan makanan ( mg/100gram)

Bahan

Nilai Fe

makanan

Tempe kacang

Bahan

Nilai Fe

makanan

10,0

Biscuit

2,7

8,0

Jagung

2,4

kedelai murni

Kacang kedelai
kering

kuning ,pipil
lama

Kacang hijau

6,7

Roti putih

1,5

Kacang merah

5,0

Beras setengah 1,2


giling

Kelapa
tua,daging

2,0

Daun kacang
panjang

6,2

Udang besar

8,0

Bayam

3,9

Hati sapi

6,6

Sawi

2,9

Daging sapi

2,8

Daun katuk

2,7

Telur bebek

2,8

Kangkung

2,5

Telur ayam

2,7

Daun singkong 2,0

Ikan segar

2,0

Pisang ambon

0,5

Ayam

1,5

keju

1,5

Fungsi
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor
bagi enzim enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi.
Metabolisme energy ,didalam tiap sel ,besi bekerja sama dengan
rantai protein pengangkut- electron ,yang berperan dalam langkah
langkah akhir metabolism energy.Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada
dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
Menurunnya produkytivitas kerja pada kekerangan besi
disebabkan oleh dua hal yaitu:
-

Berkurangnya enzim enzim mengandung besi dan besi sebagai

kofaktor enzim enzim yang terlibat dalam metabolism tinggi,


Menurunnya hemoglobin darah.akibatnya metabolisme energy
didalam otot terganggu dan terjadi penumpukan asam laktat yang akan
menyebabkan rasa lelah.

Kemampuan belajar,ada perbedaan antara keberhasilan belajar


anak anak yang menderita anemia gizi besi dan anak anak
sehat,defisiensi besi berpengaruh negative terhadap fungsi otak,terutama
fungsi neurotransmitter ( kepekaan saraf ).
Sistem kekebalan ,respon kekebalan sel oleh limfosit T terganggu
karena berkurangnya pembentukan sel sel tersebut,yang kemungkinan
disebabakan oleh berkuranggnya sintesisi DNA.Berkurangnya sisntesis
DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktalase ribonukleotida
yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.
Pelarut obat obatan , obat obatan tidaka larut air oleh enzim
mengandung besi dapat dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.
Angka kecukupan besi yang dianjurkan
Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi
untuk Indonesia sbb:
Bayi : 3-5 mg
Anak, balita : 8-9 mg
Anak sekolah : 10 mg
Remaja laki laki : 14 17 mg
Remaja perempuan : 14 25 mg
Dewasa laki laki : 13 mg
Dewasa perempuan : 14 26 mg
Ibu hamil : +20 mg
Ibu menyusui : + 2 mg

Manula perempuan : 14 mg
Manula laki laki : 13 mg

Dampak
1. Kelebihan
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat
disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek,muntah
.diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan.
2. Kekurangan
Menurunnya kemampuan kerja,kekurangan energy pada
umumnya menyebaabkan pucat,rasa lemah,letih pusing,kurang nafsu
makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan
penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
Pencernaan dan penyerapan
Sebelum diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic
seperti protein.Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi
bentuk fero.hal ini terjadi dalam suasana asam didalam lambung dengan
adanya HCL dan vitamin C yang terdapat dalam makanan
Absorsi terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat
angkut protein khusus,yaitu transferin dab feritin.,Transferin mukosa
mengangkut besi besi dari saluran cerna kedalam sel mukossa dan
memindahkan ketrasferin reseptor yang ada dalam sel mukosa.Transferin
mukosa kemudian kembali kerongga saluran cerna untuk mengikat besi
lain ,sedangkan trasferin reseptor mengangkut besi melalui darah kesemua
jaringan tubuh.
Metabolisme
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat
secara cepat terlihat transferin dan dalam feritin serum pada

plasma.Transferin mengangkut Fe kembali ke sumsum tulang untuk


mensintesisi Hb kembali atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum
secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel sel lain.Besi feritin
intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesum sum tulang Untuk
mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin harus
direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi
kembali menjadi F3+ untuk diangkut pada transferin.
2.1.2.

Iodium
Sumber
Garam beriodium dan makanan laut.
Fungsi
Berfungsi untuk menstimulasi metabolisme dalam tubuh, konversi
karoten menjadi vitamin A, sintesis protein, penyerapan gula dan untuk
sintesis kolesterol, selain itu tiroksin juga essensial untuk proses
reproduksi.
Kebutuhan
- Bayi : 50-70 g
- Balita dan anak sekolah : 70-120 g
- Remaja dan dewasa : 150 g
- Ibu hamil : + 25 g
- Ibu menyusui : + 50 g
Absorpsi dan Ekskresi
Iodium dengan mudah di absorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi
dikeluarkan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi.
Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan
Konsumsi yodium diatas 2000 mg per hari dianggap berlebihan dan
akan berdampak negative pada kesehatan manusia. Konsumsi sebanyak
ini bisa terjadi karena mengkonsumsi rumput laut, suplemen atau pangan
yang difortifikasi yodium secara belebihan. Kelebihan yodium dapat
menghambat pelepasan yodium dari tiroid. Kelebihan pada tingkat
selanjutnya akan menimbulkan gondok seperti halnya kekurangan
yodium.

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) berupa gangguan fisik


dan mental, gondok, kretin, malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar.
Pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
janin. Pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar rendah, dan
lain-lain.
2.1.3. Tembaga
Fungsi tembaga (cu)
- Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim.
Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam
peranan yang berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen
-

atau radikal oksigen.


Tembaga berpernan dalam mencegah anemia dengan cara membanu
absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan
besi dari feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim

seruloplasmin.
Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi

melanin, yaitu pigmen dan kulit.


Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang
diperluka untuk menjaga kekuatannya.

Sumber tembaga
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga
adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian ,
serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya
bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.

Angka kecukupan tembaga (Cu) yang dianjurkan

Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu,


AKG untuk tembaga diindonesia belum ditentukan. Amerika serikat
menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah
sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.
Dampak
1. Kekurangan tembaga

Kekeurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan


metabolism, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-

tulang.
Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin

rendah.
Gangguan fungsi kekebalan

2. Kelebihan tembaga

Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.


Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat
menimbulkan muntah muntah dan diare.Berbagai tahap
perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel

sel hati dan ginjal.


Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.

Pencernaan dan penyerapan


Absorsi sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian
atas usus halus secara aktif dan pasif.absorsi terjadi dengan alat angkut
protein pengikat tembaga metalotionin yang juga berfungsi dalam
absorbsi seng dan kadmium.Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh
seruloplasminin dan transkuprein.Tembaga juga dikeluarkan dari hati
,sebagai bagian dari empedu.Didalam saluran cerna tembaga dapat
diabsorsi kembali atau dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan
tubuh.Pengeluaran melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan
tembaga dalam tubuh.

Metabolisme
Dalam plasma darah ,tembaga mula mula diikat pada albumin dan
suatu protein baru dam dibawa kehati dimana kan mendapat proses :
-

Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati

yang spesifik .
Hilang melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma
disamping kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut

tembaga kedalam sel seluruh tubuh.


Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ;
rendahnya berat molekul dari pool cu dalam plsma mungkin tidak
merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
Hanya sedikit tembaga yang disimpan didalam jaringan tubuh ,keuali

untuk fets ; kadar tembaga sangat konstan kecuali kalau sakit tau
defisiensi cu.Tembaga disimpan dalam / melekat pada metalotionin
intraseluler.,protein 6700 dalton .1/3 bagian sistein ,yang juga mengikat zn
,cd, hg dann beberapa ion metal jarang lainnya.
2.1.4. Seng
Fungsi Zn
Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :

Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih
dari 200 enzim.

Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang


berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan
asam nukleat.

Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.

Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA


polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.

Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan


penyembuhan luka.

Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan


pembentukan sperma.

Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan


antibody oleh sel B.

Sumber zn
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama
daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), sserelia, leguminosa dan
telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang
terbaik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah.
Angka kecukupan zn yang dianjurkan
Angka kecukupan seng pada tingkat :
1. Bayi

: 3-5 mg

2. Anak-anak

: 8-10 mg

3. Remaja dan dewasa

: 15 mg(baik pria maupun wanita)

4. Ibu hamil

: + 5 mg

5. Ibu menyusui

: + 10 mg

Dampak
1. Kekurangan seng(zn)
- Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak
-

sempurna(kerdil).
Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan
seksual.misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi

pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan


-

permukaan saluran cerna.


Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan
vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta

memperlambat penyembuhan luka.


2. Kelebihan seng (Zn)
- Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi
-

tembaga.
Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat

timbulnya aterosklerosis.
Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan
reproduksi.

Pencernaan dan penyerapan


Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam
produksi hidroklorida yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian
dari enzim peptidase karbosil yang terdapat didalam cairan pangkreas, dan
dalam pencernaan protein. Zn juga dihubungkan dengan hormone insulin
yang dibentuk dida;lam pangkreas walaupun tidak berperan langsung
terhadap kegiatan insulin.
Tingkat penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan dengan status
Zn lebih besar dari normal dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan
juga merupakan factor dalam menentukan penyerapan, walaupun ini tidak
banyak variasinya atau tidak sekritis Fe. Pitat dan serat yang banyak
dalam biji-bijian merupakan factor-faktor utama yang menut\runkan nilai
gunanya pada waktu bersamaan tingkat konsumsinya, keseimbangan Zn
sedikit kurang pada orang yang dengan diet berserat tinggi. Penyerapan
Zn sedikit banyak berkompetisi dengan ion-ion metal transisi, terutama
Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn memerlukan energy dan tingkatan
oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn terikat dalam sitrat dan daya
gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh protein. Setelah penyerapan
dan pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3 komponen yang

satu dengan yang lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun cukup


besar yang terikat pada antiprotease, -makroglobulin.

Metabolisme
Didalam pangkres seng digunkan untuk membuat enzim pencernaan,
yng pda waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan
demikaian saluran cerna menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri
makanan dan dari cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn
sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel
dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai
simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti halnya dengan besi,
bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus
yang umurny adalah 2-5 hri. Metalotionien did lam hati mengikat seng
hingga di butuhkn oleh tubuh. Metalotionien di duga mempunyai peranan
dalam mengtur kandungan seng didalam cairan intarseluler.
2.1.5. Mangan
Mangan berkaitan dengan jumlah enzimdalm beberapa proses
metabolism ,termasuk piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan
dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan mitokondria; bentuk
mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong melindungi
membrane mitokondria
Yang lebih menarik adalah hubungannay dengan enzim
mukopolisakarida , glikoprotein dan produksi lipopolisakarida ,termasuk
trasferase galaktose dan trasferse glikosil lain yang terikat dalam
membrane.
Sumber
Beras giling. Pisang & sayuran hijau
Fungsi

Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi


metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada
metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan
enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism
karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada
oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn
berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan
kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak
AKG : 3- 4 gr/hari
Dampak Kelebihan
Keracunan krena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan
terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap manga yang
ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkn gejalgejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang
menyerupai penyakit parkinson.
Dampak Kekurangan
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan
kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan nabati.
Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina.
Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan
kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi
besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat
absorbsi mngan.kekurngan mangan sering terjadi bersamaan dengan
kekurangan besi. Malkanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari
kekurangan mangan.
2.1.6. Kobalt
Sumber
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12hewan memamah biak
memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise
dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat melakukan simsbiosis ini,

sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati,


ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobal,
bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut
vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu berhati-nati terhadap
kemungkinana kekuranagan vitamin B12.
Fungsi
Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan
untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel.
Kobal mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim
AKG
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma
darah mengandung kurang lebih 1 g kobal/100.
Pencernaan Dan Penyerapan
Absorbsi terjadi pada bgain atas usus halus mengkuti mekanisme
absorbsi besi. Absorbsi mningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak
85% ekskresi kobal dilakukan melalui urin, selebihnya fses dan keringat.
2.1.7. Molibdenum
Sumber
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana
makanan tersebut ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh
dan kacang-kacangan
Fungsi
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin
oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksireaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta
xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan
metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit. Absorpsi
molibden sangat efektif (kurang dari 80%).
AKG
Konsumsi yang dianggap aman adalah sebanyak 75 250 g sehari
untuk orang dewasa dan 15 20 g sehari untuk anak-anak.
Dampak Kelebihan
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit
gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidasi xantin di
dalam darah. Konsumsi sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan
kehilangan tembaga melalui urin.
Dampak Kekurangan
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah terlihat.
Molibden terdapat dalam jumlah sedikit seali dalam tubuh, segera

diabsorbsi dari saluran cerna, dan makanan prenteral total. Gejalanya


adalah mudah tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan
dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan
Pencernaan dan Penyerapan
Absorbsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif,
selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih
efesien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. Konsumsi tinggi
menyebabkan peningkatan ekkresi melalui urin.
2.1.8. Selenium
Sumber
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan
selenosistein
Fungsi
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai ktalisator dalam
pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi iktan yang
tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang
dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel,
shingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam
sistem enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan
konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi
bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi
selenium dalam jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan
oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai
metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel dan membantu
sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di
dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam
membran sel Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di
dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah
penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti tentang hal ini
belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai
suplemen. Enzim tergantung-selenium lain adalah gliisn reduktase yang
ditemukan di dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari
kompleks asam amino RNA.
AKG

Kebutuhan selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Daging dan
unggas juga merupakan sumber selenium yang baik. Kandungan selenium
dalam seralia, biji-bijian, dan kcang-kacngan bergantung pada kondisi
tanah tempat tumbuhnya bahanmakanan tersebut. Kandungan selenium
pada syur dan buah tergolong rendah.
Dampak Kelebihan
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah,
diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf.
Kecendrungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker
harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebihan.
Dampak Kekurangan
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi
belum bayak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan
hubungan antara status selenium tubuh dengan penykit kesban, dimana
terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jntung yng terutama terlihat
pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propnsi di
Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku,
pembengkakan dan aras sakit pada sendi jari-jari yang iikuti osteoartritis
secara umum, yang terutama dirasakan pada iku, lutut dan pergelangan
kaki. Pasien yang mendapat makanan prenteral total yang pada umumnya
tidak mengandung selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase
rendah dan kadar selenium dalam plasma dn sel darah merah yang rendah.
Bebrapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi
kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang
rendah. Kekurngan selenim dan vitamin E juga duhubungan dengan
penyakit jantung.
Pencernaan dan Penyerapan
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan
selenosistein. Absorbsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara
aktif, selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih
efesien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. Konsumsi tinggi
menyebabkan peningkatan ekkresi melalui urin.
2.1.9. Kromium
Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam
tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan

musim. Sayuran mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia


utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging
merupakan sumber krom yang baik.
Fungsi
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom
bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke
dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada
hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan
gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin
normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan
sindroma mirip diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan
organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose tolerance factor)
bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap glukosa
tampaknya dapat iperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus
dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur,
kecuali pada jaringan paru-paru yang justru meningkat
AKG
Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG
untuk krom belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah yang
aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50 2000 ug
sehari
Dampak Kelebihan
Kelebihan krom krena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja
yang terken limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi
dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. Kromat
adalah bentuk krom dengan valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi
krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi
6 yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan
kanker paru-paru.
Dampak Kekurangan
Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG
untuk krom belum ditentukan.
Pencernaan dan Penyerapan
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%.
Bentuk lain krom hnya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi
belum diketahui dengan pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino

yang mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah
yang diabsorbsi tetap hingga konumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi
melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi
gula sederhna yang tinggi, aktivitas fisik berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat
kejenuhan transferin tinggi, krom dapt diangkut oleh albumin.
Metabolisme
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat
kejenuhan transferin tinggi, krom dapt diangkut oleh albumin.
2.1.10. fluor
Sumber
Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber uatma adalah
air minum.
Fungsi
Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan
tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas
kalsium dan fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil
(OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoropatit. Pembentukan
fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan.Fluor
diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa
dan orang tua.
Fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan
terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga
melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
AKG
Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 4,0
mg/sehari. Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga
mengandung 1 bagian flour/ 1 juta bagin air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L
air.
Dampak Kelebihan
Kelebihan fluor dapat menyebbkan kleracunan. Hal ini baru terjadi
pada dosis sngat tinggi tau setelah bertahun-tahun menggunakan
suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis
(perubahan wwarna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di
daerah dada, gatal, dan muntah.
Dampak Kekurangan

Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang


mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang
pada orang tua.
2.2.

Unsur runutan mungkin esensial


Unsur mineral mikro mungkin esensial yaitu nikel, timah, vanadium dan
silikon.
Nikel,silikon, timah dan vanadium telah dikemukakan sebagai unsur runutan
yang esensial dalam makanan (schwarz,1974). Defisiensi unsur-unsur ini telah
ditimbulkan pada binatang percobaan yang dipelihara dalam keadaan pengawasan
yang ketat terhadap lingkungan logamnya. Defisiensi ini mengakibatkan
kecepatan pertumbuhan yang suboptimal serta gangguan lain yang khas
berhubungan denga defisiensi spesifik masing-masing unsur. Defisiensi nikel
ditandai oleh fungsi suboptimal dan degenerasi ultra struktur dalam hati,
menunjukkan peranan unsur ini dalam metabolisme atau struktur membran.
Silikon ternyata merupakan komponen integral asam mukopolisakarida dan
mungkin mempunyai peranan dalam menyusun jaringan penyambung, tulang
rawan, kulit dan tulang.
Timah dan vanadium mempengaruhi metabolisme lipid, mungkin sebagai
katalisator oksidasi-reduksi.

2.3.

Unsur runutan nonesensial


Unsur mikro mineral yang nonesensial yaitu aluminium, boron dan kadmium
2.3.1. Aluminium
tidak ada bukti yang memastikan bahwa aluminium melakukan fungsi
esensial apapun pada tumbuh-tumbuhan, binatang atau mikroorganisme,
walaupun unsur ini tersebar luas pada sebagian besar tumbuh-tumbuhan
dan jaringan binatang dalam konsentrasi yang relatif rendah. Darah
manusia ditemukan mengandung sekitar 0,15 mikrogram aluminium per
mililiter.
Tikus-tikus diberi makanan yang menyediakan 1 mikrogram
aluminium per hari tidak menunjukkan kelainan. Jumlah yang besar
diberikan pada tikus menimbulkan rakhitis dengan mempengaruhi
absorpsi fosfat.
Intake aluminium sehari-hari dalam makanan manusia berkisar antara
kurang dari 10 miligram sampai lebih dari 100 miligram. Disamping
jumlah yang sedikit yang secara alamiah terdapat dalam makanan dan
yang berasal dari alat-alat masak, aluminium dapat ditambahkan dalam

makanan sebagai natrium aluminium sulfat dalam ragi dan sebagai tawas.
Kadang-kadang ditambahkan pada makanan untuk menjaga agar tetap
keras. Akan tetapi, absorpsi aluminium dari usus sangat buruk. Dari
pengukuran eksresi urin diperkirakan bahwa hanya kira-kira 100
mikrogram aluminium diabsorpsi setiap hari, sebagian besar aluminium
yang dimakan diekskresi dalam feses walaupun intakenya cukup tinggi.
Jumlah total aluminium dalam tubuh sekitar 50 hingga 150 miligram
2.3.2. Boron
Boron adalah esensial untuk pertumbuhan tanaman, dan sedikit
dijumpai dalam binatang. Boron dalam makanan hampir seluruhnya
diabsorpsi dan diekskresi secara cepat terutama dalam urin. Jika terjadi
intake yang tinggi, baik secara kebetulan maupun selama pengobatan luka
bakar dengan asam borat, cukup banyak boron yang dapat bertahan secara
temporer untuk menyebabkan efek toksik yang berat terutama pada otak.
Pertumbuhan tikus yang dipertahankan dengan diet sangat rendah
boron tidak terganggu.
2.3.3. Kadmium
Kadmium sebenarnya tidak terdapat dalam tubuh manusia pada waktu
lahir, tetapi jumlahnya bertambah seiring dengan semakin bertambahnya
usia karena retensinya yang luar biasa seperti ditunjukkan oleh waktu
paroh dalam jaringan diperkirakan selama 16 hingga 33 tahun.
Jumlah total kadmium pada tubuh manusia dewasa diperkirakan sekitar
30 Mg dimana 10 mg terdapat pada ginjal dan 4 mg dalam hati. Kadmium
menyerupai seng dalam sifat-sifat kimianya. Penyelidikan pada binatang
menunjukkan bahwa antara kadmium dan seng terdapat antagonisme dan
juga terjadi interaksi penting antara kadmium dan besi serta tembaga.
Suatu protein, metalotionein yang mengandung sebanyak 5,9 % kadmium,
2,2% seng, 8,55 belerang telah diisolasi dari korteks ginjal kuda. Kira-kira
2,5 % residu asam amino adalah residu sistein, yang mempunyai tempat
untuk berkaitan dengan logam. Protein ini mengandung kadar logam yang
sangat tinggi, kira-kira 10 kali lebih tinggi daripada metalo protein
lainnya.
Metalotionein dianggap tersebar luas diseluruh tubuh. Ini dapat
berfungsi mengurang toksitas tidak hanya dari kadmium tetapi juga dari
merkuri dan mungkin dari logam-logam divalen lainnya.
2.4.

Unsur runutan nonesensial lainnya

Selain unsur-unsur yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, sejumlah


besar unsur runutan lainnya yang tampaknya tak esensial biasanya terdapat dalam
jaringan binatang dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Unsur-unsur ini adalah
antimon, arsen, bismut, germanium, emas, timah hitam, raksa, rubidium, perak
dan titanium. Pada abad yang sudah lampau, jumlah beberapa unsur ini yang
mengotori makanan, air dan udara telah naik terus sebagai akibat dari industri dan
kegiatan pertanian. Akibatnya, intake beberapa unsur toksik termasuk timah
hitam, raksa dan aksen menjadi penting untuk kesehatan lingkungan manusia.
3. Penyakit degenaratif akibat kekurangan mineral
3.1. Stroke
3.2. , Epilepsi, Parkinson, Asam urat, Pusing, Stress, Susah tidur, Kanker,
Artheriosklerosis, Diabetes, Leukemia, Asma, Hepatitis, Alergi, Katarak, Tekanan
darah tinggi/rendah, Jantung, Anemia, Tenggorokan gondok, Kegemukan, Ginjal,
Impoten, Ambeien, Gigi, Caries, Sembelit, Maag, Sariawan, Tulang retak, Sakit
pinggang, Kelelahan, Kram, Arthritis sendi, Pengapuran, Penyakit kukit, Batuk,
Jerawat, Kerontokan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah di
atas yang telah dijelaskan yaitu:
- Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit yaitu
kurang dari 100 mg namun apabila tidak terpenuhi dalam tubuh maka
-

akan mengganggu proses fisiologis dalam tubuh.


Mineral mikro terbagi atas mineral mikro essensial (besi, yodium, seng,
tembaga, flour, mangan, kobalt, molibdenu, selenium dan kromium),
mineral mikro mungkin essensial (nikel, timah, vanadium dan silikon),
mineral mikro nonessensial (aluminium, boron dan kadmium) dan mineral
mikro nonessensial lainnya (antimon, arsen, bismut, germanium, emas,

timah hitam, raksa, rubidium, perak dan titanium).


Penyakit yang diakibatkan oleh defisiensi mineral mikro yaitu:

2. Saran
Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar tetap memenuhi standar
kecukupan minieral mikro meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit
dalam tubuh karena apabila tidak terpenuhi maka akan mengganggu proses
fisiologis dalam tubuh sehingga akan mengganggu kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Murray, Robert K, et.al. ed 27. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikro-mineral/.
http://www.hilo.co.id/mineral-little-but-big-in-your-body.
http://hasanah619.wordpress.com/2009/12/09/mineral-mikro-2/.
http://tokodidi.blogspot.com/2009/10/manfaat-mineral-mikro-bagi-tubuh.html.
http://dhesny-hon.blogspot.com/2010/10/beberapa-unsur-mineral-esensial-mikro.html .

Anda mungkin juga menyukai