TINJAUAN PUSTAKA
1. DARAH
Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
mensuplai
jaringan
tubuh
dengan
nutrisi,
mengangkut
zat-zat
sisa
sistem
endokrin
juga
diedarkan
melalui
darah.
(http://id.wikipedia.org/wiki/darah).
Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah
setara. Elemen-elemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit dibentuk di hati dan limfa pada janin, dan di
sumsum tulang setelah lahir. Proses pembentukan sel-sel darah disebut
hematopoiesis.(Elizabeth J.Corwin,-).
2. TROMBOSIT
Pembentukan trombosit dimulai dari sel pokok yang berkembang
menjadi megakariosit, dimana pada waktu pematangan sitoplasma itu pecah
menjadi trombosit-trombosit yang banyak jumlahnya. Intinya adalah poliploid
yang berarti berisi kromosom-kromosom antara 16-64 kali n (n=23).Ciri-ciri
dari trombosit adalah tidak berinti, besarnya antara 2-3 mikro meter,
berwarna biru muda dan berisi butiran-butiran merah.(Wagener dkk,1980).
Sel-sel trombosit memegang peranan penting dalam trombosis,
(pembekuan darah). Jumlahnya dalam sirkulasi biasanya hanya meningkat
sebagai fenomena sementara, misal setelah cedera. Namun terdapat banyak
situasi patologis yang menyebabkan jumlah trombosit berkurang. Ini serius
karena trombosit vital mencegah perdarahan dari kapiler. Nampaknya sel-sel
tersebut diperlukan terus menerus untuk membuat sumbat hemostatik pada
pembuluh-pembuluh kecil tersebut. (Spector,1993).
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi.
Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan resiko perdarahan hebat, hanya
dengan cidera ringan atau perdarahan spontan kecil. Trombositopenia primer
dapat terjadi akibat penyakit autoimun yang ditandai oleh pembentukan
antibodi terhadap trombosit. Sebab-sebab sekunder trombositopenia adalah
berbagai obat atau infeksi virus atau bakteri tertentu. Koagulasi intravaskuler
diseminata (Disseminated Intravascular Coagulation,DIC) timbul apabila
terjadi trombositopenia akibat pembekuan yang meluas.
(Elizabeth J.
Corwin,-).
Penyebab paling lazim defisiensi trombosit (trombositopenia) adalah
kerusakan prekursor trombosit yang berinti banyak di dalam sumsum tulang,
yaitu megakariosit disebabkan karena obat-obatan antimetabolisme yang
dipakai dalam kemoterapi kanker. Pengaruh terhadap sumsum tulang
semacam itu juga dihasilkan oleh agen-agen fisik maupun kimia yang
3.
PEMERIKSAAN TROMBOSIT
A. Jenis Pemeriksaan
a. Cara Langsung
Darah dihisap dengan pipet eritrosit sampai angka 0,5. Kemudian
dipipet reagen Rees ecker atau Amonium oksalat 1% sampai angka
101.Dikocok horizontal,dibuang 3 tetes pertama, kemudian satu tetes
pertama dimasukkan pada bilik hitung, yang sudah ditutup dengan deck
glass. Bilik hitung diletakkan pada cawan petri yang dilapisi dengan kapas
basah selama 10 menit dan dihitung trombosit pada bilik hitung yang kecil
80 kotak. (Gandasoebrata,1984).
b. Cara Tak Langsung
Ujung jari tangan diusap dengan kapas alkohol, biarkan kering.
Kemudian ditusuk dengan lancet. Diambil darah kemudian dibuat apusan.
Dicat dengan Pengecatan larutan giemsa, dihitung jumlah trombosit pada
preparat darah hapus. (Gandasoebrata,1984).
B. Reagen yang digunakan
a. Larutan Rees ecker
Komposisi dari larutan Rees ecker terdiri dari: natrium sitrat 3,8 gr,
brillian cresyl blue 0,1 gr, larutan formal dehida 40% 2 ml,aquadest ad
100 ml. Larutan pengencer ini tidak menghancurkan eritrosit, larutan
tersebut tidak tahan lama dan disimpan dalam lemari es dalam botol yang
ditutup gelas serta harus disaring sebelum dipakai.
b. Larutan Amonim Oksalat 1%
Komposisi dari larutan amonium oksalat terdiri dari : Amonium
oksalat 1 gr, aquadest ad 100 ml. Larutan ini bersifat melisiskan eritrosit.
Larutan ini harus dibuat dengan menggunakan alat gelas yang benar-benar
bersih dan menggunakan air suling/ deionized water yang segar. Setelah
larutan selesai dibuat kemudian disimpan pada suhu 40 C.
c. Prinsip Kerja
d.
Amonim
oksalat 1%