Anda di halaman 1dari 6

Turutilah Kata Orang Tuamu

Lily Masih saja cemberut dari kemarin. Lily cemberut karena tidak
dibelikan kue stroberi di toko kue dekat rumahnya. " Sudahlah nak kan
kamu tidak menyukai kue yang rasanya asam campur manis seperti itu ..
" Ucap mama tiba - tiba dari belakang. " tapikan ma .. " ucap Lily
memiohon " sudahlah tak usah bakas kue itu karena hari ini mama
memasak nasi goreng kesukaan-mu. " baiklah .. " ucap Lily tetapi tetap
saja dengan wajah cemberut.
Di meja makan Lily masih saja cemberut padahal ada nasi goreng
kesukaannya disana, ibunya, dan ayahnya. Ayah Lily yang melihatnnya
langsung berbicara " Sudahlah .. kenapa dari kemarin kamu cemberut
rerus Lily .. " Lilypun menjawab "karena tidak dibelikan kue stroberi di toko
kue ". "sudahlah Lily kamu pasti tak suka kue itu karena rasanya asam
campur manis .. " ucap ayah Lily lagi. "Tapi aku mau kue itu ! " ucap Lily
lagi lalu lalu meninggalkan meja makannya dan pergi ke kamar. Padahal
masih banyak nasi goreng tersisa di piringnya.
Tiba - tiba Mamanya Lily menemui Lily di kamar dan berbicara "
Baiklah Lily Mama membelikan Kue Stroberi itu tapi tapi dengan satu
syarat " " Apa itu " Ucap Lily "Kamu Harus menghabiskannya " " Ok " ocap
Lily sambil mengedipkan sebelah mata.
Sesudah membeli kue stroberi Mamanya Lily dan Lily pulang ke
rumah. sesampainya di rumah. Sesampainya di rumah Lily langsung
melahap kue stroberi itu. Baru setengah kue Lily makan tapi ia sudah
berhenti padahal ukurannya tidak besar. Mamanya Lily yang melihatnya
langsung berkata " Ingat Syaratnya .. ". Lily diam dan berkata " Ma .. ini
terlalu manis dan asam " " Nah .. kan sudah mama bilang .. ". Lily
cemberut dan meminta maaf. Maka kue yang setengah dimakan Lily itu
dimakan Mamanya Lily karena Mubazir bila dibuang
======

Anjing dan Bayangannya


Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlarilari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia
melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah
dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu.
Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain
membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hanyalah
bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah
menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke dalam
sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah berenang
menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa
berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang,
dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa
bodohnya dirinya.
======

Pemerah Susu dan Embernya


Seorang wanita pemerah susu telah memerah susu dari beberapa ekor

sapi dan berjalan pulang kembali dari peternakan, dengan seember susu
yang dijunjungnya di atas kepalanya. Saat dia berjalan pulang, dia berpikir
dan membayang-bayangkan rencananya kedepan.
"Susu yang saya perah ini sangat baik mutunya," pikirnya menghibur diri,
"akan memberikan saya banyak cream untuk dibuat. Saya akan membuat
mentega yang banyak dari cream itu dan menjualnya ke pasar, dan
dengan uang yang saya miliki nantinya, saya akan membeli banyak telur
dan menetaskannya, Sungguh sangat indah kelihatannya apabila telurtelur tersebut telah menetas dan ladangku akan dipenuhi dengan ayamayam muda yang sehat. Pada suatu saat, saya akan menjualnya, dan
dengan uang tersebut saya akan membeli baju-baju yang cantik untuk di
pakai ke pesta. Semua pemuda ganteng akan melihat ke arahku. Mereka
akan datang dan mencoba merayuku, tetapi saya akan mencari pemuda
yang memiliki usaha yang bagus saja!"
Ketika dia sedang memikirkan rencana-rencananya yang dirasanya sangat
pandai, dia menganggukkan kepalanya dengan bangga, dan tanpa
disadari, ember yang berada di kepalanya jatuh ke tanah, dan semua susu
yang telah diperah mengalir tumpah ke tanah, dengan itu hilanglah
semua angan-angannya tentang mentega, telur, ayam, baju baru beserta
kebanggaannya.
======

Burung Gagak dan Sebuah Kendi


Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun
sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak

menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut
merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit.
Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba
meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat
mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan
merasa akan meninggal karena kehausan.
Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu
mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya
ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan
kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur
naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai
oleh sang burung Gagak.

Cerpen sikancil dan buaya


Suatu hari terdapat seekor kancil, kancil tersebut sangat pintar, pada saat
ia bermain disungai tiba tiba ada seekor buaya yang menggigitnya.
Sikancilpun merintih kesakitan, saat itu kancil pun berfikir sesuatu agar
dirinya dilepaskan, kancilpun meneriakkan kepada buaya
hey buaya, raja hutan akan memberikan kamu daging yang begitu lezat
Sang buaya pun berkata benarkah
Kancil menjawab pertanyaan buaya, benar masih dalam gigitan si
buaya kancilpun berkata seperti itu.
Kancil menyuruh sang buaya untuk mengumpulkan teman temannya,

Hey buaya, panggil teman temanmu untuk menerima daging dari sanga
raja hutan, dan suruhlah berjajar agar aku dapat menghitungnya
Sang buaya pun mulai memanggi teman temannya dan menyuruh
berjajar untuk dihitung.
Sang kancil pun melompati satu persatu kepala dari buaya sambil berkata
satu, 2, 3, pada hitungan terakhir ia melompat ke dasar sungai dan
berkata selamat tinggal buaya dan buaya pun telah ditipu dengan
sang kancil.

Rusa dan Buaya


Pada suatu hari ada seekor rusa yang ingin menyeberang danau, namun
ia sedikit bingung karena danau yang lebar dan air yang sangat dalam. Di
saat yang sama datanglah segerombolan buaya yang lapar, dan mereka
ingin memakan si rusa yang terlihat enak dan lezat itu. Tiba- tiba saja
sang buaya berkata jika rusa tersebut sangat cocok untuk menjadi
santapan buaya- buaya lapar tersebut.
Mendengar hal itu, rusa pun memiliki ide yang sangat cemerlang karena
rusa sangat cerdik. Rusa pun meminta kepada buaya- buaya tersebut
untuk berbaris dan tidak berebut dagingnya sebagai salah satu cara agar
buaya dapat memakan rusa.
Ketika buaya- buaya lapar itu berbaris, rusa dengan tenangnya melompati
tubuh buaya tersebut dan menghitungnya. Sesampainya di tepian danau
si rusa berterimakasih kepada buay- buaya tersebut karena telah
membantu rusa menyeberang. Akhirnya buaya marah dan mengetahui
jika dia telah di tipi lagi oleh si rusa.

Anda mungkin juga menyukai