Anda di halaman 1dari 9

JUL

24

TERAPI NUTRISI DAN STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT


Terapi Nutrisi
Terapi nutrisi adalah penggunaan layanan nutrisi khusus untuk mengobati penyakit,
luka, atau kondisi lainnya dan mencakup dua hal utama yaitu penilaian status gizi penderita
dan penatalaksanaan yang mencakup terapi nutrisi, penyuluhan dan penggunaan supplement
nutrisi.
Terapi nutrisi membantu tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan menggantinya
dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan meningkat.
Dasar dari terapi nutrisi adalah untuk penderita dengan penyakit kritis baik yang
disebabkan oleh trauma, luka bakar, pembedahan, khemoterapi, sepsis dan kausa lainnya.
Jenis terapi nutrisi itu sendiri yaitu terapi nutrisi oral, enteral, panteral dan terapi
nutrisi kombinasi. Tetapi nutrisi oral dan enteral diberikan pada pasien dengan fungsi saluran
pencernaan baik sedangkan terapi nutrisi parenteral dan terapi nutrisi parenteral dan terapi
nutrisi kombinasi diberikan pada pasien dengan fungsi saluran pencernaan tidak baik.
Terapi Nutrisi Parenteral (TNPE) diberikan pada pasien dengan indikasi tidak mau
makan, tidak cukup makan, tidak bias makan dan tidak boleh makan. Rule pemberian TNPE
bias melalui vena sentral dan vena perifer. Perbedaan penggunaan vena sentral dan perifer
dilihat dari lamanya terapi, batas osmolaritas, stress metabolic dan derajat malnutrisi.
Standar makanan Rumah Sakit
Standar makanan rumah sakit merupakan pedoman pemberian makanan bagi pasien di
rumah sakit. Ada 2 golongan yaitu :
1. Makanan Umum
Merupakan dasar untuk modifikasi makanan khusus
Dapat memenuhi kebutuhan gizi pasien
Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat di rumah
2. Makanan Khusus (Therapeotic Diet)
Perubahan konsistensi : Makanan lunak, makanan saring, makanan cair
Penambahan / pengurangan energy : Diet kalori rendah, diet kalori tinggi
Penambahan / pengurangan jenis makanan : Diet garam rendah, diet laktosa rendah, diet
albumin tinggi
Makanan umum terdiri dari :
Makanan biasa
Makanan lunak
Makanan saring
Makanan cair

Makanan khusus terdiri dari :


Makanan biasa
Diberikan pada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus berhubung dengan
penyakitnya. Susunan makanannya sama dengan makanan orang sehat, hanya tidak
diperbolehkan makanan yang merangsang atau yang dapat menimbulkan gangguan
pencernaan. Makanan ini cukup kalori/ protein dan zat-zat gizi lain.
Makanan lunak
Makanan lunak diberikan pada penderita sesuadah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi
dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi. Menurut keadaan penyakitnya makanan
lunak dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan
saring ke makanan biasa, makanan ini mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung
bumbu yang merangsang.
Makanan saring
Makanan saring diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi
akut termasuk pada infeksi saluran pencernaanseperti gastroenteritis dan pada kesukaran
menelan. Dapat diberikan langsung atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke
makanan lunak. Makanan ini diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi
kebutuhan gizi.
Makanan cair
Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu dalam keadaan mual dan
muntah, dalam keadaan menurun, dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut.
Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan
sisa. Nilai gizinya sangat rendah sehingga pemberiannya dibatasi selama 1 2 hari saja. Jenis
makan cair pada makanan cair jernih, makanan cair penuh dan makanan cair kental.
Makanan Khusus
Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) berupa makanan biasa ditambah sumber protein
tinggi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh serta menambah berat badan hingga
normal. Jenisnya TKTP I dan TKTP II. Indikasi untuk KEP sebelum dan sesudah operasi,
luka bakar berat.
Diet energy rendah
Kandungan energinya dibawah kebutuhan normal, banyak mengandung serat, tujuannya
untuk mencapai IMT normal, mengurangi asupan energy.
Diet serat tinggi
Mengandung energy rendah, tujuannya merangsang peristaltic usus agar defekasi berjalan
normal, indikasinya konstipasi kronis, diverticulosis.
Diet Sisa Rendah
Rendah serat dengan tujuan membatasi volume feses dan tidak merangsang saluran cerna,
indikasinya untuk diare berat, peradangan saluran cerna akut, obstipasi spastik, haemoroid
berat, pra danpasca bedah saluran cerna pembagiannya adalah DSR I dan DSR II.

SIMPULAN
Dasar dari terapi nutrisi adalah untuk penderita dengan penyakit kritis baik yang
disebabkan oleh trauma, luka bakar, pembedahan, khemoterapi, sepsis dan kausa lainnya.
Jenis terapi nutrisi ada 4 :
Terapi nutrisi oral
Terapi nutrisi enteral
Terapi nutrisi parenteral
Terapi nutrisi kombinas
Terapi nutrisi oral dan enteral diberikan pada pasien dengan fungsi cerna yang baik
dan terapi nutrisi parenteral dan kombinasi diberikan pada pasien dengan fungsi cerna yang
tidak baik.

Standar makanan rumah sakit ada 2 golongan yaitu :


Makanan umum dan khusus
Makanan umum terdiri dari makanan biasa, makanan lunak, makanan saring dan makanan
saring.
Makanan khusus terdiri dari diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP), diet energy rendah, diet
serat tinggi dan diet sisa rendah. Pembagiannya ada 2 yaitu DSR I dan DSR II.

Diposkan 24th July 2013 oleh dhede diwan


0

Tambahkan komentar

INFO SEHAT

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
JUL

24

TERAPI NUTRISI DAN STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT


Terapi Nutrisi
Terapi nutrisi adalah penggunaan layanan nutrisi khusus untuk mengobati penyakit,
luka, atau kondisi lainnya dan mencakup dua hal utama yaitu penilaian status gizi penderita
dan penatalaksanaan yang mencakup terapi nutrisi, penyuluhan dan penggunaan supplement
nutrisi.
Terapi nutrisi membantu tubuh menyingkirkan sel yang rusak dan menggantinya
dengan sel baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan meningkat.
Dasar dari terapi nutrisi adalah untuk penderita dengan penyakit kritis baik yang
disebabkan oleh trauma, luka bakar, pembedahan, khemoterapi, sepsis dan kausa lainnya.
Jenis terapi nutrisi itu sendiri yaitu terapi nutrisi oral, enteral, panteral dan terapi
nutrisi kombinasi. Tetapi nutrisi oral dan enteral diberikan pada pasien dengan fungsi saluran
pencernaan baik sedangkan terapi nutrisi parenteral dan terapi nutrisi parenteral dan terapi
nutrisi kombinasi diberikan pada pasien dengan fungsi saluran pencernaan tidak baik.
Terapi Nutrisi Parenteral (TNPE) diberikan pada pasien dengan indikasi tidak mau
makan, tidak cukup makan, tidak bias makan dan tidak boleh makan. Rule pemberian TNPE
bias melalui vena sentral dan vena perifer. Perbedaan penggunaan vena sentral dan perifer
dilihat dari lamanya terapi, batas osmolaritas, stress metabolic dan derajat malnutrisi.
Standar makanan Rumah Sakit
Standar makanan rumah sakit merupakan pedoman pemberian makanan bagi pasien di
rumah sakit. Ada 2 golongan yaitu :
1. Makanan Umum
Merupakan dasar untuk modifikasi makanan khusus
Dapat memenuhi kebutuhan gizi pasien
Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat di rumah
2. Makanan Khusus (Therapeotic Diet)
Perubahan konsistensi : Makanan lunak, makanan saring, makanan cair
Penambahan / pengurangan energy : Diet kalori rendah, diet kalori tinggi
Penambahan / pengurangan jenis makanan : Diet garam rendah, diet laktosa rendah, diet
albumin tinggi
Makanan umum terdiri dari :

Makanan biasa
Makanan lunak
Makanan saring
Makanan cair
Makanan khusus terdiri dari :
Makanan biasa
Diberikan pada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus berhubung dengan
penyakitnya. Susunan makanannya sama dengan makanan orang sehat, hanya tidak
diperbolehkan makanan yang merangsang atau yang dapat menimbulkan gangguan
pencernaan. Makanan ini cukup kalori/ protein dan zat-zat gizi lain.
Makanan lunak
Makanan lunak diberikan pada penderita sesuadah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi
dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi. Menurut keadaan penyakitnya makanan
lunak dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan
saring ke makanan biasa, makanan ini mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung
bumbu yang merangsang.
Makanan saring
Makanan saring diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi
akut termasuk pada infeksi saluran pencernaanseperti gastroenteritis dan pada kesukaran
menelan. Dapat diberikan langsung atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke
makanan lunak. Makanan ini diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi
kebutuhan gizi.
Makanan cair
Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu dalam keadaan mual dan
muntah, dalam keadaan menurun, dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut.
Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan
sisa. Nilai gizinya sangat rendah sehingga pemberiannya dibatasi selama 1 2 hari saja. Jenis
makan cair pada makanan cair jernih, makanan cair penuh dan makanan cair kental.
Makanan Khusus
Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) berupa makanan biasa ditambah sumber protein
tinggi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh serta menambah berat badan hingga
normal. Jenisnya TKTP I dan TKTP II. Indikasi untuk KEP sebelum dan sesudah operasi,
luka bakar berat.
Diet energy rendah
Kandungan energinya dibawah kebutuhan normal, banyak mengandung serat, tujuannya
untuk mencapai IMT normal, mengurangi asupan energy.
Diet serat tinggi
Mengandung energy rendah, tujuannya merangsang peristaltic usus agar defekasi berjalan
normal, indikasinya konstipasi kronis, diverticulosis.
Diet Sisa Rendah
Rendah serat dengan tujuan membatasi volume feses dan tidak merangsang saluran cerna,
indikasinya untuk diare berat, peradangan saluran cerna akut, obstipasi spastik, haemoroid
berat, pra danpasca bedah saluran cerna pembagiannya adalah DSR I dan DSR II.

SIMPULAN

Dasar dari terapi nutrisi adalah untuk penderita dengan penyakit kritis baik yang
disebabkan oleh trauma, luka bakar, pembedahan, khemoterapi, sepsis dan kausa lainnya.
Jenis terapi nutrisi ada 4 :
Terapi nutrisi oral
Terapi nutrisi enteral
Terapi nutrisi parenteral
Terapi nutrisi kombinas
Terapi nutrisi oral dan enteral diberikan pada pasien dengan fungsi cerna yang baik
dan terapi nutrisi parenteral dan kombinasi diberikan pada pasien dengan fungsi cerna yang
tidak baik.
Standar makanan rumah sakit ada 2 golongan yaitu :
Makanan umum dan khusus
Makanan umum terdiri dari makanan biasa, makanan lunak, makanan saring dan makanan
saring.
Makanan khusus terdiri dari diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP), diet energy rendah, diet
serat tinggi dan diet sisa rendah. Pembagiannya ada 2 yaitu DSR I dan DSR II.
Diposkan 24th July 2013 oleh dhede diwan
0

Tambahkan komentar

2.
SEP

Mengenali dan mencegah Cedera Lutut / Knee Injury

etika anda berolahraga, cedera lutut dapat membuat anda berhenti beraktivitas.
Fisioterapis mendukung pemulihan dan treatment untuk mempercepat proses penyembuhan dan
membuat anda kembali aktif setelah mengalami cedera lutut atau operasi.
TIPE

CEDERA

LUTUT

Cedera akut : hasil dari trauma / benturan yang mendadak, seperti jatuh tiba-tiba, collision atau
sendi
lutut
terpuntir.

Cedera overuse : hasil dari aktivitas yang berlangsung lama atau overload, seperti berlari,
meloncat, bersepeda, dll. Hal ini dimulai secara tiba-tiba dan biasanya berhubungan dengan
berbagai faktor seperti struktural atau masalah biomekanik, metode latihan, alas kaki, teknik atau
gaya
berlari.

CEDERA
AKUT
Ligamen
dan
kartilago
lutut
mungkin
saja
cedera.
Ligamen sprain : ligamen membuat sendi menjadi stabil atau menguatkan persendian. Overstretch (terulur berlebihan) dapat menyebabkan kerobekan pada jaringan ligamen, sehingga
timbul nyeri, pembengkakan, serta keterbatasan gerak dan sendi tidak stabil.
Kerobekan cartilago : kartilago lutut (meniskus) juga mendukung stabilitas sendi lutut. Seringkali
terjadi cedera pada saat melakukan aktivitas yang menumpu berat badan yang melibatkan
gerakan memuntir (twisting and turning). Kerobekan kartilago menyebabkan nyeri,
pembengkakan,
dan
keterbatasan
gerak
sendi.
Tips manajemen : banyak cedera mungkin berhasil disembuhkan tanpa operasi oleh tindakan
fisioterapi dan pemantauan dari rehab medis. Jika diderita lama, operasi mungkin diperlukan.
Fisioterapis bekerja sangat dekat dengan praktisi kesehatan, sports physicians dan ahli bedah
ortopaedi
untuk
membantu
pemulihan
dan
rehabilitasi.
CEDERA
OVERUSE
Hal ini sangat sering terjadi dari pada cedera akut, dan biasanya berakibat pada pattelo-femoral
joint atau tendo patela. Jika dibiarkan tidak ditangani seringkali akan memburuk secara progresif.
Diagnosis dini dan penanganan akan mempercepat pemuluhan, dan mengurangi nyeri.
Pattelo-femoral syndrome : nyeri pattelo-femoral terjadi pada sekitar 20% populasi, dan kambuh
pada
berbagai
aktivitas
seperti
mengangkat,
jongkok,
atau
naik
tangga.
Pattelar tendinopathy : tendo patela menyatukan otot paha dengan tulang tungkai. Cedera pada
tendon ini dikenal sebagai jumpers knee, karena seringkali terjadi dengan oleh aktivitas
melompat
yang
berulang-ulang
dan
aktivitas
landing
(basket,
volley,
dll.).
Tips manajemen : penganan fisioterapi dibutuhkan untuk mengurangi nyeri dan disability
berhubungan dengan cedera overuse lutut. Sebagai tambahan, fisioterapis dapat memberikan
latihan yang bertujuan untuk menhidari faktor-faktor yang dapat memperparah cedera overuse.
DAPATKAH
Anda

1.
2.

dapat

CEDERA
mengurangi

LUTUT
kesempatan

dan

DICEGAH
keparahan

cedera

?
lutut

pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.


tingkatkan program latihan anda secara bertahap dengan menambah frekuensi,
durasi dan intensitas, tapi jangan melampaui batas nyeri.
3.
rawatlah kesehatan secara general dan perkuat tubuh bagian bawah dan
flexibilitas (terutama calf, quadricep dan hamstring).
4.
berlatih berdiri dengan satu kaki untuk meningkatkan keseimbangan anda dan
kekuatan otot tungkai.

5.

Skiers - dapatkan teknisi ski yang berkualitas untuk memeriksa binding setting
(binding harus diatur sesuai berat badan dan skill level)
KAPAN

BISA

KEMBALI

BEKERJA

BEROLAHRAGA?

Fisioterapis anda akan berdiskusi mengenai cedera dengan anda dan menghitung seberapa
lama akan pulih. Hal ini akan memakan waktu dari minggu ke bulan, tergantung pada tingkat
keparahan cedera. Nyeri dan pembengkakan berhubungan dengan cedera akut mereda lebih
cepat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan ligamen dan otot untuk kembali mencapai
kekuatan normal. Kembali bekerja atau berolahraga terlalu dini akan menghambat penyembuhan
dan
memperlama
recovery.
Fisioterapis anda akan mengajarkan pada anda bagaimana membalut lutut anda,
memasangkan knee brace pada anda jika diperlukan. Fisioterapis anda dapat membantu
untuk merencanakan jalan lain untuk menjaga kesehatan anda dan kekuatan anda ketika
sedang
dalam
masa
penyembuhan
dari
cedera
APA

YANG

Secepat

mungkin,

Rest

HARUS
dan

untuk

hanya

DILAKUKAN
72

jam

SETELAH
setelah

gerakkan

cedera,

hingga

atau
anda
anda
lutut.

SPRAIN
lakukan
batas

RICE

nyeri

Ice : secepat mungkin, dan selama 20 menit setiap 2 jam, gunakan es atau frozen gel pack yang
dibungkus handuk untk mengompres. Ini membantu mengontrol perdarahan dan nyeri serta
mengurangi
kerusakan
jaringan
sekunder.
Compression : balut dengan kuat lutut dan termasuk 5cm di atas dan dibawah sendi. Ini
membantu
untuk
mengontrol
pembengkakan.
Elevation : sesering mungkin, tinggikan tungkai lebih tinggi dari jantung anda untuk mengurangi
pembengkakan.

BAGAIMANA

FISIOTERAPI

DAPAT

MEMBANTU

Fisioterapis anda akan memeriksa lutut anda untuk menentukan jenis cedera, tingkat keparahan
dan penyebab cedera anda, serta dapat mengusulkan X-ray atau merujuk anda ke dokter jika
perlu. Penanganan sedini mungkin akan mengurangi nyeri atau pembengkakan.
Teknik khusus yang dinamakan mibilisasi akan membantu meningkatkan pergerakan lutut anda
(bila diperlukan), menunjang penyembuhan anda. Fisioterapis anda akan mengajarkan latihanlatihan untuk menjaga kekuatan lutut dan otot-otot tungkai bawah yang lain untuk menunjang
kesembuhan
anda
dan
membantu
mencegah
cedera
selanjutnya.
REHABILITASI

Penyembuhan dapat dimulai sedini mungkin setelah cedera. Teknik rehabilitasi fisioterapi akan
membantu mengurangi waktu dimana anda merasa nyeri dan terbatas bergerak sehingga anda
dapat kembali bekerja dan berolahraga secepat mungkin. Rehabilitasi juga memfasilitasi
perbaikan kualitas ligamen dan pengembalian fungsi otot dan saraf kembali normal.
Hindari fakto-faktor HARM pada 48 jam pertama untuk menghindari pembengkakan lebih parah
dan membantu anda untuk pulih. Antara lain : Heat, Alcohol, Running, Massage.
Diposkan 1st September 2012 oleh dhede diwan

Anda mungkin juga menyukai