PEMBAHASAN
Pengertian, fungsi dan peranan agen atau makelar berdasarkan KUHD
Ketika menjalankan sebuah Perusahaan terutama perusahaan yang besar,
maka seorang pengusaha biasanya tidak dapat bekerja seorang diri, dia
membutuhkan orang lain untuk membantunya baik berupa atasan maupun
bawahan. Hal ini disebut sebagai pembantu perniagaan. Salah satu pembantu
perniagaan yaitu yang disebut agen atau makelar.
1. Pengertian Agen
Agen atau dalam bahasa inggris disebut Agent adalah perusahaan nasional
yang menjalankan keagenan, sedangkan keagenan adalah hubungan hukum antara
pemegang merek (principal) dan suatu perusahaan dalam menunjukan suatu
perakitan/pembuatan/manufaktur serta penjualan barang modal atau produk
industri tertentu.
Sedangkan Pengertian agen menurut KUHD Pasal 62 yaitu: (s.d.u. dg. S.
1906-335; 1938-276.) Makelar adalah pedagang perantara yang diangkat oleh
Gubernur Jenderal (dalam hal ini Presiden) atau oleh penguasa yang oleh Presiden
dinyatakan berwenang untuk itu. Mereka menyelenggarakan perusahaan mereka
dengan melakukan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam pasal 64 dengan
mendapat upah atau provisi tertentu, atas amanat dan atas nama orang-orang lain
yang dengan mereka tidak terdapat hubungan kerja tetap.
3. Pengangkatan Agen
penjamin
perbuatan-perbuatan
yang dilakukan
dengan
Pasal 67 : Para makelar diwajibkan untuk memberikan kepada pihakpihak yang bersangkutan setiap waktu dan begitu mereka ini menghendaki,
petikan-petikan dari buku mereka yang berisi segala sesuatu yang mereka catat
berkenaan dengan perbuatan yang menyangkut pihak tersebut. (KUHD 12.)
Hakim dapat memerintahkan para makelar untuk membuka buku-bukunya
di hadapan pengadilan untuk mencocokkan petikan-petikan yang dikeluarkan
dengan aslinya, dan mereka dapat menuntut penjelasan tentang itu. (KUHPerd.
1905.)
Pasal 68 : Bila perbuatannya tidak seluruhnya dipungkiri, maka catatancatatan yang dipindahkan oleh makelar dari buku-sakunya ke buku-hariannya
merupakan bukti antara pihak-pihak yang bersangkutan mengenai waktu,
dilakukannya perbuatan dan penyerahannya, mengenai sifat-sifat dan jumlah
barangnya, mengenai harga beserta syarat-syaratnya yang menjadi dasar
pelaksanaan perbuatan itu. (KUHD 66.)
Pasal 69 : Bila tidak dibebaskan oleh pihak-pihak yang bersangkutan,
maka para makelar harus menyimpan contoh dari tiap-tiap partai barang yang
telah dijual atas dasar contoh dengan perantaraan mereka, hingga pada waktunya
terselenggara penyerahan, dengan dibubuhi
mengenalinya.
Pasal 70
catatan
Setelah menutup jual-beli surat wesel atau efek lain semacam itu yang dapat
diperdagangkan, makelar menyerahkannya kepada pembeli, bertanggung jawab
atas kebenaran tanda tangan penjual yang ada di atasnya. (KUHD 65, 100, 110113, 178, 187,506 dst.)
5. Pemberhentian Agen
Seorang agen diberhentikan dari tugasnya sebagai perantara perniagaan
apabila mereka melanggar ketentuan Dan bila dalam keadaan pailit. Hal tersebut
telah diatur dalam KUHD pasal 71 dan 72, bunyinya yaitu :
Pasal 71 : Para makelar yang bersalah karena melanggar salah satu
ketentuan yang diatur dalam bagian ini, sejauh mengenai mereka, akan dihentikan
sementara dari tugasnya oleh kekuasaan umum yang mengangkat mereka,
menurut keadaan, atau dihentikan dari jabatannya, dengan tidak mengurangi
hukuman-hukuman yang ditentukan untuk itu, demikian pula penggantian biayabiaya, kerugian-kerugian dan bunga-bunga yang menjadi kewajibannya sebagai
penerima amanat. (KUHPerd. 1801, 1803; KUHD 62, 65 dst., 69.)
Pasal 72 : Seorang makelar dihentikan sementara dari tugasnya oleh
keadaan pailit, dan kemudian dapat dihentikan dari jabatannya oleh hakim. Dalam
hal pelanggaran larangan yang termuat dalam pasal 65 alinea kedua, seorang
makelar yang telah dinyatakan pailit, harus dipecat dari jabatannya. (KUHD 62,
71.)
Seorang makelar bila dia telah diberhentikan dari jabatannya maka dia
tidak bisa kembali pada jabatannya. Sebagai mana yang telah diatur dalam KUHD
Pasal 73 yang berbunyi Makelar yang telah dihentikan dari jabatannya tak dapat
sama sekali dikembalikan ke dalam jabatannya. (KUHD 71 dst.)
10
Pasal 85
Pemberian wewenang-wewenang tersebut dalam pasal 81, 82 dan 83 sama sekali
tidak mengurangi hak menahan yang diberikan kepada komisioner oleh pasal
1812 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. (KUHD 76-79.)
Pasal 85a
(s.d.t. dg. S. 1938-276.) Bila seseorang atas namanya sendiri atau firmanya dan
dengan mendapat upah atau provisi tertentu, atas order dan atas beban orang lain,
mengadakan perjanjian tanpa menjadikannya sebagai perusahaan, maka
terhadapnya berlaku juga pasal-pasal 77, 78, 80 sampai dengan 85, 240 dan 241.
(KUHD 6 dst., 76; KUHPerd. 1792,1794.)
11
Dasar hukum KUH Perdata tentang agen dan Distributor tercantum dalam
KUHP tentang kebebasan berkontrak dan KUHP tentang kontrak pemberian
kuasa.
12
terjadinya pemaksaan dan eksploitasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya,
sehingga berakibat pada terjadinya ketidak adilan. Oleh karena itu, Prof. Agus
Yudha
Hernoko
berpendapat
bahwa
asas
kebebasan
berkontrak
yang
diderivasikan dari penafsiran atas pasal 1338 tersebut harus dibingkai oleh pasalpasal lain dalam satu kerangka sistem hukum kontrak yang bulat dan utuh. Pasalpasal tersebut antara lain:
-
13
14
Pasal 1793
Kuasa dapat diberikan dan diterima dengan suatu akta umum, dengan
suatu surat di bawah tangan bahkan dengan sepucuk surat ataupun dengan lisan.
Penerimaan suatu kuasa dapat pula terjadi secara diam-diam dan disimpulkan dari
pelaksanaan kuasa itu oleh yang diberi kuasa.
Pasal 1794
Pemberian kuasa terjadi dengan cuma-cuma, kecuali jika diperjanjikan
sebaliknya. Jika dalam hal yang terakhir upahnya tidak ditentukan dengan tegas,
maka penerima kuasa tidak boleh meminta upah yang lebih daripada yang
ditentukan dalam Pasal 411 untuk wali.
Pasal 1795
Pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus, yaitu hanya mengenai
satu kepentingan tertentu atau lebih, atau secara umum, yaitu meliputi segala
kepentingan pemberi kuasa.
Pasal 1796
Pemberian kuasa yang dirumuskan secara umum hanya meliputi tindakantindakan yang menyangkut pengurusan. Untuk memindahtangankan barang atau
meletakkan hipotek di atasnya, untuk membuat suatu perdamaian, ataupun
melakukan tindakan lain yang hanya dapat dilakukan oleh seorang pemilik,
diperlukan suatu pemberian kuasa dengan kata-kata yang tegas.
15
Pasal 1797
Penerima kuasa tidak boleh melakukan apa pun yang melampaui
kuasanya, kekuasaan yang diberikan untuk menyelesaikan suatu perkara secara
damai, tidak mengandung hak untuk menggantungkan penyelesaian perkara pada
keputusan wasit.
Pasal 1798
Orang-orang perempuan dan anak yang belum dewasa dapat ditunjuk
kuasa tetapi pemberi kuasa tidaklah berwenang untuk mengajukan suatu tuntutan
hukum terhadap anak yang belum dewasa, selain menurut ketentuan-ketentuan
umum mengenai perikatan-perikatan yang dibuat oleh anak yang belum dewasa,
dan terhadap orang-orang perempuan bersuami yang menerima kuasa tanpa
bantuan suami pun ia tak berwenang untuk mengadakan tuntutan hukum selain
menurut ketentuan-ketentuan Bab V dan VII Buku Kesatu dari KUH Perdata ini.
Pasal 1799
Pemberi kuasa dapat menggugat secara langsung orang yang dengannya
penerima kuasa telah melakukan perbuatan hukum dalam kedudukannya dan pula
dapat mengajukan tuntutan kepadanya untuk memenuhi persetujuan yang telah
dibuat.
16
17
hukum atau dagang atas namanya sendiri atau firmanya, dan dengan mendapat
upah atau profit tertentu yang berasal dari margin antara harga beli dan harga jual.
Agen dan distributor sama-sama mempunyai peran dan fungsi dalam
perekonomian suatu Negara yang harus diatur oleh Negara supaya perekonomian
tetap stabil
SARAN
Untuk penulis lain yang akan mengembangkan pembahasan agen dan
distributor lebih lanjut, penulis harap penguasaan materi yang luas dan bahasa
dalam pembahasan harus lebih mudah untuk dipahami oleh para pembaca dan
membahas hal lain dari agen dan distributor yang penulis belum sempat paparkan
dalam makalah ini.