Anda di halaman 1dari 3

Bullying

1. Definisi
a. Bullying:
Menurut Sejiwa, bullying adalah sebuah situasi di mana terjadinya
penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang dilakukan oleh
seseorang/sekelompok orang.
Menurut www.stopbullying.gov (diakses pada tanggal 8 Mei 2015): Bullying
is unwanted, aggressive behavior among school aged children that involves
a real or perceived power imbalance. The behavior is repeated, or has the
potential to be repeated, over time. Bullying includes actions such as
making threats, spreading rumors, attacking someone physically or verbally,
and excluding someone from a group on purpose.
b. Pelaku:
Menurut Sejiwa: Pihak kuat yang tidak hanya berarti kuat dalam ukuran fisik
saja, tetapi juga kuat secara mental.
Menurut www.stopbullying.gov (diakses pada tanggal 8 Mei 2015): Kids
who Bully: These children engage in bullying behavior towards their peers.
There are many risk factors that may contribute to the child's involvement in
the behavior. Often, these students require support to change their behavior
and address any other challenges that may be influencing their behavior.
c. Korban:
Menurut Sejiwa: Korban Bullying adalah seseorang yang tidak mampu
membela atau mempertahankan dirinya karena lemah secara fisik atau
mental.
Menurut www.stopbullying.gov (diakses pada tanggal 8 Mei 2015): Kids
who are Bullied: These children are the targets of bullying behavior. Some
factors put children at more risk of being bullied, but not all children with
these characteristics will be bullied. Sometimes, these children may need
helplearning how to respond to bullying.
2. Faktor penyebab
a. Dari sisi anak yang di bully:
Menurut www.stopbullying.gov (diakses pada tanggal 8 Mei 2015), faktor
penyebab anak di bully dilihat dari berbagai aspek diantaranya:
1. Yang terlihat berbeda dari teman-teman sebaya lainnya seperti anak
yang kelebihan / kekurangan berat badan, anak yang memakai
kacamata atau memakai baju yang berda, anak baru masuk sekolah baru,
atau kurang mampu mengikuti tuntutan teman sepergaulannya yang
dianggap keren.

2. Yang terlihat sebagai seseorang yang lemah atau kurang mampu


mempertahankan diri mereka sendiri.
3. Seseorang yang depresi, cemas, atau memiliki penghargaan diri yang
rendah.
4. Seseorang yang kurang popular atau terkenal dibandingkan dengan yang
lain dan kurang memiliki teman.
5. Seseorang yang tidak bisa berbaur dengan baik dengan teman lainnya,
terlihat menyebalkan atau suka memprovokasi, atau membangkang atau
bertindak antagonis kepada orang lain untuk mencari perhatian.
b. Dari sisi anak yang mem-bully:
Menurut www.stopbullying.gov (diakses pada tanggal 8 Mei 2015), faktor
penyebab anak melakukan bully dilihat dari berbagai aspek diantaranya:
1. Yang memiliki hubungan yang sangat baik dengan teman-teman mereka,
memiliki kekuatan sosial, yang sangat peduli sekali dengan
kepopulerannya, dan yang suka mendominasi atau berperan atas
seseorang atau suatu hal.
2. Yang agresif atau mudah frustrasi
3. Kurangnya keterlibatan orang tua atau yang memilki permasalahan di
rumah
4. Yang berfikir buruk kepada orang lain
5. Yang kesulitan mengikuti peraturan
6. Yang memandang kekerasan merupakn hal yang positif bagi mereka
7. Yang memiliki teman yang mem-bully orang lain
3. Bentuk Bullying
a. Bullying verbal
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah mengejek, menghina, mengolok-olok,
menakuti lewat telepon, ancaman kekerasan, pemerasan, mencela, gosip,
menyebarkan rumor, penghinaan ras, mengancam lewat alat komunikasi
elektronik, pesan-pesan tanpa pengirim, dan lain-lain.
b. Bullying fisik
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah menonjok, menampar, memukul,
mendorong atau melakukan sesuatu yang menyebabkan terjatuh, mencekik,
menendang, meninju, menggigit, mencubit, mencakar, meludahi,
mencengkeram dan memutar lengan atau kaki, merusak pakaian atau
properti pribadi, gerakan-gerakan mengancam, membuat perkelahian,
menodongkan senjata, mencuri, dan lain-lain.
c. Bullying psikologis
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah mengucilkan, mengisolir,
menjauhkan, mendiamkan, memfitnah, memandang dengan hina, dan lainlain.
4. Dampak Bullying
a.
5. Hukum di Indonesia

Indonesia belum memiliki undang-undang khusus yang membahas tentang


Bullying, akan tetapi dalam undang-undang perlindungan anak No.23 Tahun
2002 pasal 54 dinyatakan:
Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di
dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai