Anda di halaman 1dari 7

Kelompok Taufiq Ismail (Teks Deskripsi):

Tauhidah SMP Negeri 2 Sanggau

Lembar Kerja 1
PRAKTIK MENGANALISIS PROSES PEMBELAJARAN
(45 menit)
A. Tujuan
Peserta dapat:
1. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan Pendekatan
Saintifik;
2. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Problem-based Learning;
3. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Project-based Learning;
4. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Inquiry Learning;
5. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Discovery Learning; dan
6. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Model Pedagogi Genre.

B. Petunjuk
1. Bentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang.
2. Baca materi pelatihan berjudul Analisis Model-model Pembelajaran dan tulis
pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, Problembased Learning, Project-based Learning, Inkuiri, Discovery Learning, dan model
Pedagodi Genre (30 menit).
3. Diskusikan catatan-catatan tersebut dalam kelompok Anda.
4. Sajikan hasil kerja kelompok Anda kepada kelas (10 menit).
No.
1.

Pendekatan/
Model Pembelajaran

Pendekatan Saintifik

Pengertian dan Langkah-langkah Pembelajaran

Pengertian
Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang terdiri atas
lima langkah kegiatan belajar yakni mengamati
(observing), menanya (questioning), mengumpulkan
informasi/mencoba (experimenting), menalar atau
mengasosiasi
(associating),
mengomunikasikan
(communicating) yang dapat dilanjutkan dengan
mencipta.
Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Mengamati. Peserta didik menggunakan panca
inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan
dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati
pada mata pelajaran satu dan lainnya berbeda,
misalnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
peserta didik membaca teks. Siswa dapat mengamati
fenomena secara langsung maupun melalui media
audio visual. Hasil yang diharapkan dari langkah
1

pembelajaran ini adalah peserta didik menemukan


masalah, yaitu gap of knowledge apapun yang
belum diketahui atau belum dapat dilakukan terkait
dengan fenomena yang diamati. Pada langkah ini
guru
dapat
membantu
peserta
didik
menginventarisasi segala sesuatu yang belum
diketahui (gap of knowledge) tersebut. Agar kegiatan
mengamati dapat berlangsung dengan baik, sebelum
pembelajaran
dimulai
guru
perlu
menemukan/mempersiapkan fenomena yang diamati
peserta didik dan merancang kegiatan pengamatan
untuk peserta didik menemukan masalah.
b. Menanya. Peserta didik merumuskan pertanyaan
tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum
dapat lakukan terkait dengan fenomena yang diamati.
Pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan
dapat
mencakup pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki
jawaban berupa pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural, sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini adalah
serangkaian pertanyaan peserta didik yang relevan
dengan indikator-indikator KD. Guru membantu
peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan
daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat
melakukan/menciptakan sesuatu.
c. Mengumpulkan informasi/mencoba. Peserta didik
mengumpulkan data melalui berbagai teknik,
misalnya melakukan eksperimen, mengamati
obyek/kejadian/aktivitas,
wawancara
dengan
narasumber, membaca buku pelajaran, dan sumber
lain di antaranya buku referensi, kamus,
ensiklopedia, media massa, atau serangkaian data
statistik. Guru menyediakan sumber-sumber belajar,
lembar
kerja
(worksheet),
media,
alat
peraga/peralatan eksperimen, dan sebagainya. Guru
juga membimbing dan mengarahkan peserta didik
untuk mengisi lembar kerja, menggali informasi
tambahan yang dapat dilakukan secara berulangulang sampai peserta didik memperoleh informasi
atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini adalah
serangkaian data atau informasi yang relevan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang peserta didik rumuskan.
d. Menalar/mengasosiasi. Peserta didik menggunakan
data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka
rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan agar
peserta didik dapat menghubung-hubungkan
data/informasi yang diperoleh untuk menarik
kesimpulan. Hasil akhir dari tahap ini adalah
simpulan-simpulan yang merupakan jawaban atas

2.

Problem-Based
Learning

pertanyaan yang dirumuskan pada langkah menanya.


e. Mengomunikasikan. Peserta didik menyampaikan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ke
kelas secara lisan dan/atau tertulis atau melalui
media lain. Pada tahapan pembelajaran ini peserta
didik dapat juga memajang/memamerkan hasilnya di
ruang kelas, atau mengunggah (upload) di blog yang
dimiliki.
Guru memberikan
umpan
balik,
meluruskan,
memberikan
penguatan,
serta
memberikan penjelasan/informasi lebih luas. Guru
membantu peserta didik untuk menentukan butirbutir
penting
dan
simpulan
yang
akan
dipresentasikan,
baik
dengan
atau
tanpa
memanfaatkan teknologi informasi.
Pengertian
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran
yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended)
untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan
masalah,
keterampilan
sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun
atau memperoleh pengetahuan baru.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Orientasi terhadap masalah
Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
2. Organisasi belajar
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
masalah nyata yang telah disajikan, yaitu
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang
perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik berbagi
peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Penyelidikan individual maupun kelompok
Guru membimbing peserta didik melakukan
pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep,
teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan
berbagai alternatif penyelesaian masalah.
4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian
masalah
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan
penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai
alternatif pemecahan masalah yang peserta didik
temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil
penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk
gagasan, model, bagan, atau Power Point slides.
5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian

3.

4.

Project-based
Learning

Inquiry Learning

masalah yang dilakukan.


Pengertian
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penekanan
pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta
didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan
keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai
dengan
mempresentasikan
produk
pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Penentuan proyek
Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik proyek
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Guru memfasilitasi Peserta didik untuk merancang
langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek beserta
pengelolaannya
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik
melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah
dirancangnya
4. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring
guru
Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik
dalam melaksanakan rancangan proyek yang telah
dibuat
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil
proyek
Guru
memfasilitasi
peserta
didik
untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya
6. Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas
proyek
Pengertian
Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan
pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
secara sistematis.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Orientasi
Guru mengondisikan agar peserta didik siap
melaksanakan proses pembelajaran, menjelaskan
topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
tercapai oleh peserta didik, menjelaskan pokok-pokok
kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
untuk mencapai tujuan, menjelaskan pentingnya topik

dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam


rangka memberikan motivasi belajar peserta didik.

5.

Discovery Learning

2. Merumuskan masalah
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
untuk merumuskan dan memahami masalah nyata
yang telah disajikan.
3. Merumuskan hipotesis
Guru
membimbing
peserta
didik
untuk
mengembangkan kemampuan berhipotesis dengan
cara menyampaikan berbagai pertanyaan yang dapat
mendorong peserta didik untuk dapat merumuskan
jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan data
Guru membimbing peserta didik dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong peserta didik untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis
Guru membimbing peserta didik dalam proses
menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji
hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan peserta
didik atas jawaban yang diberikan.
6. Merumuskan kesimpulan
Guru membimbing peserta didik dalam proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada
peserta didik data mana yang relevan.
Pengertian
Pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah
pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan
hubungan
kausal
melalui
pengorganisasian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Persiapan
Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi
karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya).
2. Stimulasi/pemberian rangsangan
Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap
ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi

6.

Model Pedagogi
Genre

belajar yang dapat mengembangkan dan membantu


peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
3. Identifikasi masalah
Guru mengidentifikasi sumber belajardan memberi
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah).
4. Mengumpulkan data
Guru membantu peserta didik mengumpulan dan
mengeksplorasi data.
5. Pengolahan data
Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para
peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya.
6. Pembuktian
Guru membimbing peserta didik melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil.
7. Menarik kesimpulan
Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip
dan generalisasi hasil penemuannya.
Pengertian
Alur utama model pedagogi genre adalah dengan 4M
(membangun konteks, menelaah model, mengonstruksi
terbimbing, dan mengonstruksi mandiri).
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Membangun konteks
Membangun konteks melalui kegiatan mengamati
teks dalam konteksnya dan menanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan teks yang diamatinya. Pada
langkah membangun konteks siswa dapat didorong
untuk memahami nilai spiritual, nilai budaya, tujuan
yang melatari bangun teks. Pada proses ini siswa
mengeksplorasi kandungan teks serta nilai-nilai yang
tersirat di dalamnya. Di sini siswa dapat mengungkap
laporan hasil pengamatan untuk bahan tindak lanjut
dalam kegiatan belajar.
2. Menelaah model
Menelaah model melalui kegiatan mencoba dan
menalar merumuskan model struktur fonologi,
gramatikal, leksikal, dan makna teks dibacanya. Pada
langkah ini siswa didorong untuk meningkatkan rasa
ingin tahu dengan memperhatikan (1) simbol, (2)
bunyi (3) tata bahasa dan (4) makna. Melalui analisis

fakta dan data pada teks yang dipelajarinya siswa


memperoleh model imbuhan, struktur imkata, frase,
klausa, kalimat, maupun paragraf. Semua hal tersebut
siswa pelajari pada konteks pemakaiannya. Pada
tahapan ini siswa dapat mengeksplorasi jenis teks yang
dipelajarinya serta mengenali ciri-cirinya. Proses
aktivitas pengenalan bukan sebagai tujuan akhir
pembelajaran, melainkan sebagai awal kegiatan untuk
mengembangkandaya cipta.
3. Mengonstruksi terbimbing
Membangun teks bersama-sama menyusun teks
bersama masih dalam kegiatan mencoba, menalar,
dan mencipta secara kolaboratif yang dilanjutkan
dengan menyaji. Siswa menggunakan hasil
mengeksplorasi model-model teks untuk membangun
teks dengan cara berkolaborasi dalam kelompok.
Melalui kegiatan ini diharapkan semua siswa dapat
memperoleh pengalaman mencipta teks sebagai dasar
untuk mengembangkan kompetensi individu.
4. Mengonstruksi mandiri
Mengembangkan teks secara mandiri dengan titik
tekan pada siswa dapat menunjukkan kompetensinya
secara individual dalam mencipta. Karena itu,
dimensi kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia wajib
memenuhi empat langkah dasar, enam langkah
mengembangkan keterampilan beraktivitas secara
saintifik, dua model kegiatan koloboratif dan
individual, dan berdimesi beraktivitas dan berkarya.

Anda mungkin juga menyukai