1. Kemandirian.
Yang dimaksud dengan kemandirian dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah
adalah adanya otonomi sekolah dalam mengelola sekolah/ madrasah. Otonomi pengelolaan
sekolah meliputi merumuskan sendiri kebijakan sekolah dan juga pengambilan keputusan
termasuk dalam kebijakan dalam kurikulum.
2. Kemitraan.
Kemitraan adalah suatu hubungan yang memungkinkan terjalinnya komunikasi diantara
seluruh elemen sekolah. Dengan adanya kemitraan akan mendorong partisipasi oleh seluruh
elemen sekolah/ madrasah.
3. Partisipasi.
Yang dimaksud dengan partisipasi dalam Manajemen Berbasis sekolah (MBS) adalah
adanya keterlibatan aktif dari seluruh elemen pendidikan termasuk masyarakat sebagai
stakeholders dalam proses pengelolaan sekolah. Keterlibatan masyarakat terhadap pengelolaan
sekolah diakomodasi dalam suatu badan yang disebut dengan Komite Sekolah.
4. Keterbukaan.
Keterbukaan memungkinkan sekolah untuk menerapkan transparansi dalam pengelolaan
sekolah baik terkait program sekolah maupun keuangan sekolah. Transparansi bertujuan untuk
menciptakan kepercayaan stakeholders atau masyarakat melalui penyediaan informasi dan
kemudahan memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Transparansi manajemen sekolah
ini meliputi pengelolaan keuangan, pengelolaaan staff/ personalia dan kurikulum.
5. Akuntabilitas.
Akuntabilitas diartikan sebagai adanya pertanggung-jawaban. Hal-hal yang perlu
dipertanggung jawabkan sekolah mencakup 3 hal, yaitu administrasi keuangan, penggunaan/
pemanfaatan dan hasil kinerja sekolah. Pertanggung-jawaban terhadap hasil kerja ini dilakukan
oleh pengelola sekolah kepada pemerintah (pengawas dinas), orang tua murid komite sekolah
dan juga masyarakat.
Bagaimana melaksanaanya?
Melaksanakan manajemen secara ideal berarti juga melaksanakan 4 fungsi manajemen
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Penyelenggaraan
manajemen kegiatan pembelajaran adalah dengan cara mengelola potensi sekolah yang meliputi
7M + 1i antara lain tenaga kependidikan (man), keuangan/ RAPBS (money), method (strategi),
sarana dan prasarana (material), alat-alat (Machine), hubungan masyarakat (market), minute dan
information.
Seperti yang telah digambarkan pada paragraf dimuka, sekolah ideal digambarkan
sebagai sekolah yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan
memanfaatkan teknologi , memiliki kualitas yang ditunjukan dengan prestasi yang cukup
signifikan diantara komunitasnya dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Maka, pengelolaan
sumber daya sekolah harus diarahkan pada terselenggaranya proses pembelajaran yang
menyenangkan tersebut dengan memanfaatkan teknologi, sehingga dari proses pembelajaran
yang diidealkan tersebut kemudian diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan yang
nantinya juga akan berimbas pada kualitas sekolah itu sendiri.
Manajemen satuan pendidikan menurut penjelasan pasal 49 ayat 1 meliputi perencanaan
program, penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran,
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan, penilaian hasil belajar dan pengawasan. Berikut ini adalah implementasi manajemen
sekolah berdasarkan Standar Pengelolaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang
meliputi 4 fungsi manajeman yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan.
Perencanaan dan pengorganisasian.
Perencanaan dan pengorganisasian dalam pengelolaan sekolah disusun ssedemikian rupa
sehingga menjadi rencana kerja tahunan. Rencana kerja tahunan tersebut disusun dengan
persetujuan dari rapat dewan pendidik dan memperhatikan pertimbangan Komite sekolah/
Madrasah. Rencana tahunan tersebut merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun. Rencana kerja yang dimaksud adl sbb:
1. Merencanakan dan merumuskan Kalender pendidikan/ akademik yang meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, uijian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari libur.
2. Merencanakan dan merumuskan Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
untuk tahun ajaran berikutnya.
3. Merencanakan dan merumuskan Mata pelajaran yang ditawarkan pada semester gasal dan
genap.
4. Merencanakan dan merumuskan penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah
dan kegiatan lainnya.
5. Merencanakan dan merumuskan buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata
pelajaran.
6. Merencanakan dan merumuskan jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pembelajaran.
7. Merencanakan dan merumuskan pengadaan, penggunaan dan persediaan minimal bahan habis
pakai.
8. Merencanakan dan merumuskan program peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta dan
penyelenggaraan program.
9. Merencanakan dan merumuskan jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan
pendidikan dengan orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan
komite sekolah/ madrasah.
10. Merencanakan dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan
untuk masa kerja satu tahun.
11. Merencanakan dan merumuskan jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan
pendidikan untuk satu tahun terakhir.
Pelaksanaan.
Pengelolaan satuan pendidikan (sekolah/ Madrasah) dilaksanakan dengan cara mandiri,
efisien, efektif dan akuntabel. Melaksanakan pengelolaan sekolah berarti melaksanakan
perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam rencana kerja tahunan yang telah dibuat.
Jika pelaksanaan pengelolaan ternyata tidak sesuai dengan rencana kerja tahunan, maka hal
tersebut harus berdasarkan persetujuan rapat dewan pendidik dan komite sekolah/ madrasah.
1. Mandiri (otonom).
Sub Pro
Kur
ikulum
Ke
sis
wa
an
Kepega
waian
S
a
rp
r
a
s
Ke
ua
ng
an
H
u
m
a
s
Perencanaan
Pengorgan
isasian
Kurikulum.
Pengeraha
n
Pengawas
an
proses, standar kompetensi lulusan, standar penilaian pendidikan, badan standar nasional
pendidikan, evaluasi pendidikan
Kesiswaan.
Perkiraan jumlah siswa
Kepegawaian
Meliputi standar pendidik dan tenaga kependidikan.
Sar-pras.
Meliputi standar sarana dan prasarana, akreditasi, penjaminan mutu.
Keuangan.
Meliputi standar pembiayaan.
Humas.
Meliputi standar pengelolaan
Diposkan oleh culpur di 02.02
Label: pendidikan
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang didukung oleh standar-standar:
pengelolaan, kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pembiayaan, dan penilaian. Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa
standar pengelolaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah standar
pengelolaan pendidikan untuk sekolah/madrasah yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Dalam Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah berisi diantaranya adalah :
A. Perencanaan Program Sekolah / Madrasah
1
Visi
1. rumusan visi dan pengembangan dibuat
oleh sekolah atau madrasah sendiri
2. Visi berisi:
Misi
1. dirumuskan sendiri oleh sekolah/madrasah
2. Misi berkonten:
Tujuan
1. Ditetapkan dan dikembangkan oleh
sekolah
2. Konten
Rencana Kerja
1. rencana kerja jangka menengah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang
berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan
2. rencana kerja tahunan yang dinyatakan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan
Pedoman
1. Dibuat dan dimiliki agar dapat dibaca dan
diketahui pihak terkait dan piha yang
memerlukannya.
2. Mempertimbangkan visi, misi dan tujuan,
dan ditinjau serta dirumuskan kembali
secara berkala sesuai perkembangan
masyarakat.
3. Pedoman ini memiliki konten Kurikulum
tingkat satuan Pendidikan (KTSP), Kalender
Akademik, Struktur Organisasi, Pembagian
tugas Guru, Pembagian tugas tenaga
kependidikan, Peraturan Akademik, tata
tertib sekolah, kode etik sekolah, biaya
operasional sekolah.
Strtuktur Organisasi
1. Berisi tentang sistem penyelenggaraan
dan administrasi yang diuraikan secara
jelas dan transparan.
2. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga
kependidikan mempunyai uraian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang
jelas tentang keseluruhan
penyelenggaraan dan administrasi
Pelaksanaan Kegiatan
1. Berdasar rencana kerja tahunan dan pada
ketersediaan sumber daya yang ada untuk
pelaksanaan dan penanggungjawabnya.
2. Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah
yang tidak sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan perlu mendapat
persetujuan melalui rapat dewan pendidik
dan komite sekolah/madrasah.
Bidang Kesiswaaan
1. menyusun dan menetapkan petunjuk
pelaksanaan operasional mengenai proses
penerimaan peserta didik yang meliputi:
Kriteria calon peserta didik:
SDLB/SMPLB/SMALB berasal
dari peserta didik yang memiliki
kelainan fisik, emosional,
intelektual, mental, sensorik,
dan/atau sosial;
2. Sekolah/Madrasah
5. Mendayagunakan:
kepala sekolah/madrasah
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai pimpinan
pengelolaan sekolah/madrasah;
wakil kepala SMP/MTs melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepala
sekolah/madrasah;
wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK
bidang kurikulum melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai
pembantu kepala sekolah/madrasah
dalam mengelola bidang kurikulum;
wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK
bidang sarana prasarana
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai pembantu kepala
memenuhi, mendayagunakan,
mengevaluasi, memelihara, melengkapi
fasilitas, menyusun skala prioritas
pengembangan fasilitas sarana prasarana
pendidikan.
3. Seluruh program pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan disosialisasikan
kepada pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik.
4. Pengelolaan yang sistematis, ada
masterplan dan bagimana cara
mencapainya secara tertulis
5. Perpustakaan yang termanajemen
6. Pengelolaan laboratorium dikembangkan
sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
dilengkapi dengan manual yang jelas
sehingga tidak terjadi kekeliruan yang
dapat menimbulkan kerusakan.
10
Peranserta Masyarakat
dan Kemitraan
10.
Program Pengawasan
1. Sekolah/Madrasah menyusun program
pengawasan secara obyektif, bertanggung
jawab dan berkelanjutan.
2. Penyusunan program pengawasan di
sekolah/madrasah didasarkan pada
Standar Nasional Pendidikan.
3. Program pengawasan disosialisasikan ke
seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan.
4. Pengawasan pengelolaan
sekolah/madrasah meliputi pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjut hasil pengawasan.
5. Pemantauan pengelolaan
sekolah/madrasah dilakukan oleh komite
sekolah/madrasah atau bentuk lain dari
lembaga perwakilan pihak-pihak yang
berkepentingan secara teratur dan
berkelanjutan untuk menilai efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan.
6. Supervisi pengelolaan akademik dilakukan
secara teratur dan berkelanjutan oleh
kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah.
7. Guru melaporkan hasil evaluasi dan
penilaian sekurang-kurangnya setiap akhir
semester yang ditujukan kepada kepala
sekolah/madrasah dan orang tua/wali
peserta didik.
8. Tenaga kependidikan melaporkan
pelaksanaan teknis dari tugas masingmasing sekurang-kurangnya setiap akhir
semester yang ditujukan kepada kepala
sekolah/madrasah. kepala
sekolah/madrasah, secara terus menerus
melakukan pengawasan pelaksanaan
13.
Sekolah/Madrasah
mendokumentasikan dan menggunakan
hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, dan
pelaporan serta catatan tindak lanjut
untuk memperbaiki kinerja
sekolah/madrasah, dalam pengelolaan
pembelajaran dan pengelolaan secara
keseluruhan.
Evaluasi Diri
1. Sekolah/Madrasah melakukan evaluasi diri
terhadap kinerja sekolah/madrasah.
2. Sekolah/Madrasah menetapkan prioritas
indikator untuk mengukur, menilai kinerja,
dan melakukan perbaikan dalam rangka
pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.
3. Sekolah/Madrasah melaksanakan:
4. Evaluasi diri sekolah/madrasah dilakukan
secara periodik berdasar pada data dan
informasi yang sahih.
Evaluasi dan
Pengembangan KTSP
Evaluasi Pendayagunaan
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Akreditasi
1. Sekolah/Madrasah menyiapkan bahanbahan yang diperlukan untuk mengikuti
akreditasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Sekolah/Madrasah meningkatkan status
akreditasi, dengan menggunakan lembaga
akreditasi eksternal yang memiliki
legitimasi.
D. KEPEMIMPINAN SEKOLAH/MADRASAH
Pimpinan
Kriteria
Wakil
1. Kepala SMP/MTs/SMPLB dibantu minimal
oleh satu orang wakil kepala
sekolah/madrasah.
2. Kepala SMA/MA dibantu minimal tiga wakil
kepala sekolah/madrasah untuk bidang
akademik, sarana-prasarana, dan
kesiswaan. Sedangkan kepala SMK dibantu
empat wakil kepala sekolah untuk bidang
akademik, sarana-prasarana, kesiswaan,
dan hubungan dunia usaha dan dunia
industri. Dalam hal tertentu atau
sekolah/madrasah yang masih dalam taraf
pengembangan, kepala sekolah/madrasah
dapat menugaskan guru untuk
melaksanakan fungsi wakil kepala
sekolah/madrasah.
Kemampuan
19.
Pengelolaan
1. mengelola sistem informasi manajemen
yang memadai untuk mendukung
administrasi pendidikan yang efektif,
efisien dan akuntabel;
2. menyediakan fasilitas informasi yang
efesien, efektif dan mudah diakses;
3. menugaskan seorang guru atau tenaga
kependidikan untuk melayani permintaan
informasi maupun pemberian informasi
atau pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan
sekolah/madrasah baik secara lisan
maupun tertulis dan semuanya direkam
dan didokumentasikan;
Prinsip
F. PENILAIAN KHUSUS