Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Kadar Air dalam Tanah

Kelompok 6

1. Diyas Fauzan

( P1337433115074 )

2. Riztiana Adiviyanti

( P1337433115075 )

3. Beni Erlangga K.

( P1337433115076 )

4. Rilma Samanta

( P1337433115077 )

5. Elen Arunika R.

( P1337433115078 )

Kelas/smt

: II B / 3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2016

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pemeriksaan kadar air dalam tanah merupakan salah satu cara untuk mengetahui
kadar air tanah pada suatu tempat. Air tanah merupakan air dibawah permukaan tanah
dimana rongga-rongga di dalam tanah berada pada hekekatnya terdiri dari air. Pergerakan
air tanah keatas oleh kapilarisasi oleh permukaan air tanah kedalam daerah akar dapat
merupakan sumber air yang utama untuk pertumbuhan tanaman-tanaman.
Di dalam tanah air berada pada ruang pori tanah, terikat pada padatan tanah (baik
organic maupun anorganik), serta menjadi komponen bahan mineral. Air dapat ditahan
matriks tanah akibat adhesi langsung molekul air ke permukan tanah. Kadar air tanah
dinyatakan dalam persentase volume air terhadap volume tanah. Dua fungsi yang saling
berkaitan dengan penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan
pengaliran air yang disimpan pada akar tanaman.
b. Tujuan
Mahasiswa dapat memeriksa kadar air dalam tanah dari sampel yang diambil disuatu
tempat.
Mahasiswa dapat menggunakan metode dan prosedur pemeriksaan kadar air tanah
dengan benar dan tepat.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang dikandung dalam tanah
dengan berat kering dari tanah tersebut. Air dalam tanah menurut jumlah dan keadaanya
dibagi kedalam tiga keadaan yaitu;
Air adhesi.
Air higrokopis.
Air kapiler.
Air tanah seperti fase cairan mengisi sebagian atau seluruh rongga-rongga yang terdapat
dalam butir-butir tanah atau di dalam agregat tanah, yaitu merupakan larutan dan berbagai
senyawa dan garam yang biasa larut dalam tanah (Henry,Foth;1994)
Air tanah merupakan salah satu bagian penyusun tanah. Air tanh hamper seluruhnya
berasal dari udara dan atau atmosfer terutama didaerah tropis air hujan itu dapat mrembes ke
dalam tanah yang disebut infiltrasi. Sedangkan sisanya mengalir di permukaan tanah sebagai
aliran permukaan tanah (run off). Air infiltrasi tadi bila dalam jumlah banyak dan terus
merembes kedalam tanah secara vertical dan meninggalkan daerahnya perakaranya yang
disebut perkolasi, yang akhirnya sampai pada lapisan yang kedap air yang kemudian ekumpul
disitu menhjadi air tanah atau sering disebut ground water. Mengetahui banyaknya air di
dalam tanah yang tersedia bagi tanaman adalah penting sekali terutama dalam hal penentuan

pemberian air pada tanaman atau pengairan tanaman agar supaya tidak terjadi kelebihan
ataupun kekurangan air (Poewidodo;1991)
3. PROSEDUR
a. Alat dan Bahan
Sampel tanah.
Sendok.
Cawan porselen.
Oven.
Desikator.
Pinset.
Timbangan analitik.
b. Cara pemeriksaan kadar air dalam tanah
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Tentukan lokasi pengambilan sampel.


Masukkan cawan porselen ke dalam oven dengan temperature 103oC 105oC selama 1
jam. Hal ini bertujuan agar diperoleh berat tetap.
Timbang cawan porselen dengan timbangan analitik. Catat hasilnya (sebagai berat cawan
porselan = 64,292 g).
Ambil sampel tanah 10 gram (catat sebagai berat basah tanah).

Masukkan cawan porselen yang berisi sampel tanah dengan suhu 103 - 105 derajat
celcius selama 24 jam. Hal ini bertujuan untuk memperoleh berat sampel tanah kering.
Timbang cawan porselen berisi sampel tanah kering dengan timbangan analitik. Hasil
dari berat tersebut dikurangi berat cawn porselen (Catat hasilnya sebagai berat kering
tanah).
Hitung besar kadar airnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Perhitungan :

Kadar air =

Keterangan :
Kadar air = kadar air yang terkandung dalam tanah (%).
Hasil

Diketahui
Berat Kering Tanah

= 71.067 Berat Cawan Porselen


= 71.067 64.292

Berat Basah

= 6.775 g.
= 10 g.

Kadar air

=
=
= 67,75 %

5. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, diperoleh kadar air dalam tanah yang diambil
di belakang Laboratorium Kampus 7 Poltekkes Semarang sebesar 67,75 %. Kadar air adalah
jumlah air maksimum yang dapat ditampung oleh tanah setelah hujan turun dengan deras.
Kapasitas tanah untuk menyerap air dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan
organik yang terdapat didalam tanah. Mengetahui kadar air di dalam tanah sangat penting
dalam hal penentuan pemberian air pada tanaman supaya tidak terjadi kekurangan/kelebihan
air tanaman.
6. DAFTAR PUSTAKA
http://fitrikusumawaty.blogspot.co.id/p/kadar-air-tanah-ddit.html
madi-cmos.blogspot.com/2012/03/kadar-air-tanah.html
www.academia.edu/24259135/Laporan_Praktikum_Penetapan_Kadar_Air_Tanah
7. LAMPIRAN

Gb. Oven
Gb. Sampel Tanah

Anda mungkin juga menyukai