Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organization (WHO) masa pemberian ASI diberikan
secara eksklusif pada 6 bulan pertama, kemudian dianjurkan untuk tetap
diberikan setelah 6 bersamaan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai
anak

tahun.

Melihat

begitu

unggulnya

ASI

eksklusif

maka

sangat

disayangkan bahwa pada kenyataan penggunaan ASI Eksklusif belum seperti


yang kita harapkan, dimana pada saat ini terjadi kecenderungan menurunnya
penggunaan ASI Eksklusif pada masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan suatu
keadaan yang cukup serius dalam hal gizi bayi. Jumlah ibu dan lamanya
menyusui telah menunjukkan penurunan karena berbagai alasan sosial
ekonomi dan budaya. (Pesrinasia, WHO/UNICEF, 1994).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
menyebutkan di Indonesia hanya sepertiga bayi berumur dibawah enam bulan
yang mendapatkan ASI eksklusif. Diantara sepuluh hanya empat yang berumur
empat bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, dan hanya anak umur kurang
dari dua bulan mendapatkan ASI eksklusif. (Amiruddin, 2007).
Data dari Dinas Kesehatan (DINKES) Provinsi Sumatera Selatan tahun
2009 tentang cakupan pemberian ASI eksklusif di OKU mencapai 46,94%, OKI
mencapai 73,39%, Muara Enim mencapai 19,05%, Lahat mencapai 15,51%,

Musi Rawas mencapai 49,26%, Musi Banyuasin mencapai 48,97%, OKU


Selatan mencapai 12,29%, OKU Timur mencapai 6,44%, Ogan Ilir mencapai
77,63%, Empat Lawang mencapai 11,4%, Palembang mencapai 31,26%,
Prabumulih mencapai 11,83%, Pagar Alam mencapai 74,19%, Lubuk Linggau
mencapai 19,22%. (Dinas Kesehatan Sumatera Selatan tahun 2009).
Diketahui bahwa cakupan ASI eksklusif untuk Kota Palembang hingga
pertengahan 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun
2012 yaitu 54,9%. Jika dibandingkan dengan target cakupan ASI eksklusif
tahun 2012 (80%) maka cakupan ASI eksklusif Puskesmas Taman Bacaan
tahun 2012 belum mencapai target.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
Hubungan Pengetahuan dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif di
Puskesmas Taman Bacaan Palembang Tahun 2013.
Roesli (2005), menuliskan bahwa pemberian ASI sangat penting bagi
tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi.
Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah komitmen ibu untuk menyusui,
dilaksanakan secara dini (early initiation), posisi menyusui yang benar baik
untuk ibu bayi, menyusui atas permintaan bayi (on demand), dan diberikan
secara eksklusif. (Roesli, 2005).
Berdasarkan riset yang sudah dibuktikan di seluruh dunia, ASI merupakan
makanan terbaik bagi bayi hingga enam bulan dan disempurnakan hingga

umur

tahun.

The

World

Alliance

for

Breastfeeding

Action

(WABA)

memperkirakan satu juta bayi dapat diselamatkan tiap tahunnya bila diberikan
ASI 1 jam pertama setelah kelahiran, kemudian dilanjutkan dengan ASI
eksklusif sampai dengan 6 bulan. (Menepp, 2008).
Namun seiring dengan waktu kita patut berbangga dengan realita yang
ada terutama data terkait peningkatan persentase bayi yang memperoleh ASI
secara eksklusif jika dibandingkan dengan persentase di negara lain seperti
Amerika.

Belum lagi,

pemerintah

melalui

kementerian

kesehatan

telah

mengeluarkan sebuah regulasi yang akan menjadi titik tolak kebangkitan ASI
eksklusif. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu eksklusif. (www.aimi-asi.com).

1.2 Rumusan Masalah


Diketahui bahwa cakupan ASI eksklusif untuk Kota Palembang hingga
pertengahan 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Diketahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian
ASI eksklusif di Puskesmas Taman Bacaan Palembang sebanyak 55 responden
dan didapat 54,5% (30 orang) yang memberikan ASI eksklusif dan 45,5% (25
orang) yang tidak memberikan ASI eksklusif.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dimana hasil
hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Taman Bacaan Palembang bulan Mei tahun 2013.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan
pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Taman Bacaan Palembang tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Didapatkannya data tentang pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
eksklusif di Puskesmas Taman Bacaan bulan Mei tahun 2013.
2. Didapatkannya data tentang pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif
di Puskesmas Taman Bacaan Palembang bulan Mei tahun 2013.
3. Didapatkannya data tentang pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Taman
Bacaan Palembang bulan Mei tahun 2013.
4. Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif
di Puskesmas Taman Bacaan Palembang bulan Mei tahun 2013.
5. Diketahuinya hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Taman Bacaan Palembang bulan Mei tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi puskesmas utamanya bagi penentu kebijakan
dalam rangka peningkatan pelayanan dalam rangka pencapaian target cakupan
ASI eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai