Anda di halaman 1dari 10

Bidang, Ruang Lingkup dan

Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu-ilmu


Lain
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Politik
Dosen pengampu : Syamsul Ridwan, S.Ag, SH, MH.

Disusun oleh :
Muhammad Syafiun Najib

(1401026020)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015

I. Pendahuluan
Pemahaman mengenai apa ilmu politik sudah selayaknya
kita ketahui. Sebagai calon sarjana yang nantinya akan
menjadi agen perubahan memahami ilmu politik secara
komprehensih sudah menjadi keharusan.
Sering kita dengar kata politik di berbagai media,
mempelajarinya ketingkat yang lebih lanjut dibutuhkan banyak
pengertian tentang konsep ilmu politik. Secara singkat politik
itu sendiri dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan
peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian
besar warga, untuk membawa asyarakat kearah kehidupan
bersama yang harmonis.
Tidak dipungkiri ilmu politik yang lahir pada abad ke-19
kini telah menjadi disiplin ilmu yang hapir semua calon sarjana
mempelajarinya. Telah berdiri beberapa Fakultas Ilmu Politik di
beberapa

kampus

di

Indonesia.

Guna

mempelajari

dan

mengembangkan Ilmu Politik.


Ilmu politik erat kaitannya dengan banyak disiplin ilmu
lainnya, dimana ilmu-ilmu tersebut memberikan pengaruh.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi ilmu
politik, bagaimana perkembangan ilmu politik, apa saja
bidang-bidang ilmu politik dan bagaimana hubungan ilmu
politik dengan ilmu pengetahuan lainnya
II. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ilmu politik?
2. Bagaimana perkembangan ilmu politik?
3. Apa saja bidang-bidang ilmu politik?
4. Bagaimana hubungan ilmu politik dengan ilmu
pengetahuan lainnya?
III. Pembahasan
A. Definisi Ilmu Politik
Politik berasal dari Bahasa Yunani, polis yang artinya
negara-kota. Pada masa Yunani, dalam negara kota, setiap

orang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai


kesejahteraan hidupnya. Saat manusia mencoba untuk
menentukan posisinya dalam masyarakat, ia berusaha
meraih kesejahteraan pribadi melalui sumber daya yang
ada,

atau

berupaya

memengaruhi

orang

lain

agar

menerima pandangannya mereka sibuk dengan kegiatan


yang disebut dengan politik.1
Ilmu politik menurut Miriam Budiardjo adalah ilmu yang
mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik
adalah

usaha

indonesia

kita

menggapai
teringat

kehidupan
pepatah

yang

gemah

baik.
ripah

Di
loh

jinawi.orang Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles


menamakannya sebagai en dam onia atau the good life.
Politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan
masalah

kekuasaan

(power),

pengambilan

keputusan

(decision making), kebijakan public (public policy), dan


alokasi atau distribusi (allocation and distribution).
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics)
adalah usaha untuk menemukan peraturan-peraturan yang
dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk
membawa asyarakat kearah kehidupan bersama yang
harmonis. Usaha menggapai good life ini menyangkut
bermacam-macam kegiatan antar lain menyangkut proses
penentuan

tujuan

dari

system,

serta

cara-cara

melaksanakan tujuan itu.


Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya,
kegiatan politik, di samping segi-segi yang baik, juga
mencakup segi-segi yang negatif. Hal ini disebabkan

1 Muslim Mufti, Teori-teori Politik, 2012, (Bandung: Pustaka Setia), hlm.


17.

karena

politik

mencerminkan

tabiat

manusia,

baik

nalurinya yang baik maupun naluriya yang buruk.2


B. Perkembangan Ilmu Politik
Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai
salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki
dasar, rangka, dan ruang lingkup yang jelas, maka dapat
dikatakan bahwa ilmu politikmasih muda usianya karena
baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada tahap itu ilmu
politik berkembang secara pesat berdampingan dengan
cabang-cabang
antropologi,

ilmu

sosial

ekonomi,

dan

lainnya,

seperti

psikologi,

dan

sosiologi,
dalam

perkembangan ini mereka saling mempengaruhi.


Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka
yang luas, yaitu sebagai pembahasan secara rasional dari
berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka dapat
dikatakan ilmu politik lebih tua dari umurnya. Bahkan ia
sering dinamakan ilmu sosial yang tertua di dunia. Pada
taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada
sejarah dan filsafat.
Di yunani kuno misalnya, pemikiran mengenai negar
sudah dimulai pada tahun 450 S.M., seperti terbukti dalam
karya-karya ahli sejarah Heredotus, atau filsuf-filsuf seperti
Plato, Aristoteles, dan sebagainya. Di Asia ada beberapa
pusat kebudayaan, antar lain India dan China, yang telah
mewariskan berbagai tulisan politik yang bermutu. Tulisantulisan dari India terkumpul antara lain dalam kesusastraan
Dharmasastra dan Arthasastra yang berasal dari masa kirakira 500 SM. Di antara filsuf China yang terkenal ialah

2 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, 2008, (Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama), hlm. 13-16

Confucius ( 350 S.M.), Mencius ( 350 S.M.) dan mazhab


Legalists, antara lain Shang Yang ( 350 S.M.).
Di indonesia ita mendapati beberapa karya tulis yang
mebahas

masalah

sejarah

misalnya

Nagarakertagama

dan

kenegaraan,

yang

ditulis

seperti

pada

masa

Majapahit sekitar abad ke-13 dan ke-15 Masehi dan Babad


Tanah

Jawi.

Sayangnya

negara-negara

Asia

tersebut

kesusastraan yang mencakup bahasan politik mulai abad


ke-19 telah mengalami kemunduran karena terdesak oleh
pemikiran Barat yang dibawa oleh negara-negara seperti
Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda dalam
rangka imperialisme.
Sesuadah Perang Dunia II perkembangan ilmu politik
semakan pesat lagi. Di negeri Belanda, di mana sampai
saat

itu

penelitian

mengenai

negara

dimoopoli

oleh

Fakultas Hukum, didirikan Facultei der Sociale en Politieke


Wetenschappen (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) pada
tahun 1947 (sekarang namanya

Faculteit der Social

Wetenschappen Fakultas Ilmu Sosial) di Asterdam. Di


Indonesia pun didirikan fakultas-fakultas yang serupa, yang
dinamakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL)
seperti di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di sini ilmu
politik menjadi jurusan tersendiri dengan nama Ilmu
Pemerintahan. Selain itu juga ada juga Fakultas Ilmu-ilmu
Sosial, kemudian berganti nama menjadi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) seperti

di Universitas

Indonesia, Jakarta, di mana ilmu politik merupakan jurusan


tersendiri.
Pada masa
memanfaatkan

berikutnya
penemuan

ilmu-ilmu
dari

sosial

antropologi,

banyak
psikologi,

ekonomi, dan sosiologi, dan dengan demikian ilmu politik

telah

dapat

meningkatkan

mutu

dengan

banyak

mengambil model cabang-cabang ilmu sosial lainnya. Hal


ini telah banyak mengubah wajah ilmu politik. Berkat
berbagai usaha terseut di atas, ilmu politik telah menjadi
ilmu yang terpandang yang perlu dipelajari untuk mengerti
kehidupan politik.
C. Bidang-bidang Ilmu Politik
Dalam Contamporary Political Science, terbitan UNESCO
1950, Ilmu Politik dibagi dalam empat bidang.
1. Teori Politik
a. Teori Politik.
b. Sejarah perkembangan ide-ide politik.
2. Lembaga-lembaga Politik
a. Undang-undang Dasar.
b. Pemerintah Nasional.
c. Pemerintah Daerah Lokal.
d. Fungsi ekonomi dan sosial pemeritahan.
e. Perbandingan lembaga-lembaga politik.
3. Partai-partai, golongan0golongan (groups), dan
pendapat umum
a. Partai-partai politik.
b. Golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi.
c. Partisipasi warga negara dalam pemerintah dan
administrasi.
d. Pendapat umum.
4. Hubungan Internasional
a. Politik Internasional
b. Organisasi-organisasi dan Administrasi
Internasional
c. Hukum Internasional
Teori politik merupakan bidang pertam dari Ilmu Politik
adalah bahasan sistematis dan generalisasi-generalisasi
dari fenomena politik. Teori politik bersifat spekulatif sejauh
menyangkut norma-norma untuk kegiatan politik, tetapi
juga

dapat bersifat menggambarkan (deskriptif) atau

membandingkan (komparatif) atau berdasarkan logika.

Bidang kedua dari ilmu politik, yaitu lembaga-lembaga


politik, seperti pemerintah, mencakup aparatur politik
teknis untuk mencapai tujuan-tujuan sosial. Hubungan
antar lapangan pertama dan lapangan kedua sangat erat,
sebab tujuan-tujuan sosial dan politik biasanya ditentukan
dalam filsafat dan doktrik politik.
Bidang ketiga, yaitu mengenai partai-partai, golongangolongan, dan pendapat umum, banyak memakai konsepkonsep sosiologis dan psikologis dan sering disebut political
dynamics oleh karena sangat menonjolkan aspek-aspek
dinamis dari proses-proses politik.
D. Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Pengetahuan
Lainnya
1. Sejarah
Sejarah merupakan penghimpunan kejadiankejadian
konkrit di masa yang lalu. Ilmu politik tidak tebatas pada
apa yang didapat pada sejarah. Ilmu politik, disamping
mencatat das Seinde juga melukiskan das Sein
Sollende, di samping menyelidiki apa yang pernah
terjadi, juga apa yang kini sedang berlangsung dan
mengadakan prognose hari depan sesuatu masyarakat
ditinjau dari segi politik.3
Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi
ilmu politi, oleh karena menyumbang bahan, yaitu data
dan fakta darimasa lampau, untuk diolah lebih lanjut.
Bahan mentah yang disajikan ahli sejarah, teristimewa
sejarah kontemporer, oleh sarjana politikhaya dipakai
untuk

menemukan

pola-pola

ulangan

(reccurent

3 Pengantar Ilmu Politik, F. Iswara. 1980. (Bandung: Angkasa), hlm 8586

patterns) yang dapat membantu menentukan suatu


proyeksi masa depan.
2. Filsafat
Filsafat ialah usaha secara rasional dan sistematis
mencari pemecahan atau jawaban atau persoalanpersoalan yang menyangkut alam semesta (universe)
dan kehidupan manusia. Ilmu politik terutama sekalai
erat hubungannya dngan filsafat politik, yaitu bagian dari
filsafat yang menyangkut kehidupa politik terutama
mengenai sifat hakiki, asal mula nilai (value) dari negara.
Negara dan manusia di dalamnya dianggap sebagai
sebagian dari alam semesta.
Contoh dari pandangan bahwa ada hubungan erat
antara politik dan etika tercermin dalam karangan filsuf
Yunani Plato, Politeia, yang menggambarkan negara
yang ideal. Di negara-negara Barat pemikiran politik
baru mmisahkan diri dari etika mulai abad ke-16 dengan
dipelopori oleh negarawan Italia Niccolo Macchiavelli.
3. Sosiologi
Sosiologi mebantu sarjana lmu politik dalam
usahanya memahami latar belakang, susnan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok
dalam masyarakat. Dengan menggunakan pengertianpengertian dan teori-teori sosiologi, sarjana ilmu politik
dapat

mengetahui

sampai

di

mana

susunan

dan

stratifikasi sosial memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh


,isalnya keputusan kebijakan (policy decisions), corak
dan sifat keabsahan politik (political legitimacy), sumbersumber

kewenangan

politik

(sources

of

political

authority), pengendalian sosial (social control), dan


perubahan sosial (social change).4
4. Ilmu Ekonomi
Dengan pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern,
khususnya ekonomi internasional, kerja sama antara
ilmu politik dan ilmu ekonomi makin dibutuhkan untuk
menganalisis

siasat-siasat

pembangunan

nasional.seorang sarjana ilmu politik tidak dapat lagi


mengabaikan pengaruh dan peran perdagangan luar
negeri, bantuan luar negeri, serta hubungan ekonomi
luar

negeri

pada

umumnya

terhadap

usaha-usaha

pembangunan dalam negeri.5


5. Ilmu Hukum
Terutama di negara-negara Eropa,ilmu hukum sejak dulu
kala erat hubungannya dengan ilmu politik, karena
mengatur

dan

melaksanakan

undang-undang

(law

enforcement) merupakan salah satu kewajiban negara


yang

penting.

Cabang-cabang

ilmu

hukum

yang

khususnya meneropong negara ialah hukum tata-negara


(Staatsreacht, public law) dan ilmu negara (Staatslehre,
general theory of the state).6
IV. Penutup
1. Kesimpulan
Ilmu politik

menurut Miriam Budiardjo adalah ilmu

yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.


Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik.

4 Dasar-dasat Ilmu Politik, Miriam Budiardjo, 2008, (Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama).
5 Miriam, Dasar-dasar, hlm. 33.
6 Miriam, Dasar-dasar, hlm. 35.

Politik dibagi dalam empat bidang yaitu 1. Teori Politik,


2. Lembaga-lembaga Politik, 3. Partai-partai, golongangolongan (groups), dan pendapat umum, dan 4. Hubungan
Internasional
Ilmu politik juga sangat berkaitan dengan ilmu-ilmu
yang

lainnya,

seperti

halnya

ilmu

Hukum,

soiologi,

ekonomi, filsafat dan lain sebagainya.


2. Penutup
Demikian

makalah

ini

kami

buat,

semoga

dapat

menambah ilmu wawasan bagi kita semua. Tidak ada


gading yang tak retak. Oleh karena itu kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
sebagai acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Daftar Pustaka
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, 2008, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Muslim Mufti, Teori-teori Politik, 2012, Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai