Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Demokrasi Liberal adalah suatu sistem politik yang menganut sistem kebebasan

individu. Demokrasi liberal ini memberikan kebebasan penuh kepada individu. Dalam demokrasi
liberal, keputusan dari mayoritas (dari perwakilan atau langsung) diberlakukan untuk sebagian
besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang patuh pada pembatasan pembatasan supaya
keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak dari individu seperti yang tercantum
dalam konstitusi. Demokrasi liberal ini dipakai dalam menjelaskan sistem politik dan demokrasi
barat di Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya. Konstitusi yang dipergunakan dapat berupa
republik, sistem parlementer atau sistem semipresidensial.
Sistem Demokrasi liberal yaitu sistem lembaga dalam pemerintahan (presiden ditambah dengan
DPR) yang mengutamakan kebebasan berpendapat atau berargumen dalam menentukan kebijakan
publik untuk kepentingan publik tanpa memandang nilai nilai atau norma norma budaya atau
moral dan agama atau secara modern.
Demokrasi liberal atau demokrasi barat dianggap sebagai antitesis demokrasi komunis. Asumsi itu
ada benarnya paling tidak dari sisi berikut :
1. Secara teoritis kedua bentuk demokrasi ini memiliki asumsi, pola-pola kekauasaan, teori,
pandangan hidup dan bentuk bentuk lembaga sosial politik yang tidak hanya berbeda namun
bertentangan satu sama lain.
2. Terjadinya pertikaian, rivalitas dan kompetisi terus-menerus antara kedua sistem kenegaraan
tersebut terutama saat Perang Dunia 1 hingga terjadinya disintegrasi Uni Soviet pada dekade 1980.
Pertikaian itu terjadi misalnya antara Amerika Serikat dan negara negara Eropa Barat yang
menganggap diri mereka sebagai pembela gigih demokrasi liberal dengan Uni Soviet serta negara
negara Eropa Timur yang mengklaim diri mereka sebagai pembela demokrasi komunis.
Demokrasi liberal atau demokrasi barat memiiki akar akar doktrinal dalam Liberalisme John
Locke, Rousseau, John Stuarl Mill, Montesquieu, Jeremy Bentham dan lain lain. Oleh karena itu,
untuk memahami pengertian demokrasi liberal diperlukan pemahaman terhadap liberalisme,
prinsip prinsip serta kehidupan politik. Kriteria itu merupakan kriteria atau prinsip prinsip pokok
demokrasi liberal.
Demokrasi liberal terkait erat dengan perkembangan kapitalisme. Demokrasi liberal menurut
Macpherson hanya akan tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang tingkat
perkembangan kapitalismenya relatif sangat tinggi. Dengan kata lain perkembangan demokrasi
liberal paralel dengan perkembangan kapitalisme. Hanya dalam masyarakat kapitalisah demokrasi
liberal bisa diwujudkan dalam makna yang sesungguhnya. Macpherson mengatakan :
Demokrasi liberal hanya ditemui pada negara negara yang sistem ekonominya seluruhnya atau
didominasi oleh usaha kapitalis, dan dengan beberapa pengecualian yang biasanya bersifat
sementara, setiap negara kapitalis memiliki sistem politik demokrasi liberal
Demokrasi liberal menurut Macpherson didasarkan pada liberalisme. Jadi, suatu negara yang
mengklaim sebagai negara demokrasi liberal harus bersifat liberal pada mulanya, baru kemudian
demokratis. Karena menurut Macpherson, negara negara demokrasi liberal barat telah mengalami
proses liberalisasi dulu baru kemudian mengalami demokratisasi. Nilai nilai liberalisme telah
dianut lebih dulu sebelum nilai nilai demokrasi dianut masyarakat.
Prinsip Prinsip demokrasi liberal, yaitu :
1. Prinsip Kebebasan Individual
Dalam demokrasi liberal kebebasan individu menempati posisi terpenting karena kebebasan ini
merupakan nilai dasar manusia. Dengan memiliki kebebasan individu akan menemukan jati
dirinya sebagai manusia yang kreatif, kritis, kaya inisiatif dan lain-lain. Kreativitas manusia hanya
akan berkembang apabila ia tidak dikekang dalam struktur sosial politik yang bersifat membatasi
kebebasannya. Manusia yang dibatasi kebebasannya, menurut paham liberalisme ini tidak ada
bedanya dengan seorang budak. Kebebasan juga membuat individu tidak takut mengambil
inisiatif. Kebebasan dalam pengertian liberalisme bukan saja dimaksudkan sebagai kebebasan
tanpa batas untuk melakukan apa saja yang dikehendaki individu. kebebasan dapat dibenarkan
atau ditolerir sejauh kebebasan itu tidak mengganggu atau mengancam kebebasan individu lain

dalam masyarakat.
Demokrasi liberal menganut prinsip kebebasan individual karena mempercayai manusia sebagai
makhluk rasional (berpikir logis). Manusia, meskipun diberikan kebebasan, akan mampu bersikap
rasional. Contohnya : manusia tidak akan melanggar kebebasan individu yang lain karena
tindakan itu secara rasional akan berakibat buruk bagi dirinya. Rasionalitas manusia juga
dipercayai mampu membimbing manusia untuk selalu berkompromi, membuat konsensus dan
tidak saling menyerang.
2. Kontrak Sosial
Menurut Michael Margolis, Kontrak sosial merupakan suatu pandangan politik yang sangat
liberal. Dalam bentuknya yang laing revolusioner menurut Margolis kontrak sosial menekankan
hak hak warga negara dan memberikan pembenaran politis bagi pembentukan lembaga-lembaga
yang dibentuk dari kehendak rakyat seperti di Inggris dan Amerika Serikat. Dalam bentuknya
yang konservatif, Kontrak sosial menekankan arti pentingnya kepentingan-kepentingan
komunitas, sikap-sikap moderat dan gradualisme.
3. Demokrasi Liberal Menganut Prinsip Masyarakat Pasar Bebas
Dalam demokrasi ini segala sesuatu yang dianggap dapat mempengaruhi kehidupan individu atau
rakyat bayak ditentukan sepenuhnya oleh negosiasi, proses tawar-menawar individu (masyarakat)
bersangkutan. Keputusan-keputusan penting ditentukan oleh pasar secara bebas. Dalam bidang
ekonomi, contohnya, produk produk konsumtif ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar
bebas.
Sekian dari saya mengenai pengertian demokrasi liberal, sistem demokrasi liberal dan prinsip
prinsip demokrasi liberal, semoga tulisan saya mengenai pengertian demokrasi liberal, sistem
demokrasi liberal dan prinsip prinsip demokrasi liberal dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai