Anda di halaman 1dari 47

27

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1.
2.1.1.

Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


Spesifikasi Bahan Baku

a. Bauksit
-

Wujud

: padat

Warna

: merah kecoklat-coklatan

Ukuran Partikel, mm

: 50 (www.mineralzone.com)

Bulk Density, ton/m3

: 3,1 (www.mineralzone.com)

Spesific gravity

: 3,38 (Perrty 7th, 1999)

Work Index

: 9,45 (Wallas, 1968)

Kekerasan, Mohs

: 1-3 (www.geology.com)

Komposisi

Al2O3.3H2O

: 53.5% wt

Fe2O3

: 12,1% wt

SiO2

: 3,9% wt

TiO2

: 1,6% wt

H2O

: 29,2% wt
(Hudson, 2000)

b. Natrium Hidroksida
-

Berat Molekul

: 40 kg/mol

Wujud

: cair

Warna

: Bening

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
-

Kemurnian

: 48% (w/w) solution

Impuritas

: H2O

28

(www.asc.co.id)
2.1.2.

Spesifikasi Produk

Aluminium oksida
-

Bentuk

: Serbuk

Warna

: Putih

Bulk density, Kg/L, Pakced

: 1,05-1,10

Bulk density, Kg/L, Loose

: 0,95-1,00

Spesific Surface Area,m2/g

: 50-80

Moisture (to 573 K), wt%

: <1,0

Loss on Ignition (-1473K), wt% : <1,0

- Al2O3 content (XRD method) : <20

Komposisi

Al2O3

: 99,6% wt

Na2O

: 0,4% wt

Particle size distribution (%wt):

+ 100 mesh

: <5

+324 (44 m)

: >92

-324

: <3
(Hudson, 2000)

BAB II Deskripsi Proses

29

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
2.2.

Konsep Proses
Proses pembuatan aluminium oksida

dengan proses Bayer

merupakan pendekatan dari proses hydrometallurgy secara garis besar


melalui tiga tahapan proses, yaitu proses ekstraksi aluminium oksida
trihidarat (Al2O3.3H2O) dari bauksit menggunakan larutan NaOH, proses
presipitasi kristal aluminium oksida trihidarat (Al2O3.3H2O) dari larutan
sodium aluminat (NaAlO2) dan proses kalsinasi aluminium oksida trihidarat
(Al2O3.3H2O) menjadi aluminium oksida trihidarat (Al2O3)
Reaksi reaksi yang terjadi pada ketiga tahapan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Proses ekstraksi Al2O3.3H2O dari bauksit menggunakan larutan NaOH
Al2O3.3H2O + 2 NaOH

2 NaAlO2+ 4 H2O

b. Proses presipitasi kristal Al2O3.3H2O dari larutan NaAlO2


2 NaAlO2+ 4 H2O

Al2O3.3H2O + 2 NaOH

c. Proses kalsinasi Al2O3.3H2O menjadi Al2O3


Al2O3.3H2O

Al2O3 + 3H2O

2.2.1. Mekanisme Reaksi


2.2.1.1.Digestion
Tidak ada produk padat yang dihasilkan selama proses ekstraksi gibbsite,
yang termasuk proses reaksi cair-padat yang sederhana. Proses ini terdiri dari
beberapa langkah:
1. NaOH mendifusi dari badan cairan menuju film antarmuka cair-padat
(bauksit).

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

30

2. NaOH mendifusi menuju permukaan padatan logam oksida.


3. NaOH bereaksi dengan padatan logam oksida membentuk natrium aluminat
yang terlarut di cairan. Reaksinya adalah:
Al2O3.3H2O + 2 NaOH

2 NaAlO2+ 4 H2O

4. NaAlO2 mendifusi menuju film antarmuka cair-padat


5. NaAlO2 mendifusi dari film antarmuka cair-padat menuju badan cairan.
Kristal gibbsite dibungkus oleh lapisan padat agregat granular. Keberadaan
lapisan padat ini dapat mempengaruhi proses dissolution/ekstraksi bauksit dan
membuat langkah difusi atau reaksi kimia meruapakan limiting step. Partikel
bauksit gibbsite adalah non porous dan tidak terbentuk padatan baru diproduksi
selama reaksi, sehingga sesuai dengan nonporous shrinking core model. Laju
reaksi yang dikontrol oleh reaksi kimia dan lapisan padatan (Pereira, 2008).
2.2.1.2.Precipitation
Presipitasi gibbsite (-Al(OH)3) dari larutan lewat jenuh natrium aluminat
adalah rate-determining step dalam produksi alumina (Al2O3) dari bauksit odalm
Bayer process. Laju pertumbuhan kristal gibbsite sangat lambat dalam kondisi
presipitasi Bayer, dengan tingkat pertumbuhan khas kurang dari 5 m/jam pada
temperatur 60-80 C dalam larutan lewat jenuh sodium aluminat (li, 2012).
Aspek kuantitatif pembentukan kristal baru telah dibahas, dengan model yang
berkaitan saturation number, initial supersaturation, waktu induksi, luas
permukaan benih dan impuritas larutan telah dikembangkan. Secara umum, waktu
induksi telah terbukti menurun dengan peningkatan initial supersaturation, suhu
dan seed surface area. Laju presipitasi yang sangat lambat telah diamati selama

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

31

periode induksi, terbukti adanya presipitasi selama ini. Bukti kuat juga disajikan
menghubungkan akhir periode induksi untuk terjadinya nukleasi sekunder.
Model-model lain telah diusulkan untuk menentukan mekanisme dasar nukleasi,
pertumbuhan, aglomerasi dan breakdown. Laju pertumbuhan linier, lajudeposisi,
laju nukleasi dan laju aglomerasi telah diidentifikasi sebagai proses laju yang
paling penting. Mekanisme yang disajikan ini diklaim menjadi yang paling
diterima, sebagaimana dapt diaplikasikan untuk kristalisasi skala industri dari
larutan (Hind, 1999).
Reaksi yang terjadi ialah
2 NaAlO2+ 4 H2O

Al2O3.3H2O + 2 NaOH

2.2.1.3.Calcination
Mekanisme reaksi yang dominan bervariasi dengan batas reaksi. Partikel
gibbsite adalah non porous dan tidak terbentuk padatan baru diproduksi selama
reaksi, sehingga sesuai dengan nonporous unreacted shrinking core model.
Selama dehidrasi gibbsite kristal pertama alumina adalah chi alumina, yang mulai
terpisahkan dari gibbsite sekitar 472 K. Kappa alumina diidentifikasi oleh Angel
et al. dalam kisaran suhu 773-1273 K, dan mereka juga melaporkan transformasi
kappa alumina untuk alpha alumina dalam kisaran suhu 1173-1823 K. Bokhimi et
al. mempelajari gibbsite yang jalur dehidrasi pada tingkat pemanasan tinggi yang
relevan dengan Bayer kalsinasi. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa
jalur utama dehidrasi gibbsite adalah melalui pembentukan chi alumina, kemudian
gamma alumina, theta alumina, dan alpha alumina. Jalur minor mengikuti urutan

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

32

membentuk boehmite, kemudian gamma, theta, dan alpha alumina. Untuk reaksi
secara umum dapat dituliskan
Al2O3.3H2O

Al2O3 + 3H2O

Gambar 2.1 Perbandingan Proses Gibbsite Menjadi Alumina (Wang, 2006)

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
2.2.2. Kondisi Operasi
2.2.2.1.Digestion
1.

Suhu

: 143,33oC

2.

Tekanan

: 4 bar

3.

Fase

: padat-cair

4.

Sifat reaksi

: endotermis

5.

Waktu reaksi

: 1 menit

6.

Reaktor

: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk dengan pemanas coil

7.

Kondisi

: isotermal, non adiabatis

8.

Konversi

: 90%

2.2.2.2.Precipitation
1.

Suhu

: 80oC

2.

Tekanan

: 1 bar

3.

Fase

: padat-cair

4.

Sifat reaksi

: eksotermis

5.

Waktu reaksi

: 10 jam

6.

Reaktor

: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk dengan pendingin


jacket (Crystalizer)

7.

Kondisi

: isotermal, non adiabatis

8.

Konversi

: 100%

2.2.2.3.Calcination
1.

Suhu

: 970oC

2.

Tekanan

: 1 bar

BAB II Deskripsi Proses

33

34

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
3.

Fase

: padat-gas

4.

Sifat reaksi

: endotermis

5.

Waktu reaksi

: 75 menit

6.

Reaktor

: Reaktor Alir Pipa (Rotary Kiln)

7.

Kondisi

: non isotermal, non adiabatis

8.

Konversi

: 100%

2.2.3. Tinjauan Kinetika


1. Proses Digestion
Untuk reaksi di reaktor digester, yang berpotensi menjadi
pengontrol kecepatan proses adalah reaksi kimia di permukaan padatan.
Reaksi yang terjadi mengikuti non porous shrinking core model.
Menurut Pereira (2008), persamaan kecepatan reaksi untuk proses
digestion ialah:

Dengan ,

dC
dt

k = kTref exp -

k 1

E 1 1
R T Tref

K = KTref exp -

H 1 1
R T Tref

kTref = 4,60 10
KTref = 0,105

E = 75 kJ/mol
H = 26,4 kJ/mol

BAB II Deskripsi Proses

C
K C

35

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
C
C

= C

= konsentrasi ion OH, mol/L

C konsentrasi aluminium yang terlarut, mol/L


C

konsentrasi mula-mula larutan NaOH, mol/L

konversi Gibbsite
= 90%

2. Proses Presipitasi
Menurut Ilievski (1995), persamaan kecepatan pertumbuhan kristal
Al2O3.3H2O ialah:
G
Dengan,

15,0
C

100

exp

Konsentrasi NaOH, g/L

Suhu abosolut, K

1
T

1
343,16

Kecepatan pertumbuhan kristal Al2O3.3H2O (m/jam)

G
C

7600

Rasio massa Al2O3.3H2O/Na2O

2.2.4. Tinjauan Termodinamika


2.1.4.1.Digestion

Untuk menentukan sifat reaksi, apakah berjalan secara eksotermis atau


endotermis, maka pembuktian dengan menggunakan panas pembentukan standar
(Hfo) pada tekanan 1 bar dan temperatur 25oC.

BAB II Deskripsi Proses

36

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Reaksi pelarutan gibbsite (bauksit) pada temperature proses Bayer


berlangsung secara endotermis, hal ini dapat ditinjau dari H reaksi (418,33 K) di
bawah ini.
Reaksi secara umum:
Al2O3.3H2O + 2 NaOH
A

2 NaAlO2+ 4 H2O

2B

2C

+ 4D

Harga Hf untuk masing-masing komponen pada 298,15 K dapat dilihat pada


Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Harga Hf masing-masing komponen
Harga Hf

Komponen

(kJ/kmol)

Al2O3.3H2O(s) (A)

-258,626

NaOH (aq) (B)

-229,995

NaAlO2(aq) (C)

-918,806

H2O(l) (D)

-285,83
(Hemmingway and Robie, 1977)

HR(298,15K) = Hofproduk Hof reaktan


= (Hf C + Hf D) (Hf A+ Hf B)
= (2x (-918,806)+ 4x(-285,83)) (-258,626 + 2x(-229,995))
= 65,318 kJ/kmol
Karena harga HR

298,15 K

bernilai positif, maka reaksi bersifat endotermis.

Menurut McCoy dan Dewy, persamaan kesetimbangan Kelarutan Gibbsite


ialah:
ln

64.149

BAB II Deskripsi Proses

69,96

298,15

ln

298,15

166,46 1

0,0057

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Dimana:

37

Keq = liquor equilibrium constant


R = universal gas constant (8,31051 J/mol-K)
T = absolute temperature (= C+273,15)
M = total liquor molality at equilibrium (mols/kg H2O)
= 5,050

Berdasarkan persamaan di atas, nilai konstanta kesetimbangan reaksi


pembuatan aluminium oksida sebesar 5,04. Nilai konstanta kesetimbangan
tersebut bernilai kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa reaksi antara bauksit
dan natrium hidroksida asalah reaksi reversible.
Untuk mengetahui Reaksi dapat berjalan secara spontan pada suhu operasi
atau tidak dapat dilihat dari nilai energi Gibbs
Gf0 = - RT ln K
Dimana:
Gf0

: Energi Gibbs , J/mol

: Konstanta Kesetimbangan

: Suhu operasi = 418,33 K

: Tetapan Gas Ideal = 8,314 J/mol.K

sehingga Go dari reaksi tersebut adalah : -5597,37 J/mol, sehingga dapat


disimpulkan bahawa reaksi tersebut dapat berjalan secara spontan pada kondisi
operasi Reaktor.
2.1.4.2.Precipitation
Untuk menentukan sifat reaksi, apakah berjalan secara eksotermis atau
endotermis, maka pembuktian dengan menggunakan panas pembentukan standart
(Hf o) pada tekanan 1 bar dan temperatur 25oC.

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

38

Reaksi presipitasi gibbsite (bauksit) pada temperature proses Bayer


berlangsung secara eksotermis, hal ini dapat ditinjau dari H reaksi (353oK) di
bawah ini.
Reaksi secara umum:
2 NaAlO2+ 4 H2O
2C

Al2O3.3H2O + 2 NaOH

+ 4D

+ 2B

Harga Hf untuk masing-masing komponen pada 298,15 K dapat dilihat pada


Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Harga Hf masing-masing komponen
Komponen

Harga Hf
(kJ/kmol)

Al2O3.3H2O(s) (A)

-258,626

NaOH (aq) (B)

-229,995

NaAlO2(aq) (C)

-918,806

H2O(l) (D)

-285,83
(Hemmingway and Robie, 1977)

HR(298,15K) = Hofproduk Hof reaktan


= (Hf A + Hf B) (Hf C+ Hf D)
= (-258,626 + 2x(-229,995)) (2x (-918,806)+ 4x(-285,83))
= -65,318 kJ/kmol
Karena harga HR

298,15 K

bernilai negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

Menurut McCoy dan Dewy, persamaan kesetimbangan Kelarutan Gibbsite


ialah:

BAB II Deskripsi Proses

39

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
ln

Dimana:

64.149

69,96

298,15

ln

298,15

166,46 1

0,0057

Keq = liquor equilibrium constant


R = universal gas constant (8,31051 J/mol-K)
T = absolute temperature (= C+273,15)
M = total liquor molality at equilibrium (mols/kg H2O)
= 5,050

Berdasarkan persamaan di atas, nilai konstanta kesetimbangan reaksi


pembuatan aluminium oksida sebesar 4,05. Nilai konstanta kesetimbangan
tersebut bernilai kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa reaksi antara bauksit
dan natrium hidroksida asalah reaksi reversible.
Untuk mengetahui Reaksi dapat berjalan secara spontan pada suhu operasi
atau tidak dapat dilihat dari nilai energi Gibbs
Gf0 = - RT ln K
Dimana:
Gf0

: Energi Gibbs, J/mol

: Konstanta Kesetimbangan

: Suhu operasi = 353 K

: Tetapan Gas Ideal = 8,314 J/mol.K

sehingga Go dari reaksi tersebut adalah : -4105,34 J/mol, sehingga dapat


disimpulkan bahawa reaksi tersebut dapat berjalan secara spontan pada kondisi
operasi Reaktor.

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
2.3.

Diagram Alir Proses

2.3.1. Diagram Alir Kualitatif


(lihat Gambar 2.2 hal. 41)
2.3.2. Diagram Alir Kuantitatif
(lihat Gambar 2.3 hal. 42)
2.3.3. Diagram Alir Proses
(lihat Gambar 2.4 hal. 48)

BAB II Deskripsi Proses

40

Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

41

BAB II Deskripsi Proses

Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

42

BAB II Deskripsi Proses

43

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Tabel 2.3 Neraca Massa Diagram Alir Kuantitatif
Komponen

Arus 1

Arus 2

Arus 3

Arus 4

Arus 5

Arus 6

Arus 7

Arus 8

Arus 9

Arus 10

H2O

117.541,33

117.541,33

130.601,47

130.601,47

13.060,15

117.541,33

117.541,33

2.681,97

291.119,80

5.817.104,80

NaOH

2.475,66

1.065.426,06

NaAlO2

SiO2

15.699,01

15.699,01

17.443,35

17.443,35

1.744,33

15.699,01

15.699,01

15.699,01

Na2O

TiO2

6.440,62

6.440,62

7.156,25

7.156,25

715,62

6.440,62

6.440,62

6.440,62

Al2O3

Al2O3.3H2O

214.150,64

214.150,64

237.945,15

237.945,15

23.794,52

214.150,64

214.150,64

214.150,64

Fe2O3

48,707,19

48,707,19

54.119,10

54.119,10

5.411,91

48,707,19

48,707,19

48,707,19

Dextran

Gas Alam

Udara

Gas Buang

402.583,79

402.583,79

447.265,32

447.265,32

44.726,53

402.583,79

402.583,79

5.157,63

291.119,80

7.167.528,32

Jumlah

BAB II Deskripsi Proses

44

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Tabel 2.3 Neraca Massa Diagram Alir Kuantitatif (lanjutan)
Komponen

Arus 11

Arus 14

Arus 15

Arus 16

Arus 17

Arus 18

H2O

5.906.158,57

9.988,54

339.014,29

5.497.155,74

5.352.087,22

57.587,19

53.384,30

4.202,89

290,18

NaOH

966.562,54

1.634,66

964.927,88

1.051.635,51

10.489,09

825,79

825,79

NaAlO2

202.545,41

342,55

202.202,86

SiO2

15.699,01

15.699,01

Na2O

727,83

727,83

TiO2

6.440,62

6.440,62

Al2O3

Al2O3.3H2O

21.414,98

21.414,98

274.871,00

274.871,00

Fe2O3

48,707,19

48,707,19

Dextran

276,79

276,79

Gas Alam

Udara

Gas Buang

7.167.528,32

276,79

104.504,34

339.014,29

6.664.286,48

6.403.722,73

344.500,91

63.873,39

280.627,52

1.115,98

Jumlah

BAB II Deskripsi Proses

Arus 12

Arus 13

Arus 19

Arus 20

45

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Tabel 2.3 Neraca Massa Diagram Alir Kuantitatif (lanjutan)
Komponen

Arus 21

H2O

5.405.761,71

290,18

1.260,87

2.942,02

65.942,72

NaOH

1.062.950,39

NaAlO2

SiO2

Na2O

218,35

509,48

509,48

509,48

TiO2

Al2O3

Al2O3.3H2O

82.461,30

192.409,70

126.757,01

126.757,01

Fe2O3

Dextran

Gas Alam

4.936,02

Udara

86.336,48

86.336,48

Gas Buang

91.272,50

6.468.712,10

290,18

83.940,52

195.861,21

160.867,22

6.403.722,73

126.262,63

86.336,48

86.336,48

126.262,63

Jumlah

BAB II Deskripsi Proses

Arus 22

Arus 23

Arus 24

Arus 25

Arus 26

Arus 27

Arus 28

Arus 29

Arus 30

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

BAB II Deskripsi Proses

46

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

47

2.3.4. Langkah Proses


Pada dasarnya pembuatan aluminium oksida dengan menggunakan proses
Bayer terdiri dari enam tahap proses yaitu penyimpanan bahan baku, penyiapan
bahan baku, proses ekstraksi, proses pemurnian (settling), proses presipitasi,
proses klasifikasi, dan proses kalsinasi.
1. Penyimpanan Bahan baku dan Produk
Bahan baku bauksit disimpan pada fase padat 300C dan 1,013 bar dalam
gudang (G-01) sedangkan natrium hidroksida (NaOH) disimpan pada fase cair
300 C dan 1,013 bar dalam tangki penyimpanan (TT-04).
Bahan baku bauksit diperoleh di pasaran dengan spesifikasi Al2O3.3H2O
53,5% wt, Fe2O3 12,1% wt, SiO2 3,9% wt, TiO2 1,6% wt, dan H2O 29,2% wt,
sedangkan natrium hidroksida (NaOH) diperoleh di pasaran dengan kemurnian
48% berat,
Produk aluminium oksida (Al2O3) disimpan pada fase padat 300C dan
1,013 bar dalam silo penyimpanan aluminium oksida (TT-04). aluminium
oksida (Al2O3) mempunyai kemurnian 99,6% berat. Untuk dextran di simpan
dalam silo Dextran (TT-03).
2. Penyiapan bahan baku
Bauksit dengan ukuran 50 mm dari tambang diumpankan ke dalam Cone
Crusher SR-01 agar diperoleh ukuran 6,25 mm. Kemudian, bauksit output Cone
Crusher SR-01 diumpankan ke Marcy Rod Mill SR-02 agar diperoleh ukuran <
0,15 cm yang sesuai dengan spesifikasi padatan input Digester R-01. Padatan
output Ball Mill SR-02 yang berukuran lebih besar dari 0,15 cm disaring

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

48

menggunakan Vibrating Screen S-01 dan diumpankan kembali ke Rod Mill SR02. Bauksit berukuran 0,15 cm diumpankan ke Mixer M-01 untuk pembentukan
slurry dengan larutan NaOH. Sebelum memasuki Digester R-01, slurry
mengalami conditioning agar diperoleh tekanan 4 bar.
3. Tahap Ekstraksi
Di dalam R-01 terjadi reaksi antara Al2O3.3H2O yang terkandung di bauksit
dengan NaOH. Reaksi yang terjadi sebagai berikut
Al2O3.3H2O + 2 NaOH

2 NaAlO2+ 4 H2O

Fe2O3, SiO2, TiO2 sebagai impurities pada bauksit bersifat inert sehingga tidak
bereaksi. Reaktor yang bernama digester ini berjenis Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk (RATB). Kondisi di dalam digester (konsentrasi kaustik, suhu dan
tekanan) diatur sesuai dengan sifat/jenis dari bijih bauksit. Bijih bauksit dengan
kandungan gibbsite tinggi dapat diproses pada 140 C, sementara bauksit
bhmite/diaspore memerlukan suhu antara 200 dan 280 C. Tekanan tidak terlalu
penting untuk proses seperti itu, tapi didefinisikan oleh tekanan saturasi steam dari
proses.
Slurry dialirkan ke Digester R-01. Perbandingan mol umpan bauksit
terhadap NaOH yang digunakan adalah 1 : 6 dengan konversi total sebesar 90%
terhadap Aluminium oksida trihidrat (Al2O3.3H2O).
Digester R-01 yang digunakan adalah jenis Reaktor Alir Tangki
Berpengaduk (RATB). Reaktor beroperasi secara isothermal pada 143,33oC dan
4 bar. Reaksi yang terjadi adalah endotermis, maka untuk mempertahankan
suhu dalam reaktor diperlukan pemanas. Pada perancangan pabrik ini, pemanas

BAB II Deskripsi Proses

49

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

yang digunakan adalah coil dengan media pemanas steam yang mempunyai
suhu masuk 160oC. Produk yang keluar dari reaktor terdiri dari larutan NaAlO2,
NaOH, Al2O3.3H2O, Fe2O3, SiO2, TiO2, dan H2O.
4. Pemurnian produk
Fungsi dari klarifikasi adalah untuk memisahkan padatan (residu bauksit) dari
pregnant liquor (natrium aluminat dalam larutan) melalui sedimentasi. Sebelum
dimasukkan Deep Cone Thickener F-01, Slurry tersebut kemudian di flash down
pada tekanan barosfer pada temperatur sekitar 105C. Aliran keluaran reaktor
akan dipisahkan secara sedimentasi anatara padatan (residu bauksit) dari pregnant
liquor (natrium aluminat dalam larutan) di dalam Deep Cone Thickener F-01. Zat
aditif (flocculant) ditambahkan untuk membantu proses sedimentasi. Zat aditif
yang digunakan adalah dextran. Residu bauksit (impuritas) turun ke bagian bawah
tangki pengendap (settling tank), dan pregnant liquor akan mengalami overflow
pada bagian atas Deep Cone Thickener F-01 yang kemudian dialirkan ke
Precipitator

K-01

untuk

mengpresipitasi

Aluminium

oksida

trihidrat

(Al2O3.3H2O) dari pregnant liquor.


5. Proses presipitasi
Dalam tahap ini, aluminium oksida tersebut diperoleh dengan kristalisasi dari
pregnant liquor, yang mana larutan natrium aluminat dikondisikan menjadi
supersaturated. Proses kristalisasi dikendalikan oleh pendinginan progresif dari
pregnant liquor, menghasilkan pembentukan kristal kecil aluminium trihydroxide
(Al(OH)3, umumnya dikenal sebagai "hidrat"), yang kemudian tumbuh dan

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

50

menggumpal untuk membentuk kristal yang lebih besar. Reaksi presipitasi adalah
kebalikan dari reaksi balik gibbsite dalam tahap digestion:
Al(OH)4- + Na+ Al(OH)3 + Na+ + OH2 NaAlO2+ 4 H2O

Al2O3.3H2O + 2 NaOH

Precipitator K-01 yang digunakan adalah jenis Crystallizer Alir Tangki


Berpengaduk (CATB) dengan Head bawah berbentuk conical. Reaktor
beroperasi secara isothermal pada 80 oC dan 1 bar. Reaksi yang terjadi adalah
eksotermis, maka untuk mempertahankan suhu dalam reaktor diperlukan
pendingin. Pada perancangan pabrik ini, pendingin yang digunakan adalah jaket
dengan media pendingin air yang mempunyai suhu masuk 32oC dan suhu keluar
45oC. Produk yang keluar dari reaktor terdiri dari larutan Al2O3.3H2O, NaOH
dan H2O.
6. Pemurnian produk
Pada tahap inn terjadi proses pemisahan padatan (kristal Al2O3.3H2O) dari
spent liquor (natrium hidroksida dalam larutan) melalui gaya sentrifugal. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan Centrifuge (FF-01). Centrifuge (FF-01)
mempunyai dua aliran produk keluar, yaitu kristal yang akan diumpankan ke
Washing Vibrating Screen S-02 dan spent liquor yang akan di-recycle ke mixer.
7. Proses klasifikasi
Kristal gibbsite yang terbentuk pada proses presipitasi diklasifikasikan ke
dalam rentang ukuran. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Washing Vibrating
Screen S-02. Kristal coarse dengan ukuran 45m ditujukan untuk kalsinasi

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

51

setelah dipisahkan dari spent liquor, di mana padatan dicuci dengan air panas
bersuhu 80C.
Kristal halus (fine crystal) dengan ukuran 45m, setelah dicuci air panas
bersuhu 80C untuk menghilangkan kotoran organik, yang kembali ke tahap
preispitasi sebagai fine seed untuk digumpalkan (agglomeration).
8. Proses Kalsinasi
Filter cake dimasukkan ke calciners dimana aluminium oksida trihidrat
dikalsinasi pada suhu 79,25C hingga 970C untuk menghilangkan free moisture
dan chemically-connected water, menghasilkan padatan aluminium oksida.
Persamaan berikut menggambarkan reaksi kalsinasi:
Al2O3.3H2O Al2O3 + 3H2O
Aluminium oksida, bubuk putih, adalah produk dari langkah ini dan produk
akhir dari proses Bayer, siap untuk pengiriman ke smelter aluminium atau industri
kimia.
Calciner yang digunakan adalah jenis Rotary Kiln DD-01. Rotary Kiln
DD-01 beroperasi secara non isothermal pada 970oC dan 1 bar. Reaksi yang
terjadi adalah endotermis, maka untuk mempertahankan suhu dalam reaktor
diperlukan pemanas. Pada perancangan pabrik ini, pemanas yang digunakan
adalah gas hasil pembakaran gas alam dan udara (oksigen). Produk yang keluar
dari reaktor terdiri dari padatan Al2O3 yang selanjutnya akan didinginkan
mengunakan rotary cooler DD-02 sampai mencapai temperatur 69oC kemudian
disimpan di silo penyimpanan produk TT-04.

BAB II Deskripsi Proses

52

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
2.4.

Neraca Massa dan Neraca Panas


Produk

: Aluminium oksida (Al2O3 99,6% berat)

Kapasitas

: 1.000.000 ton/tahun

Satu tahun produksi

: 330 hari

Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam


2.5.2. Neraca Massa
Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan

: kg

Neraca massa pada tiap-tiap alat ditunjukkan pada Tabel 2.4 2.17

Tabel 2.4 Neraca Massa Cone Crusher


Komponen

Arus Masuk (kg)

Arus Keluar (kg)

Arus 1

Arus 2

H2O

117.541,33

117.541,33

SiO2

15.699,01

15.699,01

TiO2

6.440,62

6.440,62

214.150,64

214.150,64

48.707,19

48.707,19

402.538,79

402.538,79

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

BAB II Deskripsi Proses

53

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.5 Neraca Massa Tee-01


Komponen

Arus Masuk (kg)


Arus 2

Arus Keluar (kg)

Arus 5

Arus 3

H2O

117.541,33

13.060,15

130.601,47

SiO2

15.699,01

1.744,33

17.443,35

TiO2

6.440,62

715,62

7.156,25

214.150,64

23.794,52

237,945,15

48.707,19

5.411,91

54.119,10

402.538,79

44.726,53

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

447.265,32

447.265,32

Tabel 2.6 Neraca Massa Rod Mill


Komponen

Arus Masuk (kg)

Arus Keluar (kg)

Arus 3

Arus 4

H2O

130.601,47

130.601,47

SiO2

17.443,35

17.443,35

TiO2

7.156,25

7.156,25

237,945,15

237,945,15

54.119,10

54.119,10

447.265,32

447.265,32

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

BAB II Deskripsi Proses

54

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.7 Neraca Massa Vibrating Screen


Komponen

Arus Masuk (kg)


Arus 4

Arus Keluar (kg)


Arus 5

Arus 6

H2O

130.601,47

13.060,15

117.541,33

SiO2

17.443,35

1.744,33

15.699,01

TiO2

7.156,25

715,62

6.440,62

237,945,15

23.794,52

214.150,64

54.119,10

5.411,91

48.707,19

44.726,53

402.538,79

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

447.265,32

447.265,32

Tabel 2.8 Neraca Massa Hopper


Komponen

Arus Masuk (kg)

Arus Keluar (kg)

Arus 6

Arus 7

H2O

117.541,33

117.541,33

SiO2

15.699,01

15.699,01

TiO2

6.440,62

6.440,62

214.150,64

214.150,64

48.707,19

48.707,19

402.538,79

402.538,79

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

BAB II Deskripsi Proses

55

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.9 Neraca Massa Mixer


Arus Masuk (kg)

Komponen

Arus 7

H2O

Arus 8

117.541,33

Arus 9

Arus Keluar (kg)


Arus 21

Arus 10

2.681,97 291.119,80 5.405.761,71

5.817.104,80

0,00

2.475,66

1.065.426,06

SiO2

15.699,01

0,00

0,00

0,00

15.699,01

TiO2

6.440,62

0,00

0,00

0,00

6.440,62

214.150,64

0,00

0,00

0,00

214.150,64

48.707,19

0,00

0,00

0,00

48.707,19

NaOH

Al2O3.3H2O
Fe2O3

402.538,79

Total

0,00 1.062.950,39

5.157,63 291.119,80 6.468.712,10

7.167.528,32

7.167.528,32

Tabel 2.10 Neraca Massa Digester


Komponen

Arus Masuk (kg)

Arus Keluar (kg)

Arus 10

Arus 11

H2O

5.817.104,80

5.906.158,57

NaOH

1.065.426,06

966.562,54

0,00

202.545,41

SiO2

15.699,01

15.699,01

TiO2

6.440,62

6.440,62

214.150,64

21.414,98

48.707,19

48.707,19

7.167.528,32

7.167.528,32

NaAlO2

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

BAB II Deskripsi Proses

56

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.11 Neraca Massa Thickener


Komponen
H2O

Arus Masuk (kg)


Arus 11

Arus Keluar (kg)

Arus 12

Arus 13

Arus 14

Arus 15

5.906.158,57

0,00

9.988,54

399.014,29

5.497.155,74

NaOH

966.562,54

0,00

1.634,66

0,00

964.927,88

NaAlO2

202.545,41

0,00

342,55

0,00

202.202,86

SiO2

15.699,01

0,00

15.699,01

0,00

0,00

TiO2

6.440,62

0,00

6.440,62

0,00

0,00

Al2O3.3H2O

21.414,98

0,00

21.414,98

0,00

0,00

Fe2O3

48.707,19

0,00

48.707,19

0,00

0,00

0,00

276,79

276,79

0,00

0,00

7.167.528,32

276,79

104.504,34

399.014,29

6.664.286,48

Dextran
Total

7.167.805,11

7.167.805,11

Tabel 2.12 Neraca Massa Precipitator


Komponen
H2O

Arus Masuk (kg)


Arus 15

Arus Keluar (kg)

Arus 23

Arus 16

Arus 17

5.497.155,74

1.260,87

5.352.087,22

57.587,19

NaOH

964.927,88

0,00

1.051.635,51

11.314,88

NaAlO2

202.202,86

0,00

0,00

0,00

Na2O

0,00

218,35

0,00

727,83

Al2O3.3H2O

0,00

82.461,30

0,00

274.871,00

6.664.286,48

83.940,52

6.403.722,73

344.500,91

Total

BAB II Deskripsi Proses

6.748.223,64

6.748.223,64

57

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.13 Neraca Massa Centrifuge


Arus Masuk (kg)

Komponen

Arus 17

Arus Keluar (kg)


Arus 18

Arus 19

H2O

57.587,19

53.384,30

4.202,89

NaOH

11.314,88

10.489,09

825,79

727,83

0,00

727,83

274.871,00

0,00

274.871,00

63.873,39

280.627,52

Na2O
Al2O3.3H2O
Total

344.500,91

344.500,91

Tabel 2.14 Neraca Massa Washing Vibrating Screen


Komponen
H2O

Arus Masuk (kg)


Arus 19

Arus Keluar (kg)

Arus 22

Arus 20

Arus 23

Arus 24

4.202,89

290,18

290,18

1.260,87

2.942,02

NaOH

825,79

0,00

825,79

0,00

0,00

Na2O

727,83

0,00

0,00

218,35

509,48

274.871,00

0,00

0,00

82.461,30

192.409,70

280.627,52

276,79

1.115,98

83.940,52

195.861,21

Al2O3.3H2O
Total

280.917,70

280.917,70

Tabel 2.15 Neraca Massa Tee-02


Komponen

Arus Masuk (kg)


Arus 16

Arus 18

Arus Keluar (kg)


Arus 20

Arus 21

H2O

5.352.087,22

53.587,19

290,18

5.405.761,71

NaOH

1.051.635,51

10.489.09

825,79

1.062.950,39

6.403.722,73

63.873,39

1.115,98

Total

BAB II Deskripsi Proses

6.468.712,10

6.468.712,10

58

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.16 Neraca Massa Rotary Kiln


Komponen

Arus Masuk (kg/jam)


Arus 24

H2O

Arus 26

Arus Keluar (kg/jam)

Arus 28

Arus 25

Arus 27

2.942,02

0,00

0,00

65.942,72

0,00

Na2O

509,48

0,00

0,00

0,00

509,48

Al2O3

0,00

0,00

0,00

0,00

125.753,14

192.409,70

0,00

0,00

0,00

0,00

Gas Alam

0,00

4.936,02

0,00

0,00

0,00

Udara

0,00

0,00

86.336,48

0,00

0,00

Gas Buang

0,00

0,00

0,00

91.272,50

0,00

195.861,21

4.936,02

86.336,48

160.867,22

126.262,63

Al2O3.3H2O

Total

287.133,71

287.133,71

Tabel 2.17 Neraca Massa Rotary Cooler


Komponen

Arus Masuk (kg/jam)

Arus Keluar (kg/jam)

Arus 27

Arus 28

Arus 29

Arus 30

Na2O

509,48

0,00

0,00

509,48

Al2O3

125.753,14

0,00

0,00

125.753,14

Udara

0,00

86.336,48

86.336,48

0,00

126.262,63

86.336,48

86.336,48

126.262,63

Total

BAB II Deskripsi Proses

212.599,11

212.599,11

59

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
NERACA MASSA TOTAL
Arus Masuk
Tabel 2.18 Neraca Massa Total
Komponen
H2O

Arus Masuk (kg/jam)


Arus 1
117.541,33

Arus 8

Arus 9

Arus 12

Arus 22

Arus 26

Arus 29

2.681,97 291.119,80

0,00

290,18

0,00

0,00

NaOH

0,00

2.475,66

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

NaAlO2

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

15.699,01

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Na2O

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

TiO2

6.440,62

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

214.150,64

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

48.707,19

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Dextran

0,00

0,00

0,00

276,79

0,00

0,00

0,00

Gas Alam

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

4.936,02

0,00

Udara

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00 86.336,48

Gas Buang

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

5.157,63 291.119,80

276,79

290,18

SiO2

Al2O3
Al2O3.3H2O
Fe2O3

Total

402.538,79

BAB II Deskripsi Proses

790.655,69

0,00

4.936,02 86.336,48

60

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Arus Keluar
Tabel 2.18 Neraca Massa Total (lanjutan)
Komponen

Arus Keluar (kg/jam)


Arus 13

Arus 14

Arus 25

Arus 30

H2O

9.988,54

399.014,29

69.594,74

0,00

NaOH

1.634,66

0,00

0,00

0,00

342,55

0,00

0,00

0,00

15.699,01

0,00

0,00

0,00

Na2O

0,00

0,00

0,00

509,48

TiO2

6.440,62

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

125.753,14

Al2O3.3H2O

21.414,98

0,00

0,00

0,00

Fe2O3

48.707,19

0,00

0,00

0,00

276,79

0,00

0,00

0,00

Gas Alam

0,00

0,00

0,00

0,00

Udara

0,00

0,00

0,00

0,00

Gas Buang

0,00

0,00

91.272,50

0,00

104.504,34

399.014,29

160.867,22

126.262,63

NaAlO2
SiO2

Al2O3

Dextran

Total

790.655,69

2.5.3. Neraca Panas


Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan

: kJ

Neraca panas pada tiap-tiap alat ditunjukkan pada Tabel 2.19 2.32

BAB II Deskripsi Proses

61

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Tabel 2.19 Neraca Panas Cone Crusher
Komponen

Arus Masuk (kJ)

Arus Keluar (kJ)

Arus 1

Arus 2

H2O

2.459.618,90

2.459.618,90

SiO2

52.849.213,56

52.849.213,56

TiO2

2.853.005,01

2.853.005,01

638.781,93

638.781,93

108.326.614,23

108.326.614,23

167.127.233,64

167.127.233,64

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

Tabel 2.20 Neraca Panas Tee-01


Komponen

Arus Masuk (kJ)


Arus 2

Arus Keluar (kJ)

Arus 5

Arus 3

H2O

2.459.618,90

273.290,99

2.732.909,89

SiO2

52.849.213,56

5.872.134,84

58.721.348,40

TiO2

2.853.005,01

317.000,56

3.170.005,57

638.781,93

70.975,77

709.757,70

108.326.614,23

12.036.290,47

120.362.904,70

167.127.233,64

18.569.692,63

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

185.696.926,27

185.696.926,27
Tabel 2.21 Neraca Panas Rod Mill

Komponen

Arus Masuk (kJ)

Arus Keluar (kJ)

Arus 3

Arus 4

H2O

2.732.909,89

2.732.909,89

SiO2

58.721.348,40

58.721.348,40

TiO2

3.170.005,57

3.170.005,57

709.757,70

709.757,70

120.362.904,70

120.362.904,70

185.696.926,27

185.696.926,27

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

BAB II Deskripsi Proses

62

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.22 Neraca Panas Vibrating Screen


Komponen

Arus Masuk (kJ)

Arus Keluar (kJ)

Arus 4

Arus 5

Arus 6

H2O

2.732.909,89

273.290,99

2.459.618,90

SiO2

58.721.348,40

5.872.134,84

52.849.213,56

TiO2

3.170.005,57

317.000,56

2.853.005,01

709.757,70

70.975,77

638.781,93

120.362.904,70

12.036.290,47

108.326.614,23

18.569.692,63

167.127.233,64

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

185.696.926,27

185.696.926,27

Tabel 2.23 Neraca Panas Hopper


Komponen

Arus Masuk (kJ)

Arus Keluar (kJ)

Arus 6

Arus 7

H2O

2.459.618,90

2.459.618,90

SiO2

52.849.213,56

52.849.213,56

TiO2

2.853.005,01

2.853.005,01

638.781,93

638.781,93

108.326.614,23

108.326.614,23

167.127.233,64

167.127.233,64

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

BAB II Deskripsi Proses

63

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.24 Neraca Panas Mixer

Komponen
Arus 7
H2O

Arus Keluar

Arus Masuk (kJ)


Arus 8

(kJ)

Arus 9

Arus 21

Arus 10

2.459.618,90 56.121,66 8.769.506,54 1.239.134.417,04 1.384.048.058,11

NaOH

0,00 26.958,47

0,00

127.213.691,85

132.349.113,95

SiO2

52.849.213,56

0,00

0,00

0,00

5.478.840,61

TiO2

2.853.005,01

0,00

0,00

0,00

522.899,78

638.781,93

0,00

0,00

0,00

8.300.860,85

108.326.614,23

0,00

0,00

0,00

11.655.155,90

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Total

167.127.233,64 83.080,13 8.769.506,54 1.366.348.108,90


1.542.354.929,20

1.542.354.929,20

Tabel 2.25 Neraca Panas Digester


Komponen
H2O

Arus Masuk (kJ)

Arus Keluar (kJ)

Arus 10

Arus 11

1.384.048.058,11

2.928.557.957,53

132.349.113,95

248.587.565,77

0,00

50.308.377,74

SiO2

5.478.840,61

4.040.162,45

TiO2

522.899,78

699.008,78

8.300.860,85

868.537,47

11.655.155,90

9.170.835,28

1.542.354.929,20

3.242.232.445.02

0,00

86.281.074,26

Pemanas (Qh)

1.786.158.590,07

0,00

Total

3.328.513.519,28

3.328.513.519,28

NaOH
NaAlO2

Al2O3.3H2O
Fe2O3
Panas Reaksi (HR)

BAB II Deskripsi Proses

64

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.26 Neraca Panas Thickener


Komponen
H2O

Arus Masuk (kJ)

Arus Keluar (kJ)

Arus 11

Arus 13

2.928.557.957,53

NaOH

Arus 14

Arus 15

3.332.292,49 1.030.492.708,19 1.970.361.874,80

248.587.565,77

284.431,07

0,00

168.182.153,80

50.308.377,74

90.240,92

0,00

53.358.841,23

SiO2

4.040.162,45

4.507.657,04

0,00

0,00

TiO2

699.008,78

564.674.17

0,00

0,00

Al2O3.3H2O

868.537,47

1.219.387,75

0,00

0,00

9.170.835,28

9.838.173,64

0,00

0,00

NaAlO2

Fe2O3
Total

3.242.232.445.02

19.836.857,08 1.030.492.708,19 2.191.902.869,83


3.242.232.445.02

Tabel 2.27 Neraca Panas Precipitator


Komponen
H2O

Arus Masuk (kJ)


Arus 15

Arus Keluar (kJ)

Arus 23

Arus 16

Arus 17

1.970.361.874,80

287.490,70

1.226.831.579,90

13.200.419,16

168.182.153,80

0,00

125.859.599,11

1.354.163,47

53.358.841,23

0,00

0,00

0,00

Na2O

0,00

14.241,25

0,00

47.045,91

Al2O3.3H2O

0,00

3.049.655,50

0,00

10.217.881,17

2.191.902.869,83

3.351.387,45

1.352.691.179,01

24.819.509,87

NaOH
NaAlO2

Panas Reaksi (HR)


Pendingin (Qc)
Total

BAB II Deskripsi Proses

172.270.317,27

0,00

0,00

853.189.349,16

2.230.700.037,87

2.230.700.037,87

65

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.28 Neraca Panas Centrifuge


Arus Masuk (kJ)

Komponen

Arus Keluar (kJ)

Arus 17

H2O
NaOH

Total

Arus 19

13.200.419,16

12.237.010,71

963.406,26

1.354.163,47

1.255.332,91

98.830,97

47.045,91

0,00

47.043,76

10.217.881,17

0,00

10.217.885,27

13.492.343,62

11.327.166,25

Na2O
Al2O3.3H2O

Arus 18

24.819.509,87

24.819.509,87

Tabel 2.29 Neraca Panas Washing Vibrating Screen


Komponen
H2O

Arus Masuk (kJ)


Arus 19

Arus Keluar (kJ)

Arus 22

Arus 20

Arus 23

Arus 24

963.406,26

8.768,23

66.213,32

287.700,54

671.301,27

NaOH

98.830,97

0,00

98.379,21

0,00

0,00

Na2O

47.043,76

0,00

0,00

14.045,33

32.772,43

10.217.885,27

0,00

0,00

3.049.656,71

7.115.865.66

11.327.166,25

8.768,23

164.592,23

3.351.401,28

7.819.939,36

Al2O3.3H2O
Total

11.335.934,48

11.335.934,48

Tabel 2.30 Neraca Panas Tee-02


Komponen
H2O
NaOH
Total

Arus Masuk (kJ)


Arus 16

Arus 18

Arus Keluar (kJ)


Arus 20

Arus 21

1.226.831.579,90

12.237.010,71

66.213,32

1.239.134.417,04

125.859.599,11

1.255.332,91

98.379,21

127.213.691,85

1.352.691.179,01

13.492.343,62

164.592,23

BAB II Deskripsi Proses

1.366.348.108,89

1.366.348.108,89

66

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

Tabel 2.31 Neraca Panas Rotary Kiln


Arus Masuk (kJ)

Komponen

Arus 24

Arus 26

Arus Keluar (kJ)


Arus 28

Arus 25

Arus 27

671.694,25

0,00

0,00 16.437.732,18

Na2O

7.117.018,57

0,00

0,00

0,00 147.668.470,32

Al2O3

0,00

0,00

0,00

0,00

677.872,87

32.773,47

0,00

0,00

0,00

0,00

Gas Alam

0,00

39.348,29

0,00

0,00

0,00

Udara

0,00

0,00 5.143.414,71

0,00

0,00

Gas Buang

0,00

0,00

0,00 13.285.410,17

0,00

H2O

Al2O3.3H2O

7.821.486,29

0,00

39.348,29 5.143.414,71 29.723.142,35 148.346.343,20

HR
Total

202.071.846,59

37.006.610,34

215.076.095,88

215.076.095,88

Tabel 2.32 Neraca Panas Rotary Cooler


Komponen

Arus Masuk (kJ/jam)


Arus 27

Arus Keluar (kJ/jam)

Arus 29

Arus 28

Arus 30

N2

677.872,87

O2

147.668.470,32

92.635,30

18.781.099,38

0,00

Na2O

0,00

0,00

0,00

26.178,97

Al2O3

0,00

0,00

0,00 4.808.438,96

Total

148.346.343,20

482.082,37 128.244.201,72

574.717,67 147.025.301,10 4.834.617,93

151.859.919,03

BAB II Deskripsi Proses

0,00

151.859.919,03

67

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
NERACA PANAS TOTAL
Tabel 2.33 Neraca Panas Total
Komponen

Input

Output

(kJ/jam)

(kJ/jam)

Arus 1 (H1)

167.127.233,64

Arus 8 (H8)

83.080,13

Arus 9 (H9)

8.796.506,54

Arus 13 (H13)

19.836.857,08

Arus 14 (H14)

1.030.492.708.19

Arus 22 (H22)

8.768,23

Arus 25 (H25)

33.044.495,00

Arus 26 (H26)

49.184,81

Arus 29 (H29)

574.717,67

Arus 30 (H30)

4.834.617,93

HR R-01
HR K-01

86.281.074,326
172.270.392,11

HR DD-01
Qh

37.006.601,34
1.786.158.590,07

Qc

853.189.456,42
Total

BAB II Deskripsi Proses

2.135.068.473,21

2.135.068.473,21

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
2.5.

68

Lay Out Pabrik dan Peralatan Proses

2.5.1. Lay Out Pabrik


Lay out pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari seperangkat
fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting untuk
mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja dari para karyawan
serta keselamatan proses.
Pada prarancangan pabrik ini, tata letak dari pabrik dapat dilihat pada
Gambar 2.3. Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik ini adalah (Vilbrandt, 1959):
1. Pabrik aluminium oksida ini merupakan pabrik baru (bukan pengembangan)
sehingga penentuan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.
2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa
mendatang.
3. Fakor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan,
maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan
panas, bahan yang mudah meledak dan jauh dari asap atau gas beracun.
4. Sistem konstruksi yang direncanakan adalah outdoor unutk menekan biaya
bangunan dan gedung, dan juga iklim Indonesia memungkinkan konstruksi
secara outdoor.
5. Lahan terbatas sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian pengaturan
ruangan/lahan.
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu
(Vilbrandt, 1959):

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

69

1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol


Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran
operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian
proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang
dijual.
2. Daerah proses
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
3. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk
Merupakan daerah untuk tempat bahan baku dan produk.
4. Daerah gudang, bengkel dan garasi
Merupakan daerah yang digunakan untuk menampung bahan-bahan yang
diperlukan oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
5. Daerah utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses
berlangsung dipusatkan.

BAB II Deskripsi Proses

70

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Pintu Darurat

Proses
l

Control
Room

UPL

Utilitas

Labora torium

Musholla

Klinik

Kantor
Area
Perluasan

Disposal Area

Area
Perluasa
n

Gudang

Kantin

Parkir Karyawan
Pos
Keamanan

Safety

Bengkel

Pemadam
Kebakaran

Parkir

Pos
Keamanan

Koperasi

Skala = 1 : 1500

Pos
Keamanan

Keterangan :
: Taman
: Arah jalan

Gambar 2.5 Lay Out Pabrik

2.5.2. Lay Out Peralatan Proses


Lay out peralatan proses adalah tata letak alat-alat yang digunakan dalam
proses produksi. Tata letak peralatan proses pada prarancangan pabrik ini dapat
dilihat pada Gambar II.7. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan
lay out peralatan proses pada pabrik aluminium oksida, antara lain (Vilbrandt,
1959) :

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

71

1. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar peralatan proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan menghindari terjadinya stagnasi udara
pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang
dapat mengancam keselamatan pekerja.
2. Cahaya
Penerangan sebuah pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses
yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan.
3. Lalu lintas manusia
Dalam perancangan lay out peralatan perlu diperhatikan agar pekerja dapat
mencapai seluruh alat proses dengan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan
apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki.
Keamanan pekerja selama menjalankan tugasnya juga diprioritaskan.
4. Pertimbangan ekonomi
Dalam penempatan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya
operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.
5. Jarak antar alat proses
Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi
sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi
ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat
diminimalkan.

BAB II Deskripsi Proses

72

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

S-02

S-02

K-01

S-02

K-01

DD-02

U
Skala 1:1000

S-02

K-01

K-01

TT-03

TT-03

F-01

F-01

K-01

S-02

K-01

TT-03

S-02

K-01

S-02

K-01

K-01

S-02

K-01

S-02

S-02

K-01

K-01

S-02

DD-01

S-02

TT-03

F-01

F-01

R-01

R-01

R-01

R-01

M-01

M-01

M-01

M-01

TT-02 TT-02

TT-02

S-01

TT-02

S-01

SR-02

SR-02
SR-01

SR-01

TT-04
TT-01

TT-04

G-01

G-01

TT-01

TT-01

TT-04

TT-01
TT-04

Gambar 2.6 Lay Out Peralatan Proses

BAB II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida


dari Bauksit dengan Proses Bayer
Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun

73

Keterangan Gambar:
Kode
DD-01
DD-02
F-01
FF-01
G-01
K-01
M-01
R-01

Nama Alat
Rotary Kiln
Rotary Cooler
Thickener
Centrifuge
Gudang Bauksit
Precipitator
Mixer
Digester

BAB II Deskripsi Proses

Kode
S-01
S-02
SR-01
SR-02
TT-01
TT-02
TT-03
TT-04

Nama Alat
Vibrating screen
Washing Vibrating screen
Cone Crusher
Ball Mill
Tangki NaOH
Hopper
Silo Dextran
Silo Aluminium oksida

Anda mungkin juga menyukai