Anda di halaman 1dari 69

Elemen 6

Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


6.1.1

Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan


mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja.
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.1
Proses identifikasi sumber bahaya dan penilaian risiko diimplimentasikan
untuk meminimalkan risiko K3 ditempat kerja. Laporan hasil evaluasi
harus dipelihara untuk menunjukkan bagaimana keputusan dibuat dalam
pengendaliaan risiko nantinya. Untuk identifikasi sumber bahaya dan
penilaian risiko harus digunakan metode yang tepat.
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.1
a. Checklist untuk identifikasi sumber bahaya
b. Penilain risiko di tempat kerja
c. Skala prioritas tingkat risiko yang telah dinilai untuk tindakan
perbaikan
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir

dokumen

Standard

Procedure

Identifikasi

Bahaya,

Penilaian dan Pengendalian Risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)


b. Terlampir dokumen Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)
c. Terlampir dokumen Surat Keputusan Direktur tentang Penunjukan
Team Risk Assesment (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)
Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati telah mempunyai team risk assesment untuk
mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian serta pengendalian risiko
dibuktikan dengan adanya formulir HIRA yang di tandatangani oleh AK3
perusahaan yaitu ibu Elleni
Rating
A
B
C

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Kepmenaker No. Kep-187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya

6.1.2

Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya tersebut


ditetapkan melalui tingkat pengendalian
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.2 :
Upaya pengendalian risiko dilaksanakan berdasarkan tingkat pengendalian
atau berdasarkan hirarki pengendalian, yaitu : Eliminasi, Substitusi,
Administrasi, Rekaya Engineering, dan APD.Terdapat dokumen tertulis
prosedur/WI di tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot work permit,

confined space permit, ketinggian, penggalian/kedalaman, radiasai dll


tergantung dari proses yang ada di tempat kerja
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.2 :
a.

Dokumen laporan risk assessment/HIRA (bentuk pengendalian risiko yang


diusulkan : Eliminasi, Substitusi, Administrasi, Rekaya Engineering, dan

b.

APD)
Prosedur pengendalian risiko atau Sistem pengendalian risiko
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir dokumen Standard Procedure Identifikasi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)
Hasil Observasi dan Catatan
Upaya pengendalian risiko pada PT.Aroma Sukowati diterapkan work
permit untuk pekerjaan maintenance di area berbahaya dan untuk
pengendalian potensi bahaya menggunakan formulir IBPR.
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja

6.1.3

Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk


mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan
dari personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan
oleh orang yang berwenang di perusahaan
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.3 :
Dalam melakukan pekerjaan harus ada petunjuk kerja atau instruksi kerja
yang terdokumentasi dan selalu diidentifikasi atas dasar masukan dari
tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya serta disahkan oleh orang
yang berwenang di perusahaan.
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.3 :
a. Dokumen petunjuk kerja atau instruksi kerja
b. SOP (Standard Operasional Prosedur) petunjuk kerja
c. Prosedur pengajuan work permit
d. Adanya pihak yang berwenang memberi ijin terhadap pekerjaan yang
memerlukan ijin kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control

Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,


Lokasi)
a. Terlampir dokumen Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja PT. Aroma Sukowati (Terlampir dalam kriteria 1.1.1)
b. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja di
Ketinggian
c. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja dengan
Panas
d. Terlampir dokumen Srandard Procedure Keselamatan Bekerja
Padaruang Terbatas dan Tertutup
e. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja
Pemakaian Genset
f. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja di
Bengkel
g. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja pada
Pemakaian Mesin Rit Bandrol
h. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja dengan
Listrik
i. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja di
bagian Produksi
j. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja pada
Saat Menumpuk Barang
k. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Pengoperasian
Forklift
l. Terlampir dokumen Standard Prosedure Keselamatan Bekerja
Dikantor
Hasil Observasi dan Catatan
Setiap pekerjaan pada PT Aroma Sukowati telah terdapat prosedur atau
petunjuk kerja digunakan untuk mengendalikan risiko yang teridentifikasi
dan dibuat atas dasar masukan dari personil yang kompeten yaitu manager
personalia sebagai AK3 PT Aroma Sukowati, manager Operasional dan
disahkan oleh orang yang berwenang di perusahaan yaitu oleh Direktur
Perusahaan
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja
3. Permenaker No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
kerja
4. Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6.1.4

Kepatuhan

terhadap

peraturan

perundang-undangan,

standar

serta

pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau


melakukan modifikasi atau petunjuk kerja
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.4 :
Kepatuhan

terhadap

peraturan

perundang-undangan,

standar

serta

pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat mengembangkan atau


melakukan modifikasi atau petunjuk kerja yang dapat diketahui dari
observasi lapangan. Contoh : kepatuhan pekerjan terhadap petunjuk kerja
atau instruksi kerja yang telah dibuat sesuai dengan pedoman peraturan
perundang-undangan yang digunakan di perusahaan tersebut.
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.4 :
a. Peraturan yang digunakan sebagai pedoman membuat program K3 di
perusahaan.
b. SOP dan JSA seluruh tahapan pekerjaan
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Daftar Peraturan Perundangan Keselamatan dan
b.
c.
d.
e.

Kesehatan Kerja (Terlampir dalam kriteria 2.1.3)


Terlampir dokumen Standard Procedure Ijin Pekerjaan di Ketinggian
Terlampir dokumen Standard Procedure Ijin Pekerjaan Panas
Terlampir dokumen Standard Procedure Ijin Pekerjaan Penggalian
Terlampir dokumen Standard Procedure Ijin Pekerjaan dalam Ruang

Terbatas dan Tertutup


Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati sudah terdapat daftar peraturan perundangan
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bukti kepatuhan terdapat
perundang-undangan yang dijadikan sebagai pedoman pembuatan
prosedur atau IKA
Rating,
A
B

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja

6.1.5

Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko tinggi.


Penjelasan Kriteria Audit 6.1.5
Pada situasi tertentu ijin kerja mungkin diperlukan sebelum memulai
pekerjaan. ijin kerja adalah penugasan formal secara tertulis yang
diberikan untuk tenaga kerja atau kontraktor dengan training khusus untuk
bisa bekerja ditempat kerja yang berisiko tinggi seperti bekerja ditempat
kerja yang panas, ruang tertutup (confined space), dll.
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.5
a. Dokumen penunjukan ijin kerja
b. Form Job Safety Analisis
c. Daftar area tempat kerja berbahaya
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi

c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor


Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir Surat Keputusan Direktur Tentang Penunjukan Teknisi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik
b. Terlampir Surat Keputusan Direktur Tentang Penunjukan Operator
Forklift
c. Terlampir

dokumen

Standard

Procedure

Identifikasi

Bahaya,

Penilaian dan Pengendalian Risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)


d. Terlampir dokumen Standard Procedure Pembatasan Area Berbahaya
e. Terlampir dokumen Standart Procedure Ijin Pekerjaan Diketinggian
(Terlampir dalam kriteria 6.1.4)
f. Terlampir dokumen Standart Procedure Ijin Pekerjaan Panas
(Terlampir dalam kriteria 6.1.4)
g. Terlampir dokumen Standart Procedure Ijin Pekerjaan Penggalian
(Terlampir dalam kriteria 6.1.4)
h. Terlampir dokumen Standart Procedure Ijin Pekerjaan dalam Ruang
Terbatas dan Tertutup (Terlampir dalam kriteria 6.1.4)
Hasil Observasi dan Catatan
Prosedur ijin kerja telah tersedia dan dilengkapi dengan form surat ijin
keselamatan bekerja ditempat kerja yang berisiko tinggi seperti pekerjaan
diketinggian, pekerjaan panas, pekerjaan penggalian dan pekerjaan dalam
ruang terbatas dan tertutup.
Rating,
A
B
C

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3

6.1.6

Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara


benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai.
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.6
Di dalam Pasal 14 (c) No. 1/1970 dinyatakan bahwa pengurus diwajibkan
menyediakan secara cuma-cuma APD yang diwajibkan pada tenaga kerja
dan orang lain yang memasuki tempat kerja menurut petunjuk pegawai
pengawas ahli K3. Sedangkan pada Pasal 12 (b) dinyatakan bahwa tenaga
kerja berkewajiban dan berhak memakai APD yang dipersyaratkan.
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.6 :
1. Daftar jenis APD yang disediakan pengurus;
2. Prosedur pemeliharaan APD
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standart Prosedure Alat Pelindung Diri
b. Standart Procedure instruksi kerja penggunaan Alat Pelindung Diri
Hasil Observasi dan Catatan
APD telah dibagikan dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
tenaga kerja. Sistem pemeliharaan APD merupakan kewajiban masingmasing tenaga kerja yang menggunakan, serta disediakan tempat khusus
untuk menyimpan APD. Kelayakan APD dinilai dan direkomendasikan
langsung oleh supervisor sesuai dengan kebutuhan dan diajukan langsung
kepada pimpinan perusahaan. Berikut adalah daftar APD yang dibagikan
secara kepada tenaga kerja safety helm, hair net, masker kain, fume

respirator, ear plug, ear muff, safety spectacies, sarung tangan, safety
shoes, safety belt
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
3. Permenakertrans No. Per.-13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
4. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya

6.1.7

Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak


pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.7
Jenis dan bentuk APD harus sesuai dengan tingkat dan jenis risiko yang
ada di tempat kerja. APD sebelum digunakan harus dinyatakan layak pakai
melalui uji standar. APD harus diperiksa secara rutin untuk memastikan
bahwa APD berfungsi sesuai dengan risiko yang dihadapi tenaga kerja.
Verifikasi kriteria Audit 6.1.7 :
a. Spesifikasi uji layak pakai (dari pabrik pembuat atau badan uji
terakreditasi)
b. Catatan hasil pemeriksaan rutin APD di tempat kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir dokumen Standard Procedure Alat Pelindung Diri (Terlampir
dalam kriteria 6.1.6)
Hasil Observasi dan Catatan
Wawancara dengan supervisor quality control
APD sudah sesuai dengan persyaratan dan uji layak pakai oleh perusahaan
pembuat yang diketahui dari dokumen uji layak pakai dari pabrik pembuat.
Dokumen uji layak pakai tersebut telah terdapat dalam katalog pembelian
APD. Perusahaan membeli APD dari jasa penyedia APD yaitu krishbow
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi.
Referensi
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenakertrans No. Per.-13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja

3. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan


Kimia Berbahaya
4. SNI-Standar Uji Alat Pelindung Diri.

6.1.8

Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi


ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja
Penjelasan Kriteria Audit 6.1.8
Perusahaan melakukan identifikasi pengendalian risiko dalam proses kerja,
potensi bahaya yang temukan maka dilakukan upaya tindakan perbaikan
yang dilakukan sesegera mungkin dan dilakukan secara berkala. Terkait
dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang telah dilaksanakan ditinjau
kembali apabila terjadi perubahan pada proses kerja
Verifikasi Kriteria Audit 6.1.8
a. Laporan pengendalian risiko
b. Prosedur kerja aman di seluruh oprasional yang berpotensi
menimbulkan risiko
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia

b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi


c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir

dokumen

Standard

Procedure

Identifikasi

Bahaya,

Penilaian dan Pengendalian Risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)


b. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja di
Ketinggian (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
c. Terlampir dokumen Standart Procedure Penanganan Material dan
Bahan Berbahaya dan Beracun (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
d. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja dengan
Panas (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
e. Terlampir dokumen Srandard Procedure Keselamatan Bekerja pada
Ruang Terbatas dan Tertutup (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
f. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja
Pemakaian Genset (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
g. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja di
Bengkel (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
h. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja pada
Pemakaian Mesin Rit Bandrol (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
i. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja dengan
Listrik (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
j. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja di
Bagian Produksi (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
k. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja pada
saat Menumpuk Barang (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
l. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Pengoperasian
Forklift (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
Hasil Observasi dan Catatan
Upaya pengendalian risiko pada setiap perubahan proses kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk memastikan bahwa pengendalian risiko telah
dilakukan dengan efektif serta dilakukan tinjauan ulang minimal satu
tahun sekali terhadap kajian identifikasi
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi

1. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. PP 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

6.2.1

Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan


dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja
yang telah ditentukan.
Penjelasan Kriteria Audit 6.2.1
Proses pengawasan, pengurus tidak bisa menjamin bahwa tugas- tugas
dikerjakan sesuai dengan instruksi atau prosedur kerja. Tingkat
pengawasan harus mempertimbangkan sumber bahaya yang berhubungan
dengan tugas-tugas yang dikerjakan dan tingkat training dan keahlian
orang-orang yang diawasi.
Verifikasi Kriteria Audit 6.2.1
a. Adanya prosedur yang menjelaskan peraturan pengawasan
b. Diskripsi tugas-tugas termasuk persyaratan untuk supervisor yang
dapat menjamin bahwa tugas-tugas dilakukan dengan aman
c. Bukti bahwa prosedur atau instruksi telah dipahami
d. Manajer dan supervisor memberi penghargaan kinerja K3
e. Bukti verbal dari manajer,supervisor dan teanga kerja bahwa K3
berjalan sesuai dengan aspek pengawasan
f. SOP petunjuk kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi

c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor


Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Manual Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) (Terlampir dalam kriteria
1.1.1)
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Tugas dan Tanggung Jawab
Terhadap K3 (Terlampir dalam kriteria 1.2.3)
c. Terlampir dokumentasi Foto Manager atau Supervisor memberi
Penghargaan Kinerja K3
d. Terlampir dokumentasi Foto Tenaga Kerja Menggunakan APD
e. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja di
Ketinggian (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
f. Terlampir dokumen Standard Procedure Penanganan Material dan
Bahaan Berbahaya dan Beracun (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
g. Terlampir dokumen Standart Procedure Keselamatan Bekerja dengan
Panas (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
h. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja pada
Ruang Terbatasdan Tertutup (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
i. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja
Pemakaian Genset (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
j. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja di
Bengkel (Terlampir pada kriteria 6.1.3)
k. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja pada
Pemakaian Mesin Rit Bandrol (Terlampir pada kriteria 6.1.3)
l. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja dengan
Listrik (Terlampir pada kriteria 6.1.3)
m. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja di
Bagian Produksi (terlampir dalam kriteria 6.1.3)
n. Terlampir dokumen Standart Prosedure Keselamatan Bekerja pada
saat Menumpuk Barang (Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
o. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Pengoperasian
Forklift (Terlampir dalamkriteria 6.1.3)
Hasil Observasi dan Catatan
Hasil wawancara dengan Supervisor Produksi

a. Prosedur sistem pengawasan di PT. Aroma Sukowati adalah tanggung


jawab setiap pimpinan masing-masing unit kerja, selain itu
pengawasan dilaksanakan oleh supervisor dan pimpinan tertinggi
setiap departemen serta Ahli K3 perusahaan.
b. Penanggung jawab
1. Area Produksi
Yuli Isdiyah
2. Area Klinik
Dr.Ahmad Muzani
3. Area Keuangan
Pak Yulianto
4. Area Personalia
Elleni
5. Supervisor Logistik
Pak Heri S
c. Sudah terdapat dokumen Standard Procedure

Tugas

dan

Tanggungjawab terhadap Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) yang


memuat peran dan tanggungjawab setiap pimpinan unit kerja untuk
menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan
mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina

6.2.2

3.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli K3


Permenaker No.Per.01/MEN/1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-

4.

Syarat Operator Pesawat Uap


Permenaker No.Per.01/MEN/1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-

5.

Syarat Operator Keran Angkat


Permenaker No.Per.02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las

Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko
tugas
Penjelasan Kriteria Audit 6.2.2 :

Pengawasan tenaga kerja tergantung kepada besar atau kecil potensi


bahaya terjadinya kecelakaan pada masing-masing pekerjaannya. Lihat
kembali pada uraian tanggungjawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
pemantauan bagi karyawan baru atau program on the job training
Verifikasi Kriteria Audit 6.2.2 :
a. Prosedur pengawasan tenaga kerja
b. Daftar tingkat risiko tugas atau pekerjaan
c. Bukti kegiatan pemantauan bagi karyawan baru
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlapir dokumen Standard Procedure Identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)
Hasil Observasi dan Catatan
a. Prosedur sistem pengawasan di PT.Aroma

Sukowati

adalah

tanggungjawab yang melekat pada setiap pempinan masing masing unit


kerja, selain itu pengawasan dilaksanakan oleh supervisor dan pimpinan
tertinggi setiap departemen serta Ahli K3 perusahaan.
b. Penanggung jawab
1. Area Produksi
Yuli Isdiyah
2. Area Klinik
Dr.Ahmad Muzani
3. Area Keuangan
Pak Yulianto
4. Area Personalia
Elleni
5. Supervisor Logistik
Pak Heri S
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi

Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja
4. Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6.2.3

Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat


upaya pengendalian
Penjelasan Kriteria Audit 6.2.3 :
Dalam mengidentifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian risiko
bahaya kecelakaan kerja pengawas atau penyelia harus diikut sertakan.
Verifikasi Kriteria Audit 6.2.3 :
a. Dokumen yang membuktikan bahwa pengawas/penyelia ikut serta
dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian
b. Laporan inspeksi atau laporan sumber bahaya
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlapir dokumen Standard Procedure Identifikasi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Risiko (Terlampir dalam kriteria 2.1.1)
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Pelaporan Sumber Bahaya

Hasil Observasi dan Catatan


a. PT. Aroma Sukowati telah menunjuk Team Risk Assessment yang
berkompeten.
b. Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko yang
telah ditandatangani oleh AK3 perusahaan yaitu ibu Elleni sebagai
pemeriksa.
Rating
A
B

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja
4. Permenaker No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
Kerja
5. Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6.2.4

Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan


pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha
atau pengurus
Penjelasan Kriteria Audit 6.2.4 :
Dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja harus mengikutsertakan
pengawas atau penyelia, serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran
kepada pengusaha atau pengurus.
Verifikasi Kriteria Audit 6.2.4:
Dokumen investigasi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen laporan bulanan penyakit akibat kerja
b. Terlampir dokumen laporan bulanan cidera akibat kecelakaan kerja
Hasil Observasi dan Catatan
a. Pengawas yang diikutsertakan yaitu : Manager Operasional, Manager
Personalia, tim medis, serta direktur perusahaan
b. PT.Aroma Sukowati mendokumentasikan penyakit akibat kerja dan
investigasi kecelakaan kerja. Sebagai bukti bahwa pengawas
menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau
pengurus.
Rating
A
B

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan kerja

6.2.5

Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi


Penjelasan Kriteria Audit 6.2.5 :
Dalam proses konsultasi pengawas atau penyelia diikutsertakan. Proses
konsultasi disini bisa berupa keterlibatan pengawas dalam rapat yang
membahas masalah-masalah K3 dalam area pengawasannya
Verifikasi Kriteria Audit 6.2.5:
Bukti kerterlibatan pengawas dalam rapat yang membahas masalah K3
dalam area pengawasannya (dapat berupa notulensi ataupun absensi rapat)
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control

Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,


Lokasi)
a. Terlampir dokumen Daftar Penerima Undangan Meeting P2K3
b. Terlampir dokumen Daftar Hadir (attendance list) Rapat Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja (P2K3)
c. Terlampir dokumen Daftar Hadir Pelaporan Sumber Bahaya
Hasil Observasi, Catatan, dan Hasil Wawancara
Pengawas yang diikutsertakan yaitu : direktur, manager personalia,
manager operasional, supervisor, dokter perusahaan dan paramedis. Sudah
dilaksanakan pelaksanaan konsultasi mengenai perubahan yang terkait
dengan tempat kerja, cara kerja, alat dan bahan yang dirasa
membahayakan tenaga kerja. Alur konsultasinya adalah tenaga kerja yang
bersangkutan melaporkan hal - hal yang dirasa membahayakan dirinya
kepada penanggungjawab area kerja dan kepada supervisor, selanjutnya
akan ditindak lanjuti oleh supervisor dengan mengadakan rapat yang
membahas tentang pelaporan sumber bahaya seperti yang terlampir dalam
dokumen daftar hadir pelaporan sumber bahaya PT. Aroma Sukowati
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja
3. Permenaker No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
kerja
4. Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6.3.1

Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi


dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja.
Penjelasan Kriteria Audit 6.3.1 :
Perusahaan harus membuat profil pekerjaan atau spesifikasi kualifikasi
yang menjelaskan tentang karakteristik umum fisik dan mental karyawan
untuk tiap-tiap pekerjaan. Pemeriksaan kesehatan meliputi: aptitude test,
test kesehatan dan test lain untuk penerimaan karyawan. Hal-hal yang
harus dipersiapkan perusahaan, antara lain:
1. Merekrut, menseleksi, dan test lain untuk mengembangkan tenaga
kerja secara profesional
2. Membuat job description
3. Mengadakan pelatihan dan bimbingan kerja
Verifikasi Kriteria Audit 6.3.1:
a. Prosedur penerimaan pegawai
b. Dokumen kebijakan pemeriksaan kesehatan karyawan
c. Prosedur pemeriksaan kesehatan sesuai dengan perpu
d. Penunjukan tim medis perusahaan atau penunjukan RS sebagai
rekanan kerja
e. Dokumen laporan hasil pemeriksaan kesehatan kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control

Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,


Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Penerimaan dan Penempatan
Tenaga Kerja Baru
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Pelayanan Kesehatan Kerja
c. Terlampir dokumen Surat Penunjukan Dokter Perusahaan
d. Terlampir dokumen Laporan Bulanan Penyakit Umum (Terlampir
dalam kriteria 6.2.4)
Hasil Observasi, Catatan, dan Hasil Wawancara
Persyaratan calon tenaga kerja baru termasuk pemeriksaan kesehatan,
seleksi fisik, tes tulis, tes itelegensi sampai wawancara dilakukan sebagai
pertimbangan untuk menempatkan tenaga kerja pada bagian yang sesuai
dengan aspek atau kondisi kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan. Pada
PT Aroma Sukowati sudah terdapat tabel yang berisi jenis seleksi untuk
tiap-tiap jabatan.
Rating
A
B

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1.

UU Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan

2.

UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3.

Permenaker

No.Per.01/MEN/1979

tentang

Kewajiban

Hiperkes dan Keselamatan Kerja bagi Perusahaan

Latihan

6.3.2

Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan


serta kewenangan yang dimiliki.
Penjelasan Kriteria Audit 6.3.2
Pengurus hanya memberikan tugas kepada tenaga kerja yang mampu
untuk mengerjakan sesuatu tugas-tugas secara aman dan selamat.
Keterampilan dan training yang dimiliki tenaga kerja sesuai dengan
persyaratan tugas-tugasnya.
Verifikasi Kriteria Audit 6.3.2:
a. Analisis tugas-tugas yang mengidentifikasikan kompetensi tugas yang
berhubungan dengan K3
b. Prosedur penerimaan pegawai
c. Catatan yang mengidentifikasi adanya training yang diikuti oleh
personel untuk dapat bekerja secara selamat
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Manual Sistem Managemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Terlampir dalam kriteria 1.1.1)
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Pengembangan Ketrampilan
dan Kemampuan (Terlampir dalam kriteria 1.2.4)
c. Terlampir dokumen Standard Procedure Penerimaan dan Penempatan
Tenaga Kerja Baru (Terlampir dalam kriteria 6.3.1)
Hasil Observasi dan Catatan
Penugasan pekerjaan tenaga kerja telah disesuaikan dengan kemampuan
tenaga kerja yaitu melalui uji kemampuan keterampilan tenaga kerja pada
saat penerimaan tenaga kerja baru serta training yang di adakan oleh
PT.Aroma Sukowati
Rating
A
B
C

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Permenaker No. Per. 01/MEN/1988 tentang Kualifikasi dan syaratsyarat operator pesawat uap
2. Permenaker No. Per. 01/MEN/1989 tentang Kualifikasi dan SyaratSyarat Operator Keran Angkat
3. Permenaker No.Per.02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
4. Permenaker No.Per.02/MEN/1992 tentang Pengawasan dan Ahli K3

6.4.1

Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja


untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin
masuk.
Penjelasan Kriteria Audit 6.4.1
Beberapa lingkungan tempat kerja mungkin memerlukan pembatasan ijin
masuk. Penetapan daerah-daerah tempat kerja yang memerlukan
pemabatasan ijin masuk didasarkan atas identifikasi bahaya dan penilaian
risiko seperti proses pada kriteria 6.1.1
Verifikasi Kriteria Audit 6.4.1:
a. Petugas yang melakukan penilaian risiko
b. Dokumentasi

identifikasi

bahaya

mengidentifikasikan ijin masuk

dan

penilaian

risiko

yang

c. Keterangan atau pembatasan ijin masuk


d. Daftar tempat kerja yang memerlukan ijin masuk
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir dokumen Standard Procedure Pembatasan Area Berbahaya
(Terlampir dalam kriteria 6.1.5)
Hasil Observasi dan Catatan
PT Aroma Sukowati telah melakukan penilaian risiko yang ditugaskan
kepada AK3 perusahaan, dibuktikan dengan dokumen Standard Procedure
pembatasan area

berbahaya yang telah ditandatangani oleh AK3

perusahaan yaitu ibu Elleni.

Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permanaker No.Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
3. Kepmanaker No.Per.04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3

6.4.2

Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk.


Penjelasan Kriteria Audit 6.4.2
Pembatasan ijin masuk diperlukan untuk mengendalikan risiko, seperti :
bahaya kelistrikan, ruangan tertutup, B3, mesin-mesin yang berbahaya,
dan radiasi elektromagnetik. Prosedur pembatasan ijin masuk harus
terpasang atau tersedia di tempatnya agar larangan tersebut dipatuhi.
Verifikasi Kriteria Audit 6.4.2:
a. Dokumen pengendalian risiko yang mengidentifikasikan pembatasan
ijin masuk
b. Prosedur pengawasan pada daerah dengan pembatasan ijin masuk
c. Pengendalian teknik, seperti : lockout, pagar penghalang, pengaman
mesin, dll.
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Risiko ( Terlampir dalam kriteria 2.1.1)
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Pembatasan Area Bahaya
(Terlampir dalam kriteria 6.1.5)
Hasil Observasi dan Catatan
Sistem pengendalian untuk daerah yang perlu menggunakan pembatasan
ijin masuk dengan menggunakan Standard Procedure pembatasan area

bahaya. Daerah yang membutuhkan pembatasan atau pengendalian pada


PT. Aroma Sukowati adalah ruang mesin, ruang maintenance, gudang B3,
gardu listrik, serta jalan masuk gedung perusahaan dan produksi
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1 tahun1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya
3. Pedoman Keselamatan Kerja Bidang Kimia Pengelolaan B3.
4. Permanaker No. Per.04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi

6.4.3

Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar


dan pedoman teknis.
Penjelasan Kriteria Audit 6.4.3

Pengurus harus menjamin bahwa fasilitas telah sesuai dengan standar dan
pekerjaan yang dilakukan. Fasilitas di perusahaan seperti; ruang ganti
pakaian, kamar mandi, kantin, persediaan air minum, dll.
Verifikasi kriteria Audit 6.4.3:
a. Dokumen inspeksi tempat kerja termasuk mengecekan fasilatasfasilitas bagi tenaga kerja
b. Penilaian fasilitas dan layanan yang diperlukan di tempat kerja
c. Adanya fasilitas dan layanan seperti : kamar mandi, wastafel, ruang
ganti, musolla, ruang makan, penyedia air minum, dll
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Kantor
b. Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Mushola
c. Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Tempat Cuci Tangan dan
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Lingkungan
Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Kamar Mandi
Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Tempat Air Minum
Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Water Purifer
Terlampir dokumen Cheklist Kebersihan Pompa Air
Terlampir dokumen Checklist Mesin Grinding Pisau Push Cutter
Terlampir dokumentasi Foto Fasilitas Kamar Mandi, Mushola, Kantin,
Penyedia Air Minum, Wastafel dan Loker.

Hasil Observasi dan Catatan


Fasilitas yang disediakan adalah sebagai berikut :
1. Kamar mandi
2. Mushola
3. Kantin
4. Tempat cuci tangan
5. Ruang tunggu
6. Pengadaan air minum di setiap unit
7. Loker penyimpanan barang tenaga kerja
8. Area parkir
9. Poliklinik

Rating

A
B
C
D
E
Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 3/1964 Persetujuan Konvensi ILO No. 120 tentang Higiene
dalam Perniagaan dan Perkantoran
2. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7/1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan dan Penerangan di Tempat Kerja
3. S.E. Menaker No. SE-01/MEN/1979 tentang Kantin dan Ruang
Makan

6.4.4

Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman


teknis.
Penjelasan Kriteria Audit 6.4.4
Untuk menjamin konsistensi dan pemenuhan terhadap standar untuk
keselamatan dan tanda pintu darurat, perusahaan harus memasang sesuai
ketentuan.Tanda-tanda tertentu seperti, tanda bahaya kebakaran dan
peledakan, tanda kehadiran pemaparan bahan kimia harus dinyatakan
secara jelas.
Verifikasi kriteria Audit 6.4.4:
a. Gambar atau petunjuk jalan keluar,
b. Safety sign, Warning sign, Poster mengenai K3 sesuai standar yang
diacu oleh perusahaan
c. Label B3 pada bahan berbahaya
d. Laporan yang mengindikasikan bahwa standar tanda peringatan di
tempat kerja dipelihara dengan baik

e. Inspeksi tempat kerja termasuk pengecekan tanda-tanda atau ramburambu


f. Terlampir dokumentasi foto, rambu atau tanda peringatan yang di
pasang di tempat kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure

Sign Keselamatan dan

Kesehatan Kerja
b. Terlampir dokumentasi Foto Safety Sign, Warning Sign, Poster K3.
c. Terlampir dokumen Checklist Alarm
d. Terlampir dokumentasi Foto, Rambu atau Tanda Peringatan yang di
Pasang di Tempat Kerja
Hasil Observasi dan Catatan
Rambu atau tanda peringatan di pasang di papan informasi, di area
produksi serta di halaman PT. Aroma Sukowati
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
3. Pedoman Keselamatan Kerja Bidang Kimia Pengelolaan B3 tentang
Policy & Strategy

6.5.1

Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta


peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar, dan pedoman
teknis yang relevan
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.1 :
Pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup
verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan , standar dan pedoman teknis yang relevan.
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.1 :
a. Peraturan perundang-undangan dan regulasi tentang pemeriksaan dan
pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi
alat-alat pengaman serta persyaratannya.
b. Jadwal tertulis pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir dokumen Sasaran dan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja PT. Aroma Sukowati (Terlampir dalam kriteria 1.2.4)
Hasil Observasi dan Catatan
Sudah terdapat jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi
serta peralatan yang dilakukan setiap bulan oleh Team Risk Assessment PT.
Aroma Sukowati
Rating
A
B

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja
4. Permenaker No. 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alam Pemadam Api Ringan
5. Permenaker No. 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur
Petir

6.5.2

Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.2 :
Perusahaan harus menyimpan dan memelihara semua catatan yang
berkaitan dengan operasional pabrik, seperti : mesin-mesin, peralatan
kerja, dan sarana pendukungnya.
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.2:

1. Registrasi pabrik atau catatan tentang semua item-item yang ada di


pabrik
2. Catatan dimaksud meliputi catatan inspeksi lengkap, riwayat
pemeliharaan, perubahan dan registrasi secara lengkap
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Pengendalian Dokumen
(Terlampir dalam kriteria 4.1.1)
b. Terlampir dokumen control tempel
c. Terlampir formulir daftar penerimaan dokumen keselamatan dan
kesehatan kerja
Hasil Observasi, Catatan, dan Hasil Wawancara
Sudah terdapat sistem pendokumentasian yang berupa master list
dokumen. Dokumen dipelihara dan disimpan oleh penanggung jawab dari
perusahaan yaitu bapak Maroli yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan
sebagai (Document Controller). Sistem penyimpanan dokumen adalah
kewenangan dari departemen yang terkait namun untuk Document
Controller menerima kopian distribusi dokumen sebagai arsip perusahaan.
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1.

UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2.

Permenaker No.Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

6.5.3

Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku


sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar.
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.3:
Untuk pemenuhan terhadap peraturan perundangan K3, sarana produksi
harus terdaftar oleh institusi yang berwenang. Sarana produksi atau
peralatan tertentu yang mengharuskan untuk diterbitkan sertifikasi
pemakaian, seperti kendaraan pengangkut bahan berbahaya, bejana tekan,
ketel uap, crane, lift, dll.
Verifikasi kriteria Audit 6.5.3:

a. Dokumen tentang daftar sarana produksi yang memerlukan registrasi


berdasarkan peraturan perundangan;
b. Sertifikat pemakaian sarana produksi.
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Dokumen dikendalikan oleh PT.Sampoerna
Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati menggunakan peralatan produksi yaitu forklift
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU Uap Tahun 1930 dan Peraturan Uap Tahun 1930
2. Permenaker No. Per. 05/MEN/1978 tentang Pemakaian Lift Listrik
3. Permenaker No. Per. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
4. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut
5. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi

6.5.4

Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan


harus dilakukan petugas yang kompeten dan berwenang
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.4 :
Personel yang berkompeten adalah orang yang mempunyai kualifikasi dan
spesifikasi tertentu sesuai dengan bidang tugasnya, dalam rangka
pemenuhan

peraturan

perundangan.

Hal

ini

dimaksudkan

untuk

menghindarkan trial and errors sehingga risiko K3 dapat diminalkan.


Verifikasi Kriteria Audit 6.5.4 :
a. Dokumen penugasan kepada personil yang kompeten untuk kegiatan
perawatan, perbaikan dan perubahan
b. Sertifikasi keahlian personil yang ditugaskan
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Tugas dan Tanggungjawab
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (Terlampir dalam
kriteria 1.2.3)
b. Terlampir dokumen

Keputusan

Menteri

Transmigrasi RI (Terlampir dalam kriteria 1.2.2)


Hasil Observasi dan Catatan

Tenaga

Kerja

dan

Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dilaksanakan oleh team


inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditunjuk oleh direktur
PT.Aroma Sukowati yaitu Ibu Sri Yatin. Team inspeksi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja merupakan rekan-rekan manager, Supervisor atau
anggota P2K3
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Permenaker No. Per. 05/MEN/1978 tentang Pemakaian Lift Listrik
2. Permenaker No. Per. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
3. Permenakertrans No. Per-02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
4. Permenaker No. Per. 01/MEN/1988 tentang Kualifikasi dan Syaratsyarat Operator Pesawat Uap
5. Permenaker No. Per. 04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR
6. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut
7. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi

6.5.5

Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika terjadi perubahan terhadap


sarana dan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan

persyaratan peraturan perundang-undangan ,standar dan pedoman teknis


yang relevan
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.5 :
Prosedur perubahan sarana dan peralatan produksi harus sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknik
yang relevan. Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang
dilakukan, berbentuk daftar riwayat pemeriksaan alat baik dalam bentuk
soft copy atau hard copy
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.5 :
Peraturan perundang-undangan dan regulasi tentang perubahan sarana dan
peralatan produksi
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir

dokumen

Standard

Procedure

Manajemen

Perubahan

(Management of Change) (Terlampir dalam kriteria 1.4.2)


Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati telah melakukan perubahan sarana dan peralatan
produksi yaitu alat gunting ke push cutter dan menggunakan Standard
Procedure Manajemen Perubahan (Management of Change) sebagai
pedoman.
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang
Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

3. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan kerja

6.5.6

Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi


dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera
diperbaiki.
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.6 :
Prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi dengan
kondisi K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu segera diperbaiki.
Terdapat tahapan prosedur mengenai kegiatan pemeliharaan dan
pemeriksanaan sarana produksi. Contoh rekaman misalnya Work Order
Form
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.6 :
a. SOP Maintenance / Engineering
b. Dokumen permintaan perbaikan sarana dan peralatan produksi
c. Adanya prosedur termasuk pelaporan mekanisasi/tindakan serta isolasi
untuk peralatan yang tidak aman
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)

a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia


b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Keselamatan Bekerja dengan
Alat Perkakas maupun Mesin
b. Terlampir dokumen Order Kerja Maintenance
Hasil Observasi dan Catatan
a. PT.Aroma Sukowati telah terdapat prosedur permintaan pemeliharaan
sarana dan peralatan produksi yang tidak memenuhi persyaratan K3
didalam dokumen permintaan order kerja maintenance
b. Prosedur pelaporan alat perkakas yang rusak atau dalam kondisi tidak
baik dengan melaporkan kepada pimpinan atau pengawas unit kerja
masing-masing.
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja

6.5.7

Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman
lagi untuk digunakan atau sudah tidak digunakan.
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.7 :
Semua peralatan kerja yang sudah tidak aman dan tidak layak pakai harus
diberi tanda atau label khusus. Apabila memungkinkan dilakukan
pemindahan dari tempat kerja atau ruang produksi. Penandaan atau
pelabelan dapat menggunakan warna atau bentuk label khusus. Penandaan
pada mesin/sarana produski yang sedang diperbaiki atau rusak ini dapat
dituangkan dalam prosedur pemeliharaan yang mencakup Lock Out Tag
Out (LOTO) atau prosedur LOTO bila terpisah. Lihat rekaman penandaan
yang ada bandingkan dengan prosedurnya.
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.7 :
a. Prosedur sistem penandaan atau pelabelan untuk alat yang rusak dan
atau tidak digunakan
b. Contoh bentuk tanda atau label yang digunakan
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumentasi Foto Label Merah
b. Terlampir Standard Procedure Penanganan Material dan B3
(Terlampir dalam kriteria 6.1.3)
Hasil Observasi dan Catatan
a. PT.Aroma Sukowati menggunakan Label Merah untuk sistem
penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan
atau sudah tidak digunakan

b. Contoh peralatan yang menggunakan label merah yaitu meja produksi


pack dengan penanganan dipindah ke TPS dan sebagian di buang
c. Pada Standard Procedure penanganan material dan B3 sudah terdapat
proedur untuk menerapkan strategi Label Merah
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Permenaker No. Per. 05/MEN/1978 tentang Pemakaian Lift Listrik
2. Permenaker No. Per. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
3. Permenaker No. Per. 02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
4. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
5. Permenaker No. Per. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut

6.5.8

Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian


(Lock Out System) untuk mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya.
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.8 :
Sistem penguncian pengoperasian merupakan penggunaan sarana pengunci
untuk mengisolasi dan mencegah mesin produksi yang sudah tidak aman

hidup atau dihidupkan oleh orang yang tidak mengetahuinya. Kunci


pengaman dapat dipasang secara otomatis ataupun manual.
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.8 :
a. Prosedur penguncian (lock out) dan isolasi untuk pemeliharaan mesin
b. Pemeliharaan sistem ijin memasuki area yang diisolasi
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir dokumen Standard Procedure Lock Out Tag Out (LOTO)
Hasil Observasi dan Catatan
PT Aroma Sukowati menggunakan prosedur Lock Out Tag Out (LOTO)
saat melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan maintenance forklift
dan genset, mereparasi atau memperbaiki rangkaian listrik, membersihkan
atau

memberi minyak bagian mesin yang bergerak. Sedangkan untuk

mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya,


perusahaan telah menunjuk petugas maintenance untuk melakukan proses
perbaikan/perawatan/cleaning. Hanya petugas maintenance atau personil
lain yang ditunjuk yang dapat memasang dan melepaskan LOTO

Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
2. Permenaker No. Per. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut

6.5.9

Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga


kerja atau orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi
pada saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.9 :
Dalam undang-undang dinyatakan bahwa setiap tenaga kerja dan orang
lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada saat proses
pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan harus mendapat
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu, perusahaan harus
membuat dan menetapkan prosedur kerja aman dari setiap pekerjaan yang
mempunyai potensi bahaya tinggi.
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.9 :
a. Dokumen prosedur kerja aman dari setiap proses kerja yang
mempunyai risiko tinggi
b. Petugas K3 yang berkompeten dan diberikan tugas dan wewenang
dalam mengambil tindakan keadaan darurat
c. Prosedur LOTO yang diterapkan untuk pekerjaan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan proses kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)

a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia


b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen surat keputusan direktur tentang penunjukan
Emergency Response Team (Terlampir dalaam kriteria 1.4.10)
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Lock Out Tag Out (LOTO)
(Terlampir dalam kriteria 6.5.8)
Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati menggunakan Standart ProsedureLock Out Tag Out
(LOTO) untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau
orang lain yang berada didekat sarana dan peralatan produksi pada saat
proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan,
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No. Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
3. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
4. Permenaker No.Per.01/MEN/1979
Hiperkes dan KK bagi Perusahaan

tentang

Kewajiban

Latihan

6.5.10 Terdapat penanggungjawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan


produksi telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan,
perbaikan atau perubahan
Penjelasan Kriteria Audit 6.5.10 :
Penanggungjawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi
telah aman digunakan setelah proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan
atau perubahan.
Verifikasi Kriteria Audit 6.5.10 :
Laporan hasil pemeriksaan sarana atau peralatan produksi
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Cheklist Grinding Pisau Push Cutter (Terlampir
dalam kritera 3.1.3)
b. Terlampir formulir Pengesahan Pengoperasian Sarana Produksi
c.
d.
e.
f.

(Terlampir dalam kriteria 6.5.8)


Terlampir dokumen Checklist Genset
Terlampir dokumen Checklist Hand Pallet
Terlampir dokumen Checklist Kereta ZB
Terlampir dokumen Checklist Kebersihan Gudang Produksi bagian

Banroll
g. Terlampir dokumen Checklist glue mixer
h. Terlampir dokumen Checklist panel listrik

i. Terlampir dokumen Checklist kereta pasok


j. Terlampir dokumen Checklist kebersihan produksi lem
k. Terlampir dokumen Checklist mesin Gerindra
l. Terlampir dokumen Checklist timbangan digital
m. Terlampir dokumen Checklist mesin Rit
Hasil Observasi dan Catatan
Supervisor dan operator atau pelaksana adalah penanggung jawab yang
menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan
setelah proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan.
Terdapat formulir pengesahan pengoperasian sarana produksi yang pada
dokumen tersebut terdapat tandatangan petugas yang bertanggungjawab
sebagai persetujuan bahwa alat atau sarana produksi telah aman digunakan
atau dapat di operasikan kembali.
Rating

A
B
C
D
E
Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja

6.6.2

Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak dan pelayanan


tunduk pada standar dan perundangan K3, maka perlu disusun prosedur
untuk menjamin bahwa pemberian pelayanan memenuhi persyaratan
Penjelasan Kriteria Audit 6.6.2

Pelayanan atau jasa disini termasuk dalam PJK3 (Perusahaan jasa K3)
sesuai dengan permenaker 04/MEN/1995 yang meliputi jasa konsultan K3,
jasa pabrikasi, pemeliharaan, pabrikasi, pemeliharaan, reparasi, dan
instalansi

teknik,

jasa

pemeriksaan,

dan

pengujian

teknik,

jasa

pemeriksaan dan atau pelayanan kesehatan kerja, jasa audit K3 dan jasa
pembinaan K3. Bila kita sebagai penyedia jasa tersebut maka persyaratan
harus dipenuhi. Namun bila kita sebagai (6.6.2) maka dapat dilihat pada
elemen 5 (pada prosedur pembelian) dimana sudah didetailkan spesifikasi
K3 ini dalam pembelian barang dan jasa. Spesiifikasi ini bisa berupa surat
penunjukkan P2K3 dari Depnaker RI.
Verifikasi Kriteria Audit 6.6.2 :
Surat penunjukkan PJK3 dari Depnaker RI
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Dokumen dikendalikan oleh PT.Sampoerna
Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati menggunakan jasa K3 yaitu jasa audit K3 dari PT
JAN
Rating
A

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
PP RI No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6.7.1

Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja


telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan
dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat
kerja.
Penjelasan Kriteria Audit 6.7.1
Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yang mungkin terjadi
(fire, spill, ledakan, banjir, huru hara dll). Hal ini dibuktikan dengan
adanya dokumen tertulis berupa prosedur keadaan darurat perusahaan.

Lihat potensi keadaan darurat di prosedur Keadaan Darurat bandingkan


dengan kondisi yang ada mengacu pada catatan manajemen risiko.
Diinformasikan ke dalam Safety Induction dan di promosikan melalui
banner/stiker.
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.1
a. Identifikais potensi keadaan darurat yang mungkin terjadi
b. Prosedur penanganan keadaan darurat
c. Pendokumentasian dan cara informasi prosedur keadaan darurat
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Terlampir dokumen Standard Procedure Penaggulangan Keadaan Darurat
(Terlampir dalam kriteria 1.2.5)
Hasil Observasi dan Catatan
Potensi keadaan darurat yang mungkin terjadi diperusahaan telah
diidentifikasi oleh petugas. Perusahaan telah menetapkan prosedur
penanganan keadaan darurat. Bentuk pendokumentasian nya adalah dibuat
dalam poster yang terdapat di halaman dekat titik kumpul serta di tempel
di setiap papan pengumuman dan telah disosialisasikan kepada seluruh
tenaga kerja. Sehingga seluruh tenaga kerja mengetahui potensi dan
prosedur penanganan keadaan darurat.
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI No 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6.7.2

Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil


identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang
berkompeten dan berwenang
Penjelasan Kriteria Audit 6.7.2
Proses identifikasi sumber bahaya dan penilaian risiko diimplimentasikan
untuk meminimalkan risiko K3 ditempat kerja. Laporan hasil evaluasi
harus dipelihara untuk menunjukkan bagaimana keputusan dibuat dalam
pengendaliaan risiko nantinya. Prosedur keadaan darurat harus ditinjau
secara rutin.
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.2
a.
b.
c.
d.

Checklist identifikasi sumber bahaya keadaan darurat


Jenis APAR
Simulasi keadaan darurat
Tim tanggap darurat serta sertifikasinya sesuai denan bidang yang

ditangani
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control

Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,


Lokasi)
a. Terlampir dokumen Standard Procedure Penaggulangan Keadaan
b.
c.
d.
e.
f.

Darurat (Terlampir dalam kriteria 1.2.5)


Terlampir dokumen Daftar Inventaris APAR
Terlampir dokumen Laporan Pemeriksaan APAR
Terlampir Daftar Hadir Sosialisasi APAR
Terlampir dokumentasi Foto Simulasi Keadaan Darurat
Terlampir sertifikat Pembinaan Teknik K3 Pemadam Kebakaran
(Terlampir dalam kriteria 1.2.5)

Hasil Observasi dan Catatan


a. Sudah terdapat petugas yang melakukan identifikasi bahaya dan
mengendalikan

risiko

dibuktikan

dengan

adanya

laporan

pemeriksaaan APAR dan Alarm kebakaran bulanan yang di


tandatangani oleh AK3 perusahaan
b. PT. Aroma Sukowati telah menunjuk Team Risk Assessment yang
berkompeten merupakan anggota P2K3.
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:Per04/Men/1980
2. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

6.7.3

Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan


darurat yang sesuai dengan tingkat risiko
Penjelasan Kriteria Audit 6.7.3
Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah
diinformasikan kepada seluruh karyawan dan memberikan pelatihan dalam
bentuk evakuasi Drill. Bukti rekaman adalah catatan evakuasi drill untuk
setiap tenaga kerja mengacu kepada prosedur KD yang sesuai dengan
tingkat risiko
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.3
a. Jadwal training keadaan darurat
b. Daftar hadir training/latihan keadaan darurat/ training yang relevan
dan sudah memasukkan materi training keadaan darurat
c. Dokumen penugasan dari pengurus perusahaan kepada regu
penanggulangan keadaan darurat.
d. Bukti kompetensi petugas keadaan darurat
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Sasaran dan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (Terlampir dalam kriteria 1.2.4)
b. Terlampir dokumen Daftar Hadir (Attendance list) Emergency
Response Plan Drill (Terlampir dalam kriteria 1.2.5)

c. Terlampir dokumentasi Foto Struktur Organisasi Emergency Response


Plan Drill (Terlampir dalam kriteria 1.2.5)
d. Terlampir sertifikat Pembinaan Teknik K3 Pemadam Kebakaran
(Terlampir dalam kriteria 1.2.5)
Hasil Observasi dan Catatan
PT.Aroma Sukowati telah melakukan pelatihan mengenai prosedur
keadaan darurat sesuai persyaratan perundangan K3 yaitu pelatihan P3K,
Pelatihan

Teknisi

Listrik,

Pelatihan

Operator

Forklift,

Pelatihan

HIPERKES untuk Dokter, pelatihan HiPERKES untuk Paramedis,


Pelatihan Ahli K3 umum, dan Pelatihan Petugas peran kebakaran.
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

6.7.4

Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan


khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di tempat
kerja.

Penjelasan Kriteria Audit 6.7.4 :


Perusahaan harus mempunyai Organisasi tanggap darurat yang terdiri dari
pimpinan tanggap dibantu oleh koordinator penanggulangan, koordinator
evakuasi, koordinator keamanan, koordinator umum, koordinator P3K.
Perusahaan harus menginformasikan tim tersebut kepada seluruh orang
yang berada di tempat kerja.
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.4 :
a. Struktur organisasi tanggap darurat yang disahkan oleh pimpinan
perusahaan, pimpinan tanggap darurat dipimpin oleh senior manajer
b. Bukti pelatihan khusus petugas tanggap darurat
c. Daftar hadir
d. sertifikat pelatihan
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Struktur Organisasi Emergency Response Team
(Terlampir dalam kriteria 1.2.5)
b. Terlampir dokumen Daftar Hadir (Attendance List) ERP Drill
( Terlampor dalam kriteria 1.2.5)
c. Terlampir dokumentasi Simulasi Keadaan Darurat (Terlampir dalam
kriteria 6.7.2)
Hasil Observasi dan Catatan
a. Perusahaan telah menetapkan petugas penanganan keadaan darurat
yang disahkan oleh direktur perusahaan yaitu ibu Sri Yatin serta
diinformasikan ke seluruh orang yang ada di tempat kerja dengan cara
ditempel di setiap area tempat kerja dan di seluruh papan informasi
b. Petugas penanganan keadaan darurat telah diberikan training sesuai
dengan kebutuhan dibuktikan dengan adanya sertifikat pelatihan
Rating
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1.
2.
3.
4.

UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja


UU No.3/1992 tentang Jaminan sosial tenaga kerja
Permenaker No. Per-04/MEN/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

6.7.5

Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat


diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh
tenaga kerja di perusahaan
Penjelasan Kriteria Audit 6.7.5
Verifikasi dilakukan dengan melihat kondisi dilapangan bukti rekaman
yaitu IK atau prosedur keadaan darurat, peta evakuasi, terdapat arah panah
menuju pintu keluar terdekat dan aman menuju titik berkumpul terlihat
jelas dan terang pada jarak 20 M mempunyai penerangan min 10 lux.
Dimana instruksi tersebut jelas, singkat, terlihat pada jarak 20 M dan
semua tenaga kerja memahaminya. Dan hubungan Keadaan Darurat
(Nomor kontak KD terpampang jelas) dan diketahui oleh seluruh tenaga
kerja
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.5 :
a. Prosedur yang terdokumentasi dipasang di papan informasi keadaan
darurat

b. Instruksi keadaan darurat meliputi nomer telepon dan orang yang


harus dihubungi termasuk diluar jam kerja
c. Catatan pertemuan dimana instruksi disebarluaskan kepada seluruh
tenaga kerja
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumen Emergency Response Team (Terlampir kriteria
1.4.11)
b. Terlampir dokumen Standard Procedure Penanggulangan Keadaan
Darurat ( Terlampir dalam kriteria 1.2.5)
c. Terlampir dokumen Daftar Hadir (Attendance List) ERP Drill
( Terlampir dalam kriteria 1.2.5)
Hasil Observasi dan Catatan
Instruksi atau prosedur keadaan darurat sudah terpasang pada ruang
meeting PT. Aroma Sukowati, papan informasi, dan ruang lingkup area
perusahaan, serta dilengkapi daftar hadir karyawan yang mengikuti
training keadaan darurat.
Rating
A
B
C

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Permenaker No.Per. 05/MEN/1978 tentang Pemakaian Lift Listrik

6.7.6

Peralatan dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa,


diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan perundangundangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
Penjelasan Kriteria Audit 6.7.6 :
Berdasarkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku
tentang K3, peralatan dan sistem tanda bahaya harus disediakan, diperiksa,
diuji dan dipelihara secara berkala dan sesuai dengan jadwal.
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.6 :
a. Catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil pengujian, dan laporan
maintenance alat dan system keadaan darurat
b. Bukti fisik adanya peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat
c. Prosedur pemeriksaan, pengujian dan pemeliharan peralatan, dan
sistem tanda bahaya keadaan darurat
d. Dokumen laporan pemeriksaan, pengujian dan pemeliharan peralatan,
dan sistem tanda bahaya keadaan darurat
e. Petugas pemeriksaan, pengujian dan pemeliharan peralatan, dan
sistem tanda bahaya keadaan darurat dilakukan oleh petugas yang
berkompeten
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi

c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor


Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dokumentasi Foto Checklist APAR (Terlampir dalam
b.
c.
d.
e.

kriteria 6.7.2)
Terlampir dokumentasi Foto APAR (Terlampir dalam kriteria 6.4.4)
Terlampir dokumen Standard Procedure Pedoman APAR
Terlampir dokumen Cheklist Alarm (Terlampir dalam kriteria 6.4.4)
Terlampir dokumen Laporan Pemeriksaan APAR Bulanan (Terlampir

dalam kriteria 6.7.2)


Hasil Observasi dan Catatan
a. PT.Aroma Sukowati telah menyediakan, memeriksa dan menguji
secara berkala peralatan dan sistem tanda bahaya keadaan darurat.
Pemeriksaan APAR dan alarm kebakaran dilakukan setiap bulan
sedangkan untuk pengujian APAR dilakukan setahun sekali.
b. Terdapat surat keterangan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
yang menerangkan bahwa APAR pada PT.Aroma Sukowati dalam
keadaan baik dan memenuhi syarat untuk digunakan apabila terjadi
kebakaran
Rating
A
B

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1.
2.
3.
4.

UU No. 15/1985 tentang Ketenagalistrikan


Permenaker No. Per. 05/MEN/1982 tentang Pemakaian Lift Listrik
Permenaker No. Per. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
Permenaker No. Per. 04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan

Pemeliharaan APAR
5. Permenaker No Per. 04/MEN/1985 tentang Pesawat Tenaga dan
Produksi
6. Permenaker No. Per. 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut

6.7.7

Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat


keadaan

darurat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau

standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang


Penjelasan Kriteria Audit 6.7.7
Jenis, Jumlah dan Posisi alat darurat (APAR, hidrant, spill kit, shower,
kotak P3K, dll) jelas dilihat, tidak terhalang dan bertanda jelas oleh
karyawan. Termasuk ketepatan dalam spesifikasi alat Keadaan Darurat
yang disediakan berdasarkan potensi bahayanya
Verifikasi Kriteria Audit 6.7.7 :
a. Jenis jenis alat keadaan darurat yang disediakan
b. Dokumen posisi peletakan alat darurat (APAR, HYDRANT, alarm
kebakaran, emergency lamp, kotak P3K dll)
c. Spesifikasi uji layak pakai (dari pabrik pembuat atau badan uji
terakreditasi)
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. List macam-macam APAR (Terlampir dalam kriteria 6.7.2)
b. Terlampir dokumentasi Foto Peletakan APAR (Terlampir dalam
kriteria 6.4.4)
Hasil Observasi dan Catatan
Penyediaan peralatan P3K hanya terdapat di poliklinik dan pos satpam.
Penyediaan APAR telah disesuaikan dengan jenis potensi bahaya yang
mungkin terjadi, dan penyediaan peralatan P3K disediakan P3K minum
dan oles. Penempatan peralatan keadaan darurat mudah dilihat dan mudah
dijangkau oleh tenaga kerja.
Rating

A
B
C
D
E
Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
1. Permenaker No. Per.04/MEN1980 tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR
2. UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja

6.8.1

Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K
yang ada memenuhi peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman
teknis.
Penjelasan Kriteria Audit 6.8.1 :
Penilaian sarana P3K harus dilakukan secara regular untuk menjamin
bahwa alat P3K dan sarana pendukung selalu tersedia dan berada lengkap
di tempat kotak P3K. Pengembangan system P3K yang berlanjut sampai
pemulihan kondisi normal
Verifikasi Kriteria Audit 6.8.1:
a. Dokumen penilaian P3K yang diperlukan di tempat kerja berdasarkan
identifikasi kebutuhan P3K
b. Catatan inspeksi tentang fasilitas, P3K, dll.

Kontak Person (Nama, Title/Posisi)


a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
a. Terlampir dalam Standard procedure Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
b. Terlampir dalam dokumen daftar fasilitas pelayanan kesehatan (P3K)
Hasil Observasi dan Catatan
Wawancara dengan team medis perusahaan
Alat P3K yang disediakan terdapat dalam kotak yang terpisah yaitu untuk
P3K minum (obat) dan P3K oles (sarana pertolongan pertama). Isi dari
P3K minum adalah berisi obat obatan yang standar seperti obat pusing,
obat nyeri dan obat obatan ringan. Isi dari P3K oles (sarana pertolongan
pertama) adalah balsem, salep, pembalut luka, plester luka, betadine,
gunting, kasa, antiseptic. P3K hanya disediakan di klinik dan di pos
satpam. Hal ini bertujuan agar tenaga kerja yang terjadi kecelakaan ringan
bisa melapor ke poliklinik dan P3K di pos satpam untuk mengobati
apabila terjadi kecelakaan lalu lintas di sekitar area PT Aroma Sukowati.
Rating,
A
B
C
D
E

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja

6.8.2

Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan


perundangan-undangan.
Penjelasan Kriteria Audit 6.8.2 :
Pada peristiwa kecelakaan atau insiden, orang yang membantu memberi
pertolongan pertama adalah orang yang telah terlatih
Verifikasi Kriteria Audit 6.8.2 :
a. Sertifikat keahlian personil yang ditugaskan
b. Dokumen penugasan kepada personel yang kompeten untuk kegiatan
perawatan, perbaikan, dan perubahan
c. Dokumen penilaian P3K yang diperlukan di tempat kerja, seperti:
jumlah petugas, jenis training P3K, dll.
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control

Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,


Lokasi)
a. Terlampir dokumen Sertifikat pembinaan K3 bidang P3K dari
KEMENAKERTRANS RI
b. terlampir dalam Standard Procedure tugas dan tanggungjawab
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (Terlampir dalam
kriteria 1.2.3)
c. terlampir dalam Standard Procedure Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (Terlampir dalam kriteria 6.8.1)
Hasil Observasi, Catatan, dan Hasil Wawancara
PT. Aroma Sukowati sudah mempunyai petugas P3K yang terlatih
dibuktikan dengan adanya sertifikat pelatihan P3K yang telah di sah kan
oleh KEMENAKERTRANS RI

Rating,

Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi
Referensi
Permenaker No. Per. 01/MEN/1979 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes
dan Keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan

6.9.1

Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan


peralatan produksi yang mengalami kerusakan telah di tetapkan sesegera
mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Penjelasan Kriteria Audit 6.9.1
Prosedur untuk pemulihan tenaga kerja pasca kecelakaan kerja ataupun
alat kerja yang mengalami kerusakan untuk mencegah kejadian berulang.
Verifikasi Kriteria Audit 6.9.1
a. Prosedur terdokumentasi untuk pemulihan tenaga kerja pasca
kecelakaan
b. Prosedur perbaikan alat pasca terjadi kecelakaan kerja karena mesin
Kontak Person (Nama, Title/Posisi)
a. Elleni,SE sebagai Sekretaris P2K3 dan Manager Personalia
b. Ir.Yuli Isdiyah sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor Produksi
c. Maroli Maharjono,ST sebagai Sekretaris P2K3 dan Supervisor
Quality Control
Terlampir Dokumen yang diajukan (Nama, Dokumen, Versi, Tanggal,
Lokasi)
Tidak terlampir dokumen
Hasil Observasi dan Catatan
Wawancara dengan Supervisor Produksi

a. Prosedur untuk pemulihan tenaga kerja pasca terjadinya kecelakaan


kerja adalah tenaga kerja diobati di poliklinik perusahaan, sedangkan
prosedur untuk pemulihan sarana dan prasarana adalah dengan
mengajukan permintaan order kerja maintenance.
b. PT.Aroma Sukowati belum memiliki prosedur pemulihan keadaan
darurat
Rating
A

Rekomendasi
PT.Aroma Sukowati membuat prosedur pemulihan keadaan darurat yang
didalamnya terdapat Prosedur pemulihan tenaga kerja pasca kecelakaan
serta Prosedur perbaikan alat pasca terjadi kecelakaan, hal ini telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang SMK3 pasal 11
ayat 2 point (h) yang berbunyi pengusaha dalam melaksanakan rencana K3
harus melakukan kegiatan dalam pemenuhan persyaratan K3 yaitu
membuat rencana dan pemulihan keadaan darurat
Referensi
1. PP 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
2. Permenaker No. 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
kerja
3. Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai