TINITUS
Definisi
Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar bunyi
tanpa rangsangan bunyi dari luar. Tinitus dapat terjadi pada satu atau dua sisi kepala dan dapat
muncul dari dalam atau luar kepala. Tinitus sering terjadi bersamaan dengan kehilangan
pendengaran sensorineural, terutama pada pasien dengan tinitus yang mengganggu dan tanpa
adanya patologi telinga yang jelas.
Epidemiologi
Studi dengan sampel dalam jumlah cukup besar melaporkan prevalensinya pada dewasa
sekitar 10 15%, serta sekitar 20% orang dewasa yang mengalami tinitus memerlukan intervensi
klinis. Prevalensi tinitus diperkirakan oleh National Health Interview Survey, sebanyak 1,6%
pada dewasa dengan usia 18 44 tahun, 4,6% pada dewasa dengan usia 45 64 tahun, dan 9,0%
pada dewasa >60 tahun.
Prevalensi tinitus yang sifatnya mengganggu, jumlahnya meningkat pada usia diatas 70
tahun. Prevalensi pada pria dan wanita sama. Prevalensi pada anak anak sulit diperkirakan,
tetapi studi yang ada menunjukkan pengalaman tinitus yang dirasakan pada anak anak hampir
serupa dengan orang dewasa
Etiologi
1. Tinitus karena kelainan somatik daerah leher dan rahang
Atherosklerosis
Dengan bertambahnya usia, penumpukan kolesterol dan bentuk bentuk deposit
lemak lainnya, pembuluh darah mayor ke telinga tengah kehilangan sebagian
elastisitasnya. Hal ini mengakibatkan aliran darah menjadi semakin sulit dan
kadang kadang mengalami turbulensi, sehingga memudahkan telinga untuk
mendeteksi iramanya.
Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan gangguan vaskuler pada pembuluh
darah koklea terminal.
Malformasi kapiler
Sebuah kondisi yang disebut AV malformation yang terjadi antara koneksi arteri
dan vena dapat menimbulkan tinitus.
Obat-obatan
kemoterapi,
seperti
Bleomisin,
Cisplatin,
Mechlorethamine,
Methotrexate, Vinkristin.
terjadi pada kedua telinga. Terutama bila intensitas bising melebihi 85db, dapat
mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran korti di telinga dalam. Yang
sering mengalami kerusakan adalah alat korti untuk reseptor bunyi yang
berfrekuensi 3000Hz sampai dengan 6000Hz. Yang terberat kerusakan alat korti
untuk reseptor bunyi yang berfrekuensi 4000Hz.
Presbikusis
Tuli saraf sensorineural tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, simetris
kanan dan kiri, presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000Hz atau lebih.
Umumnya merupakan akibat dari proses degenerasi. Diduga berhubungan dengan
faktor faktor herediter, pola makanan, metabolisme, aterosklerosis, infeksi,
bising, gaya hidup atau bersifat multifaktor. Menurunnya fungsi pendengaran
berangsur dan kumulatif. Progresivitas penurunan pendengaran lebih cepat pada
laki laki disbanding perempuan.
Sindrom Meniere
Penyakit ini gejalanya terdiri dari tinitus, vertigo dan tuli sensorineural. Etiologi
dari penyakit ini adalah karena adanya hidrops endolimf, yaitu penambahan
volume endolimfe, karena gangguan biokimia cairan endolimfa dan gangguan
klinik pada membran labirin.
Pemeriksaan penunjang
Tes penala
Gejala Klinis
Keluhan yang dirasakan bias berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis atau
berbagai macam bunyi lainnya yang terus-menerus atau hilang timbul.
Penatalaksanaan
Beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk gejala tinnitus, antara lain:
1. lektrofisiologik, yaitu memberi stimulus elektroakustik (rangsangan bunyi) dengan
intensitas suara yang lebih keras dari tinnitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau
tinnitus masker.
2. Alat bantu dengar, alat bantu dengar sudah banyak dipakai untuk tatalaksana pasien
tinitus yang disertai dengan kehilangan pendengaran (baik unilateral atau derajat ringan)
3.
Kelelahan
Stress
Gangguan tidur
Sulit berkonsentrasi
Masalah daya ingat
Depresi
Cemas
Prognosis
Prognosis penyakit tinnitus adalah baik jika dapat dilakukan terapi dengan baik dan sesuai
dengan penyebabnya. Penderita tinnitus juga akan mengalami tidur yang sangat terganggu,
sehingga pasien dianjurkan untuk beradaptasi dengan kelainan tersebut, karena penggunaan obat
penenang tidak baik untuk pemakaian jangka panjang.
OTALGIA
Definisi
Otalgia adalah suatu nyeri telinga, setiap penyakit yang mengenai daerah telinga hampir
semuanya terdapat gejala otalgia. Penyebab nyeri dalam telinga itu sendiri dapat berasal dari
telinga maupun diluar telinga
Epidemiologi
Otalgia sangat umum terutama pada anak-anak pada sebagian besar kasus. Lebih banyak dialami
oleh pria dari pada wanita.
Etiologi
1. Otalgia primer
Otitis Externa
Otitis eksterna adalah proses inflamasi dari meatus akustikus eksterna yang dapat
disebabkan oleh kelembaban ataupun traumaOtitis eksterna lazim terjadi dan
selalu terasa nyeri, sering nyeri yang sangat hebat. Tanda utama otitis eksterna
bahwa tarikan pada aurikula atau penekanan pada tragus dapat memperhebat nyeri
ini, yang tidak terjadi pada otitis media supuratif akut. Bila otitis eksterna karena
jamur, sering nyeri terlihat tidak sesuai dengan gambaran fisik kulit liang telinga
berwarna merah, tetapi biasanya edema lebih ringan dibandingkan dengan yang
terjadi pada infeksi bakteri dan mungkin terdapat eksudat jernih yang minimum.
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan debris atau eksudat yang biasa ditemukan
pada liang telinga dan tidak jarang juga menutupi membran timpani.
Polikondritis
Polikondritis ditandai oleh reaksi radang yang menonjol pada struktur-struktur
kartilago. Tersering mengenai kartilago telinga dan aurikula menjadi merah,
bengkak, nyeri dan nyeri tekan. Biasanya mengenai aurikula bilateral disertai
reaksi akut pada aurikula yang terjadi bersamaan atau berganti-gantian. Relaps
lazim dan dapat terjadi dari beberapa kali dalam sebulan sempai sekali dalam
beberapa tahun, dan dapat berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa bulan
Otitis Media
Otitis media akut dapat mengembangkan otalgia berat dan biasanya didahului
oleh demam, iritabilitas dan hilangnya pendengaran. Nyeri telinga sinonim
dengan otitis media supuratif akut akibat infeksi bakteri dicelah telinga tengah.
Organisme yang sering bertanggung jawab meliputi Streptococcus, Haemoliticus,
Pneumococcus dan Haemophillas influenzae. Nyeri telinga dan demam yang
menandai mulanya otitis media supuratif akut dan biasanya didahului oleh gejalagejala berbagai infeksi traktus respi ratorius atas. Pada anak dan orang dewasa
gejala utamanya adalah nyeri telinga. Mungkin juga terdapat sensasi penuh
ditelinga dan gangguan pendengaran, dapat juga timbul tinnitus dan demam
Barotrauma
Pada anak kecil yang mempunyai disfungsi tuba eustachius dapat terjadi trauma
pada telinga tengah dan membran timpani saat terjadi perubahan tekanan secara
tiba-tiba. Bila tuba Eustachius tidak dapat terbuka, maka nyeri cepat menghambat
di dalam telinga serta gangguan pendengaran. Kadang-kadang membran timpani
akan ruptur, biasanya dengan pendarahan mendadak dari telinga dapat meredakan
nyeri.
Mastoiditis Supuratif akut
Mastoiditis Supuratif akut timbul sebagai akibat terapi otitis media supuratif akut
yang tidak adekuat dan biasanya pada anak-anak. Kadang-kadang pasien otitis
media supuratif akut tidak mencari pertolongan medis karena nyeri terhenti
dengan mulainya otore. Tetapi, setelah beberapa hari otore, dapat terjadi
kekambuhan demam dan nyeri yang menunjukkan mulainya mastoiditis akut.
2. Otalgia sekunder
a) Nyeri alih (Reffered otalgia) oleh Nervus Trigeminus (N.V)
Penyakit Gigi
Nyeri mungkin dialihkan ke telinga dari karies gigi, penyakit gigi, infeksi
periapikal dari gigi belakang dan infeksi subperiosteal rahang atas dan bawah.
Iritasi Sinus Paranasal
Inflamasi dan iritasi dari cabang nervus trigeminus pada sinus paranasal terutama
sinus maksilla dapat menimbulkan nyeri alih pada telinga.
Lesi di rongga mulut
Glandula salivatori
e) Laringitis
Semua bentuk laringitis dapat menyebabkan nyeri alih otalgia. Luka pada laring atau
adanya benda asing pada laring dapat menyebabkan adanya nyeri yang menjalar ke
telinga.
Pemeriksaan Penunjang
Gejala klinis
1. Bayi dan anak-anak
Bayi dan anak-anak biasanya menjadi rewel, sering menggaruk-garuk telinga atau
menarik-narik telinga, bila penyakitnya di telinga biasanya disertai gangguan
pendengaran. Pada keadaan infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari telinga.
Sakit telinga yang sering timbul pada anak-anak adalah akibat infeksi telinga tengah akut,
yang timbul secara tiba-tiba. Biasanya disertai dengan demam tinggi, kadang-kadang
sampai kejang dan muntah. Biasanya sebelumnya didahului oleh batuk dan pilek
2. Dewasa
Pada penderita yang sudah dapat menjelaskan seperti anak yang agak besar, remaja dan
dewasa, yang sering dialami selain nyeri adalah adanya perasaan penuh atau tekanan
pada telinga, gangguan pendengaran, pusing dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar
dari telinga atau demam. Sakit telinga akibat infeksi telinga yang sudah menyebar
kedaerah mastoid atau daerah dibelakangtelinga (mastoiditis), biasanya disertai dengan
nyeri kepala. Pada infeksi liang telinga (otitis eksterna) sering disertai nyeri ketika
membuka mulut atau menelan
Penatalaksanaan
Pengobatan untuk otalgia menggunakan :
1. antibiotic untuk mengobati penyebab spesifik otalgia (tonsillitis, faringitis maupun
sinusitis).
2. antiviral jika penyebab otalgia adalah penyakit spesifik disebabkan oleh virus seperti
herpes zoster atau gatal-gatal.
3. Jika penyebab otalgia adalah jamur (seperti kandidiasis/thrush) maka menggunakan
antifungal.
4. Antiulcer dan antacid digunakan jika penyebab dari otalgia adalah esofagitis dan
gastroesofangeal karena refluks.
5. NSAID digunakan untuk otalgia karena myalgia dan neuralgi. Pengkajian terhadap
penggunaan NSaid dilakukan setelah 2 minggu. Analgesik narkotik kuat tidak
diindikasikan untuk pengobatan otalgia.
6. Diet otalgia dikhususkan untuk otalgia yang disebabkan oleh penyakit gigi. diet makanan
lunak dianjurkan untuk menurunkan masalah eksaserbasi. Banyaknya penyebab otalgia,
pembatasan aktivitas secara umum mustahil dilakukan.
Komplikasi
Komplikasi dari otalgia antara lain adalah:
Mastoiditis. Supuratif. Terjadi karena otalgia yang tidak terobati secara adekuat. Terjadi
Prognosis
Prognosis gejala otalgia adalah baik, selama gejala klinis dapat di diterapi sesuai dengan
penyebabnya.
Fungsional : ad bonam
Vitam : ad bonam