Anda di halaman 1dari 4

Kisah Teladan di Balik Gonjang-Ganjing Reshufle Kabinet Indonesia Bersatu II

21 Oktober 2011 pukul 14:09


Sahabat Hikmah
Gonjang-ganjing reshuffle kabinet Indonesia Bersatu II sudah berakhir
Ada hikmah yang bisa dipetik dari salah seorang menteri yang kena reshufle.
Beliau adalah Mantan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata.
Cerita ini kami dapatkan dari orang dekat beliau, berikut kisahnya:
Belum Pengumuman, Sudah Berpamitan
Bagi banyak kalangan, jabatan menteri dianggap sebagai sebuah posisi yang
prestis dan terhormat, maka banyak orang berebut mendapatkannya. Oleh
karena itu, bagi sebagian menteri, reshuffle sungguh merupakan tamparan
dan menjadi momok yang sangat menakutkan. Namun tidak demikian
dengan Kang Harna. Mantan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS ini
menganggap posisi menteri adalah amanah dakwah. Maka sebagai bagian
utuh dari proses dakwah, ia siap ditempatkan dimanapun pos-pos yang bisa
menjadi lahan baginya untuk berkontribusi secara optimal.
Begitu isu reshuffle sudah kian menghangat, dan sudah ada isyarat dari
Istana Negara bahwa dirinya akan diganti, ia langsung menyiapkan segala
sesuatu. Selasa pagi, 18 Oktober 2011, Kang Harna memimpin Rapim
Menristek yang dihadiri para pejabat di lingkungan Kementrian. Pada Rapim
tersebut, Kang Harna menyampaikan bahwa dirinya akan segera diganti oleh
personal lain yang akan ditunjuk oleh Presiden SBY. Oleh karena itu Kang
Harna menyampaikan kalimat pamitan dan beberapa pesan.
Tentu saja pernyataan tersebut sangat mengejutkan para pejabat di
lingkungan kementrian Ristek, karena belum ada pengumuman resmi dari
Presiden SBY terkait reshuffle. Banyak kalangan pejabat di kementrian yang
merasa tidak percaya atas informasi tersebut. Selama ini hubungan sang
menteri maupun kementrian Ristek dengan Presiden SBY baik-baik saja,
tidak ada masalah atau kasus apapun yang layak dipersoalkan. Bahkan ada
banyak kemajuan serta prestasi di Kementrian Ristek selama dipimpin Kang
Harna.
Apalagi jika dibandingkan dengan beberapa kementrian lainnya yang tengah
ada kasus, atau mendapatkan raport merah dari UKP4, atau ada masalah
dengan laporan keuangan kementrian. Justru Kementrian Ristek posisinya
aman-aman saja, bahkan mendapatkan nilai bagus, maka pernyataan pamit
Kang Harna sangat mengejutkan para pejabat dan staf di lingkungan
Kementrian Ristek.
Bukan hanya pamitan di forum resmi tersebut, namun Kang Harna juga
mengunjungi seluruh lantai dan memasuki ruangan-ruangan untuk menyapa
sekaligus berpamitan dengan para pegawai di lingkungan kementrian Ristek.
Benar-benar kejutan, karena tidak menyangka Kang Harna menyapa mereka
dan berdialog dengan para staf, sekaligus berpamitan. Kang Harna sudah

pamit padahal reshuffle belum diumumkan SBY, sehingga belum ada


kepastian apakah Menristek diganti atau tidak.
Para pegawai di lingkungan Kementrian Ristek memanfaatkan momentum
itu untuk bersalaman dan berpotret bersama sang Menteri. Ya, Menteri
Ristek di hari terakhir pengabdiannya. Sebagian pegawai bahkan terharu dan
meneteskan air mata karena tidak menyangka Kang Harna akan segera
meninggalkan mereka.
Usai mengungkapkan pamit, Kang Harna menyampaikan beberapa pesan
kepada para pejabat dan staf di lingkungan Kementrian Ristek, bahwa
jabatan itu hanya amanah yang setiap saat bisa selesai. Beliau mengatakan
reshuffle Menristek itu hanya pindah nakhoda, karena semuanya sudah
tersedia, seperti undang-undang, visi, misi kementrian dan perangkat
lainnya. Untuk itulah Kang Harna meminta semua pejabat dan staf bekerja
semakin profesional bersama menteri baru nantinya.
Pulang Dengan Mobil Pribadi
Usai berpamitan dan berpesan dengan pejabat dan staf di lingkungan
Kementrian, Kang Harna pun pulang. Luar biasa, siang itu, Selasa 18 Oktober
2011, beliau pulang mengendarai mobil pribadi. Mobil dinas Menristek beliau
parkir di kantor, kunci serta seluruh perlengkapan mobil sudah dititipkan
kepada pegawai yang berwenang.
Para pejabat yang melepas beliau semakin heran. Seseorang bertanya,
Mengapa tidak menggunakan mobil menteri? Kang Harna menjawab,
Saya sudah pamitan. Itu jatah mobil menteri baru nanti, jawab beliau.
Sebuah keteladanan yang luar biasa. Betapa banyak pejabat yang ingin
selalu menikmati bahkan memiliki fasilitas dinas. Kalau perlu tidak
dikembalikan, walaupun tidak lagi menjabat. Tidak demikian dengan kader
senior PKS ini. Kang Harna memberikan contoh perilaku politik yang santun,
beradab dan bertanggung jawab. Kang Harna simbol kesalihan seorang
pejabat negera setingkat menteri.
Tidak perlu menunggu pengumuman resmi. Beliau sudah berpamitan. Beliau
sudah mengemas semua barang. Beliau sudah menyerahkan mobil
kementrian. Maka, siang hari itu, sejarah perpolitikan di Indonesia mencatat,
seorang Menteri yang menuntaskan pekerjaan di hari terakhir tugasnya,
dengan sempurna.
Luar biasa. Sikap konsistensi kepada keyakinan, sikap kesederhanaan, sikap
kehati-hatian telah dicontohkan. Sejarah perpolitikan Indonesia harus
mencatat peristiwa ini, sebagai pelajaran bagi seluruh pejabat di republik ini.
Kinerja Kementrian
Penggantian Kang Harna dari Menristek sudah pasti bukan karena kinerja.
Karena berdasarkan penilaian Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan BPK, kinerja Menristek diakui bagus.

Bahkan laporan keuangan Kementrian dibawah Kang Harna dinyatakan WTP


selama dua tahun berturut-turut, maka renumerasi Kemenristek dipercepat
tahun ini.
Nilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah opini audit atas laporan
keuangan yang paling bagus atau menempati posisi paling atas. Opini audit
lainnya adalah Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), Tidak
Memberikan Pendapat (Disclaimer) dan Tidak Wajar (Adverse). Maka
dengan melihat hasil penilaian UKP4 serta nilai WTP selama dua tahun di
bawah kepemimpinan Kang Harna, menandakan kinerja Menristek tidak ada
masalah.
Maka tatkala Presiden SBY mengumumkan kabinet hasil Reshuffle, dan
ternyata Kang Harna keluar dari jajaran kementrian, publik layak bertanya,
atas dasar apa pergantian itu ? Sudahlah, tidak perlu diperdalam. Ini sudah
terjadi, jawab Kang Harna.
Seperti yang ditulis Kompas, Kendati tak mengetahui alasan pasti terkait
pencopotannya, mantan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata
mengaku legawa. Tak lupa, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini
mengucapkan syukur karena telah memiliki kesempatan mengabdi kepada
negara.
"Saya juga merasa bersyukur bisa membantu Presiden selama dua tahun
ini," kata Suharna kepada para wartawan di sela-sela upacara pelantikan
menteri dan wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
Ketika ditanya lebih rinci terkait detik-detik pencopotannya, Suharna enggan
menceritakannya. Pencopotannya dipandang hak prerogatif Presiden
sepenuhnya. Dirinya hanya mengaku menerima telepon dari Menteri
Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
"Sudahlah. Saya kira ini tidak perlu diperdalam. Ini sudah terjadi," ujarnya
singkat.
Suharna mengatakan, selepas menjadi menteri, dirinya ingin kembali ke PKS
dan membangun partai. Pencopotan Suharna yang secara resmi disampaikan
Presiden di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2011), turut mengurangi jatah
kursi menteri partai dakwah tersebut. Demikian ulasan Kompas.
Bahkan, saat acara serah terima jabatan Menristek di kantor Kementrian,
Kang Harna menyampaikan, Saya pinjam pantun Pak Tifatul. Ayu Ting Ting
naik Kopaja, yang penting kita tetap bekerja. Itulah slogan yang sangat
nyata. Dimanapun Kang Harna, pasti akan terus bekerja untuk masyarakat,
bangsa dan negara.
Sahabat Hikmah...
Kang Harna telah memberikan contoh kepada kita. Beliau tetap bekerja,
dimanapun berada. Beliau selalu di jalan dakwah, selalu istiqamah, saat
masih duduk di bangku kuliah, saat perintisan awal dakwah, saat mengalami
masa-masa pertumbuhan dakwah yang sulit, dan bahkan akhirnya menjadi
pejabat negara, dan sekarang kembali lagi menjadi masyarakat biasa.
Wiraswasta, begitu pilihan identitas di KTP-nya.

Tidak menyalahkan sana menyalahkan sini, tidak emosi karena dicopot dari
menteri, justru beliau menampakkan sikap yang rendah hati.
Luar biasa. Gemblengan perjalanan dakwah puluhan tahun telah menampa
Kang Harna memiliki karakter yang sangat kuat. Layak diteladani oleh kita
semua, tentang kesederhanaan, tentang ketekunan, tentang dedikasi,
tentang konsistensi, tentang kehati-hatian, tentang kesantunan, tentang
profesionalitas kerja, tentang kemampuan adaptasi di segala mihwar,
tentang sikap kenegarawanan, tentang komitmen kekaderan, tentang visi
yang terang benderang, tentang platform pembangunan Indonesia yang
jelas.
Banyak, teramat sangat banyak yang bisa kita pelajari dari beliau. Semoga
akan banyak menteri yang mempunyai komitmen dan dedikasi seperti
beliau. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Form Nilai PKL
    Form Nilai PKL
    Dokumen2 halaman
    Form Nilai PKL
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Pengembangan
    Jurnal Pengembangan
    Dokumen176 halaman
    Jurnal Pengembangan
    Samsul Poetra Hidayat
    0% (1)
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen13 halaman
    Analisis Swot
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Surat Keterangan PKL
    Surat Keterangan PKL
    Dokumen1 halaman
    Surat Keterangan PKL
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen13 halaman
    Analisis Swot
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan
    Format Laporan
    Dokumen13 halaman
    Format Laporan
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 PKL
    Bab 1 PKL
    Dokumen6 halaman
    Bab 1 PKL
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Stress Kerja Dalam Perusahaan
    Stress Kerja Dalam Perusahaan
    Dokumen20 halaman
    Stress Kerja Dalam Perusahaan
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 13545
    Jurnal 13545
    Dokumen28 halaman
    Jurnal 13545
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen13 halaman
    Analisis Swot
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Skripsi-Regina Aditya Reza1
    Skripsi-Regina Aditya Reza1
    Dokumen121 halaman
    Skripsi-Regina Aditya Reza1
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen13 halaman
    Analisis Swot
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Analisis Swot
    Analisis Swot
    Dokumen13 halaman
    Analisis Swot
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Perse Dia An
    Perse Dia An
    Dokumen12 halaman
    Perse Dia An
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Tanda Terima
    Tanda Terima
    Dokumen1 halaman
    Tanda Terima
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Pejabat Tidak Sesuai Konstitusi
    Pejabat Tidak Sesuai Konstitusi
    Dokumen4 halaman
    Pejabat Tidak Sesuai Konstitusi
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Surat Riset Bu Adijati
    Surat Riset Bu Adijati
    Dokumen1 halaman
    Surat Riset Bu Adijati
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Makalah 1
    Makalah 1
    Dokumen36 halaman
    Makalah 1
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Mengajar
    Jurnal Mengajar
    Dokumen1 halaman
    Jurnal Mengajar
    Khabib Sholeh
    Belum ada peringkat
  • Tanda Terima
    Tanda Terima
    Dokumen1 halaman
    Tanda Terima
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Halaman Sampul KKL Dita
    Halaman Sampul KKL Dita
    Dokumen1 halaman
    Halaman Sampul KKL Dita
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Halaman Sampul KKL Dita
    Halaman Sampul KKL Dita
    Dokumen1 halaman
    Halaman Sampul KKL Dita
    Samsul Poetra Hidayat
    Belum ada peringkat