Pekerjaan kolom
Pekerjaan balok dan slab
Pekerjaan corewall/ shearwall
Pekerjaan tangga
Pekerjaan perbaikan struktur
Pekerjaan Surveying
Gambar 4.15
Bar cutter
Gambar 4.18
Hand grinder
Gambar 4.19
Kakaktua
Gambar 4.20
Fischer
Gambar 4.21
Sambungan coupler
Pekerjaan Pengecoran
11. Setelah tulangan terpasang dan cukup kaku lalu dipasang spacer /
beton dekking sesuai ketentuan. Spacer ini berfungsi untuk menjaga
selimut beton.
12. Sepatu kolom dipasang di sudut-sudut kolom, diberi stek besi 10 dan
plat besi siku yang dilaskan pada tulangan begel kolom kemudian
dicek dengan waterpass.
13. Pembersihan menggunakan alat air compressor agar bersih dari
kotoran sebelum dipasang bekisting lalu QC melakukan pengecekan
agar sesuai dengan rencana.
4) Pengecoran Kolom
Sebelum masuk kedalam pelaksanaan pengecoran, ada beberapa
pemeriksaan yang perlu dilakukan. Berikut adalah hal-hal yang perlu
diperiksa dalam pekerjaan checklist pengecoran kolom :
Pemeriksaan Penulangan
Jumlah dan ukuran tulangan utama.
Pemeriksaan jumlah, jarak, posisi, dan letak sengkang.
Pemeriksaan penyambungan tulangan.
Pemeriksaan ikatan bendrat.
Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan lain
yang dapat mengurangi daya ikat.
Pemeriksaan tebal selimut beton.
Pemeriksaan Bekisting
Ukuran bekisting (lebar dan tinggi sesuai dengan shop drawing).
Pengukuran elevasi.
Pengukuran ketegakan / Verticality.
Kebersihan lokasi pengecoran.
Pemeriksaan perkuatan bekisting.
Jarak beton dekking / Spacer.
Kemudahan dalam pembongkaran.
Kekuatan dan kekakuan bekisting.
Gambar 4.53 Proses pengelasan besi penangkal petir/ gronding pada kolom
Gambar 4.63 Proses uji tarik tulangan slab yang telah di chemical
Gambar 4.68 Pengecoran zona 1 lantai 17 telah selesai di cor dan berhenti tepat
pada stop cor
Gambar 4.69 Proses curing pada balok dan slab menggunakan goni basah
4.2.3 Pekerjaan Corewall
Corewall merupakan struktur utama yang berfungsi untuk menahan gaya
geser bangunan. Pada umumnya posisi corewall berada di tengah-tengah
bangunan tower. Pada proyek WTC 3 pekerjaan pembuatan corewall
dirakit,
kemudian
diangkut
dengan
8. Panjang overlap yang lama dengan yang baru harus sesuai dengan
standar overlap yang telah direncanakan dimana disesuaikan dengan
dimensi kolom dan mutu beton kolom.
9. Pengukuran overlap tulangan dan jarak tumpuan dan lapangan
dilakukan dengan meteran.
10. Setelah kolom corewall dan dinding corewall terpasang dilakukan
penegakan menggunakan katrol lalu diikat keempat sisinya untuk
mempertahankan ketegakannya.
11. Setelah tulangan kolom corewall dan dinding corewall tersambung
dipasang lagi tulangan sepihak serta besi arah horizontal pada daerah
sambungan.
12. Setelah pemasangan tulangan corewall selesai, dilakukan pemasangan
coupler.
13. Selanjutnya dipasang tulangan perkuatan dengan posisi menyilang
untuk menambah kekakuan dari tulangan.
14. Setelah tulangan terpasang dan cukup kaku lalu dipasang spacer /
beton dekking sesuai ketentuan. Spacer ini berfungsi untuk menjaga
selimut beton.
15. Sepatu kolom dipasang setiap jarak 1 meter, kemudian dicek dengan
waterpass.
16. Pembersihan menggunakan alat air compressor agar bersih dari
kotoran sebelum dipasang bekisting lalu QC dan MK melakukan
pengecekan agar sesuai dengan rencana.
3) Pemasangan Bekisting Corewall
1. Telah dilakukan pengecekan tulangan oleh MK serta QC dan disetujui.
2. Siapkan seorang petugas koordinasi dengan operator tower crane
(TC).
3. Siapkan angkur cone sebagai tumpuan bekisting corewall.
4. Angkat bekisting menggunakan tower crane, kemudian bekisting
corewall diangkat dan dipasang ke angkur cone yang telah disiapkan
5.
6.
7.
8.
sebelumnya.
Perkuat bekisting dengan mengatur tie rod.
Pastikan support telah terpasang kuat.
Bagian atas bekisting diberi kaso agar besi tidak bergeser.
Cek verticality bekisting dengan menggunakan theodolite dari lantai
dibawahnya.
direncanakan.
Sisi luar coupler dipasang penutup menggunakan tripleks sesuai
dimensi balok untuk menghindari hilang atau tertutupnya lubang
5. Pada pertemuan beton lama dan beton baru (cold joint) harus
dibersihkan dari kerak beton dan diberi concrete bonding agent
(dikasarkan dan dibasahi) dengan spesifikasi yang telah disetujui oleh
MK serta QC.
b) Pengujian Slump
Tahapan pengujian slump pada balok dan slab sama hal nya dengan
tahapan pengujian slump pada kolom. Secara runtut tahapan pengujian
slump telah dijelaskan pada Sub Bab 4.2.1 Hal
Gambar 4.72 Pemasangan coupler untuk sambungan antara core wall dan balok
2. Perakitan
Proses perakitan besi tulangan dikerjakan oleh 12 orang pekerja
dan diawasi oleh 1 orang mandor. Perakitan tulangan didasarkan oleh
pada
tengah-tengah
coupler
sehingga
memberikan
yaitu
moment
Gambar 4.88 Bekisting kolom yang telah dirakit dan siap untuk dipasang
Gambar 4.89 Bekisting corewall yang telah selesai dipasang dan siap untuk di cor
6) Mengamati Proses Pelaksanaan Pengecoran
Proses pengecoran beton dilapangan pada proyek WTC 3 ini dibagi
menjadi 2 item pekerjaan, yaitu pekerjaan struktur vertikal dan pekerjaan
struktur horizontal. Pengecoran balok dan slab merupakan pengecoran
struktur horizontal, sedangkan pengecoran corewall dan kolom merupakan
pengecoran struktur vertikal. Untuk pekerjaan struktur horizontal, beton siap
pakai yang digunakan dipesan dari PT. Pionerbeton industri selaku sub
contractor. Sedangkan untuk pekerjaan struktur vertikal, beton siap pakai
yang digunakan dipesan dari PT. Holcim Indonesia.
Proses pengecoran diawali dengan pengujian slump dan pengujian suhu
pada beton segar. Jika beton segar yang datang memenuhi nilai slump yang
telah ditentukan, maka beton tersebut siap untuk digunakan. Namun, apabila
hasil uji slump pada beton segar tersebut melewati batas toleransi, maka beton
itu harus ditolak dan dikembalikan. Siapkan concrete pump, bucket crane
(pekerjaan kolom) dan placing boom (pekerjaan balok dan slab serta
corewall). Lalu lakukan penyetelan alat pada lokasi yang akan dilakukan
pengecoran. Campuran beton dari truck mixer yang telah lulus uji slump di
pompa menggunakan concrete pump melalui pipa menuju placing boom.
untuk pekerjaan kolom, beton dari truck mixer dituangkan ke bucket crane
untuk diangkat oleh tower crane ke lokasi pengecoran kolom. Pemadatan
menggunakan vibrator dilakukan bersamaan dengan proses pengecoran agar
hasil pengecoran merata. Beton yang sudah dituangkan dilakukan perataan
oleh pekerja menggunakan jidar atau trowel sesuai elevasi pipa / rolat sebagai
pedoman ketinggian pada beton slab. Sedangkan untuk kolom dan corewall
pedoman ketinggian adalah 30 cm dari atas permukaan panel bekisting.
Gambar 4.90 Proses pemindahan beton segar dari truck mixer ke dalam concrete
pump
Gambar 4.92 Proses pengecoran dan perataan dengan vibrator pada corewall
yang
bertugas
untuk
mengawasi,
mengecek,
dan
memastikan
jalannya
kegiatan
sesuai
dengan
yang
telah
pengecekan
dan
pengawasan
langsung
dilakukan
praktik
kerja
lapangan,
pengawasan
dan
apakah
sesuai
dengan
shop
drawing.
Contoh
berfungsi
sebagai
patokan
acuan
pekerjaan
penegakkan
Pemasangan stop
cor, sleeve
Stop
dan sparring
cor
adalah
pembatas
area
pada
tidak diinginkan.
Sleeve merupakan material MEP seperti pipa air dan pipa
conduit yang diletakan pada balok sebelum pengecoran dimana
Stop
cor
dan
melakukan
pengujian
slump
secara
Gambar
4.103
Proses
pelaksanaan
uji kuat tarik tulangan slab
Gambar 4.104 Bacaan dial beban pada alat uji kuat tarik
tulangan pada slab
c. Pembuatan Sample Benda Uji untuk Keperluan Pengujian
Kuat Tekan
Pengambilan
beton
segar
dari
truck
mixer
untuk
pekerjaan
pengecoran
selesai
dilaksanakan,
perbaikan.
Laporan
hasil
pengujian
yang
dilakukan oleh
Gambar 4.108 Permukaan slab yang tidak halus yang disebabkan oleh
form bekisting