Anda di halaman 1dari 11

asal usul minyak bumi

ASAL USUL MINYAK BUMI


Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus karang dan oleum
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan
yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak
bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak
berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut
bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.
1. Pembentukan Minyak Bumi, Gas Alam, dan Batu Bara
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor danindustri
berasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar
150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan yang
kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi
batuan karena pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan
mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan gas yang
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang .Minyak dan
gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika
terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar
lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena
pergerakan kulit bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan.
Adapun batu bara yang dipercaya berasal dari pohon-pohon dan pakis yang hidup sekitar 3
juta tahun yang lalu, kemudian terkubur mungkin karena gempa bumi atau letusan gunung
berapi.
2. Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara
Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana dengan
metana sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat berbagai gas lain
seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Alkana adalah golongan senyawa
yang kurang reaktif karena sukar bereaksi sehinggga disebut parafin yang artinya afinitas

kecil. Reaksi penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan
(Cracking). Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Reaksi pembakaran propana
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O Jika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan
H2O,atau jelaga (partikel karbon )
Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya dipisahkan
untuk keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian dicairkan yang
dikenal dengan LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan
untuk pembuatan metanol.
Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi minyak bumi
sngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.
CARA PENAMBANGAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat,
misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil )
berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat
digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah
terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom
C-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya jumlah
atom C dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi
dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah pada
suhu sekitar 400C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah,sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas
melalui sungkup.
PROSES PENYULINGAN MINYAK BUMI DAN HASILNYA
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi
produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia.
Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan

tersebut antara lain:


1. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang
digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses untuk
menghasilkan gasolin.
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.
Beberapa naphta digunakan sebagai :
Pelarut dry cleaning (pencuci)
Pelarut karet
Bahan awal etilen
Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4
c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai
Minyak tanah
Bahan bakar jet untuk air plane
2. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal kecil
komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
3.Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini biasanya
dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis tinggi dari
bahan bakar, lilin dan stock cracking. 4.Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak
dan petrolatum.
Pemrosesan Minyak Bumi
Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu :
1. Proses pemisahan (separation processes)
2. Proses konversi (convertion processes)

Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen minyak menjadi


fraksi-fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi. Beberapa perlakuan kimia
dan pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari produk minyak mentah yang
diperoleh. Misalnya pada tahun 1912 permintaan gasolin melebihi supply dan untuk
memenuhi permintaan tersebut maka digunakan proses pemanasan dan tekanan yang
tinggi untuk mengubah fraksi yang tidak diharapkan. Molekul besar menjadi yang lebih kecil
dalam range titik didih gasolin, proses ini disebut cracking.
a. Proses Pemisahan (Separation Processes)
Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana tetapi yang
kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya. Proses pemisahan tersebut adalah :
1. Destilasi
Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer,
fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zatzathidrokarbon mulai terurai (biasanya kira-kira antara suhu 375 -400C) karena itu lebih
baik jika minyak pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan. Pengurangan tekanan
diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum(vacuum pump).
2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak
gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas-gas dikeluarkan dari
tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang kemudian diserap ulang
oleh tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon
fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.
Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin.
Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya fraksi
yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu yang
mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi.
Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu
instalasi penghalus.
3. Adsorpsi
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas.
Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah :

Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas


buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.
Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain yang tidak
dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji
oksida-aluminium).
4. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat. Filtrasi
dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan
cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin
yang diperdagangkan.
6. Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua bagian yang
mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
b. Proses Konversi (conversion processes)
Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA, mekanisme yang terjadi
berupa pembentukan ion karbonium dan radikal bebas.
Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:
1. Cracking atau Pyrolisis
Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon besar
menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya pemanasan atau katalis.
C7H15C15H30C7H15 C7H16 + C6H12CH2 + C14H28CH2
Minyak gas berat gasolin gasalin (anti knock) recycle stockDengan adanya pemanasan yang
cukup dan katalis maka hidrokarbon paraffin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen
dan salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan
energi yang tinggi. Proses cracking meliputi:
* Proses cracking thermis murni

Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat hidrokarbon yang
dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu. Pada
pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada
Suatu proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung
molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik
didih yang lebih tinggi dari bensin). Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksifraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya
bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat
akan diperoleh suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2
hal,yaitu:
Penurunan titik didih rata-rata
Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari
45-50 hingga 75-80.
* Proses cracking thermis dengan katalisator
Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah.
Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:
Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan oleh
pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.
Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.
Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena alkena dengan
rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi aromatik-aromatik
dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi bilangan oktan.
* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada suhu
180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu Tertentu. Bahan yang
tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat
merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/
sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak
mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki bilangan oktan yang lumayan, hal ini
mungkin disebabkan kerena sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini
adalah :
Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.

Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.


Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai
alat-alat yang tahan korosi.
2. Polimerisasi
Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama darilight
gasoline.
C C katalis C C
C – C = C + C – C = C C – C – C – C = C+ C C- C- C =
CC
suhu /tekanan C C C
rantai pendek tidak jenuh rantai lebih panjang
Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking
menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:
Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
Bahan baku petrokimia.
Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak jenuh) yang
diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen.
CH3 CH3 CH3 H3PO4
2CH3 – C CH2 CH3 C CH2 C = CH2 C12H24
CH3 tetramer atau tetrapropilen
Isobutelin diisobutilen (campuran isomer)
3. Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau
hidrokarbon parafin.
C katalis C

C=C+CCCCCCC
C
etilen isobutan 2,2-dimetilbutan atau neoheksan (unsaturated) (isounsaturated) ( saturated
branched chain) Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan
polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated.
Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin
dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari
karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang
dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi,
misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu.
C H2 C
C – C – C = C C C C – C – C C
C katalis C C diisobutilen isooktan
Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk
mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen,
halogen dan sulfur.
5. Hydrocracking
Proses hydrocracking merupakan penambahan hidrogen pada proses cracking.
C17H15C15H30C7H15 + H2 C7H16 + C7H16 + C15H32
heavy gas oil straight chain branched chain recycle stock
6. Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan
nomor atom.
3000C
CCCCCCC

AlCl3
Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk
membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.
CH3
CH3 CH2 CH2 CH3 CH3 CH CH3
n-butana iso-butana
7. Reforming atau Aromatisasi
Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang memiliki
bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium,
platinum dan chromium.
CH3
panas
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 + 4H2
Cr2O3 dlm Al2O3
Penentuan Mutu Bensin
Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang
diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai
mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number).
Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye).
Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor
bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini
sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan
untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan
teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar performance
International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang

berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan
ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki
kompresi ratio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI),
Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
https://rizanblogwordpres.wordpress.com/asal-usul-minyak-bumi/
Asal Usul Minyak Bumi, Proses Pembentukan, dan Pengolahannya Administrator 2
Comments Asal Usul, Indonesia Selasa, 31 Maret 2015 Asal Usul Minyak Bumi /
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara merupakan 3 sumber bahan bakar fosil yang
berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup. Mereka terbentuk dalam waktu
yang sangat lama dan melalui proses yang sangat panjang yakni sekitar 300-350
juta tahun. Di antara ketiga sumber bahan bakar fosil tersebut, minyak bumi
merupakan bahan bakar yang paling banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Dari banyak sumber energi yang ada di dunia 58,8% di antaranya adalah
minyak bumi. Berikut ini kami akan memaparkan bagaimana asal usul minyak bumi
dari awal proses pembentukannya hingga menjadi produk hilir yang biasa kita
gunakan sekarang ini. Mari disimak! Asal Usul Minyak Bumi Asal Usul Minyak Bumi
Terkait dengan asal usul pembentukan minyak bumi, sedikitnya ada 3 teori yang
mengungkap rahasia dibalik bagaimana bahan yang dalam bahasa Latin disebut
petrolium ini. Ketiga teori tersebut adalah teori biogenetik, teori anorganik, serta
teori Duplex. Asal Usul Minyak Bumi 1. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori
Biogenetik (Teori Organik) Menurut Teori Biogenitik, minyak bumi terbentuk dari
pelapukan berbagai jenis binatang dan tumbuhan (mahluk hidup) yang mati dan
tertimbun di dalam endapan lumpur, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut,
dan akhirnya berkumpul di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil
pelapukan mahluk hidup yang sebelumnya telah ada. Timbunan ini kemudian
selama beratus juta tahun terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi
gelembung minyak bumi atau gas alam. Dekomposisi tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu suhu endapan, waktu, serta tekanan lapisan batuan yang
berada di atasnya.[ BACA : Asal Usul Bulu Perindu dan Cara Mendapatkannya ]. Asal
Usul Minyak Bumi 2. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori Anorganik Menurut
Teori Anorganik, minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri yang
mampu melakukan reaksi biokimia, merubah unsur-unsur seperti Oksigen,
Hidrogen, Karbon, Belerang, dan nitrogen dari batuan induk menjadi zat minyak
yang mengandung hidrokarbon. Asal Usul Minyak Bumi 3. Asal usul Minyak Bumi
Berdasarkan Teori Duplex Teori Duplex sebetulnya merupakan perpaduan antara
Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori ini banyak diterima oleh para ilmuan
secara umum. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa minyak bumi berasal dari materimateri hidup baik nabati maupun bewani yang berada di laut, yang karena
pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubah menjadi batuan induk
pembentuk bahan-bahan hidrokarbon. Batuan ini kemudian mengalami proses
biokimia dan akhirnya berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Keduanya
berkumpul dan berpindah ke tempat yang memiliki tekanan lebih rendah bertemu

dengan minyak bumi dan gas alam hasil dari proses sebelumnya. Mereka semua
terjebak dan terperangkap, terakumulasi dengan sesamanya dan tak sanggup
menguap. [ BACA : Asal Usul Candi Borobudur yang Sengaja DISEMBUNYIKAN!! ].
Asal Usul Minyak Bumi Dalam perangkap ini bisa terkandung 3 bahan campuran
yang antara lain (1) minyak, gas, dan air; (2) minyak dan air; atau (3) gas dan air.
Gas alam dalam hal ini akan selalu berada di lapisan atas, minyak di lapisan tengah,
dan air ada di lapisan bawah. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan massa
jenis dan karena sifat ini proses penambangan minyak bumi dan gas alam menjadi
lebih mudah.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/03/asal-usul-minyak-bumiproses.html

Anda mungkin juga menyukai