kecil. Reaksi penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan
(Cracking). Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Reaksi pembakaran propana
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O Jika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan
H2O,atau jelaga (partikel karbon )
Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya dipisahkan
untuk keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian dicairkan yang
dikenal dengan LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan
untuk pembuatan metanol.
Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi minyak bumi
sngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.
CARA PENAMBANGAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat,
misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil )
berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat
digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah
terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom
C-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya jumlah
atom C dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi
dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah pada
suhu sekitar 400C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah,sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas
melalui sungkup.
PROSES PENYULINGAN MINYAK BUMI DAN HASILNYA
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi
produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia.
Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan
Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat hidrokarbon yang
dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu. Pada
pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada
Suatu proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung
molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik
didih yang lebih tinggi dari bensin). Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksifraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya
bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat
akan diperoleh suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2
hal,yaitu:
Penurunan titik didih rata-rata
Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari
45-50 hingga 75-80.
* Proses cracking thermis dengan katalisator
Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah.
Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:
Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan oleh
pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.
Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.
Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena alkena dengan
rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi aromatik-aromatik
dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi bilangan oktan.
* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada suhu
180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu Tertentu. Bahan yang
tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat
merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/
sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak
mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki bilangan oktan yang lumayan, hal ini
mungkin disebabkan kerena sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini
adalah :
Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.
C=C+CCCCCCC
C
etilen isobutan 2,2-dimetilbutan atau neoheksan (unsaturated) (isounsaturated) ( saturated
branched chain) Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan
polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated.
Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin
dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari
karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang
dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi,
misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu.
C H2 C
C – C – C = C C C C – C – C C
C katalis C C diisobutilen isooktan
Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk
mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen,
halogen dan sulfur.
5. Hydrocracking
Proses hydrocracking merupakan penambahan hidrogen pada proses cracking.
C17H15C15H30C7H15 + H2 C7H16 + C7H16 + C15H32
heavy gas oil straight chain branched chain recycle stock
6. Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan
nomor atom.
3000C
CCCCCCC
AlCl3
Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk
membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.
CH3
CH3 CH2 CH2 CH3 CH3 CH CH3
n-butana iso-butana
7. Reforming atau Aromatisasi
Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang memiliki
bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium,
platinum dan chromium.
CH3
panas
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 + 4H2
Cr2O3 dlm Al2O3
Penentuan Mutu Bensin
Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang
diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai
mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number).
Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye).
Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor
bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini
sering juga disebut motor gasoline atau petrol.
Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan
untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan
teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar performance
International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang
berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan
ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki
kompresi ratio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI),
Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
https://rizanblogwordpres.wordpress.com/asal-usul-minyak-bumi/
Asal Usul Minyak Bumi, Proses Pembentukan, dan Pengolahannya Administrator 2
Comments Asal Usul, Indonesia Selasa, 31 Maret 2015 Asal Usul Minyak Bumi /
Minyak bumi, gas alam, dan batu bara merupakan 3 sumber bahan bakar fosil yang
berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup. Mereka terbentuk dalam waktu
yang sangat lama dan melalui proses yang sangat panjang yakni sekitar 300-350
juta tahun. Di antara ketiga sumber bahan bakar fosil tersebut, minyak bumi
merupakan bahan bakar yang paling banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Dari banyak sumber energi yang ada di dunia 58,8% di antaranya adalah
minyak bumi. Berikut ini kami akan memaparkan bagaimana asal usul minyak bumi
dari awal proses pembentukannya hingga menjadi produk hilir yang biasa kita
gunakan sekarang ini. Mari disimak! Asal Usul Minyak Bumi Asal Usul Minyak Bumi
Terkait dengan asal usul pembentukan minyak bumi, sedikitnya ada 3 teori yang
mengungkap rahasia dibalik bagaimana bahan yang dalam bahasa Latin disebut
petrolium ini. Ketiga teori tersebut adalah teori biogenetik, teori anorganik, serta
teori Duplex. Asal Usul Minyak Bumi 1. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori
Biogenetik (Teori Organik) Menurut Teori Biogenitik, minyak bumi terbentuk dari
pelapukan berbagai jenis binatang dan tumbuhan (mahluk hidup) yang mati dan
tertimbun di dalam endapan lumpur, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut,
dan akhirnya berkumpul di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil
pelapukan mahluk hidup yang sebelumnya telah ada. Timbunan ini kemudian
selama beratus juta tahun terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi
gelembung minyak bumi atau gas alam. Dekomposisi tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu suhu endapan, waktu, serta tekanan lapisan batuan yang
berada di atasnya.[ BACA : Asal Usul Bulu Perindu dan Cara Mendapatkannya ]. Asal
Usul Minyak Bumi 2. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori Anorganik Menurut
Teori Anorganik, minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri yang
mampu melakukan reaksi biokimia, merubah unsur-unsur seperti Oksigen,
Hidrogen, Karbon, Belerang, dan nitrogen dari batuan induk menjadi zat minyak
yang mengandung hidrokarbon. Asal Usul Minyak Bumi 3. Asal usul Minyak Bumi
Berdasarkan Teori Duplex Teori Duplex sebetulnya merupakan perpaduan antara
Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori ini banyak diterima oleh para ilmuan
secara umum. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa minyak bumi berasal dari materimateri hidup baik nabati maupun bewani yang berada di laut, yang karena
pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubah menjadi batuan induk
pembentuk bahan-bahan hidrokarbon. Batuan ini kemudian mengalami proses
biokimia dan akhirnya berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Keduanya
berkumpul dan berpindah ke tempat yang memiliki tekanan lebih rendah bertemu
dengan minyak bumi dan gas alam hasil dari proses sebelumnya. Mereka semua
terjebak dan terperangkap, terakumulasi dengan sesamanya dan tak sanggup
menguap. [ BACA : Asal Usul Candi Borobudur yang Sengaja DISEMBUNYIKAN!! ].
Asal Usul Minyak Bumi Dalam perangkap ini bisa terkandung 3 bahan campuran
yang antara lain (1) minyak, gas, dan air; (2) minyak dan air; atau (3) gas dan air.
Gas alam dalam hal ini akan selalu berada di lapisan atas, minyak di lapisan tengah,
dan air ada di lapisan bawah. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan massa
jenis dan karena sifat ini proses penambangan minyak bumi dan gas alam menjadi
lebih mudah.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/03/asal-usul-minyak-bumiproses.html