>Menurut saya sangat perlu untuk menyusun kurikulum, karena hal ini
>akan memberikan gambaran yang terarah mengenai pembinaan anak.
>Sangat baik apabila masing-masing Gereja memikirkan dan menciptakan
>kurikulumnya sendiri (sesuai dengan visi dan misi Gereja dan juga
>sesuai dengan kebutuhan Gereja tersebut).
>
>Tetapi yang saya tidak menutup mata bahwa yang namanya memikirkan
>dan membuat kurikulum untuk pembinaan anak bukan sekedar membuat
>telur mata sapi yang tinggal pecahkan telur lalu dimasak. Yang saya
>tahu untuk menyusun kurikulum perlu pemikir-pemikir yang benar>benar mengerti perkembangan anak dan juga memiliki pengertian
>teologis yang luas, karena kedua hal tersebut sangat penting. Jadi
>mungkin yang ideal yang memikirkan adalah tiem yang terdiri dari
>beberapa orang minimal sarjana teologi yang juga punya gelar
>sarjana psikologi, lebih bagus lagi adalah apabila dia adalah
>pengerja yang mengkhususkan diri untuk pelayanan anak.