tersebut.
Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul bersamaan,
artinya koil bergerak dalam waktu yang terus berjalan.
Pada metode pertama diatas, dengan koil yang tidak berubah dan
fluks yang berubah terhadap waktu, dihasilkan emf yang disebut
emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada gerakan yang
terjadi, maka tidak ada konversi energi dan proses yang
sebenarnya terjadi adalah transfer energi. Prinsip ini digunakan
pada transformator yang menggunakan koil tetap dan fluks yang
berubah terhadap waktu untuk transfer energi dari suatu level ke
level lainnya.
Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor yang
bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang
dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan sudut yang
tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan:
e = Blv.....(4)
Dimana
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T)
l = panjang konduktor (m)
v = , m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan emf
gerak karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena
gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses ini
melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini
dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin induksi DC dan
mesin sinkron.
Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang
medan magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks)
dan maka dari itu transformator seperti halnya emf gerak
dihasilkan pada konduktor atau koil. Proses ini meliputi transfer
energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan pada mesin putar.
semoga bermanfaat,
Ahmad Musta'in Jame Minggu, Agustus 15, 2010
Berbagi
Beranda
Ahmad Musta'in
Ingin Belajar terus
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.