Anda di halaman 1dari 2

1.

MANAJEMEN RESIKO
v Manajemen resiko adalah sistem yang menjamin pelayanan keperawatan yang tepat dan
berusaha mengenai potensial bahaya dan menghilangkannya sebelum terjadi (Guido, 2006).
v Langkah-langkah dalam manajemen resiko adalah mengenali resiko yang mungkin,
menganalisisnya, melakukan tindakan untuk mengurangi resiko tersebut dan mengevaluasi
langkah yang telah diambil.
v Salah satu alat yang digunakan dalam manajemen resiko adalah laporan insiden atau
laporan kejadian.
v Laporan kejadian memberikan data dasar untuk penelitian selanjutnya dalam upaya
menjelaskan penyimpangan dari standar pelayanan, memperbaiki tindakan yang diperlukan
untuk mencegah rekurensi, dan untuk mengingatkan manajemn resiko terhadap situasi yang
berpotensi menjadi tuntutan.
v Contoh dari kejadian adalah klien atau pengunjung terjatuh atau cedera; gagal mengikuti
perintah dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan; keluhan dari klien, keluarga, dokter
atau penyelenggara pelayanan kesehatan atau departemen rumah sakit lain; kesalahan teknik
atau prosedural; dan malfungsi alat atau produk.
v Secara umum institusi memiliki petunjuk khusus untuk mengarahkan penyelenggara
layanan kesehatan dalam melengkapi laporan kejadian.
v Jangan pernah menulis laporan kejadian di dalam rekam medis
v Manajemen resiko juga membutuhkan dokumentasi yang baik
v Dokumentasi perawat merupakan bukti pelayanan bagi klien dan juga bukti pelayanan
yang baik dan aman oleh perawat. Jika terjadi tuntutan hukum, maka catatn perawat
merupakan hal pertama yang ditinjau oleh pengacara (Austin, 2006). Pengkajian dan laporan
perubahan kondisi klien oleh perawat merupakan faktor pembela yang penting di dalam
tuntutan hukum. Oleh karena itu, perawat harus mengidentifikasi kepastian bahwa dokter
atau penyelenggara layanan kesehatan telah dihubungi; informasi kepada dokter atau
penyelenggara layanan kesehatan telah disampaikan; dan juga respon dokter atau
penyelenggara layanan kesehatan.
v Tujuan manajemen resiko adalah untuk mengidentifikasikan resiko, mengendalikan
kejadian-kejadian , mencegah kerusakan dan mengendalikan liabilitas (huber 2000).
v Departemen manajemen resiko memutuskan apakah akan menginvestigasi insiden labih
lanjut. Perawat mungkin harus menjawab pertanyaan khusus seperti apa perawat di anggap
sebagai alasan terjadinya insiden, bagaimana insiden itu dapat di cegah dan apakah ada
peralatan yang harus disesuaikan. Perawat yang yakin mereka akan di pecat atau meraka akan
dituntut harus mendapatkan nasihat hukum bahkan jika departemen manajemen resiko
membebaskan perawat dari tanggung jawab ,klien atau keluarga klien dapat mengajukan
tuntutan. Namun penuntut harus membuktikan bahwa insiden terjadi karena parawatan yang
layak tidak dilakukan bahkan jika standar parawatan yang baik tidak terpenuhi , penuntut

harus membuktikan bahwa insiden merupakan akibat langsung dari kegagalan dalam
memenuhi strandar perawatan yang baik dan bahwa insiden tersebur menyebabkan cidera
fisik, emosi atau finansial.

Anda mungkin juga menyukai