Anda di halaman 1dari 2

Ratapan Gadis Kecil

Oleh : Diana
SEORANG gadis kecil berlari mengikuti orang-orang yang mengiringi jasad ayahnya. Ia
berlari sambil menangis karena ayah yang dicintainya, kini telah meninggal.
Melihat iring-iringan jenazah lewat depan rumahnya, seorang kakek tua yang duduk didepan
pintu bangkit dan bergabung dalam iring-iringan itu. Ayah,mengapa begitu singkat
umurmu? Ratap gadis itu mengikuti iring-iringan. Kakek tua melihat keadaan gadis itu
hatinya merasa terenyuh, perasaanya menjadi iba.Takdir telah menentukan bahwa gadis itu
harus kehilangan ayah, padahal gadis seumurannya sangat memerlukan perlindungan dan
bimbingan seorang ayah.
Esok harinya, ketika kakek tua kembali duduk di muka pintu seperti hari kemarin, gadis itu
lewat lagi.Gadis itu berlari-lari kecil sambil meratap dan menangis menuju makam
ayahnya.hal itu membuat kakek tua mengikuti dari belakang.Ia ingin tahu apa yang akan
diperbuat gadis itu.
Setiba dipemakaman,kakek tua melihat gadis itu memeluk makam ayahnya,pipinya
diletakkan diatas gundukan tanah sambil meratap-ratap.Dari persembuyiannya kakek tua
selalu mengikuti apa yang diucapkannya.
Ayah,malam ini engkau sendirian terbaring dalam kegelapan kubur,tanpa lampu penerangan
dan penghibur.jika malam kemarin,aku masih bisa menyalakan penerangan untukmu.tapi
sekarang,siapakah yang menerangimu,dan siapa pula yang menghiburmu?
Ayah,malam kemarin aku masih bisa menggelar tikar untuk alas tidurmu,tapi sekarang
siapakah yang menggelarkan tikar untukmu? jika malam-malam kemarin aku bisa memijiti
tangan dan kakimu,sekarang siapakah yang memijitimu? Terdengar memilukan ratap gadis
itu, Sang kakek tua yang mendengarkan dari tempat persembuyianya menjadi iba hatinya.
Ayah,jika kemarin aku yang menyelimuti tubuhmu, tetapi kini siapa yang menyelimutimu
tadi malam,? kembali terdengar suara gadis itu diantara isak tangisnya.Kemarin engkau
masih bisa memanggilku,dan aku menjawab untukmu,tetapi semalam siapa yang engkau
panggil dan siapa pula yang menjawabnya?
Anakku, janganlah engkau mengucap seperti itu? kata sang kakek setelah berusaha
menenangkan hati gadis itu.
Seharusnya ucapkanlah kata-kata seperti ini, Ayah, kau telah kukafani dengan kain kafan
yang bagus,masihkah kau memakai kain kafan itu? Dan kata orang shaleh,bahwa kain kafan
orang yang telah meninggal ada yang diganti dengan kain kafan surga dan ada pula yang dari
neraka.kain kafan dari mana yang ayah kenakan sekarang?
Ayah, kemarin aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur, masih
bugarkah tubuhmu hari ini? Gadis itu terus saja mendengarkan ucapan yang dicontohkan
oleh kakek itu tanpa henti.

Ayah, orang-orang alim mengatakan bahwa semua hamba besok ditanya tentang imannya.
Diantara mereka ada yang bisa menjawab,tetapi ada juga yang cuma membisu.Yang
kupikirkan, apakah ayah bisa menjawab atau hanya membisu?
Ayah, katanya bahwa kuburan itu bisa dibuat luas atau sempit. Bagaimana kuburan ayah
sekarang, bertambah luas ataukah bertambah menyempit? dan kuburan itu katanya
merupakan secuil taman dari taman surga, tetapi bisa juga merupakan sebuah lubang dari
lubang neraka.Yang menjadi pikiranku, bagaimana kuburan ayah sekarang? Taman surga
ataukah lubang neraka?
Ayahku, katanya bahwa liang kubur bisa menghangati mayat dengan memeluknya seperti
pelukan ibu terhadap anaknya, tetapi bisa juga merupakan lilitan erat yang meremukkan
tulang-tulang.Bagaimana keadaan tubuh ayah sekarang?
Ayah, orang shaleh mengatakan Orang dikebumikan itu ada yang menyesal mengapa dulu
semasa hidupnya tak memperbanyak amalan bagus, justru menjadi pendurhaka dan banyak
melakukan maksiat. Yang kutanyakan pada ayah,apakah engkau termasuk orang yang
menyesali karena perbuatan maksiat atau menyesal karena sedikit melakukan amal
kebagusan?
Ayah, dulu setiap aku memanggilmu engkau selalu menjawab, tetapi kini engkau kupanggilpanggil tak lagi mau menjawabku. Kini engkau telah berpisah denganku dan tak akan
berjumpa sampai hari qiamat. Semoga Allah tak menghalangi perjumpaanku denganmu.?
Demikianlah beberapa nasehat kakek tua yang disampaikan kepada gadis itu dalam meratapi
ayahnya yang sudah meninggal.Sungguh baik nasehat kakek, aku sangat berterima kasih
sekali,? Kata gadis itu. [fha/islampos/diana]

Anda mungkin juga menyukai