Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena


atas berkat rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Teknik Tenaga
Listrik 1 ini tepat waktu sesuai dengan apa yang dikehendaki.Terima kasih
juga kepada Dosen Mata Kuliah Teknik tenaga listrik atas bimbingan beliau
yang amat sangat membantu dalam memberi ilmu,sehingga penulis bisa
membuat tugas ini sedemikian rupa.
Teknik Tenaga Listrik adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik
yang berhubungan dengan tenaga listrik dan permasalahannya sehingga
tenaga listrik dapat disalurkan dengan baik. Dalam dunia pertambangan,
teknik tenaga listrik harus dipelajari karena sangat berhubungan dengan
instalasi listrik pada dunia pertambangan. Contohnya, Sangat umum dan
lazim teknik ini dimana mana dilakukan dalam penyambungan PAR dalam
pipa bar. Teknik ini sangat membantu sekali dalam meminimalkan
pemakaian kabel dilapangan. Transformator tiga fase sebenarnya adalah tiga
transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer
biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan
secara delta.
Dalam Tugas Teknik Tenaga Listrik yang pertama ini menjelaskan dasar
dasar yang harus kita ketahui tentang teknik tenaga listrik., yaitu Sumber
listrik , Tegangan Listrik, Arus listrik dan Hambatan Listrik.

BAB I
SUMBER LISTRIK
Sumber listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus
listrik, contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan
elemen Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi
listrik dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai
ke dalamnya.

1. Gaya Gerak Listrik


Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya
pada elektron sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak.
Gaya dari sumber baterai yang demikian disebut sebagai gaya gerak listrik
(ggl).
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak
listrik adalah volt (V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai
tercantum label 1,5 V, ini menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh
baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda potensial antara kutub-kutub
sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan listrik (saklar
terbuka).
Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik, sumber
arus listrik dibedakan menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Baterai
yang digunakan oleh jam dinding merupakan elemen primer.
A. Elemen Primer
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen
primer merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya
jika sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu tidak dapat
mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti sumber arus listrik
tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai
Baterai merupakan elemen kering. Jika diamati, baterai memiliki
dua kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai
berupa batang karbon yang dibenamkan ke dalam campuran mangan
dioksida (MnO2) dan amonium klorida (NH4Cl). Kutub negatif baterai
adalah lapisan paling luar yang terbuat dari seng (Zn).

Gambar di atas adalah gambar baterai yang mempunyai kutub


positif dan kutub negatif. Campuran mangan dioksida berfungsi
sebagai zat pelindung elektrolit. Di antara lapisan paling luar yaitu
seng berfungsi sebagai kutub negatif dan campuran mangan dioksida
terdapat pasta amonium klorida yang berfungsi sebagai elektrolit. Di
antara kutub positif dan kutub negatif ini terdapat beda potensial.
Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat
mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah
rangkaian. Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis
sehingga baterai tersebut tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Baterai termasuk sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang.
Dengan adanya arus listrik ini, kamu akan dipermudah
memperoleh sumber energi listrik yang dapat dibawa ke mana-mana,
sehingga akan lebih mudah dan praktis. Baterai masih banyak
digunakan pada jam dinding, radio, lampu senter, dan sebagainya.
Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai alkalin.
Ukuran, bentuk, dan tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi
jika digunakan dalam suatu peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam
atau tujuh kali lebih lama dibanding sel seng karbon biasa. Dalam sel
alkalin mengandung elektrolit larutan kalium hidroksida. Pelat
logamnya terbuat dari nikel dan senyawa kadmium.
b. Elemen Volta
3

Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta


(1745 1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta
adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik.
Gambardi bawah ini memperlihatkan sebuah elemen volta.
Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam
sulfat (H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga)
sedangkan kutub negatif adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda
seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, akan
terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga bermuatan
listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi
daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng
seng menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan
dengan lampu, arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng
seng sehingga lampu akan menyala. Namun, aliran arus listrik ini tidak
berlangsung lama sehingga lampu akan padam. Hal ini dikarenakan
gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat
(H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas
hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui
bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran
elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini
disebut polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa
tertutupnya elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada
elektroda tersebut. Namun demikian, ide Volta inilah yang menjadi
prinsip dalam
pembuatan baterai dan aki.
c. Elemen Daniell
Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja
elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan
tembaga sulfat (CuSO4) untuk mencegah terjadi polarisasi, yang
dinamakan depolarisator sehingga usia elemen dapat lebih lama.
Perhatikan diagram sel daniell pada gambar di bawah ini.

B. Elemen Sekunder
Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat
diperbaharui. Artinya tegangan yang berasal dari elemen sekunder
suatu saat akan habis, tetapi kamu masih dapat mengisi elemen
tersebut. Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator
banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor
dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas
pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini
disebut sel (Gambar di bawah). Setiap pasangan timbal dan timbal
dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas
penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki.
Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt
dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.

Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua


buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif
terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida. Timbal dan
timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat.
Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu
dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali, perlu
dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia
menjadi energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan
energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Cara pengisian aki
adalah sebagai berikut.
a. Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda
potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.
b. Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini
bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.
c. Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.
d. Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.

2. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi
peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan
amper (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber,
seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan
lainnya. Energi ini besarnya dari beberapaJoule sampai ribuan hingga jutaan
Joule.
a. Pembangkit listrik tenaga uap

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit


yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi
listrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator
yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan
berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar
serta MFO untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar adalah PLTU
Paiton, Probolinggo, Jawa timur.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3
tahapan, yaitu :

Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.

Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam


bentuk putaran.

Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara


tertutup. Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara
berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai
berikut :

Pertama air diisikan ke boiler

hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Didalam


boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar
dengan udara sehingga berubah menjadi uap.

Kedua, uap hasil produksi boiler dengan

tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar turbin


sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.

Ketiga, generator yang dikopel langsung


7

dengan turbin berputar menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari


perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin
berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator

Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor

untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air
yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian
digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.

Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

b. Pembangkit listrik tenaga nuklir

.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah
stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan
diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipunboiling
water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam
hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari
40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada
tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.
Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia [1] dengan
441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan
reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.
c. Pembangkit listrik tenaga air
8

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang


mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator
yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya
terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga
meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam
bentuk lain seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah
sumber energi terbarukan.
Di banyak bagian Kanada (provinsi British
Columbia, Manitoba, Ontario, Quebec, dan Newfoundland and
Labrador) hidroelektrisitas digunakan secara luas. Pusat tenaga yang
dijalani oleh provinsi-provinsi ini disebut BC Hydro, Manitoba
Hydro,Hydro One (dulunya "Ontario Hydro"), Hydro-Qubec,
dan Newfoundland and Labrador Hydro. Hydro-Qubec merupakan
perusahaan penghasil listrik hydro terbesar dunia, dengan total listrik
terpasang sebesar 31.512 MW (2005).
d. Tenaga angin

Tenaga angin merupakan pengumpulan energi yang berguna


dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah
58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia.
Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di kebanyakan
negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali lipat antara
1999 dan 2005.
Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik
dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik dengan
menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi angin
digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja
fisik, seperti menggiling "grain" atau memompa air.
Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk
penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk
menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.Tenaga angin banyak
jumlahnya, tidak terbatas, tersebar luas, bersih, dan mengurangi efek
rumah kaca.Di Indonesia, pembangkit listrik yang memanfaatkan
tenaga angin disebut dengan pembangkit listrik tenaga bayu.
e. Pembangkit listrik tenaga panas bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit
listrik yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24 negara,
sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70
negara.[2] Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga
panas bumi berkisar antara 35 s.d. 2.000 GW. Kapasitas di seluruh
dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas
terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti
oleh Filipina dan Indonesia. India sudah mengumumkan rencana untuk
10

mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di


Chhattisgarh.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi
terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan muatan panas bumi. Emisi karbondioksida pembangkit listrik
tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam
(MWh) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik
tenaga batubara. Indonesia dikaruniai sumber panas Bumi yang
berlimpah karena banyaknya gunung berapi di Indonesia. Dari pulaupulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak
mempunyai potensi panas Bumi.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan
dengan mengebor tanah di daerah yang memiliki potensi panas Bumi
untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk
memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa
menggerakkan turbin uap yang tersambung ke generator. Untuk panas
bumi yang mempunyaitekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin
generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.
Eksplorasi dan eksploitasi panas bumi untuk pembangkit energi
listrik tergolong minim. Untuk menghasilkan energi listrik, pembangkit
listrik tenaga panas bumi hanya membutuhkan area seluas antara 0,4 3 hektare. Sedangkan pembangkit listrik tenaga uap lainnya
membutuhkan area sekitar 7,7 hektare. Hal ini menjawab kecemasan
masyarakat mengenai dampak lingkungan eksploitasi panas bumi,
terutama isu penebangan hutan di daerah yang memiliki potensi panas
bumi.
Masih ada juga beberapa energy yang telah terbarukan

BAB II
TEGANGAN LISTRIK
A. PENGERTIAN
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
11

mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan


adanya aliran listrik dalam sebuah konduktorlistrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir
dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dianalogikan sebagai aliran
air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Perbedaan tekanan air dari
satu titik dekat pompa dan titik lain di ujung pipa dapat dianalogikan dengan
potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa
pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai
terdorong dari satu titik (dekat pompa) menuju titik yang lain (ujung pipa).
Pergerakan air ini (yang disebabkan perbedaan tekanan) mampu melakukan
usaha, misalnya memutar turbin. Begitu pula dalam sirkuit elektronik,
perbedaan potensial tegangan (misalnya dihasilkan oleh baterai) mampu
melakukan usaha pula, misalnya memutar motor listrik. Jika dalam analogi,
air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak
mengalir. Begitu pula untuk sirkuit elektronik, jika baterai, misalnya, habis,
maka tidak ada perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak
akan berputar.
Analogi ini cukup berguna untuk memahami beberapa konsep
elektronik. Misalnya energi yang diperlukan untuk menggerakkan air dalam
pipa sama dengan tekanan dikali volume air yang bergerak. Hal ini senada
dalam dunia elektronik, energi yang diperlukan untuk menggerakkan
elektron dalam konduktor sama dengan besar tegangan dikali jumlah
muatan yang bergerak. Tegangan listrik sangat praktis digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu sumber energi listrik untuk melakukan usaha.
Semakin besar tegangan listrik antara dua titik, maka semakin besar arus
yang bisa mengalir.

B. ALAT UKUR
Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara
lain: voltmeter, dan osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus
dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai
hukum Ohm, besar tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai
resistansi sama. Prinsip kerja potensiometer adalah menimbang tegangan
yang diukur dengan tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan
12

menggunakan sirkuit jembatan. Sedang osiloskop bekerja dengan cara


menggunakan tegangan yang diukur untuk membelokkan elektron di layar
monitor, sehingga di layar akan tercipta grafik dari elektron yang telah
dibelokkan. Grafik ini sebanding dengan besar tegangan yang diukur.

C. RUMUS
Sesuai dengan definisi di atas, bahwa tegangan merupakan perbedaan
potensial antara dua titik, yang bisa didefinisikan sebagai jumlah kerja yang
diperlukan untuk memindahkan arus dari satu titik ke titik lainnya, maka
rumus dasar tegangan antara 2 titik adalah:
Va Vb = E . dI
Dimana Va = potensial di titik a; Vb = potensial di titik b; E = medan listrik,
dan I = arus listrik.
Berdasarkan penerapannya, beda potensial ada pada arus listrik searah (DC)
dan arus listrik bolak- balik (AC). Pada arus searah:
V = (P.R)
V=I.R
dimana V = tegangan; P = daya; R = hambatan; dan I = arus.
Sedangkan pada arus bolak-balik:
dimana V = tegangan (Volt); I = arus (Ampere); P = daya (Watt); R =
hambatan (Ohm); Z = impedansi; dan adalah beda fase antara I dan V.
Tegangan listrik memiliki satuan Volt. Simbol untuk tegangan listrik
adalah V. namun dalam referensi-referensi akademis lebih sering digunakan
simbol E untuk menyebutkan tegangan listrik. Hal ini dilakukan agar tidak
tertukar dengan simbol satuan tegangan (Volt) yang juga disimbolkan
dengan V.

13

BAB III
ARUS LISTRIK
A.PENGERTIAN
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalamsirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
(seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
padavoltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalahAmpere (A).
Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gayasebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

B. JENIS ARUS LISTRIK


Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibedakan menjadi dua jenis
yaitu arus searah dan arus bolak-balik. Arus searah sering disebut dengan
DC yang merupakan singkatan dari Direct Current. Sedangkan arus bolakbalik sering disebut dengan AC singkatan dari Alternating Current.
1. Arus Searah (DC)
Arus searah mengalir secara searah dari titik yang memiliki
potensial tinggi ke titik yang memiliki potensial lebih rendah. Meskipun
sebenarnya yang mengalir adalah elektron (muatan negatif) namun
disepakati bahwa yang mengalir adalah arus positif, dari kutub positif ke
kutub negatif. Jika dilihat bentuk gelombangnya dengan oscilloscope,
arus searah terlihat sebagai garis lurus.
2. Arus Bolak-Balik (AC)
14

Sedangkan arus bolak-balik memiliki aliran arus yang berubah-ubah


arahnya. Perubahan arah arus bolak-balik ini mengikuti garis waktu
sehingga jika dilihat dengan oscilloscope, arus bolak-balik membentuk
sebuah gelombang dengan frekuensi tertentu. Bentuk gelombang arus
bolak-balik ada yang beraturan dan tidak beraturan. Contoh bentuk
gelombang arus bolak-balik yang beraturan adalah sinus, kotak dan gigi
gergaji.

C.KUAT ARUS LISTRIK


Percobaan arus listrik dibawah sebaiknya dilakukan dengan 1 batre
dan 2 batre untuk mengetahui perbedaan arus listriknya.

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika


kedua kutub tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan
terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau
terjadi arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat
menyala.
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu
akan menyala lebih terang. Jika baterai yang digunakan tiga buah, maka
lampu menyala makin terang. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan beda
potensial kutub positif dan kutub negatifnya makin besar sehingga
muatanmuatan listrik yang mengalir pada penghantar makin banyak atau
arus listriknya makin besar. Besarnya arus listrik (disebut kuat arus
listrik) sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat
arus listrik merupakan kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik
yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila
jumlah muatan qmelalui penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat
arus I secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

15

Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
satu coulomb adalah muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu
penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama
satu sekon.
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 10-19 C, (tanda negatif
(-) menunjukkan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n)
yang menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n besar muatan elektron
1 C = n 1,6 10-19 C,

Jadi, dapat dituliskan 1 C = 6,25 1018 elektron.

16

BAB IV
TAHANAN LISTRIK
A.PENGERTIAN
Tahanan listrik atau hambatan listrik adalah sesuatu yang dapat
mengurangi arus listrik. Arus listrik yang mengalir melalui konduktor akan
mendapatkan hambatan atau tahanan dari kawat penghantar (konduktor) itu
sendiri. Besarnya hambatan listrikdiukur dengan satuan Ohm.
Tegangan listrik, tahanan listrik dan kuatnya arus adalah nilai
besaran listrik yang saling berpengaruh satu sama lain. Bila tegangan
listrik ditambah atau dinaikkan, makaarus yang mengalir dalam rangkaian
juga ikut meningkat. Sebaliknya, jika tegangan listrik tetap
tetapi tahanan beban naik maka arus listrik menjadi kecil. Berikut ini adalah
rumus hubungan antara kuat arus, tegangan listrik dan tahanan listrik :

I = Arus Listrik
V = Tegangan Listrik
R = Tahanan Listrik

B.ALAT UKUR
1. Jembatan Wheatstone
Alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada
1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu
yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua
17

kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen


diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer. Jembatan
Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai hambatan listrik
yang presisi/tepat menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan
melakukan perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui
dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam
keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan
pada angka nol.

2. Galvanometer
Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan
beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak
mendukung. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer
tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut
hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan
shunt). Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan
banyak yang ditempatkan dalam sebuah medan magnet begitu rupa
sehingga garis-garis medan akan menimbulkan kopel pada kumparan
apabila melalui kumparan ini ada arus.

18

Anda mungkin juga menyukai