TTL Tugas 1
TTL Tugas 1
BAB I
SUMBER LISTRIK
Sumber listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus
listrik, contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan
elemen Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi
listrik dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai
ke dalamnya.
B. Elemen Sekunder
Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat
diperbaharui. Artinya tegangan yang berasal dari elemen sekunder
suatu saat akan habis, tetapi kamu masih dapat mengisi elemen
tersebut. Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator
banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor
dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas
pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini
disebut sel (Gambar di bawah). Setiap pasangan timbal dan timbal
dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas
penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki.
Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt
dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.
2. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi
peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan
amper (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber,
seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan
lainnya. Energi ini besarnya dari beberapaJoule sampai ribuan hingga jutaan
Joule.
a. Pembangkit listrik tenaga uap
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air
yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian
digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah
stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan
diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipunboiling
water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam
hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari
40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada
tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.
Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia [1] dengan
441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan
reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.
c. Pembangkit listrik tenaga air
8
BAB II
TEGANGAN LISTRIK
A. PENGERTIAN
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
11
B. ALAT UKUR
Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara
lain: voltmeter, dan osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus
dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai
hukum Ohm, besar tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai
resistansi sama. Prinsip kerja potensiometer adalah menimbang tegangan
yang diukur dengan tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan
12
C. RUMUS
Sesuai dengan definisi di atas, bahwa tegangan merupakan perbedaan
potensial antara dua titik, yang bisa didefinisikan sebagai jumlah kerja yang
diperlukan untuk memindahkan arus dari satu titik ke titik lainnya, maka
rumus dasar tegangan antara 2 titik adalah:
Va Vb = E . dI
Dimana Va = potensial di titik a; Vb = potensial di titik b; E = medan listrik,
dan I = arus listrik.
Berdasarkan penerapannya, beda potensial ada pada arus listrik searah (DC)
dan arus listrik bolak- balik (AC). Pada arus searah:
V = (P.R)
V=I.R
dimana V = tegangan; P = daya; R = hambatan; dan I = arus.
Sedangkan pada arus bolak-balik:
dimana V = tegangan (Volt); I = arus (Ampere); P = daya (Watt); R =
hambatan (Ohm); Z = impedansi; dan adalah beda fase antara I dan V.
Tegangan listrik memiliki satuan Volt. Simbol untuk tegangan listrik
adalah V. namun dalam referensi-referensi akademis lebih sering digunakan
simbol E untuk menyebutkan tegangan listrik. Hal ini dilakukan agar tidak
tertukar dengan simbol satuan tegangan (Volt) yang juga disimbolkan
dengan V.
13
BAB III
ARUS LISTRIK
A.PENGERTIAN
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalamsirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
(seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
padavoltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalahAmpere (A).
Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gayasebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
15
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
satu coulomb adalah muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu
penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama
satu sekon.
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 10-19 C, (tanda negatif
(-) menunjukkan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n)
yang menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n besar muatan elektron
1 C = n 1,6 10-19 C,
16
BAB IV
TAHANAN LISTRIK
A.PENGERTIAN
Tahanan listrik atau hambatan listrik adalah sesuatu yang dapat
mengurangi arus listrik. Arus listrik yang mengalir melalui konduktor akan
mendapatkan hambatan atau tahanan dari kawat penghantar (konduktor) itu
sendiri. Besarnya hambatan listrikdiukur dengan satuan Ohm.
Tegangan listrik, tahanan listrik dan kuatnya arus adalah nilai
besaran listrik yang saling berpengaruh satu sama lain. Bila tegangan
listrik ditambah atau dinaikkan, makaarus yang mengalir dalam rangkaian
juga ikut meningkat. Sebaliknya, jika tegangan listrik tetap
tetapi tahanan beban naik maka arus listrik menjadi kecil. Berikut ini adalah
rumus hubungan antara kuat arus, tegangan listrik dan tahanan listrik :
I = Arus Listrik
V = Tegangan Listrik
R = Tahanan Listrik
B.ALAT UKUR
1. Jembatan Wheatstone
Alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada
1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu
yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua
17
2. Galvanometer
Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan
beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak
mendukung. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus
maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer
tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut
hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan
shunt). Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan
banyak yang ditempatkan dalam sebuah medan magnet begitu rupa
sehingga garis-garis medan akan menimbulkan kopel pada kumparan
apabila melalui kumparan ini ada arus.
18