PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan go yang berarti
kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang secara definitif merupakan ilusi
gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap
lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar. Vertigo juga dirasakan
sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring, tetapi gejala seperti ini lebih jarang
dirasakan. Kondisi ini merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem
vestibuler dan kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo
merupakan gejala dari gangguan sistemik lain (misalnya obat, hipotensi, penyakit endokrin,
dan sebagainya).
DEFINISI
Vertigo merujuk pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan
seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan.
Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa berputar mengelilingi
pasien atau pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan sekitar.1
ANAMNESIS
1. Adakah sensasi gerakan? Mual, muntah, berkeringat, gerakan mata abnormal?
2. Berapa lama vertigo? Berterusan atau hilang timbul? Adakah dicetuskan perubahan
posisi? Adakah pasien mengkonsumsi obat ototoksik? Adakah riwayat trauma kepala
baru? Cedera whiplash?2
3. Adakah gangguan pendengaran, tinnitus dan ketulian?
4. Adakah kelemahan, gangguan visual, penurunan kesadaran, kesulitan berjalan,
gerakan mata abnormal, sulit bicara?2
Keluhan:
Saya pusing
Saya pusing
Arti keluhan:
Seolah-olah berputar
Seolah-olah kepala kosong, lemah,
Gangguan:
Kemungkinan vestibuler
Kemungkinan cardiovascular
Saya pusing
Saya pusing
Kemungkinan serebellar
Kemungkinan gangguan
deskripsi samar
psikiatrik
Prognosis
Umumnya kekambuhan dapat terjadi setelah sukses dengan treatmen manuver repisisi,
sehingga diperlukan tratmen lebih lanjut. Literatur yang diterbitkan bervariasi pada
1. Aris Catur Bintoro, Dani Rahmawati, Dodik Tugasworo, Endang K, Yuslam S et al.
Vertigo. Semarang: Badan Penerbit Universitas Deponegoro; 2006.
2. Pusing. Dalam: Priguna Sidharta. Neurologi klinis dalam praktek umum. Cetakan ke-6.
Jakarta: Dian Rakyat; 2008.hal.55-77.
3. Parnes LS, N Shahin. Benign paroxysmal positional vertigo. 29 Juli 2011. Diunduh dari
www.online.epocrates.com, 6 Januari 2012.