PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi dunia berdampak
secara langsung terhadap sistem pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan
kesehatan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat dan mudah,
sehingga tuntutan terhadap pelayanan yang diberikan semakin meningkat, baik di
tatanan klinik maupun di komunitas. Mutu pelayanan kesehatan yang diberikan
harus terjamin aman, tidak beresiko, dan dapat memberikan kepuasan, termasuk
pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus memenuhi
standar mutu internasional, yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien
berserta keluarganya. Perawat dituntut untuk tampil professional yang memberikan
asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasamadengan berbagai pihak agar
pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif dapat memenuhi
kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio dan spiritual klien.
Penyelenggaraan layanan keperawatan didasarkan pada kewenangan yang
diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan globalisasi sebagaimana
tertera dalam Undang-Undang Kesehatan no. 36 tahun 2009. Praktik keperawatan
merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam berbagai penyelenggaraan upaya
kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan,
registrasi, sertifikasi, akreditasi, dan pelatihan berkelanjutan serta pemantauan
terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kurikulum Pendidikan Ners terdiri dari kurikulum tahap akademik dan
kurikulum profesi yang menyatu sebagai satu kesatuan utuhdisusun setelah
mempertimbangkan bahwa Kurikulm berbasis kompetensi (KBK) pendidikan
Sarjana Keperawatan (2008) yang terpisah dengan KBK profesi akan dapat
menimbulkan dampak yang tidak diiginkan sebagai akibat tenaga yang dihasilkan
pada tingkat sarjana belum memiliki kewenangan untuk melakukan praktik
keperawatan. Terwujudnya KBK pendidikan ners adalaha merupakan konsekwensi
AIPNI
Page 1
terhadap Kurikulum Inti Program Pendidikan Ners (Sarjana Keperawatan dan Ners)
yang disahkan pada tahun 1998 dan diberlakukan pada tahun 1999 dan tidak sesuai
dengan perkembangan global. Dampak globalisasi, keterbukaan, rasionalisasi
berfikir, dan budaya kompetisi / persaingan akhir-akhir ini telah mempengaruhi
dunia pendidikan.
Globalisasi akhirnya berdampak juga terhadap pendidikan keperawatan. Saat
ini tuntutan terhadap kualitas pelayanan kesehatan semakin meningkat, masalahmasalah kesehatan semakin kompleks, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan/keperawatan semaikn canggih, dan selain itu persyaratan dunia
kerja semakin menuntut tenaga keperawatan yang kompeten, sehingga dunia
pendidikan keperawatan harus mampu mempersiapkan lulusan yang kompeten
untuk mampu berkompetisi baik nasional maupun global.
Untuk mengantisipasi perkembangan global tersebut telah diadakan perubahanperubahan yang bersifat inovasi, reorientasi, reformasi di dalam penyusunan
kurikulum Pendidikan Ners. Penyusunan kurikulum ini merujuk kepada misi
Diknas unutk menciptakan Insan Indonesia yang cerdas, kompetitif, dan
komprehensif serta berakhlak mulia dengan mempertimbangkan kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholder), dan tuntutan dari organisasi profesi.
Kurikulum yang disusn menitik beratkan kepada proses pembelajaran yang
berorientasi kepada mahasiswa (student centered learning)
dan beroerientasi
kepada kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap lulusan, sehingga kurikulum
yang disusun adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang berstandar nasional
maupun internasional.
Penyusunan kurikulum tahun 2010 berlandaskan kepada peraturan-peraturan
terkini yang ada di pemerintah Indonesia, dengan mempertimbangkan kebutuhan
pemangku kepentingan, dan tuntutan dari organisasi profesi yang mengharapkan
lulusan berstandar internasional. Secara nasional, aturan-aturan yang tertuang pada
SK Mendiknas No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar SK Mendiknas No. 045/U/2002
tentang kurikulum inti pendidikan tinggi, dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas pasal 20 (3) bahwa Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi dan.atau vokasi; PP RI No. 19 tahun 2005 tentang standar
AIPNI
Page 2
serupa
dan
pelatihan-pelatihan
lainnya
secara
teratur
dan
berkesinambungan selama lebih dari dua tahun agar tersusun standar pendidikan
AIPNI
Page 3
utama dengan kemampuan minimal yang harus dicapai, baik hard skills maupun
soft skills oleh Ners di Indonesia.
Kompetensi yang harus dimiliki lulusan terdiri atas kompetensi hard skills dan
soft skills. Kompetensi hard skills terkait penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi
dan keterampilan tehnis yang berhubungan dengan bidang ilmu keperawatan,
sedangkan kompetensi sof skills yang harus dimiliki oleh seorang Ners adalah :
tanggung jawab dan tanggung gugat, empati, berfikir kritis, disiplin, leadership
(kepemimpinan), kreatif dan inovatif, inisiatif, komunikatif, dapat bekerja dalam
tim, antusias, bersikap asertif, dapat mengambil keputusan dalam asuhan
keperawatan, tanggap, ikhlas, teliti, percaya diri, berperilaku etis, mampu
memecahkan
permasalah
keperawatan,
mempunyai
jiwa
entrepreneurship,
menghargai hasil karya orang lain, altruistik, lifelong, learning, conscience, dan
mampu mengambil resiko (risk taking), dibawah bimbingan preceptor/mentor.
Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagi kegiatan yang telah
dilaksanakan, tersusunlah kurikulum inti Pendidikan Ners berbasis kompetensi
tahun 2010 yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum di
berbagai institusi penyelenggara pendidikan Ners di seluruh Indonesia, dengan
tahapan dan langkah yang diharapkan dapat menjamin kualitas lulusan sehingga
mampu berkompetisi secara global.
B. Tujuan
Kurikulum ini disusun dengan
tujuan
memberikan
pedoman
dalam
professional yang akan mempengaruhi isi kurikulum dan pendekatan utama dalam
proses pembelajaran.
1.
Falsafah Keperawatan
Dalam keperawatan, manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap
upaya pelayanan kesehatan dengan menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
sesuai Pancasila dan Undang-Undang 1945. Bertolak dari pandangan ini
keperawatan meyakini paradigmadengan empat konsep dasar yaitu manusia,
lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu
kesatuan yang utuh dan unik sebagai cerminkan tiga komponen body, mind,
dan
spirit
yang
salinbg
berpengaruh.
Untuk
dapat
melangsungkan
AIPNI
Page 6
tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat
yaitu tingkat individu, keluarga, komunitas dan tingkat masyarakat.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah bentuk layanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
ditujukan kepada individu, kelluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat sejak
fertilisasi samapai akhir hayat. Lingkup keperawatan meliputi promosi
kesehatan, mencegah sakit, memberi asuhan kepada orang sakit, dan yang
mengalami ketidakmampuan serta mendampingi klien saat sakaratul maut
dengan bermartabat. Peran kunci perawat lainnya adalah memberikan advokasi
pada klien, memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan kemampuan
professional
melalui
penelitian
dan
menggunakan
hasil
penelitian,
mendahulukan
kepentingan
kesehatan
klien
diatas
AIPNI
Page 7
c.
d.
yang lama.
Berorientasi kepada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan
e.
klien.
Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan pada kebutuhan
f.
objektif klien.
Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien dari pada klien sendiri,
g.
h.
AIPNI
Page 9
i.
j.
solving) pada peserta didik ditumbuhkan dan dibina sejak dini melalui
AIPNI
Page 11
maka
diharapkan
implementasi
kurikulum
berbasis
kompetensi ini dapat menghasilkan lulusan ners yang kompeten dan berbudi
luhur. Disamping itu, pendekatan pola pembelajaran lebih memungkinkan
peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri yang
lebih mementingkan upaya pemenuhan kebutuhan pasien yang dilayaninya.
Kurikulum inti program pendidikan ners terdiri dari dua tahapan kurikulum akademik
yang mengacu pada aturan pemerintahakan bergelar Sarjana Keperawatan dan tahapan
kurikulun profesi yang setelah lulus akan memperoleh sebutan profesi ners. Kurikulum
ini menyatu dan hanya ditunjukkan untuk menghasilkan Ners sebagai luaran akhir dari
sebuah proses pendidikan keperawatan tingkat profesional pertama. Oleh karena itu,
kurikulum ini dikembangkan berdasarkan pada profil lulusan yang diharapkan,
kompetisi yang harus dimiliki dan dilengkapi dengan bahan kajian yang terkandung
AIPNI
Page 13
berbasis kompetensi. Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat berdasarkan hasil
lokakarya yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah sakit, puskesmas,
departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya. Termasuk
organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap tampilan ners
profesional yang diharapkan di masyarakat. Tugas, peran dan ruang lingkup pekerjaan
menjadi pokok bahasan dalam penyusunan profil.
Profil lulusan Sarjana Keperawatan/Ners :
a. Care Provider (Pemberian asuhan keperawatan)*
b. Community leader (Pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun sosila)
c. Edocator (Pendidik kesehatan bagi klien, keluarga)
d. Manager (Pengelola asuhan keperawatan)
e. Researcher (Peneliti Pemula)
Keterangan :
*Sarjana Keperawatan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan asuhan
B.
keperawatan.
Kompetensi Dan Elemen Kompetensi Lulusan Progran Pendidikan
Ners
Sesuai dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
AIPNI
Page 14
Kompetensi yang dimuat dalam buku kurikulum ini merupakan kompetensi utama
yang harus dimiliki oleh setiap lulusan dan terstandarisasi diseluruh Indonesia.
Kompetensi pendukung dan lainya merupakan kompetensi yang mencirikan institusi
dan program studi dimana lulusan berasal. Kompetensi ini kemudian diuraikan kedalam
elemen kompetensi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Landasan Kepribadian
Penguasaan Ilmu dan Keterampilan
Kemampuan berkarya
Sikap dan Perilaku Dalam Berkarya
Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat
Kelima elemen kompetensi ini merupakan hasil dari kegiatan belajar peserta didik
dan mengacu pada konsep pembelajaran yang diterapkanoleh UNESCO (2000) untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna kelak.
KURIKULUM
INSTITUSIONAL
INTI
Kompetensi
Kompetensi
Kompetensi
Utama
Pendukung
Lainnya
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan Ilmu dan
AIPNI
Page 15
Keterampilan
3. Kemampuan Berkarya
4. Sikap dan Perilaku
Dalam Berkarya
5. Pemahaman
Kaidah
40% - 80%
ditetepkan oleh
kalangan perguruan
tinggi, dengan
Berkehidupan
memperhatikan
Bermasyarakat
masukan masyarakat
20% - 40%
0% - 30%
profesi dan
pengguna lulusan.
pendukung
Lainnya
AIPNI
Page 16
1.
Profesional
Care a.
a.
a.
Provider (Pemberi
b.
pelayanan
keperawatan)
2.
Community
c.
Leader a.
(Pimpinan
Komunitas)
b.
a.
a.
di
b.
b.
c.
3. Educator (pendidik)
a.
a.
b.
b.
a.
a.
b.
b.
5.Researcher (Penelitian a.
a.
4. Manager (pengelola)
a.
a.
a.
Pemula)
b.
AIPNI
Page 17
d.
e.
f.
g.
h.
dan komunitas*)
Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan menejemen keperawatan*)
Mampu menjalin hubungan interpersonal
Mampu melakukan penelitian sebagai peneliti pemula
Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau
belajar sepanjang hayat.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
klien*)
Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien sebagai upaya
i.
j.
k.
l.
kualitas
standart yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif sehingga pelayanan
yang diberikan efesien dan efektif*)
m. Mampu mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
n.
o.
kesehatan klien*)
Mampu melaksanakan terapi modalitas sesuai dengan kebutuhan*)
Mampu mewujudkan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
p.
q.
r.
asuhan
dengan
s.
t.
hubungan kolaboratif*)
Mampu merancang, melaksanakan proses penelitian sederhana dalam
u.
v.
asuhan keperawatan*)
Mampu mengembangkan pola piker kritis, logis dan etis dalam
y.
professional
Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
Keterangan:
*) belum memiliki kewenangan untuk melakukan. Kewenangan akan dapat
dimiliki setelah lulusan sarjana keperawatan menyelesaiakan tahap profesinya
dan diberikan sebutan profesi Ners.
D. Kaitan antara Rumusan Kompetensi dengan Bahan Kajian
Kompetensi yang akan dicapai memerlukan bahan kajian yang membahas
pengetahuan dan keterampilan terkait yang yang sesuai. Dibawah ini digambarkan
bahan kajian berdasarkan unit kompetensi yang merupakan jabaran dari kompetensi
utama lulusan pendidikan ners tahap akademik (sarjana keperawatan).
BAHAN KAJIAN SETIAP UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI
1. mampu melakukan komunikasi yang
efektif dalam memberikan asuhan
BAHAN KAJIAN
1. Penggunaan Diri Secara Efektif dalam
kominukasi Terapeutik.
2. Konsep Komunikasi Terapeutik.
3. Tahap-tahap Komunikasi Terapeutik.
4. Teknik Komunikasi Terapeutik.
5. Penggunaan Komunikasi Terapeutik. Pada
berbagai tingkat usia dengan berbagai
kondisi
6. Komunikasi dan kaitannya dengan
Pelayanan Kesehatan
AIPNI
Page 19
Kesehatan
Sistem Kesehatan Nasional
Etika dan Hukum Keperawatan
Kode Etik Keperawatan
Profesionalisme keperawatan
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Prinsip prinsip etika keperawatan :
Otonomi, beneficience, non-maleficience,
justice, moral right, nilai dan norma
masyarakat
9. Ethical issue dalam praktik keperawatan :
10.Euthanasia, transplantasi organ,
supporting devices, aborsi, dll
11.Prinsip prinsip legal dalam praktik
12.Malpraktek, neglected,
pertanggunggugatan (mandiri &
limpahan),pertanggung jawaban dll
13.Perlindungan hukum dalam praktik
keperawatan.
14.Penggambilan keputusan legal etis
15. Nursing advocacy
16. Telaah etis dalam keputusan
Manajemen
1. Sistem Kesehatan Tradisional dan
2.
3.
Modem
Perilaku Kesehatan
Metode pengumpulan Data Antropologi
4.
5.
6.
dan Sosiologi
Pendekatan holistic care pada klien :
Pendekatan transcultural nursing
Pendekatan agama, kepercayaan, dan
AIPNI
Page 20
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
perkembangan
Metode Keperawatn
Konsep Caring, Holisme dan Humanisme
Ilmu keperawatan Dasar
Keperawatan Lintas Budaya
Spiritualitas / Religiusitas
Ilmu ilmu Keperawatan Klinik &
Komunitas
7. Teknologi Informasi dalam Keperawatan
8. Menajemen mutu
9. Anatomi, Biokimia, Biologi, Fisiologi,
10.Patofisiologi, Fisika, Kimia,
Mikrobiologi,
11. Parasitologi, Patologi, Farmakologi, Gizi
12.Metodologi Pendidikan
13.Hak dan Kewajiban Pasien
14.Prosedur Keperawatan
15.Komunikasi Terapeutik
16.Patient Safety
17.Infection Control
18.Psikologi Perkembangan
19.Konsep perubahan
20.Konsep Kehilangan
1. Information Communication Technology
in nursing :
- Menggunakan perangkat komputer dan
jarigan dalam mengakses teknologi
terkini dalam keperawatan dan
kesehatan
- Klasifikasi intervensi dan outcome
AIPNI
Page 21
Dewasa
6. Perspektif Keperawatan Anak dalam
Konteks Keluarga
7. Bermain pada anak
8. Pencegahan kecelakaan pada Anak
9. Bimbingan dan penyuluhan pada orang
tua
10.Konsep sakit dan Hospitalis pada anak
11. Identifikasi Multiple Intelegence
12. batasan dan Teori Penuaan
13. Issue dan kecenderungan Masalah
Kesehatan Lansia
14. Beberapa faktor yang mempengaruhi
Kesehatan Lansia
15. Upaya Prevektif dan Promotif untuk
Pemenuhan Kebutuhan dasar Fisik
dan Psikososial Lansia
17.Pengeloloan Kesejahteraan Lansia
diInstitusi dan Masyarakat
18. Perspektif Keperawatan Kritis dan
Gawat Darurat
19.Askep Klien dg Gawat Darurat pada
Sistem Kardiovaskuler
20.Askep Klien dg Gawat Darurat pada
21. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu dan Bencana
22. Konsep Dasar Kesehatan dan
keperawatan Jiwa
23.Upaya Keperawatan Kesehatan Jiwa
dalam Penanggulangan Masalah
Kesehatan Jiwa
24.Konsep Dasar Keluarga
25.Konsep Keluarga, trend dan Issue
Kesehatan keluarga
26.Teori Model Keperawatan di keluarga
27.Manajemen Sumber daya Keluarga
28.Konsep Home Health of Nursing (Home
Care)
AIPNI
Page 22
AIPNI
Page 23
7.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
pengambilan keputusan
2. Pendekatan etik dalam pengambilan
keputusan
3. Hak pasien dan keluarga dalam
pelayanan keputusan
Self manajement of learning
1. Pround to be nurse : confident,
committed to, doing the best to keep
Metode evaluasi
Metode pembelajaran
Teori berubah
Team Building
Supervisi
Metode Evaluasi
Pendekatan Moral right dalam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
nursing respected
Domin profesi
Kompetensi
Otonomi dan 24ontrol profesi
Etika profesi
Standar profesi
Kesiapan perawat dan pelayanan
Fisika keperawatan
Anatomi fisiologi keperawatan
Keterapilan keterampilan teknis
keperawatan (keterampilan dasar dan
keterampilan khusus sesuai dengan
tingkat usia disetiap tatanan pelayanan
kesehatan
1. Konsep Collaborative
2. Team work building
Terapi Modalitas Keperawatan pada
berbagai kondisi termasuk terapi
komplementer
1. Kajian situasi pelayanan keperawatan :
manajemen asuhan
2. Alur penaganan pasien
3. Pengorganisasian pelayanan
4. Mengelola pelayanan untuk pemenuhan
AIPNI
Page 24
kebutuhan dasar
5. Manajemen kasus (termasuk
6.
7.
1.
2.
3.
4.
AIPNI
Page 25
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dan proses.
10.Konsep dasar kajian situasi
11.Kajian situasi dalam proses manajemen
12. Perencanaan: konsep perencanaan
strategis dan operasional
13.Perencanaan ketenagaan dan financial
14.Pengelolaan waktu
15.Proses pengambilan waktu
16.Pengorganisasian (struktur, konsep, kultur
organisasi keperawatan serta model
pengorganisasian, pelayanan keperawatan
dan model penugasan)
17. Pengelolaan staf (seleksi, orientasi, dan
penapakan, karier)
19. Mampu menggunakan keterampilan
interpersonal yang efektif dalam
kerja tim dan pemberian asuhan
keperawatan dengan
mempertahankan hubungan
kolaboratif *)
20. Mampu merancang, melaksanakan
proses penelitian sederhana
21. Mampu memanfaatkan hasil
penelitan dalam upaya peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ilmu Komunikasi
Pengembangan Kepribadian
Kepuasan Pelanggan
Pemasaran Keperawatan
Pisikologi Konsumen
Konsep Kolaborasi, Kemitraan dan kerja
Tim
1. Berpikir sistematis
2. Identifikasi dan merumuskan masalah
penelitian
3. Literature dan Critical Review
4. Rancangan penelitian
5. Pengembangan instrument penelitian
6. Pengumpulan data
7. Analisa Data
8. Interprestasi data
9. Desiminasi dan publikasi
10.Keperawatan sebagai ilmu dan seni
AIPNI
Page 26
keperawatan
1. Standar profesi
2. Perlindungan profesi (manajemen resiko
dan asuransi profesi)
3. Konsep kepemimpinan dalam
keperawatan
4. Konsep kesejawatan
E. Struktur Kurikulum Sarjana Keperawatan
Kurikulum pendidikan ners tahap akademik (Sarjana Keperawatan) ditetapkan
dengan mengacu kepada 60% kurikulum inti, yaitu 87 SKS (dari 144 SKS ) terdiri dari
70% pengetahuan teori dan 30% penerapan praktik ( laboratorium, tatanan klinik dan
komunitas), dengan masa studi 4 tahun (8 semester).
Pengembangan kurikulum institusi disesualikan dengan visi dan misi institusi
yang mencirikan kekhasan dari institusi tersebut dengan memasukkan 20% isu global
(yaitu : Perawatan HIV/AIDS,Flu Burung, SARS, Disaster, Perawatan Trauma, IT,
Entrepreuner, Bahasa Asing) dan muatan local 20% sesuai dengan keunggulan institusi.
AIPNI
Page 27
Kurikulum yang telah disusun ini merupakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK),
dengan pola struktur terintegrasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan
kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang relevan
dengan masalah kesehatan yang dihadapi.
Tujuan struktur kurikulum terintegrasi adalah untuk menghasilkan lulusan yang
mampu menjadi guru bagi dirinya, membantu peserta didik belajar aktif, mengkaji
kemampuan diri sendiri, belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri, dan belajar
mandiri sehingga kelak dapat menjadi anggota profesi yang mandiri.Dalam kurikulum
terintegrasi beberapa bahan kajian dikelompokkan menjadi satuan mata kuliah untuk
mencapai beberapa sub unit kompetensi. Setiap sub unit kompetensi mempunyai bobot
satu(1) satuan kredit semester (SKS)
Upaya mengintegrasikan bahan kajian menjadi satuan mata kuliah dapat
menggunakan berbagai cara pengelompokan, diantaranya berdasarkan sistem tubuh,
kebutuhan dasar manusia, respon atau tema. Selanjutnya, mata kuliah tersebut disusun
secara seri, pararel atau kombinasi.
AIPNI
Page 28
Kewarganegaraan
ISD (2 SKS)
(2 SKS)
B.Indonesia
Bahasa Inggris
(2 SKS)
(2 SKS)
Bahasa Inggris
(2 SKS)
Manajemen (2 SKS)
Semester 6
Semester 7
Riset Kep
(4 SKS)
Bahasa
Inggris
(2 SKS)
AIPNI
Page 29
Semester 5
Sist. Perkemihan (2 SKS)
Semester 4
Sist. Muskola skleletal (2 SKS)
Semester 3
Kegawatan darurat sistem I (3 SKS)
Agama (2 SKS)
Sist. Neuro behav (4 SKS)
Semester 2
Sist. Respirasi (4 SKS)
Semester 1
IDK II (4 SKS)
IKD II (3 SKS)
IKD I (3 SKS)
1. Pendekatan berdasarkan sistem tubuh pembahasan terintegrasi berdasarkan siklus kehidupan sejak pembentukan sampai dengan lansia
Skripsi
(4 SKS)
CONTOH
STRUKTUR KURIKULUM BERDASARKAN PENDEKATAN
BERDASARKAN SISTEM
SEMESTER I
NO
1
2
3
4
5
6
MATA AJAR
Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Ilmu Keperawatan Dasar I
Ilmu Keperawatan Dasar II
Ilmu dasar Keperawatan I
Jumlah jam/mg = 13 + 6 = 19
SKS
2
2
2
3
3
4
16
T
2
2
2
2
2
3
13
Lab
1
1
1
3
K
-
Ket
SKS
2
2
4
3
4
15
T
2
1
3
2
3
11
Lab
1
1
1
0.5
3.5
K
0.5
0.5
Ket
SEMESTER II
NO
1
2
3
4
5
MATA AJAR
Ilmu Sosial Dasar
B.Inggris
Ilmu Dasar Keperawatan II
Ilmu Dasar Keperawatan III
Sistem Kardiovaskuler
Jumlah jam/mg = 11 + 7 + 2 = 20
SEMESTER III
NO
1
2
3
4
MATA AJAR
Sistem Respirasi
Sistem Imun dan Hematologi
Sistem Neurobehaviour
Bahasa Inggris
Jumlah jam/mg = 9 + 5 + 6 = 20 jam
SKS
4
3
4
2
13
T
3
2
3
1
9
Lab
0.5
0.5
0.5
1
2.5
K
0.5
0.5
0.5
1.5
Ket
SKS
2
3
3
2
10
T
1
2
2
2
7
Lab
0.5
0.5
0.5
1.5
K
0.5
0.5
0.5
1.5
Ket
SKS
2
2
T
1
1
Lab
0.5
0.5
K
0.5
0.5
Ket
SEMESTER IV
NO
1
2
3
4
MATA AJAR
Sistem sensor Persepsi
Sistem Endokrin
Sistem Pencernaan
Keperawatan Komunitas I
Jumlah jam/mg = 7 + 3 + 6 = 19 jam
SEMESTER V
NO
1
2
MATA AJAR
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Integumen
AIPNI
Page 30
Keperawatan Komunitas II
Jumlah jam/mg = 4 + 4 + 4 = 12 jam
3
7
2
4
1
2
SEMESTER VI
NO
1
2
3
4
MATA AJAR
Sistem Perkemihan
Sistem Reproduksi
Keperawatan Komunitas III
Manejemen Keperawatan
Jumlah jam/mg = 7 + 6 +4 = 17 jam
SKS
2
4
3
2
11
T
1
3
2
1
7
Lab
0.5
0.5
1
1
3
K
0.5
0.5
1
Ket
MATA AJAR
Kegawatdaruratan sistem I
Riset Keperawatan
Bahasa inggris
Jumlah jam/mg = 6 + 5 + 2 = 13 jam
SEMESTER VIII
SKS
3
4
2
9
T
2
3
1
6
Lab
0.5
1
1
2.5
K
0.5
0.5
Ket
NO
1
2
SKS
2
4
6
T
1
1
Lab
0.5
0.5
K
0.5
4
4.5
Ket
SEMESTER VII
NO
1
2
3
MATA AJAR
Kegawatdaruratan sistem II
Skripsi
Jumlah jam/mg = 1+ 1 + 18 = 20 jam
AIPNI
Page 31
AIPNI
Page 32
No
1
Kompetensi blok 1
Menerapkan konsep berpikir kritis
Bahan kajian
Konsep berpikir kritis dalam keperawatan
Metode
Discovery Learning (DL) project
dalam keperawatan
Menganalisis perkembangan sejarah
keperawatan
Menganalisis prinsip-prinsip
1. Teori sistem
2. Konsep berubah
konteks keperawatan
budaya)
1. Prinsip-prinsip etika keperawatan :
konsteks keperawatan
masyarakat
2. Isue estik dalam praktik keperawatan :
Euthanasia, aborsi
3. Transplantasi organ, supporting
4. Devices
5. Prinsip-prinsip legal dalam praktik
6. Keperawatan : Malpratik, neglecten,
AIPNI
Page 33
Demontrasi, PjBL
AIPNI
Page 34
: 4 SKS
Prasyarat
:-
AIPNI
Page 35
No
1
2
Kompetensi blok 2
Menerapkan model konseptual keperawatan dalam
Bahan kajian
Model konseptual keperawatan (Virginia
Metode
Mini lecture, case studi,
berbagai situasi
Menerapkan hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan
SGD
Discovery learning (DL),
perkembangan
Project Based
1. Teori komunikasi
learning(PjBL)
Mini lecture, case study,
tumbuh kembang
2. Komunikasi terapeutik
3. Penggunaan komunikasi
(DL)
keyakinan
1. Konsep belajar sepanjang hayat
AIPNI
Page 36
kesehatan
(DL) PjBL
AIPNI
Page 37
: 4 SKS
Prasyarat
:-
AIPNI
Page 38
No
1
Kompetensi blok 2
Mengidentifikasi kehidupan sel sebagai
Bahan kajian
1. Introduksi sel
Metode
Mini lecture, case studi, SGD,
3. Jenis-jenis sel
4. Fungsi spesifik sel
5. Transport trans membrane
6. Reproduksi sel
7. Genetika
2
8. homeostasis
1. proses oksigenasi
tumbuh kembang
AIPNI
Page 39
kembang
laboratorium activity
elektolit
1. anatomi sistem pencernaan
3. proses pemenuhan
laboratorium activities
2. fisiologi ginjal
AIPNI
Page 40
kembang
laboratorium activity
AIPNI
Page 41
: 2 SKS (2 teori)
Prasyarat
:-
: 2 SKS
Prasyarat
:-
3. Otonomi daerah
4. Hubungan antar manusia
5. Wawasan nusantara
6. Identitas nasional
7. Goog govenance
8. Geostrategi
9. Politik strategi nasional
10. Negara dan konstitusi
Mata Kulia
: Bahasa Indonesia
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Beban Studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
Kompetensi Blok 4
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IDK II mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi proses pemenuhan kebutuhan aktifitas dan latihan sesuai dengan tumbuh kembang
2. Mengidentifikasi proses pemenuhan aman dan nyaman sesuai dengan tumbuh kembang
3. Mengidentifikasi proses pemenuhan istirahat daan tidur sesuai dengan tumbuh kembang
4. Mengidentifikasi proses pemenuhan seksual sesuai dengan tumbuh kembang
No
1
Kompetensi blok 4
Mengidentifikasi proses pemenuhan
Bahan kajian
1. Anatomi sistem muskuloskletal
Metode
Mini lecture, case studi, SGD,
lab aktivities
lab aktivities
4. Nosokomial infection
5. Transport pasien
6. Body aligment
7. Anatomi sistem saraf
8. Fisiologi sistem saraf
9. Mekanisme nyeri
10. Mekanisme perubahan suhu tubuh
11. Panas
3
tumbuh kembang
3. Siklus tidur
lab aktivities
4. Irama sirkardian
1. Anatomi sistem reproduksi
kembang
lab aktivities
reproduksi
4. Pemenuhan kebutuhan seksual
5. Penyimpangan-penyimpangan seksual
AIPNI
Page 48
Mata Kuliah
Beban studi
; 3 SKS (2-1)
Prasyarat
:-
Bahan kajian
Kasus dengan keluhan klien.
Metode
Mini lecture,
sederhana dengan
1. Pengkajian
project based
pendekatan proses
2. Diagnose keperawatan
learning (PjBL),
keperawatan
3. Perencanaan
lab skill
AIPNI
Page 49
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
2
Menjelaskan tentang
ruang lingkup
keperawatan
Mini lecture,
case studi, SGD,
keperawatan maternitas,
project based
learning (PjBL),
lab skill
sistem pelayanan
3
6. Pendokumentasian
1. perspektif dan falsafah
kesehatan
Mengaplikasikan prinsip
Case studi,SGD,
pendidikan dalam
project Based
keperawatan sesuai
dengan tumbuh kembang
manusia dalam sistem
pelayanan kesehatan
kesehatan
3. teori pendekatan sosial dalam
learning (PjBL)
demonstrasi
kesehatan
4. konsep dasar kesehatan aspek
sosial budaya serta
hubungannya dengan ekologi
5. rancangan penyuluhan
kesehatan
AIPNI
Page 50
6. metode evaluasi
Mata Kuliah
: Sistem Kardiovaskuler
Beban Studi
: 5 SKS
Prasyarat
:-
4. Mengidentifikasi masalah legal dan etis serta membuat keputusan etispada pasien dengan masalah pada sistem kardiovaskuler.
5. Mmelaksanakan fungsi advokasipada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada berbagai tingkat usia sesuai
dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
o
1
Kompetensi blok 6
Melakukan simulasi asuhan keperawatan
Bahan kajian
1. Patofisiologi pada sistem kardiovaskuler
Metode
Mini lecture, case studi, SGD,
learning
AIPNI
Page 52
kardiovaskuler
1. Prinsip-prinsip etika keperawatan ; otonomi,
learning (PBL)
3.
4.
5.
6.
learning (PBL)
AIPNI
Page 53
7. Nursing advocacy
Prosedur keperawatan tentang :
1.
2.
Pemasangan infus
3.
EKG
4.
5.
Punksi vena
Lab skills
efektif
AIPNI
Page 54
: Sistem Respirasi
Beban Studi
: 5 SKS
Prasyarat
:-
gangguan
sistem
respirsipada
berbagai
tingkat
usia
dengan
berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan
efektif.
AIPNI
Page 56
No
1
Kompetensi blok7
Melakukan simulasi asuhan keperawatan
dengan kasus gangguan sistem respirasi
pada berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
Bahan kajian
1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan
biokimia sytem respirasi
2. Patofisiologi pada sistem respirasi (kasuskasus respirasi yang sering terjadi pada
Metode
Mini lecture, case studi,
SGD, project based
learning (PjBL), lab skill,
mapping based learning
AIPNI
Page 57
respirasi
Melakukan simulasi pengelolaan aasuhan
2. Nursing advocacy
3. Terapi O2
4. Suctioning
Lab skill
AIPNI
Page 58
5. Perawatan WSD
6. Nebulisasi
7. trakheostomi
AIPNI
Page 59
Mata Kuliah
Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
AIPNI
Page 61
No
1
Kompetensi blok 8
Bahan kajian
Melakukan simulasi asuhan keperawatan 1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan
Metoda
Mini Lecture, Case study, SGD,
hematologi
hematologi
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan
1. Mendemonstrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan
norma masyarakat
2. Nursing advocaxy
Prosedur Keperawatan tentang :
Lab skill
AIPNI
Page 63
AIPNI
Page 64
Mata Kuliah
: Sistem Neurobehaviour
Beban Studi
: 5 SKS
Prasyarat
simulasi
asuhan
keperawatan
dengan
ganguan
sistem
kasus
dengan
gangguan
sistem
AIPNI
Page 65
AIPNI
Page 66
No
Kompetensi blok 9
1
Melakukan simulasi asuhan keperawatan
dengan ganguan sistem neurobehaviour pada
berbagai tingkat usia dengan memperhatikan
aspek legal dan etik
Bahan kajian
1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia
Metoda
Mini Lecture, Case
sistem neurobehaviour
2. Patofisiologi pada sistem neurobehaviour (kasus
dan internasional)
3. Pengkajian sistem neurobehaviour
4. Diagnosa keperawatan pada gangguan sistem
neurobehaviour
5. Perencanaan/implementasi/evaluasi keperawatan
pada gangguan sistem neurobehaviour
6. Dokumentasi asuhan keperawatan
7. Sistem layanan kesehatan untuk pasien dengan
gangguan sistem neurobehaviour (rujukan, gakin,
2
Jamkesmas)
Pencegahan primer, sekunder dan tertier pada masalah
sistem neurobehaviour
Lab skill
Telaah jurnal, Discovery
AIPNI
Page 67
SGD
epilepsy
5. Pemeriksaaan EEG
6. Persiapan pemeriksaan lumbal punksi
7. Persiapan pemeriksaan CT Scan, kepala dan MRI
AIPNI
Page 68
AIPNI
Page 69
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
6. Mendemontrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem persepsi sensori pada berbagai tingkat usia
sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan
efektif.
no
1
Kompetensi blok 8
Melakukan simulasi asuhan keperawatan
Bahan kajian
1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan
Metoda
Mini Lecture, Case study, SGD,
AIPNI
Page 71
dan etis
Mengidentifikasi masalah masalah
persepsi sensori)
AIPNI
Page 72
norma masyarakat
2. Nursing advocacy
6
Mendemontrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan
Lab skills
2.
3.
4.
5.
AIPNI
Page 73
Mata Kuliah
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
AIPNI
Page 74
No
1
Kompetensi blok 11
Melakukan
simulasi
asuhan
keperawatan dengan kasus gangguan
sistem endrokrin pada berbagai tingkat
usia dengan memperhatikan aspek
1. Anatomi,
Bahan kajian
fisiologi, kimia,
fisika
Metoda
dan Mini Lecture, Case study, SGD,
gangguan
sistem endrokin
5. Perencanaan/implementasi/evaluasi
keperawatan
pada
gangguan
sistem
endrokrin
6. Dokumentasi asuhan keperawatan
7. Sistem layanan kesehatan untuk pasien
2
Melakukan
simulasi
AIPNI
Page 75
hasil
penelitian
dalam
Melakukan
asuhan
simulasi
keperawatan
pengelolaan Manajen kasus pada sistem endrokrin (klasifikasi Case study, SGD
pada
dengan
gangguan
sistem
pada
kasus
dengan
sehingga
otonomi,
prinsip
etika
beneficience,
masyarakat
2. Nursing advocacy
intervensi Prosedur Keperawatan tentang :
Mendemonstrasikan
keperawatan
1. Prinsip
menghasilakan
Lab skills
AIPNI
Page 76
Mata Kuliah
Beban Study
: 2 SKS
Prasyarat
dipengaruhi oleh keberadaan oksigen sehingga secara tidak langsung sistem pencernaan
jjuga mempunyai peranan penting didalam pemanfaatan nutrien. Kegiatan belajar
mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan
komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem muskuloskeletal dengan
pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah
Kompetensi blok 11 (Sistem Endrokrin)
Setelah mengikuti kegiatan pembalajaran pada blok 12 (sistem endrokrin) mahasiswa
akan mampu :
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem
pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem
pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan
etis
3. Mengidentifikasi masalah masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem
pencernaan dan menggunakan hasil hasil penelitian dalam mengatasi masalah
muskuloskeletal
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada aspek sekelompok
klien dengan gangguan sistem pencernaan pada berbagai tingkat usia dengan
memperhatika aspek legal dan etis
5. Malaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem pencernaan
pada berbagai tingkat usia
AIPNI
Page 77
AIPNI
Page 78
No
1
Kompetensi blok 12
Bahan kajian
Melakukan
simulasi
asuhan 1. Patofisiologi pada sistem
Metoda
pencernaan Mini Lecture, Case study, SGD,
sistem
pencernaan
pada
berbagai
skills,
mapping
based
pada
gangguan
sistem
pencernaan
5. Dokumentasi asuhan keperawatan
6. Sistem layanan kesehatan untuk pasien
dengan
2
Melakukan
simulasi
gangguan
sistem
pencernaan
sistem
Lab
pencernaan
pada
berbagai
skills,
mapping
based
learning
hasil
penelitian
dalam
dengan
gangguan
dan
etis
Melaksanakan fungsi advokasi pada
kasus
dengan
gangguan
sistem
beneficience,
juctice,
Mendemonstrasikan
keperawatan
pada
intervensi
kasus
dengan
sistem pencernaan
2. Pemasangan Nasogastric (NGT)
3. Bilas lambung (gastric Lavage)
4. Menentukan jenis dan jumlah kalori dalam
dan
inovatif
sehingga
diet
5. Wash-out/Enema
AIPNI
Page 80
efektif
6. Colostomy care
AIPNI
Page 81
Mata Kuliah
: Komunitas I
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
dampak
isu
tersebut
pada
perkembangan
keperawatan keluarga.
AIPNI
Page 82
No
1
Kompetensi blok 13
Mampu menjelaskan konsep tersebut 1.
2.
penerapannya
pada
asuhan
3.
keperawatan keluarga
4.
5.
6.
7.
Bahan kajian
Metoda
Konsep kelurga
Mini Lecture, Case studi,
Konsep keluarga sejahtera
SGD,
Project
Based
Konsep keperawatan keluarga
Ruang lingkup keperawatan keluarga
learning )PjBL), Lab skills
Trend dan isu keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan Keluarga sesuai kebutuhan
tumbuh kembang
8. Asuhan keperawatan Keluarga dengan masalah
2
Project
Based
AIPNI
Page 83
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
kasus
dengan
gangguan
sistem
AIPNI
Page 85
No
1
Kompetensi blok 13
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan
Bahan kajian
1. Patofisiologi
pada
(kasus
Metoda
sistem Mini Lecture, Case studi, SGD,
muskuloskeletal
pada
gangguan
sistem
muskuloskeletal
5. Dokumentasi asuhan keperawatan
6. Sisitem layanan kesehatan untuk pasien
dengan
gangguan
sistem
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan Pencegahan primer, sekunder, dan tersieer Mini Lecture, Case studi, SGD,
kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada pada masalah sistem muskuloskeletal
AIPNI
Page 86
4.
Lab skills
1. Pengertian masalah penelitian
Telaah jurnal, Case study, SGD
2. Hasil hasil penelitian terkait sistem
muskuloskeletal
Otonomi,
Case study,SGD
AIPNI
Page 87
5.
Case study,SGD,
Otonomi,
(PBL)
Mendemonstrasikan intervensi
2. Nursing Advocacy
Prosedur Keperawatan tentang :
3. Paint management
4. Ambulasi dini
6. Wound care
dan efektif
7. ROM exercise
Lab Skill
8. Pijat bayi
AIPNI
Page 88
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Fokus mata ajar Keperawatan Komunitas II adalah membahas konsep dasar keperawatan
gerontik, teori- teori biologis, psikologis, sosial, kultural dan spritual pada proses penuaan
dan standart keperawatan gerontik. Penerapannya pada asuhan keperawatan gerontik pada
lansia dengan masalah kesehatan fisik , psikososial, kultural dan spritual yang lazim ;
asuhan keperawatan gerontik pada lanjut usia menjelang ajal ; strategi promosi kesehatan
dan kesejahteraan lansia; dukungan terhadap orang yang terlibat dalam perawatan lansia.
Kompetensi blok 16 (Komunitas II)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 16 komunitas II mahasiswa akan
mampu :
1. Bila diberi data kasus lansia di keluarga, peserta didik mampu menyusun rencana
asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep- konsep dasar keperawatan
gerontik dn sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.
2. Bila diberi data kasus lansia di kelompok, peserta didik mampu menyusun rencana
asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep konsep dasar
keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.
3. Bila diberi data kasus lansia di panti, peserta didik mampu menyusun rencana
asuhan keperawatan lansia dengan menggunakan konsep konsep dasar
keperawatan gerontik dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.
4. Bila ditempatkan di panti werdha, peserta didik mampu menganalisa program lansia
di institusi.
AIPNI
Page 89
No.
Kompetensi 16
Bahan kajian
1. Bila diberi data kasus lansia di keluarga, 1. konsep dasar keperawatan gerontik
Metoda
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
(PjBL), Lab skills
keperawatan.
biologis
6. Asuhan keperawatan lansia dengan masalah
psikososial
7. Asuhan keperawatan lansia dengan masalah
social
cultural
AIPNI
strategi
dan
kegiatan
untuk
kesejahteraan
promosi
lansia
serta
terlibat merawat
Page 90
lansia
2.
Mini Lecture,Case
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis
keperawatan tentang Sistem Perkemihan sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai
dari bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang
terkait dengan fungsi Sistem Perkemihan. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada
pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan
konsep Sistem Perkemihan dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar
peyelesaian masalah.
Kompetensi blok 17 (Sistem Reproduksi)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 14 (Sistem Perkemihan)
Mahasiswa akan mampu :
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan Sistem
Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan Sistem
Perkemihan pada tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan Sistem
Perkemihan dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah
Perkemihan.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien
dengan gangguan Sistem Perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Menjadi acuan dalam melaksanakan
berbagai
peran
diatas
dengan
AIPNI
Page 92
No.
Kompetensi blok 17
Bahan kajian
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus 1. Patofisiologi pada Sitem Perkemihan
Metoda
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
(PjBL), Lab skills
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
(PjBL), Lab skills
AIPNI
Page 93
3.
Mengidentifikasi
masalah-masalah
4.
berhubungan
dengan
Melakukan simulasi pengelolaan
penelitian
Telaah
jurnal,
Case
study SGD
Case study,SGD
Case study,SGD,
Mendemonstrasikan intervensi
Keperawatan pada kasus dengan
gangguan sistem Perkemihan pada
berbagai tingkat usia sesuai dengan
2. Nursing Advocacy
Prosedur Keperawatan tentang :
1. Pengkajian pada sistem Perkemihan
2. Kateterasi urin
3. Peritonial dialisa
4. Irigassi blas
(PBL)
Lab skills
AIPNI
Page 94
Mata Kuliah
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis
keperawatan tentang Sistem Reproduksi sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai
dari bayi baru lahir sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang
terkait dengan fungsi Sistem Reproduksi (sikap terhadap kesehatan seksualitas dan
reproduksi, anatomi fisiologi sistem reproduksi, perkembangan seksualitas dan
reproduksi, kehamilan dan seksualitas, masalah yang berhubungan dengan seksualitas
dan reproduksi). Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan
berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep Sistem Reproduksi
dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar peyelesaian masalah.
Kompetensi blok 18 (Sistem Reproduksi)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 18 (Sistem Reproduksi)
Mahasiswa akan mampu :
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan Sistem
Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan Sistem
Reproduksi pada tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan Sistem
Reproduksi dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah
Reproduksi.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien
dengan gangguan Sistem Reproduksi pada berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem Reproduksi
pada berbagai tingkat usia.
6. Mendemostrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
Reproduksi pada tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir
kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif
AIPNI
Page 95
AIPNI
Page 96
No.
Kompetensi blok 18
Bahan kajian
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus 1. Patofisiologi pada Sitem Reproduksi
Metoda
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
(PjBL), Lab skills
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
(PjBL), Lab skills
AIPNI
Page 97
3.
4.
Mengidentifikasi
masalah-masalah
penelitian
Telaah
jurnal,
Case
study SGD
Case study,SGD
Mendemonstrasikan intervensi
Keperawatan pada kasus dengan
gangguan sistem Reproduksi pada
berbagai tingkat usia sesuai dengan
Standar yang berlaku, dengan berfikir
Kreatif dan inovatif sehingga
Menghasilkan pelayanan yang efisien dan efisien
dan efektif
Case study,SGD,
Problem Based
learning (PBL)
Lab skills
AIPNI
Page 98
AIPNI
Page 99
Prasyarat
:-
Fokus mata ajar ini membahas tentang konsep dasar kesehatan dan keperawatan
komunitas, program- program kesehatan/kebijakan pemerintahan dalam menanggulangi
masalah kesehatan prioritas di Indonesia, asuhan keperawatan komunitas dan
pembahasan yang terkait isu dan kecenderungan masalah kesehatan komunitas dalam
konteks pelayananan kesehatan utama dengan penekanan pada peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan, area-area khusus dalam keperawatan
komunitas , meliputi keperawatan kesehatan sekolah , keperawatan kesehatan kerja ,
keperawatan di rumah (Homecare), keperawatan jiwa masyarakat, jaminan mutu
pelayanan keperawatan komunitas, dengan penekanan pada peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan . Mata ajar ini berguna dalam
memahami berbagai area khusus dalam keperawatan komunitas terutama terkait dengan
masalah kesehatan yang lazim terjadi di Indonesia, dan memahami mekanisme jaminan
layanan keperawatan komunitas, serta isu/kecenderungan yang terjadi; dan atau
prasyarat untuk mengikuti mata ajar keperawatan komunitas III. Pengalaman belajar
meliputi ceramah, diskusi, pembahasan kasus dan praktikum.
Kompetensi Blok 19 (komunitas III)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok 19 Komunitas III mahasiswa akan
mampu :
1. Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu merencanakan asuhan keperawatan
komnitas dalam rentang sehat-sakit
2. Apabila dihadapkan pada situasi
komunitas,mahasiswa
mampu
area
khusus
praktek
keperawatan
menyusun
rencana
asuhan
keperawatan
AIPNI
Page 100
No.
1.
Kompetensi blok 19
Pada akhir pembelajaran mahasiswa
Bahan kajian
A. Pengantar kesehatan komunitas dan konsep
Metoda
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
waktu sehat-akit
AIPNI
Page 101
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
Based learning
peningkatan
Kesehatan
dan
pencegahan
minimal pada area sekolah dan kesehatan 9. Asuhan keperawatan kesehatan kerja
kerja
tersebut
dengan
AIPNI
Page 102
Mata Kuliah
: Manajemen Keperawatan
Beban studi
: 2 SKS
Prasyarat
:-
AIPNI
Page 103
No.
1 Melakukan
Kompetensi blok 20
simulasi pada penerapan
kepemimpinan
yang
efektif
saat
Bahan Kajian
gaya 1. Konsep kepemimpinan
Melakukan
simulasi
pembuatan
Study, SGD
3. Karakteristik Kepemimpinan
4. Gaya kepemimpinan
perencanaan 1. Konsep perencanaan
Metoda
Mini Lecture, Case
2. Teori manajemen
6. Standar keperawatan
Melakukan simulasi pengorganisasian pelayanan Konsep pengorganisasian :
Study, SGD
1. Struktur organisasi
2. Job description, job analisis, job evaluasi
3. Staffing
4. Prinsip staffing
5. Pengembangan staf
AIPNI
Page 104
Melakukan
simulasi
pengarahan
2. Pendelegasian
3. Komunikasi
4. Supervisi
5
5. Kepemimpinan
Melakukan simulasi pada pendelegasian pelayanan Konsep pengendalian
study, SGD
AIPNI
Page 105
Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis
keperawatan tentang Kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait berbagai
sistem pada individu sesuai tingkat usia manusia mulai dari mulai dari bayi baru lahir
sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan
kegawatan, kedaruratan dan
kegawat daruratan
dengan
kasus kegawatan,
kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem pada individu dengan
berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan
kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem dan
menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi kegawatan, kedaruratan
dan kegawat daruratan I.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien
dengan kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi sistem
pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem kegawatan
kedaruratan I pada berbagai tingkat usia.
AIPNI
Page 106
AIPNI
Page 107
No
1.
Kompetensi blok 21
Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan
Bahan kajian
1. Patofisiologi pada kasus syok, multi
trauma dan
Metoda
Mini Lecture,Case
studi,SGD,Project
nasional,regional dan
Based learning
(PjBL), Lab skills
etis.
internasional
mapping based
learning
AIPNI
Page 108
2.
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasusPencegahan primer,sekunder,dan tersier pada masalah
Mini Lecture,Case
kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait Pada kasus syok, multi trauma dan overdosis dan
studi,SGD,Project
multi sistem pada individu dengan berbagai tingkat usia keracunan obat
Based learning
(PjBL), Lab skills
3.
Telaah jurnal,Case
study SGD
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan Manajemen kasus pada kasus syok, multi trauma dan
pada
sekelompok
klien
dengan
kegawatan,
Case study,SGD
kedaruratan dan kegawat daruratan I terkait multi syok, multi trauma dan overdosis dan keracunan obat
sistem
pada
berbagai
tingkat
usia
dengan dan prioritas masalah pada kasus syok, multi trauma dan
overdosis dan keracunan obat )
AIPNI
Page 109
Case study,SGD,
Problem Based
Learning (PBL)
2. Nursing Advocacy
6
kegawat daruratan
daruratan
2. Triase
3. BCLS
AIPNI
Page 110
Beban Studi
: 3 SKS
Prasyarat
:-
AIPNI
Page 112
No
1
Melakukan
Kompetensi blok 21
Bahan kajian
Metoda
simulasi asuhan keperawatan Patofisiologi pada kasus asidosis metabolik Mini Lecture, Case Study,
dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan (DM, Luka bakar), stroke pada periode SGD,
Project
Based
dan etis.
Melakukan
simulasi
pendidikan
kesehatan Pencegahan primer, sekunder, dan tersier Mini Lecture, Case Study,
dengan kasus kegawatan, kedaruratan dan pada kasus asidosis metabolik (DM, Luka SGD,
Project
Based
kegawat daruratan II terkait multi sistem pada bakar), asidosis respiratorik (respiratory learning (PjBL), Lab skills
kelompok dan masyarakat dengan berbagai failure, henti nafas) stroke pada periode
tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal akut, Head injury
3
dan etis
Mengidentifikasi masalah masalah penelitian Hasil hasil penelitian terkait kasus Telaah jurnal, Case study,
yang
berhubungan
dengan
kedaruratan dan kegawat darurat II terkait multi asidosis respiratorik (respiratory failure,
sistem pada kelompok dan masyarakat dengan henti nafas) stroke pada periode akut, Head
berbagai tingkat usia dan menggunakan hasil injury
hasil penelitian dalam mengatasi masalah
4
AIPNI
Page 113
dengan
berbagai
tingkat
usia
1. Prinsip
prinsip
keperawatan
beneficience,
juctice,
Mendemonstrasikan
intervensi
keperawatan
2. Nursing advocacy
1. Pengkajian pada kasus asidosis Lab skills
metabolik
berfikir
Head injury
kreatif
dan
inovatif
sehingga
(DM,
Luka
bakar),
AIPNI
Page 114
Mata Kuliah
: Skripsi
Beban Studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
http://en.wikipedia.org
http://yahoo.co.id
http://google.com
Proquest
AIPNI
Page 115
Agama (2 SKS)
Kewarganegaraan
(2 SKS)
ISD ( 2 SKS)
B. Indonesia (2
SKS)
Komprehensif II ( 3 sks)
Semester 6
Komprehensif I ( 3 sks)
Semester 5
Semester 4
Semester 3
Semester 2
Semester 1
IKD II (4SKS)
IKD 1 (4SKS)
Pendekatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia
MATRIK PENGGAMBARAN MATA KULIAH DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN PENDEKATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Semester 7
Semester 8
Riset Kep
( 2 SKS)
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Bahasa
Skripsi (4
(2 SKS)
(2 SKS)
Inggris
SKS)
(2 SKS)
AIPNI
Page 116
Mata Ajar
Agama
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Ilmu Keperawatan dasar I
Ilmu Keperawatan Dasar II
Ilmu Sosial Dasar
Jumlah jam/mg = 14 + 4 = 18 jam
SEMESTER II
No
1
2
3
4
Mata Ajar
Kebutuhan Oksigenasi
Kebutuhan Nutrisi
Bahasa Inggris
Ilmu Keperawatan Dasar III
Jumlah jam = 11 + 4 + 4 = 19 jam
SEMESTER III
No
1
2
3
4
5
Mata Ajar
Kebutuhan Cairan & Elekrolit
Kebutuhan Eliminasi
Kebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Aktivitas & Mobilisasi
Bahasa Inggris
Jumlah jam = 11 + 4 + 8 = 23 jam
SKS
2
2
2
4
4
2
16
T
2
2
2
2
2
2
14
Lab
1
1
2
K
-
ket
SKS
4
4
2
4
14
T
3
3
2
3
11
Lab
0.5
0.5
1
2
K
0.5
0.5
ket
SKS
4
3
3
3
2
15
T
3
2
2
2
2
11
Lab
0.5
0.5
0.5
0.5
2
1
K
0.5
0.5
0.5
0.5
ket
Beban studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
2.
3.
menganalisis
prinsip-prinsip
pendekatan
secara
holistik
dalam
konteks
keperawatan
4.
5.
No
1
Kompetensi blok I
Menerapkan konsep
Bahan kajian
Konsep berfikir kritis dalam
Metode
Dicovery learning
keperawatan
keperawatan
Menganalisis
learning(PjBL)
Dicovery learning
perkembangan sejarah
dan internasional
keperawatan
Menganalisis prinsip-
1.
teori sistem
learning(PjBL)
Mini lecture, case
prinsip pendekatan
2.
konsep berubah
3.
discussion (SGD)
konteks keperawatan
transcultural nursing
Menerapkan prinsip-
keperawatan : onotomi,
pengambilan keputusan
discussion (SGD)
dalam konteks
discovery learning
keperawatann
norma masyarakat
(DL)
2.
keperawatan ; Euthanasia,
transplantasi organ, supporting
devices, aborsi
3.
neglected, pertanggunggugatan
(mandiri dan limpahan),
pertanggungjawaban, dll
4.
praktik keperawatan
5.
5
nursing advocacy
Memanfaatkan
teknologi informasi
dalam pembelajaran
keperawatan
Mata kuliah
Beban studi
: 4 SKS
Prasyarat
:-
Demonstrasi, PjBL
AIPNI
Page 119
Kompetensi blok I
Menerapkan model konseptual
Bahan kajian
Model konseptual
Metode
Mini lecture,
keperawatan (Virginia
situasi
Dicovery
learning (DL),
perkembangan
project based
Menerapkan prinsip
1. teori komunikasi
learning(PjBL)
Mini lecture,
2. komunikasi terapeutik
3. penggunaan
group discussion
komunikasi terapeutik
(SGD) discovery
learning (DL)
komunikasi dalam
pelayanan kesehatan /
keperawatan
6. komunikasi dalam
konteks sosial dan
keanekaragaman
budaya serta
4
keyakinan
1. konsep belajar
Mini lecture,
sepanjang hayat
2. antropologi dan
group discussion
sosiologi budaya
3. teori pendekatan
sosial dalam
(SGD) discovery
learning (DL)
PjBL
kesehatan
4. konsep dasar
kesehatan aspek sosial
budaya serta
hubungan dengan
ekologi
5. rancangan penyuluhan
kesehatan
6. metode evaluasi
Mata kuliah
Beban studi
: 2SKS(2-1)
Prasyarat
:-
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok IKD III mahasiswa akan mampu :
1. merancang asuhan keperawatan pada kasus sederhana dengan pendekatan proses
keperawatan
2. menjelaskan tentang ruang lingkup keperawatan maternitas , anak, orang
dewasa, jiwa dan komunitas dalam sistem pelayanan kesehatan
3. mengaplikasikan prinsip pendidikan dan keperawatan sesuai dengan tumbuh
kembang manusia dalam sistem pelayanan kesehatan
AIPNI
Page 122
No
1
Kompetensi blok I
Merancang asuhan keperawatan pada kasus sederhana
Bahan kajian
Kasus dengan keluhan klien
Metode
Mini lecture,case studi,
a. pengkajian
b. diagnose keperawatan
c. perencanaan
d. pelaksanaan
e. evaluasi
2
f. pendokumentasian
a. perspektif dan falsafah
keperawatan
b. ruang lingkup keperawatan
c. tren keperawatan
d. isu keperawatan
(konsep bermain pada anak,
3
pelayanan kesehatan
kesehatan
c. teori pendekatan sosial dalam
Demonstrasi
kesehatan
AIPNI
Page 123
AIPNI
Page 124
Mata kuliah
: Kebutuhan Oksigenasi
Beban studi
: 5 SKS
Prasyarat
:-
acuan
dalam
melaksanakan
berbagai
peran
diatas
dengan
AIPNI
Page 125
No.
Kompetensi blok 6
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan
1.
Bahan kajian
Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan
Metode
Mini Lecture, Case Study, SGD, Project
Based Learning (PjBL), Lab skills,
2.
biokimia oksigenasi.
Patofisiologi pada kebutuhan
etis.
5.
oksigenasi
Perencanaan/implementasi/evaluasi
keperawatan pada gangguan kebutuhan
6.
7.
oksigenasi.
Dokumentasi asuhan keperawatan
Sistem layanan kesehatan untuk pasien
dengan gangguan kebutuhan oksigenasi
2.
kebutuhan oksigenasi
AIPNI
Page 126
3.
etis.
Mengidentifikasi masalah-masalah
oksigenasi
5.
6.
masalah oksigenasi.
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan
respirasi)
memperhatikan aspek
Melaksanakn fungsi advokasi pada kasus
usia.
Mendemonstrasikan intervensi
keperawatan pada kasus dengan gangguan
oksigenasi pada berbagi tingkat usia sesuai
dengan standar yang berlaku, dengan
berfikir kreatif dan inovatif sehingga
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
norma masyarakat
Nursing advocacy
Pengkajian pada oksigenasi
Fisioterapi dada/postural drainage
Terapi O2
Suctioning
Perawatan WSD
Nebulisasi
Trakheostomi
Lab skills
AIPNI
Page 127
AIPNI
Page 128
Kesimpulan
Kedua model matriks dan rangkaian deskripsi mata kuliah yang disajikan diatas belum
merupakan pencerminan kurikulum lengkap tetapi hanya berupa kurikulum inti (60%).
Dengan demikian, seluruh deskripsi mata kuliah belum dijabarkan. Selanjutnya,
deskripsi mata kuliah yang belum diuraikan serta mata kuliah yang terdapat kurikulum
institusi perlu dilengkapi oleh masing-masing institusi.
Model Penyelenggara Pendidikan Sarjana Keperawatan
Ners
Tahap Profesi
36 SKS
S. Kep
Praktik 30%
Tahap Akademik
144-160 SKS
Teori 70%
AIPNI
Uji Kompetensi
(work entry /
exit exam)
STR
(RN)
Tahap
Akademik
Page 129
Penamaan kelulusan :
Setelah menyelesaikan tahap akademik, lulusan akan mendaptkan gelar Sarjana
Keperawatan S.Kep dan setelah tahap profesi lulusan akan mendapat sebutan profesi
Ners
untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Hal ini sesuai dengan
keputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 pasal 2 ayat
2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik
menjadi
anggota
masyarakat
yang
memiliki
kemampuan
profesional
dalam
AIPNI
Page 131
AIPNI
Page 133
KOMPETENSI
Berkomunikasi
efektif
dalam
secara
UNIT KOMPETENSI
1.
Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian Diseluruh area praktik
2.
asuhan keperawatan
keperawatan
Mampu menggunakan keterampilan inter personal yanf efektif
3.
menjalin
AREA PENCAPAIAN
Melaksanakan
asuhan 1.
keperawatan professional di
tatakan
klinik
legal
area
dengan
prakik
terutama
3.
asuhan keperawatan
area keperwatan medikal
Mampu memberkan asuhan yang secara berkualitas secara
bedah, anak, maternitas,
holistik, kontinyu dan konsisten
dan jiwa
Mampu mengunakan teknologi dan informasi kesehatan secara
4.
efektif
Mamapu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan
5.
2.
AIPNI
Page 134
yang
aman
secara
akontabilitas
auhan
keperawatan
yang
diberikan
10.
Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
11.
Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan
12.
kemampuan profesional
Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi
13.
keperawatan
Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan
AIPNI
Page 135
Melaksanakan asuhan
1. Mampu
keperawatan profesional
ditatanan komunitas
menggunakan
proses
keperawatan
dalam Di
area
keperawatan
kelarga,
dan
4.
Mengaplikasikan
1. Mampu
kepemimpinan dan
berkelompok
bedah, anak,
2. Mampu mengorganisasikan menejemen ruangan keperawatan
komunitas.
secara berkelompok mampu mencegah dan menyelesaikan
manajenen keperawatan
merencanakan
kebutuhan
keperawatan
secara Keperawatan
medikal
jiwa,
dan
AIPNI
Page 136
Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kurikulum
Kurikulum
inti
institusi
Keperawatan Medikal Bedah
5
Keperawatan Anak
2
Keperawatan Maternitas
3
Keperawatan Jiwa
2
Menejemen Keperawatan
2
Keperawatan Gadar
2
Keperawatan gerontik
2
Keperawatan Keluarga dan Komunitas
4
Jumlah
22
36
Penatalaksanaan : Stase I-VIII dapat dilaksanakan secara paralel dan tidak prasyarat
I
II
III
IV
V
VI
VII
VII
karena diasumsikan setiap lilisan pendidikan tahap akademik telah memiliki kompetensi
yang diperlukan untuk tahap profesi.
E. Deskripsi mata kuliah
1. Mata Kuliah
Beban Studi
b.
c.
orang dewasa.
Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
d.
jawab
Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien dewasa
ditatanan klinik dengan gangguan :
- Termoregulasi : Thypoid
- Oksigenasi akibat ARDS, Pneuminia, Asma, Anemia, Dekompesasio cordis,
-
Ca paru
Eliminasi : Ileus Ca saluran cerna, BPH.
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF, ARF/CRF,
e.
f.
g.
h.
dewasa
Mendemonstrasikan ketrampilan teknik keperawatan yang sesuai dengan standart
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien
dan efektif
i.
Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dala mengembangkan asuhan
j.
k.
l.
o.
p.
q.
r.
Metoda Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Metoda evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Log book
Direct Observasional of prosedure skill
Case test / uji kasus (SOCA- Student Oral Case Analysis)
Critical insidence report
OSCE
Problem solving skill
Kasus lengkap, kasus singkat
Portfolio
Daftar Referensi :
Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Mata Kuliah
: Keperawatan Anak
Beban Studi
: 2 SKS
Deskripsi Mata Kuliah
:
Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa
dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap
dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya,
membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang
berkaitan dengan keperawatan pada anak.
Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia
(neonatus, bayi, toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja) dalam knteks keluarga yang
bertujuan untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak
sakit akut dan sakit yang mengancam kehidupan, dengan anak masalah pediatric sosial
dan manajemen terpadu balita sakit, dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan ditatanan klinik.
Kompetensi :
Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak
b.
c.
d.
jawab
Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien aanak pada
berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik
- Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid,
-
morbili
Bayi dan anak dengan gangguan oksigenerasi akibat RDS, Pneumonia, Asma,
Anemia, Thalasemia
Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan congenital :
Diare, DHF, NS
Bayi dan anak dengan nutrisi : KEP/ malnutrisi, Juvenile DM, obesitas
Bayi dan anak dengan gangguan pertubuhan dan perkembangan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
keluarga
Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Pukesmas, dengan
l.
Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Metoda evaluasi :
1. Log book
2. Direct Observasional of prosedure skill
Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Metoda evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Log book
Direct Observasional of prosedure skill
Case test / uji kasus (SOCA- Student Oral Case Analysis)
Critical insidence report
OSCE
Problem solving skill
Kasus lengkap, kasus singkat
Portfolio
Daftar Pustaka
Doenges Marilynn E, Moorhouse Mary Frances, Murr Alice C. 2006. Nursing plans
Guidelines for Individualizing Client Care Across The Life Span. 7 th Edition. F.A.
Davis Company. Philadelphia
Gulanick Meg, Myers Judits L. 2007. Nursing Care Plans : Nursing diagnosis and
Intervension. 6th Edition. St. Louis . Mosby.
Jensen Margaret Duncan dan Bobak Irene M. 1985. Maternity and Gynecology care The
Nurse ang the family. The C.V. Mosby Company. St. Louis. Toronto. Princeton.
Kozier Barbara, Erb Glenora, Berman Audrey, Snyder Shirlee J. 2004 Fundamentals of
Nursing Concepts, Process, and Practice. 7th Edition. Person Education, Inc. Upper
Saddle River. New Jersey. United stated of Amerika.
Lowdermik Deitra Leonard, Perry Shannon. E, Bobak Irene m. 1999. Maternity
Nursing. Fight edition. Mosby. St. Louis London. Philadelphia, Sydney, Toronto
May katharyn Antle and Mahlmeister laura Rose. 1990. Comprehensitive Maternity
Nursing Process and Childbearninf Family . J.b. Lippincott Company Philadelphia.
Grand Rapids, Newyork, St. Louis, San Francisco, London, Sydney, Tokyo.
Neeson Jean D dan May Katharyn A. 1986. Comprehensive Maternity Nursing Nursing
Process and Childbearing Family. J.B. Lippincott Company Philadelphia. London
Mexico City, Newyork, St. Louis Sao Paolo Sydney.
Niswander Kenneth R. 1983. Manual of Obstetri Diagnosis and Therapy. Second
Edition. Little, Brown and Company, Boston Medical Science International, Ltd,
Tokyo.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------2.
Mata ajar
: Keperawatan Gerontik
Beban Studi
: 2 SKS
Prasyarat
: Telah melalui praktek
Deskripsi Mata Ajar :
Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan
secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan professional, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperawatan gerontik.
Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan masalah
kesehatan yang bersifat actual, resiko dan potensial serta untuk meningkatkan
kualitas hidup klien.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan Gerontik mahasiswa mampu:
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien usia lanjut.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Mengguakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
d. Mengguanakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia
lanjut.
hipertensi.
Eliminasi : BPH.
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare.
Nutrisi : KEP.
Metoda evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Log book
Direct Observasional of prosedure skill
Case test / uji kasus (SOCA- Student Oral Case Analysis)
Critical insidence report
OSCE
Problem solving skill
Kasus lengkap, kasus singkat
Portfolio
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. Program Pemerintah Tentang Kesehatan Gerontik
Lueckenotte (1996). Gerontologic nursing, St. Louis: Mosby Book, Inc.
Miller, C. (1995). Nursing care of older adult, theory and practice. Second edition.
Philadelphia: J.B. Lippincott company..
Taylor, Carrol et all. (2004). Fundamental of Nursing. Philadelphia: J.B. Lippincott
company.
Tyson, S.R. (1999). Gerontological nursing care. Philadelphia: W.B. Saunders
company.
Wold, G.H. (1999). Basic geriatric nursing. Second edition. Toronto: Mosby.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------3.
Mata Ajar
: Keperawatan Jiwa
Beban Studi
: 2 SKS
Deskripsi Mata Ajar
Praktik profesi keperawatan jiwa merupakan tahapan program yang menghantarkan
mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan
secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan kepada
individu, keluarga dan masyarakat baik yang sifatnya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif serta memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi
pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian
terkini yang berkaitan dengan keperawatan jiwa.
Praktik profesi keperawatan jiwa berfokus pada penerapan asuhan keperawatan pada
klien dengan masalah kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan masyarakat
melalui penerapan terapi modalitas keperawatan.
Kompetensi
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan maternitas mahasiswa mampu:
a. Melakukan komunikasi yang terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien, dengan gangguan jiwa.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Mengguakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
d. Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, anak dan keluarga yang
mengalami masalah adaptasi bio-psiko- sosio-spiritual terutama masakah
gangguan jiwa dengan cora problem; Hallusinasi, Waham, Harga Diri Rendah,
Isolasi Sosial, Bunuh Diri, perilaku Kekerasan dan dan Definsit Perawat Diri.
Peerta praktik melakukan proseskeperawatan jiwa.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau factor
g.
klien. Berlaku
h. Medemontrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efesien dan efektif.
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawtan jiwa.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan kosisten.
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko.
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
n.
o.
p.
q.
Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
terkini
7. Problem solving for better health (PSBH)
8. Belajar berinovasi dalam pengolahan asuhan.
Metoda evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Log book
Direct Observasional of prosedure skill
Case test / uji kasus (SOCA- Student Oral Case Analysis)
Critical insidence report
OSCE
Problem solving skill
1. Kasus lengkap, kasus singkat
2. Portfolio
Daftar Pustaka
Doenges M.E, Townsend, M.C and Moorhouse, M.F (1998), Psychiatric Care plans
Guidelines for Individualizing Care Ed. 3. Philadelphia : F.A Davis Company
Fortinash, C, M and Holloday, P.A (1991). Psychiatric Nursing Care Plan St. Louis :
Mosby
Fountainne, Fletcher (1995). Essential of Mental Healt Nursing. Addison Wesley
California.
Keltner, Schewecke, Bostrom. (1999). Psychiatric Nursing. Mosby, St.Louis.
Kozier, B (1997). Foundamentals of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fifth
Edition, Addison Publising Company. California,
Potter. P (1997). Foundamentals of Nursing, Conceps, Prosess and Practice. Founth
Edition. Mosby, St. Louis
Rawlin, R.P and and Heacock, P.E (1993). Clinical Manual of Psychiatric nursing, St.
Stuart S, Laraia (2003). Principles and practice of Psychiatric Nursing. 7
th
6.
Metode Pembelajaran
1. Pre dan post conference
2. Tutorial individual yang diberikan preseptor
3.
4.
5.
6.
Diskusi kasus
Case report dan overan dinas
Pendelegasian kewenangan bertahap
Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/ keperawatan
terkini
7. Problem solving for better health (PSBH)
8. Belajar berinovasi dalam pengolahan asuhan.
Metoda evaluasi :
1. Log book
2. Direct Observasional of prosedure skill
3. Case test / uji kasus (SOCA- Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio
Daftar Referensi :
Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7.
merupakan
program
yang
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Metode pembelajaran.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Metode Evaluasi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Log book.
Direct Observasional of Prosedure skill.
Case test/uji kasus (SOCA-Student Oral Case Analysis).
Critical insindence report.
OSCE.
Problem solving skill.
Kasus lengkap, kasus singkat.
Portfolio.
Daftar Pustaka
Sullivan,J.E.,et all (2001) Effective leadership and management in nursing .New
Jersey:Prentice-Hall
Barret Jean et all (1975). The Head Nurse,Her Ladership Role
Gilliies, D.A. (1994). Nursing management: A System approach. Philadelphia: W.B
Kron (1981). The Manegement of Patient Care. Putting Leadership Skills to
Work. WB Saunders
Marriner AT (1996) Nursing Management and Leadership. St. Louis: The CV Mosby
: 4 SKS
b.
c.
d.
jawab.
Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
e.
f.
g.
keperawatan komunitas.
Menggunakan langkah- langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain
dari setiap individu, keluarga, masyarakat dan komunitas klien yang unik.
h.
i.
j.
dan efektif.
Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam
aspek promotif preventif, kuratif dan rehabilitative melalui pemberdayaan
k.
masyarakat.
Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
o.
p.
q.
r.
s.
t.
keperwatan.
Mampu melaksanakan terapi modalitas/ komplementari sesuai dengan kebutuhan
klien.
Daftar Pustaka :
Clark, M.J.,(1999) Nursing in the community: dimensions of community health
nursing. Third edition. California: Appleton & Lange.
Effendy, N., (1998) Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edsi 2.
Jakarta: EGC
Freeman, R., Heirinch, J.(1981) Community nursing practice. Philadelphia: W.B.
Saunders
Luan, B.M. (2007).Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: STIK Sint
Carolus Notoatmodjo, S., (2003) Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip- prinsip
dasar. Jakarta: Rieka Cipta.
Stanhope, M., Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice for
promoting health. St. Louis: Mosby years books
Metode pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Metode Evaluasi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Log book.
Direct Observasional of Prosedure skill.
Case test/uji kasus (SOCA-Student Oral Case Analysis).
Critical insindence report.
OSCE.
Problem solving skill.
Kasus lengkap, kasus singkat.
Portfolio.
Daftar Referensi:;
Harus tercantum minimal 3 buku teks dan 3 alamat web terkait artikel terkini.
c.
d.
tersebut
Discovery
e.
f.
g.
i.
j.
2. Evaluasi
Pembelajaran
pada
tahap
akademik
Pendidikan
Sarjana
Keperawatan
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukan keadaan atau kondisi
akhir saat ini (Brown & Knight, 1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan
belajar dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
2.1 Tujuan Evaluasi.
a.
b.
c.
d.
e.
Evaluasi Kompetensi
Beberapa metode evaluasi kompetensi yang dapat dilakukan, salah satunya
dengan mengukur tingkat kemampuan peserta didik (Millers Pyramid):
Skor 1 Mengetahui dan menjelaskan
(Pengetahuan teoristis mengenai keterampilan ini, baik konsep, teori,
prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya)
Skor 2 Pernah melihat atau pernah melihat atau pernah mendemontrasikan
(Memiliki pengetahuan teoristis mengenai keterampilan dan pernah
melihat demonstrasi)
Skor 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervise
(Memiliki pengetahuan teoristis mengenai keterampilan dan pernah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervise.
Skor 4 Mampu melakukan secara mandiri (memiliki pengetahuan teoritis
mengenai
keterampilan
ini
dan
memiliki
pengalaman
untuk
f.
g.
h.
i.
Oral Test
Presentasi
Projek
Laporan
c. Evaluasi Proses
1. Evaluasi Pelaksaan
2. Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa
3. Evaluasi Dosen oleh Dosen
B. Metode Pembelajaran dan Evaluasi pada Program Profesi Keperawatan
Metode pembelajaran pada tahap profesi berfokus pada pelaksanaan
pendelegasian kewenangan dari preceptor kepada peserta didiknya.Sedangkan
kegiatan evaluasi pada tahap profesi ini lebih terfokus pada pembuktian bahwa
peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan
kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan
telah dimiliki.
Metode pembelajaran pada pendidikan program profesi
Metode belajar peserta didik pada tahap profesi ini meliputi:
- Diskusi kasus
- Presentasi Kasus
- Seminar ilmiah kecil
- Kegiatan procedural keperawatan
- Asuhan keperawatan klien (bertahap)
- Rotasi tugas sesuai preceptor
Evaluasi Pendidikan Program Profesi
- Log book.
- Direct Observasional of Prosedure skill.
- Case test/uji kasus (SOCA-Student Oral Case Analysis).
- Critical insindence report.
- OSCE.
- Problem solving skill.
- Kasus lengkap, kasus singkat.
- Portfolio.
EVALUASI PELAKSANAAN BIMBINGAN KEGIATAN PROFESI NERS PADA TIAP AREA KEPERAWATAN
ITEM PENILAIAN
LEVEL
KEMAMPUAN
Prerequisite :
1.
Laporan
pendahuluan:
Penguasa tentang
C1-C6
dikelola
Kemampuan
berkomunikasi
terapeutik
a. Mampu
memperlihatka
b.
n sikap empati
Mampu
mendengarkan
c.
secara aktif
Mampu
memberikan
respon verbal
dan non verbal
(sentuhan,
bahasa tubuh)
S1-S4
PENGETAHUAN
1
2
3
4
KETERAMPILAN
1
2 3
4
SIKAP
2 3
KETERANGAN
berdasarkan
kebutuhan
klien
Mampu
3.
mempersiapkan
Ruang dan Alat
dan Tempat
ITEM PENILAIAN
Komponen Kemampuan
Klinik:
Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan di Klinik
1.
Pengkajian:
a. Melakukan
pengkajian
secara holistic,
tepat dan akurat
LEVEL
KEMAMPUAN
PENGETAHUAN
1 2
3
4
KETERAMPILAN
1
2
3
4
SIKAP
2 3
KETERANGAN
melalui
pendekatan
b.
sistematik;
Melakukan
anamnesa untuk
mendapatkan
riwayat
c.
kesehatan
Melakukan
pemeriksaan
fisik
d.
dengan
tepat
Mengenali
abnormalitas
hasil
pemeriksaan
penunjang
untuk
mendukung
menetapkan
masalah
keperawatan
sebagai
landasan dalam
merumuskan
diagnosa
keperawatan
ITEM PENILAIAN
2. Diagnosa
Keperawatan
Merumuskan diagnosa
keperawatan sesuai
dengan hasil
pengkajian
a. Mengenal
masalah
b. Menganalisa data
c. Merumuskan
masalah
factor resiko
3. Perencanaan
Menyusun
dan
LEVEL
KEMAMPUAN
PENGETAHUAN
1
2
3
4
KETERAMPILAN
1
2
3
4
SIKAP
2 3
KETERANGAN
perencanaan
keperawatan
a. Menentukan
b.
prioritas masalah
Menentukan
c.
tujuan
Menentukan
criteria
d.
keberhasilan
Menetapkan
tindakan
keperawatan
yang
dapat
mengatasi
masalah
baik
bersifat
mandiri
maupun
kolaboratif
dengan
mempertimbangk
an aspek budaya
etik, dan legal
ITEM PENILAIAN
4. Implementasi
a. Melaksanakan
tindakan
keperawatan
sesuai prosedur
(SOP)
dengan
memperhatikan
prioritas
dan
patient
safety
pada
klien
dengan berbagai
b. Menyampaikan
pesan
dengan
dan
LEVEL
KEMAMPUAN
PENGETAHUAN
1
2 3
4
KETERAMPILAN
1
2 3
4
SIKAP
3 4
KETERANGAN
mandiri,
e. Memberikan
pendidikan
kesehatan sesuai
masalah klien
5. Evaluasi
a. Melakukan
evaluasi
keperawatan
menilai
1) Perkembang
an
kondisi
klien
2) Memodifika
si, merubah
intervensi
keperawatan
sesuai
kebutuhan
klien
ITEM PENILAIAN
b. Mendokumentasik
an
asuhan
keperawatan
1) Menuliskan
data
secara
sistematis dan
jelas
yang
mengambarka
n
kondisi
pasien
yang
sesungguhnya
2) Mendokument
asikan dengan
menggunakan
IT
3) Membuat
catatan
LEVEL
KEMAMPUAN
PENGETAHUAN
1
2 3
4
KETERAMPILAN
1 2
3
4
SIKAP
2
3
KETERANGAN
4
tentang
perkembanga
n
keadaan
pasien
dan
menuliskan
rencana
tindak
lanjut
untuk pasien
Komponen Kemampuan
Manajerial/Management
Ruangan
1. Pengkajian
a. Melakukan
Kajian
situasi
2. Perencanaan
a. Menyusun
perencanaan,
1) Perencanaan
sumber daya
2) Merencanakan
sarana
prasarana
dan
3) Merencanakn
pembiayaan
LEVEL
ITEM PENILAIAN
3.
KEMAMPUAN
Implementasi
a. Pengorganisasian
1) Pembagian
deskripsi tugas
2) Terbentuk
Struktural
b. Pengarahan Melakukan
negoisasi, motivasi,
1) Kolaborasi,
konsultasi
delegasi
c. Pengendalian
dan
PENGETAHUAN
1
2 3 4
KETERAMPILAN
1
2 3
4
SIKAP
2 3
KETERANGAN
1) Mampu
melakukan
supervisi
4. Evaluasi
a. Melakukan Evaluasi
1) Menilai proses
2) Memberikan
umpan balik
Komponen Kemampuan
Asuhan Keperawatan
komunitas
1. Pengkajian
a. Melakukan pengkajian
kes,
pada
kelompok,
masyarakat
keluarga,
dan
LEVEL
ITEM PENILAIAN
1)
Menyusun
instrument
KEMAMPUAN
dan
keluarga
kelompok
khusus
dan
masyarakat
2. Diagnosa Keperawatan
Merumuskan diagnosa
keperawatan pada keluarga,
kelompok, kelompok khusus
dan masyarakat
1) Mengenali
masalah
kesehatan/keperawatan
pada keluarga, kelompok,
kelompok
2)
masyarakat
Merumuskan
khusus
dan
masalah,
PENGETAHUAN
1 2
3 4
KETERAMPILAN
1
2
3 4
SIKAP
2
3
KETERANGAN
LEVEL
ITEM PENILAIAN
KEMAMPUAN
3. Perencanaan
Menyusun perencanaan
keperawatan keluarga, kelompok,
kelompok khusus, dan
masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan.
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan
indicator
keberhasilan
c. Menentukan
strategi
intervensi
d. Menentukan
intervensi
sesuai
dengan
sumber-
khusus
masyarakat
dan
dengan
PENGETAHUAN
1 2
3 4
KETERAMPILAN
1
2 3
4
SIKAP
2 3 4
KETERANGAN
LEVEL
ITEM PENILAIAN
KEMAMPUAN
5. Evaluasi
Melakukan evaluasi
a. Menilai
perkembangan
perilaku keluarga, kelompok,
kelompok
khusus,
masyarakat
b. Memodifikasi,
intervensi
dan
merubah
keperawatan
PENGETAHUAN
1
2 3 4
KETERAMPILAN
1
2
3 4
SIKAP
2 3 4
KETERANGAN
Indikator
Mahasiswa menyelesaikan masalah klien (individu, keluarga, masyarakat) dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnose
2.
Pendidikan Kesehatan
3.
4.
5.
Legal Etik
Fungsi Advokasi
Lintas Budaya
6.
7.
Keterampilan Teknis
Melakukan terapi modalitas atau
penyelesaiannya
Mahasiswa melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan SOP
Mahasiswa mampu melakukan minimal satu jenis terapi modalitas sesuai dengan
komplementer
kebutuhan klien
Pengantar
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada program profesi merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari KBK pada program akademik. Penerapan KBK profesi
menjadi berkesinambungan dengan KBK akademik. Oleh karena itu, penerapan KBK
profesi merupakan proses memantapkan semua kompetensi yang telah dimiliki pada
pogram akademik dan memverifikasinya dengan memberikan kewenangan untuk
melaksanakan kompetensi tersebut.
Program profesi dengan KBK 2010 ini berbeda dengan pelaksanaan program
profesi pada kurikulum konvensional (1998) saat tahap profesi peserta didik diberi
kesempatan untuk belajar melakukan berbagai prosedur keperawatan dan belajar
memberikan asuhan. Sebaliknya, pada KBK program profesi ners ini para peserta didik
menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan keterampilan teknis yang telah
dikuasai pada program akademik pada klien langsung melalui program internship
dimana peserta didik dicangkokkan pada seorang perawat senior yang berfungsi sebagai
PRESEPTOR/ MENTOR.
Keberadaan preseptor /mentor sangat diperlukan oleh peserta didik terutama dalam
menjamin keterlaksanaan layanan pasien yang berkualitas serta menjamin keberadaan
peserta didik bukan merupakan pihak yang didaya-gunakan karena ketidak-cukupan
tenaga atau dianggap sebagai tenaga gratisan. Disamping itu preseptor juga diperlukan
untuk mengurangi stress yang mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan
sarjana keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja sebenarnya serta untuk
menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta didik, tidak
diberikan secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Yang
terakhir, tentu saja mengurangi resiko pekerjaan terjadi pada peserta didik dan pasien
terutama pada lingkungan layanan kesehatan yang lebih kompleks. Beban studi pada
program profesi ini adalah 36 sks (dari yang sebelumnya hanya 25 sks (kurikulum
1998))
Dalam menerapkan KBK profesi,seluruh komponen profesi (staf akademik dan staf
dari wahana praktik) harus terlibat secara aktif dan melakukan berbagai kegiatan mulai
sks untuk kompetensi utama dan 20% untuk kompetensi global serta 20% untuk
kompetensi pendukung (penciri institusi).
Kompetensi
global
meliputi
kemampuan
memberikan
asuhan
Mahasiswa yang akan masuk klinik telah lulus uji masuk klinik yang
diadakan oleh institusi pendidikan berkerjasama dengan RS terkait.
Pemeriksaan fisik.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
Perawatan luka.
x.
xi.
xii.
akan
menempatkan
Kelompok (TAK) harus dimiliki terlebih dahulu sebelum masuk wahana praktik
tersebut.
merancang,
melaksanakan
proses
penelitian
sederhana
serta
UNIT KOMPETENSI
1.
Mampu melakukan
1.
PEMBELAJARANPRAKTIK
Penggunaan Diri Secara Efektif dalam
Komunikasi Terapeutik
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
Mampu menerapkan
1.
pengetahuan, kerangkah
3.
2.
3.
Profesionalisme keperawatan
berhubungan dengan
4.
Hukum kesehatan
keperawatan
5.
6.
Mampu membuat
keputusan etik
4.
Mampu memberikan
7.
Fungsi advokasi
i.
dengan menghargai
sumber-sumber etnik,
unik. *)
keperawatan
v.
5.
Mampu menjamin
1.
2.
Humanism
3.
4.
5.
6.
7.
Mempertahankan kualitas
8.
9.
Mampu menggunakan
1.
7.
Mampu menggunakan
1.
proses keperawatan
dalam menyelesaikan
2.
masalah klien *)
3.
4.
5.
Darurat
6.
7.
8.
9.
Mampu menjalankan
1.
keputusan
2.
3.
9.
Mampu menggunakan
prinsip-prinsip
peningkatan kualitas
berkesinambungan
3.
dalam praktik
4.
10. Mampu
mendemonstrasikan
keterampilan teknis
dengan SOP *)
11. Mampu
mengkolaborasikan
berbagai aspek dalam
pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien *)
12. Mampu melaksanakan
dengan kebutuhan *)
herbal.
2. Menerapkan terapi keperawatan holistic
13. Mampu
mempertahankan
keperawatan.
penggunaan strategi
4.
5.
manajemen resiko
14. Mampu melaksanakan
pelayanan kesehatan
bidang kesehatan *)
berkolaborasikan
pelayanan keperawatan
medik.
2. Mempertahankan kepentingan klien jika
*)
1.
building)
2.
mempertahankan
akontabilitas asuhan
masyarakat.
Menerapkan dinamika kelompok (team
Memberikan pengarahan pada bawahan atau
anggota tim.
3.
keperawatan yang
diberikan *)
masyarakat.
4.
perubahan.
1. Berkomunikasi Profesional dan kaitanya
1.
profesi lain
Menerapkan pola komunikasi efektif untuk
keterampilan
interpersional yang
2.
keperawatan dengan
mempertahankan
hubungan kolaboratif
19. Mampu merancang,
1.
melaksanakan proses
penelitian sederhana
2.
3.
peningkatan kualitas
4.
asuhan keperawatan.
5.
Menganilisis data
6.
1.
20. Mampu
mengembangkan pola
pikir kritis, logis, dan
etis dalam
mengembangkan asuhan
keperawatan
21. Mampu mengikuti
1.
teknologi di bidang
keperawatan dan
2.
kesehatan
22. Mampu
1.
mengembangkan potensi
diri untuk meningkatkan
kemampuan profesional
23. Mampu berkontribusi
dalam mengembangkan
profesi keperawatan
2.
24. Mampu
1.
mengembangkan potensi
diri untuk
mempertahankan
kompetensi (deskriptif)
2.
Membantu
melaksanakan pendidikan
kesehatan
Mengelola
administrasi keperawatan
Berpartisipasi aktif
inti)
-
Mampu menerapkan
praktek keperawatan
Mampu
mengaplikasikan
kepemimpinan dan
manajemen keperawatan
Mampu menjalin
hubungan interpersonal
Mampu melakukan
penelitian sederhana
sebagai peneliti pemula
-
Mampu
mengembangkan
profesionalisme secara
terus menerus atau belajar
sepanjang hayat
A. 7 Wahana praktik dan pencapaian kompetensi
Kompetensi
Wahana praktik
Utama
komunitas
RS tipe A, B. B pendidikan, C
Sesuai kebutuhan
kemudian diterapkan secara terrencana dan sistematis dapat menjadi sebuah bentuk
pengabdian masyarakat yang bermakna dari pihak pendidikan kepada pihak pelayanan.
B. FASE PELAKSANAAN
B. 1 Komposisi stase :
I
U
II
1,
III
IV
VI
VII VIII
IX
XI
1,
4.
2.
3
5
8
dst
__________________
___________________
dst
Semester 1
Semester 2
_____________
Semester 3
Matrix diatas merupakan contoh blok praktik. Stase I sd VIII merupakan kegiatan
praktik mentoring / preseptoring untuk kurikulum inti program studi pendidikan
profesi ners. Sedangkan stase IX sd XI merupakan tambahan stase untuk
mengakomodasi
kompetensi
pendukung
dan
lain2
apabila
tidak
dapat
Preseptor atau mentor pada pendidikan ners ini seharusnya berpendidikan lebih
tinggi dari peserta didik (PP no. 19/2005, pasal 36 ayat 1), minimal merupakan
seorang ners tercatat (STR) / memiliki lisensi (SIP/SIK) yang berpengalaman
klinik minimal 5 tahun.
2.
3.
4.
Merupakan model peran ners yang baik dan layak dicontoh karena sikap,
perilaku, kemampuan profesionalnya diatas rata-rata.
5.
6.
Preseptor / mentor
melalui silabus / Course Study Guide / modul praktik dari institusi pendidikan.
Membantu menyelesaikan masalah yang bersifat transisi peran dari peserta didik
menjadi ners kompeten yang dihadapi oleh peserta didik.
Memberikan umpan balik secara terus menerus dan periodik pada peserta didik
terkait kemajuan atau kelemahan peserta didik selama belajar diklinik.
Diskusi kasus
Seminar kecil tentang kasus atau IPTEK kesehatan atau keperawatan terkini
Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan pencapaian kompetensi dan lama waktu
program preseptoring sudah berlangsung.
B.2.8. Pelaksanaan kegiatan program mentoring / preseptoring
a. Persiapan sebelum melakukan program preseptor
Setiap peserta didik yang ditempatkan di RS tertentu sebagai wahana praktik
harus menjalani beberapa hal yang merupakan kegiatan wajib yaitu :
-
Melakukan kegiatan orientasi RS dan ruang rawat dan menerima buku pedoman
preseptorship dan program kegiatannya. Memberi waktu pada peserta didik
untuk mendalami ruang rawat dan kliennya pada saat orientasi.
Berbagi informasi tentang tujuan dan luaran proses belajar peserta didik
Menetapkan jumlah jam tatap muka untuk berdiskusi antara preseptor dan
peserta didik
Pemberian klien secara utuh untuk diberikan asuhan oleh peserta didik dimulai
dengan klien yang memiliki tingkat ketergantungan yang paling rendah (misal ;
mandiri).
Pelimpahan
kewenangan
memberikan
asuhan
dengan
tingkat
ketergantungan yang paling rendah ini dapat diberikan selama minggu kedua atau
Setiap setelah melakukan tindakan prosedural atau asuhan, peserta didik diminta
untuk selalu melaporkan secara lisan tentang cara melakukan, respon klien, dan
hasil tindakan untuk kemudian dievaluasi oleh preseptor / mentor. Pelimpahan
kewenangan melaporkan lisan ditumbuh kembangkan dari awal sejak peserta
didikmenjalani program internship. Kewenangan melaporkan lisan kemudian secara
bertahap dilanjutkan dengan melaporkan tertulis dalam bentuk menulis laporan di
kartu pasien / kardex dan selalu ditanda tangani oleh preseptor / mentor
berdampingan dengan tanda tangan peserta didik.
Setiap peserta didik tidak selalu harus memiliki klien dengan jenis
ketergantungan yang sama. Preseptor / mentor harus memahami dan meyakini
kemampuan peserta didik dalam menerima kewenangan.apabila peserta didik
dinilai belum mampu menerima pendelegasian kewenangan pada tingkat yang lebih
sulit, maka ia tidak diperkenankan menerima pendelegasian berikutnya sampai ia
dianggap sudah mampu untuk menerima kewenangan pada tingkat berikutnya.
Peserta didik mengikuti jadwal dinas dari mentor / preseptornya masing- masing
sehingga setiap peserta didik mengetahui kemana harus pergi jika mau bertanya,
melaporkan, meminta saran, dan mendiskusikan hal-hal tentang kliennya.
untuk
mencatat setiap kejadian yang dianggap luar biasa baik atau jelek, kesalahan yang
dibuat peserta didik atau kelemahan peserta didik yang mengakibatkan kecelakaan
pada diri sendiri, klien, atau orang lain.
-
didilegasikan, maka tanggung jawab dan tanggung gugat secara internal ruangan
telah dimiliki oleh peserta didik.
-
Sebelum berpindah ruang rawat / blok / stase, maka dilakukan penilaian / umpan
balik tentang peran preseptor oleh peseta didik.
B. 3 Evaluasi kompetensi
Setiap kompetensi dievaluasi melalui beberapa cara yaitu :
-
Log book
PENUTUP
yang sangat vital ini perlu terus di kaji, di telaah dan ditata kembali agar institusi
pendidikan berjalan dengan sehat, dan sesuai tujuan yang diharapkan dengan senatiasa
menyesuaikan perkembangan IPTEK sehingga lulusan pendidikan profesi Ners
memiliki kemampuan memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.
Semenjak adanya himbauan dan tuntutan dari pemerintah tentang penerapan
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disetiap satuan pendidikan maka AIPNI terus
menerus melakukan pengawalan terhadap pelaksanaan KBK tersebut, AIPNI telah
menyusun rancangan buku kurikulum berbasis kompetensi pendidikan sarjana
keperawatan tahun 2006 dan telah di sempurnaan untuk digunakan pada tahun 2008.
Hingga saat ini kurikulum tersebut telah digunakan secara luas oleh Institusi pendidikan
keperawatan di Indonesia dan di sempurnakan kembali tahun 2010 ini dengan sebutan
Kurikulum Pendidikan Ners.
Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang merupakan satu
satunya wadah bagi penyelenggara pendidikan Ners di Indonesia serta merupakan
representasi dari institusi pendidikan keperawatan Indonesia secara terus menerus
meng-update
kurikulum
yang
ada.
Tujuannya
adalah
agar
ketatalaksanaan,
bersama
dengan
seluruh
anggota
dalam
menyusun
dan
DAFTAR PUSTAKA
Morrow, K. (1984). Preceptorship in nursing staff development, in Kramer, M. (1993).
Preceptorship ploicy : a tool for success, Jounal of Continuing Education in Nursing, 24
(6), 274-276
NMC. (2002). Supporting nurse and midwives through lifelong learning.London : NMC
Gaberson, K. B., & Oermann, M.H.(1999) Clinical Teaching Strategies in Nursing
Teaching of nursing. New York : Springer Publishing Company.
Lampiran 1
TATA KELOLA PENDELEGASIAN KEWENANGAN
DARI PRESEPTOR KEPADA PESERTA DIDIK
Pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didik merupakan fokus dari
proses belajar sehingga kegiatan belajar diarahkan pada penumbuh kembangan peserta
didik untuk menjadi ners profesional. Berikut ini dijelaskan tahapan pendelegasian
kewenangan yang sifatnya sangat flexibel dan individual dimana peserta didik yang
dianggap tidak dipaksakan untuk menerima pendelegasian tersebut.
Waktu
/mggu
12
Ketergantungan
Ketergantunga
Ketergantun
prosedural
minimal
n sedang
gan tinggi
23
dst
mandiri