Anda di halaman 1dari 11

Assignment 5 Perpindahan Massa Kelas 02

Nama : Thareq Kemal Habibie


NPM : 1406552963
A mixture of feed containing 47% mole benzene, 27% mole chlorobenzene, and 26% mole
bromobenzene is to be fractionated so that the distillate contains only 2% mole of
chlorobenzene, and the bottom product contains only 1% mole of benzene. The column
will operate at 1 atm with 60 percent vaporized feed.
(a) Calculate the minimum number of tray needed.
(b) Estimate the number of ideal plates required if the reflux ratio is 1,5RDm.
(c) Compare your result with UNISIM program.
(Boiling Point of Benzene at 1 atm = 353.45 K, toluene = 404,15 K, ethylbenzene = 429,3
K)
Jawab:
Langkah pertama, menentukan komponen yang termasuk light key dan heavy key.
Komponen yang menjadi light key adalah komponen yang memiliki komposisi yang ringan
pada residu [lebih volatil] pada soal yaitu benzena. Komponen yang menjadi heavy key
adalah komponen yang berat [kurang volatil] yang berada di distilat yaitu klorobenzena.
Ketepatan komponen light key dan heavy key dapat dibuktikan menggunakan metode STL
atau persamaan Shiras.
Langkah kedua, menghitung jumlah distilat (D) dan waste (W) dan komposisi di produk D
dan W dengan menggunakan persamaan neraca mol total dan neraca mol komponen (dengan
basis F = 100 mol/jam).
Dalam distilat, karena komponen heavy key adalah klorobenzena, maka komponen yang lebih
berat dari klorobenzena yaitu bromobenzena dianggap tidak ada / fraksinya sangat kecil (
0). Denganbegitu, otomatis dapat menghitung fraksi benzena yaitu 1 fraksi klorobenzena =
1 0,02 = 0,98.
Komponen
Benzena
Klorobenzena
Bromobenzena

Neraca mol total

Feed
zF
0,47
0,27
0,26

Distilat
mol
47
27
26

xD
0,98
0,02
0

Waste
mol

xW
0,01

mol

F=W+D
100 mol/jam = W + D
W = 100 mol/jam D

Neraca mol komponen


F zF,A = W xW,A + D xD,A
100 mol/jam x 0.47 = (100 mol/jam D) x 0,01 + D x 0,98
47 mol/jam = 1 mol/jam 0,01D + 0,98 D
46 mol/jam = 0,97 D
D = 47,42 mol/jam

W = 100 mol/jam D
= 100 mol/jam 47,42 mol/jam
W = 52,58 mol/jam

Neraca Mol Komponen Klorobenzena (B)


F zF,B = W xW,B + D xD,B
100 x 0,27 = 52,58 xw,B + 47,42 x 0.02
xw,B = 0,496

Neraca Mol Komponen Bromobenzena (C)


F zF,C = W xW,C + D xD,C
100 x 0,26 = 52,58 xw,B + 47,42 x 0
xw,C = 0,494
Komponen

Feed = 100 mol/jam

Distilat = 47,42 mol/jam

Waste = 52,58 mol/jam

Benzena
Klorobenzena
Bromobenzena

zF
0,47
0,27
0,26

Mol
47
27
26

xD
0,98
0,02
0

mol
46,47
0,95
0

xW
0,01
0,496
0,494

mol
5,26
26,08
21,24

Langkah ketiga adalah menghitung temperatur feed masuk kolom distilasi, temperatur
distilat, dan temperatur waste. Feed yang masuk adalah campuran uap-cair dengan fraksi uap
0.6. Untuk mencari temperatur feed masuk, syaratnya adalah :
xwi = 1 =

x Fi
f ( K i1 ) +1

dengan f = fraksi uap dalam feed = 0,6

Dengan menggunakan fasilitas goal seek yang ada di microsoft excel, diperoleh nilai T yang
memenuhi persamaan di atas adalah saat T = 117,34oC = 390,49 K.
Senyawa

Titik Didih
(K)

Benzena
Klorobenzena
Bromobenzena

353,45
404,15
429,3

Konstanta Antoine
A
B
C

15,9008
16,0676
15,7972

2788,51
3295,12
3313

-52,36
-55,6
-67,71

Ket : nilai konstanta Antoine digunakan untuk satuan temperatur kelvin dan tekanan dalam mmHg.

Psat (atm)
(A j

Pjsat = 10
Zat

xf

Bj
)
C j +T

)/760

K
(
P j , sat
P operasi

x Fi
f ( K i1 ) +1

)
Benzena
Toluena
Etil-Benzena

0,47
0,27
0,26
1

2101,083
504,563
251,735

2,765
0,664
0,331

0,228
0,338
0,434
1,000

Untuk mencari temperatur distilat, kita melihat dari komposisi yang ada di distilat,
98% distilat adalah benzena. Seluruh uap pada bubble point campuran akan dikondensasi di
kondenser. Sebagian hasil kondensasi akan dikembalikan ke kolom, sebagian lagi akan keluar
sebagai distilat, namun keduanya mempunyai komposisi yang sama. Jika diamati, temperatur
distilat adalah temperatur bubble point campuran. Karena 98% campuran adalah benzena,
maka temperatur distilat adalah temperatur titik didih benzena pada keadaan 1 atm, yaitu
353,45 K.

Untuk mencari temperatur waste, kita melihat kondisi dan komposisi yang ada di
waste. Kondisi yang keluar di waste adalah cairan pada bubble point campuran, maka
temperatur waste adalah temperatur bubble point campuran dimana komposisi keluar
campuran 1% benzena, 49,6% klorobenzena, dan 49,4% bromobenzena. Dengan
menggunakan fasilitas goal seek, temperatur bubble point campuran dengan komposisi
tersebut adalah 373,55 K.
Langkah keempat adalah menghitung relative volatility (), dimana yang menjadi
referensinya adalah komponen heavy key (toluena).
Tfeed = 390,49 K = 117,34 oC
TD = 353,45 K = 80,30 oC
TW = 373,55 K = 100,40 oC

Komponen

Psat,F (atm)

Benzena
Klorobenzena
Bromobenzen
a

2,765
0,664
0,331

F
(
Psat,D
Psat , F
(atm)
Psat F , ref
4,164
1,000
0,498

1,731
0,378
0,180

D
(
Psat,W
Psat , F (atm)

Psat D , ref
4,579
1,000
0,476

5,052
1,372
0,725

W
(
Psat , F

Psat W ,ref
3,683
1,000
0,528

Langkah kelima adalah menggunakan persamaan Fenske untuk mendapatkan jumlah tray
minimum.
/(x Dj / x Bj)
ln
Nm + 1 =
dimana ij =
ln ij

3 Dij Fij Bij

ij= 3 4,164 x 4,579 x 3,683


ij=4,12 6
Keterangan : i = komponen light key
j = komponen heavy key
Perhitungan Nm yang hanya memperhitungkan feed

/(0,02/ 0, 496)
ln
Nm + 1 =
ln 4,164
Nm + 1 = 5,46 = 6
Nm (dalam kolom distilasi) = 5
Perhitungan Nm dengan memperhitungkan feed, distilat, waste

Nm + 1 =

/(0,02/0,496)
ln
3
ln 4,164 x 4,579 x 3,683

Nm + 1 = 5,5 = 6 (termasuk reboiler)


Nm (dalam kolom distilasi) = 5
Analisis :
Hasil Nm yang diperoleh dengan hanya memperhitungkan temperatur feed dan N m yang
memperhitungkan temperatur feed, distilat, dan waste tidak berbeda jauh. Hal ini disebabkan
karena relative volatility () dari satu stage ke stage lain tidak begitu besar perbedaannya,
sehingga dapat dianggap konstan. Konsep ini pula yang dijadikan dasar bagi Fenske untuk
menurunkan persamaan menghitung jumlah tray minimum suatu kolom distilasi.
(b) Langkah langkah :
1. menghitung nilai
adalah akar koreksi dari persamaan Underwood, yang harus diperoleh sebelum kita bisa
mendapatkan nilai RDm. Melanjutkan dari perhitungan (a), kita sudah memperoleh nilai
relative volatility pada temperatur masuk feed.

Psat (atm)
Komponen

Benzena
Toluena
Etil-Benzena

xf

0,47
0,27
0,26
1

xD

0,98
0,02
0,00
1,00

(A j

Pjsat = 10

Bj
)
C j +T

2101,084
504,563
251,735

)/760

K
(
P j , sat
P operasi

F
(
Psat , F

Psat F , ref

)
2,765
0,664
0,331

4,164
1,000
0,498

Karena feed adalah campuran uap-cair dengan komposisi uap 0,6, maka q = 0.4. Perhitungan
menggunakan rumus persamaan Underwood untuk feed yaitu :

i x Fi
i

=1q

i x Fi
i

= 1 0,4

i x Fi
i

= 0,6

Dengan menggunakan fasilitas goal seek di microsoft excel, kita dapat memperoleh nilai

yang memenuhi persamaan di atas (

i x Fi
i

= 0,6). Kita dapat menemukan lebih dari

satu nilai yang memenuhi persamaan di atas. Untuk memilih nilai yang akan digunakan,
kita mempunyai persyaratan bahwa nilai harus berada antara nilai komponen light key
dan nilai komponen heavy key. Nilai yang memenuhi persamaan dan syarat tersebut
adalah 2,069 ( 1,000 < 2,069 < 4,164).
Zat
Benzena
Toluena
Etil-Benzena

xf
0,47
0,27
0,26
1

F
4,164
1,000
0,499

i x Fi
i
0,934
-0,252
-0,083
0,6

2. Menggunakan persamaan Underwood untuk mendapatkan nilai R Dm (hanya untuk


komponen yang ada di distilat yaitu benzena dan klorobenzena).
Persamaan Underwood untuk di distilat :
RDm + 1 =

RDm + 1 =

i x Di
i
4,164 x 0, 98
4,1642,049

1 x 0, 02
+ 12,069

RDm + 1 = 1,929
RDm = 0,929
3. Menghitung RD yang nilainya 1,5 RDm
Alasan nilai RD = 1,5 RDm adalah mempertimbangkan kondisi optimum proses pemisahan
yang berlangsung dengan tetap memperhitungkan cost investasi dan cost operasional.
RD = 1,5 RDm = 1,5 x 0,929 = 1,394
4. Menggunakan grafik Gilliland. Kita menghitung nilai

grafik 22.5 untuk mendapatkan nilai


R D R Dm
R D +1

1,3940,929
1,394+1

Dari grafik 22.5, untuk nilai

5. Menghitung nilai N

R D R Dm
R D +1

lalu memplotnya ke

N N min
N +1

= 0,194

R D R Dm
R D +1

= 0,194, kita memperoleh nilai

N N min
N +1

= 0,45

N N min
N +1
N 5
N +1

= 0,45

= 0,45

N 5 = 0,45 N + 0,45
0,55 N = 5,45
N = 9,9 stages = 10 stages

(c) Setelah itu, kita coba membandingkan hasil perhitungan dengan hasil di program
UNISIM. Pertama, kita memasukkan data zat yang digunakan (benzena, klorobenzena,
bromobenzena) dan persamaan yang dipakai (persamaan Antoine). Kedua, kita menginput
nilai fraksi uap dalam feed (0,6), tekanan feed (1 atm), laju alir mol feed (100 mol/jam), dan
komposisi feed (benzena 0,47, klorobenzena 0,27, bromobenzena 0,26). Ketiga, kita
menginput zat yang menjadi komponen light key yaitu benzena dengan komposisinya di
residu sebesar 0,01 dan komponen heavy key yaitu klorobenzena dengan komposisinya di
distilat sebesar 0,02. Keempat, kita memasukkan tekanan kondenser dan reboiler (nilai
tekanan bebas namun tekanan reboiler harus lebih besar dari tekanan kondenser), serta rasio
reflux eksternal. Akhirnya, kita akan memperoleh nilai reflux minimum, jumlah tray
minimum, dan jumlah tray ideal. Berikut adalah proses input dan output yang keluar pada
UNISI.

Anda mungkin juga menyukai