Oleh :
Edwin Reza Kusuma
Nim : 143.0020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CVA TROMBOTIK 3rd
ATTACK, HEMIPARESE DAN DECOMCORDIS DI RUANG BOUGENVIL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. M. SOEWANDHI SURABAYA
Tanggal 07 s/d 09 Oktober 2014
Oleh :
Edwin Reza Kusuma
Nim : 143.0020
Mengetahui,
Penguji Pendidikan
__________________
________________
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
STIKES HANG TUAH SURABAYA
Nama mahasiswa
Tgl/jam pengkajian
Diagnosa medis
1. IDENTITAS
1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Status
5. Agama
6. Suku/bangsa
7. Bahasa
8. Pendidikan
9. Pekerjaan
10. Alamat dan no. telp
11. Penanggung jawab
Tgl/jam MRS
No. RM
Ruangan/kelas
No.kamar
:
:
:
:
05-10-2014/pkl. 08.00
28-xx-xx-xxx
Bougenvil/kelas II
210 B
: Ny. S
: 60 th
: Perempuan
: Menikah
: Islam
: Jawa/Indonesia
: Indonesia
: SD (Sekolah Dasar)
: Tidak bekerja
: Surabaya
: BPJS
6. Riwayat alergi :
Pasien tidak memiliki alergi makanan, minuman dan obat - obatan
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi/toileting
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
Skor
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
SMRS
1
2
3
MRS
1
2
3
Di rumah sakit
Mandi
: tidak pernah
Gosok gigi
: tidak pernah
Keramas
: tidak pernah
Potong kuku : tidak pernah
:
:
:
:
:
Di rumah sakit
Frekuensi : 3x/hari
Jenis
: Air putih.
Jumlah
: 300 cc/24 jam
3-5x/hari
Air Putih
2000cc/24jam
Tidak ada
Semua suka
5. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Di rumah
Frekuensi : 2x/hari
Konsistensi : cair
Warna
: kuning
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare
Kolostomi
: ( ) tidak ( ) ya
b. Buang air kecil
Di rumah
Frekuensi : 3-4x/hari
Konsistensi : Encer
Warna
: Kuning
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia
( ) retensi ( ) inkontinen
Kolostomi
: ( ) tidak
( ) ya, kateter ,
6. Pola Kognitif Perseptual
Berbicara
: (
Bahasa sehari-hari
: (
Kemampuan membaca : (
Tingkat ansietas
: (
) normal
) Indonesia
) bisa
) ringan
(
(
(
(
Di rumah sakit
Frekuensi : 1x/hari.
Konsistensi : cair
Warna
: () kuning
( )bercampur darah
( ) lainnya, ........
( ) inkontinen
Di rumah sakit
Frekuensi : Terpasang kateter
Konsistensi : encer
Warna
: Kuning
Jumlah
: 1800 cc/hari
( ) hematuria
) gagap
) Jawa
) tidak
) sedang
( ) panik
( )tidak,penurunan kesadaran
( ) ya
( ) ya
8. Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
Pasien terlihat kurang mendapatkan perawatan diri yang cukup.
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
Pasien mengalami perubahan berarti dari proses penyakit yang dideritanya
Kemampuan adaptasi
Kondisi umum pasien terlihat semakin memburuk.
9. Pola Seksual Reproduksi
Menstruasi terakhir : Tidak terkaji
Masalah menstruasi : Tidak terkaji
Pap smear terakhir : Tidak terkaji
Pemeriksaan payudara/testis sendiri tiap bulan
: Tidak terkaji
Masalah seksual yang berhubungan dengan penyakit : Tidak terkaji
10. Pola Peran Hubungan
Pekerjaan
Kualitas bekerja
Hubungan dengan orang lain
Sistem pendukung
:
:
:
:
:
:
:
:
( ) tidak ada
Islam
selama di RS pasien tidak beribadat
()tidak ( ) ya, .......................
() tidak ( ) ya
b. Nadi :
96 /menit
irama : Reguler
pulsasi : lemah
c. Tekanan darah : 160/100 mmHg
lokasi : Arteri radialis
d. Frekuensi nafas : 28 /menit
irama : Reguler
e. Tinggi badan : 150 cm
f. Berat badan
: SMRS : tidak terkaji (Tirah baring) MRS: tidak terkaji (Tirah baring)
2. Sistem Pernafasan (Breath)
Pernafasan melalui hidung dan mulut terdengar suara stridor pada mulut. Frekuensi 28
x/menit, Irama teratur, tidak terlihat gerakan cuping hidung, terlihat Cyanosis, tidak terlihat
keringat pada dahi, bentuk dada simetris, teredengar suara ronkhi pada paru-paru kanan
pasien setiap kali inspirasi,.
1. Sistem Kardiovaskuler (Blood)
Nadi 96 X/menit normal dan teratur, tekanan darah 180/100 mmHg, Suhu 38 0C, CRT< 2
detik,akral dingin, CRT < 2 detik cor S1 S2 tunggal reguler, ekstra sistole/murmur tidak ada.
.
2. Sistem Persarafan (Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : tidak membuka mata (1)
Verbal
:0
Motorik
:0
Kesadaran : Somnolent, pasien cenderung tidur dan rangsang nyeri pun tidak berdampak
pada pasien
Nervus I
Nervus II
Nervus III
: Klien dapat menggerakkan bola mata ke kanan dan ke kiri, atas dan
bawah, semi vertikal dan horisontal.
Nervus IV
Nervus V
Nervus VI
Nervus VII
Nervus VIII
Nervus IX
Nervus X
Nervus XI
Nervus XII
Babinski
:-
6. Sistem Integumen
Rambut, kulit kepala tidak ada benjolan, warna kulit kuning langsat, pasien mengalami
edema dan ulkus pada daerah gluteal selebar 3cm terdapat edema anasarkha
2. Sistem Penginderaan
Mata
Sklera : Anemis
Pupil : Isokor
Hidung
Polip,sinusitis,corpus alienum, pernapasan cuping,defiasi septum hidung tidak ditemukan di
pasien (Normal)
Telinga
Corpus alienum,tuli tidak ditemukan di pasien (Normal)
7. Sistem Reproduksi Dan Genetalia
Tidak ditemukan adanya kelainan dan pasien beresiko infeksi karena terpasang kateter
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium (09-10-2014)
GDA : 146 mg/dl
2. TERAPI
No.
1
2
3
Nama Obat
Claneksi
Furosemid
Citicolin
Dosis
3x2mg
2x2 ml
2x500 mg
Jalur masuk
Intra vena
Intra vena
Intra vena
Fungsi
Sebagai antibiotik
Sebagai diuretik
Sebagai pemulih sistem syaraf
pusat
3. Foto thorax
06-10-2014
Surabaya, .....................
Mahasiswa
ANALISA DATA
NAMA KLIEN
UMUR
NO
1
: Ny. K
: 60 th
DATA
DS : DO : bacaan foto thorax :
- Edema paru kanan
- Cardio megali
- CRT >2detik
- Akral dingin,pucat
Ruangan/kamar : 210 B
NO RM
: 38-xx-xx
PENYEBAB
gagal jantung ventrikel
kiri
MASALAH
Kerusakan pertukaran
gas
tekanan vena
pulmonalis
tekanan kapiler paru
edema paru
gagal jantung ventrikel
kanan
Kerusakan integritas
kulit
Ds : Do : - RR : 28x/menit
- TD : systole = 180 mmHg,
diastole = 100 mmHg
Terpasang
masker
nonrebreathing 10 lpm
Penumpukan secret
Gagal jantung ventrikel
kanan
Diastole
Bendungan atrium
kanan
Bendungan vena
sistemik
Splenomegali
Diafragma terdesak
pola napas
efektif
tidak
Sesak napas
PRIORITAS MASALAH
NAMA KLIEN
UMUR
No.
: Ny. K
: 60 th
Ruangan/kamar : 210 B
NO RM
: 38-xx-xx
Tanggal
Masalah Keperawatan
1.
2.
Bersihan
efektif.
jalan
nafas
Ditemukan
tidak
Teratasi
Paraf
(Nama Perawat
RENCANA KERPERAWATAN
No.
1
Diagnosa keperawatan
Intervensi
Rasional
Kaji
frekuensi,kedalaman 1.
Berguna dalam evaluasi
pernafasan
derajat
stress
2.
Kaji/awasi secara rutin kulit
pernapasan/kronisnya
proses
dan warna membrane mukosa
penyakit
3.
Tinggikan
kepala
tempat 2.
Sianosis perifer mungkin
tidur,bantu pasien untuk memilih
(terlihat
pd
kuku)/sentral
posisi yang mudah untuk
(sekitar bibir/daun telinga)
bernafas.dorong nafas dalam 3.
Pengiriman oksigen dapat
secara perlahan sesuai dengan
diperbaiki dengan posisi duduk
kebutuhan/toleransi individu
tinggi dan latihan jalan nafas u/
4.
Kolaborasi pemberian obatmenurunkan
kolaps
jalan
obtan diuretik. (forosemide dll.)
nafas,dispnea dan kerja nafas.
4.
Obatan diuretik diindikasikan
untuk mngatasi penumpukkan
cairan pada odema paru
sehingga meringkan beban
napas
1. Pantau frekuensi pernafasan. 1. Takipnea biasanya ada pada
Catat rasio inspirasi dan ekspirasi.
beberapa derajat dan dapat
2. Diskusikan dengan pasien
ditemukan pada penerimaan
untuk posisi yang nyaman
atau selama distress.
misal peninggian kepala tempat 2. Peninggian kepala tempat
tidur, duduk pada sandaran
tidur mempermudah fungsi
tempat tidur.
pernafasan
dengan
3. Dorong/bantu latihan nafas
menggunakan gravitasi
abdomen atau bibir
3.
Memberikan pasien beberapa
1.
jalan nafas
Bebas dari suara nafas tambahan
4.
1.
2.
3.
4.
5.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Kerusakan integritas
kulit
berhubungan selama 3 x 24 jam diharapkan
tidur/ kursi, bantu latihan rentang
menurunkan waktu satu area
dengan pitting edema.
kerusakan integritas kulit dpat kembali
gerak pasif/ aktif.
yang mengganggu aliran darah.
normal dan ulkuspun berkurang 2.
Berikan perawatan kulit sering, 2.
Terlalu kering atau lembab
bahakan
menghilang
meminimalkan
dengan
merusak
kulit
dan
Kriteria hasil:
kelembaban/ ekskresi.
mempercepat kerusakan.
Pantau kulit, catat penonjolan 3.
- klien dapat Mendemonstrasikan 3.
Menurunkan tekanan pada
tulang,
adanya
edema,
area
perilaku/teknik
mencegah
kulit,
dapat
memperbaiki
sirkulasinya
terganggu/pigmentasi
kerusakan kulit.
sirkulasi.
atau
kegemukan/kurus.
- Ulkus semakin mengcil bahkan
4.
Kulit
beresiko
karena
4.
Pijat area kemerahan atau yang
sampai hilang
gangguan sirkulasi perifer,
memutih
imobilisasi fisik dan gangguan
status
nutrisi.
Meningkatkan aliran darah,
meminimalkan
hipoksia
jaringan.
TINDAKAN KEPERAWATAN
No.
Waktu
Tindakan
Tgl/Jam
1,2,3,4 (07-10- Bina hubungan saling percaya dengan pasien dan
2014) keluarga
16.00
Melakukan pengkajian didampingi oleh keluarga
Melakukan pemeriksaan fisik
19.00
20.00
Injeksi :
- Furosemid
- Citicolin
- Claneksi
2 ml
500 mg
2mg
TT
Waktu
Tgl/Jam
Catatan Perkembangan
S :O : Keadaan umum pasien lemah dan konjungtiva
sedikit anemis, CRT < 2 detik, TD : 160/100
mmHg N : 96x/detik S : 38C RR : 28
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 2,4 di lanjutkan
S:O : keadaan umum pasien Keadaan umum pasien
lemah dan konjungtiva sedikit anemis, CRT < 2
detik, RR : 28
A : masalah nelum teratasi
P : intervensi 3,4,5 di lanjutkan
S:O : keadaan umum pasien Keadaan umum pasien
lemah dan konjungtiva sedikit anemis, CRT < 2
detik, RR : 28
A : masalah nelum teratasi
P : intervensi 4,5 di lanjutkan
S:O : keadaan umum pasien Keadaan umum pasien
lemah dan konjungtiva sedikit anemis, CRT < 2
detik, RR : 28
A : masalah nelum teratasi
P : intervensi 1,2 di lanjutkan
1,3,4
(08-102014)
TT
21.30
22.00
22.30
23.00
24.00
04.00
3
(09-102014)
21.30
24.00
Injeksi :
- Furosemid
- Citicolin
- Claneksi
2 ml
500 mg
2mg
2 ml
500 mg
2mg
04.00
Melakukan RJP
05.00
Perawatan jenazah