Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL CARA MUDAH MENGITUNG RAB

CARA MUDAH MENGITUNG RAB


RAB(Rencana Anggaran Biaya), untuk para pemula/mungkin adik adik yang masih duduk
dibangku sekolah /yang mungkin belum ada pelajaran tentang Rencana Anggaran Biaya,
pastinya akan bertanya tanya , apa sih itu RAB?,Bagaimana Sih mengerjakannya?, untuk apa sih
RAB, Bagaimana sih memulai RAB itu sendiri?, pertanyaan itu mungkin sudah umum
ditanyakan bagi para pemula atau yang belum tahu tentang RAB itu sendiri.
PENGERTIAN RAB:
Rencana Anggaran Biaya terdiri dari 3 kata yaitu :
1. Rencana : (Himpunan planing) yang dimaksud dalam hal ini adalah merencanakan suatu
bangunan baik dalam bentuk funsi dan pelaksanaanya.
2. Anggaran : Perhitungan besarnya biaya suatu bangunan
3. Biaya
: Besarnya pengeluaran /rupiah yang berhubungan dengan suatu proyek
bangunan .
Jadi yang dimaksud dengan RAB(Rencana Anngaran Biaya) adalah merencanakan suatu
bangunan sekaligus dengan perhitungan besarnya biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
bangunan tersebut.
Anggaran disuatu daerah satu dengan daerah lainya akan berbeda beda soalnya disebabkan oleh
perbedaan harga bahan, harga upah, Dan biaya tranportasi yang berbeda beda.
Sebelum masuk dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya alangkah baiknya kita
mengetahui konsep /tahapan tahapan atau prosedur dari RAB itu sendiri :
1. Melakukan pengumpulan data pada suatu bahan (HSB)
2. Melakukan pengumpulan data tentang harga suatu upah tenaga kerja atau HSU
3. Melakukan perhitungan analisis bahan upah yaitu menggunakan daftar analisa BOW,
(Burgenlijke Openbare Werken) dan SNI (Standart Nasional Indonesia)
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan (HSP)
5. Menghitung volume pekerjaan
6. Melakukan daftar susunan perhitungan RAB
7. Membuat rekapitulasi biaya
8. Menghitung biaya.

Itu tahapan dalam pelaksanaan RAB untuk nomer 1-4 sodara dapat memanfaatkan harga yang
sesuai dengan dinas terkait yang ada di daerah sodara masing masing karena setiap daerah
memiliki satuan harga yang berbeda beda.
Untuk hal ini saya akan langsung saja membahas CARA MENGHITUNG VOLUME
PEKERJAAN
PENGERTIAN
Volume pekerjaan adalah menghitung besarnya volume dalam satu satuan. volume pekerjaan
juga dapat disebut sebagai kubikasi pekerjaan.jadi volume pekerjaan bukanlah isi sesungguhnya
melaikan jumlah volume dalam bagian pekerjaan dalam satu satuan.
ADAPUN SATUAN UNTUK VOLUME PEKERJAAN ADALAH :

M3 : untuk pasangan batu belah, galian urugan tanah dan lainya.

M2 : untuk pemasangan lantai keramik, plafond ,pengecatan dan lain sebagainya.

M'

KG : untuk pekerjaan besi beton angkur dan lain sebagainya

Buah : Kunci tanam dan titik lampu

Ls

: untuk pemasangan bauplank , instalasi air bersih dan lain sebagainya.

: atau diperkirakan yang biasanya bila tida ada dalam satuan pekerjaan

Adapun bahan atau pedoman untuk menghitung besarnya volume pekerjaan yaitu :
-Gambar denah
: Untuk mengetahui ukuran panjang dan lebarnya
-Gambar potongan : Untuk mengetahui tinggi dan lebar bangunan
-Gambar Detail
: Untuk menjelaskan ukuran ukuran khusus
-Gambar Tulangan : Untuk mengetahui letak serta besi yang digunakan
-Gambar situasi
: Untuk mengetahui situsai dan arah angin
RUMUS PENGHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN
1. Pembersihan/ratakan tanah > Satuan M2
RUMUS : Panjang x Lebar Lokasi/Tanah
2. Pengukuran atau pemasangan Bouwplank > Satuan M'
RUMUS : Dari as pondasi > Panjang melintang + Panjang membujur
3. Pekerjaan Tanah Terbagi menjadi
a.
Galian Tanah Pondasi
> Satuan M3
RUMUS : Luas penampang galian x Jumlah galian pondasi (as ke as)
b.
PekerjaanTimbunan Pasir > Satuan M3
RUMUS : Luas dasar galian x tebal lapisan pasir

c.
Timbunan bawah lantai
> Satuan M3
RUMUS : Luas lantai x Tebal lapisan pasir
4. Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran
a. Pasangan Batu Belah
> Satuan M3
RUMUS : Luas penampang x panjang pondasi
b.Pasangan Batu Bata
> Satuan M2
RUMUS : Tinggi pasangan x panjang dinding pasangan batu
c. Pasangan Lantai Tegel
> Satuan M2
RUMUS : Panjang x Lebar
d. Pasangan Tegel Plint > Stuan M
RUMUS : Keliling panjang tembok yang dipasang
e. Plesteran Dinding
> Satuan M2
RUMUS : 2 x Luas dinding yang diplaster ditambah luas tasram dan luas bidang
pondasi
yang tampak pada tepi luar tanah.
5. Pekerjaan Beton
a. Beton Tumbuk > Satuan M3
RUMUS : Luas Permukaan x Tebal
b.Beton Bertulang > Satuan M3
RUMUS : Luas penampang x panjang /tinggi.
6. Pekerjaan Kayu
a. Kosen Pintu/Jendela
> Satuan M3
RUMUS : Luas penampang x jumlah panjang untuk tiap tiap jenis pekerjaan
,ditambah
10 % kayu yang terbuang
b. Daun pintu/kaca /panel /jalusi > Satuan M2
RUMUS : Lebar x Tinggi lubang , ditambah 10%
c. Papan Lisplank
> Satuan M2
RUMUS
: Panjang Seluruh x Lebar lisplank
d. Talang > Satuan M
RUMUS : Jumlah panjang seluruhnya
e.Kuda-Kuda
> Satuan M3
RUMUS : Luas penampang x jumlah panjang untuk tiap tiap jenis pekerjaan ,
Ditambah 10% kayu yang terbuang
f. Rangka Atap/Usuk, Reng > Satuan M
RUMUS : Untuk bidang segitiga : Alas x 1/2 panjang bidang atap
Untuk bidang persegi panjang : panjang x tinggi bidang atap
Untuk bidang Trapesium : panjang tritis + panjang bubungan
x 1/2 tinggi bidang atap
Nah itu rumus acuan untuk menhitung RAB, untuk daftar analis pekerjaannya sodara dapat
menyesuakan dengan daerah sodara masing masing, Setelah semua item pekerjaan sudah
dihitung vulomenya maka tinggal masukan kedaftar RAB, nya contoh gambar RAB:

CONTOH GAMBAR ANALISA PEKERJAAN

Itulah cara lankah lankah menghitung RAB, kalo data semua sudah jadi seperti , daftar analisa
pekerjaan dan volume pekerjaan maka tinggal mesaukan data data semua pada aplikasi ms.Exel
Gimana sodara mudah kan cara menghitung RAB, sekian dari saya semoga bermanfaat Aaminn.

Anda mungkin juga menyukai