Permenperind - No - 13 - 2010 Kelapa Sawit PDF
Permenperind - No - 13 - 2010 Kelapa Sawit PDF
PENDAHULUAN
A. Ruang Lingkup Industri Hilir Kelapa Sawit
Komoditi kelapa sawit merupakan salah satu andalan komoditi pertanian
Indonesia yang pertumbuhannya sangat cepat dan mempunyai peran strategis
dalam perekonomian nasional. Salah satu hasil olahan kelapa sawit adalah
Minyak Sawit Mentah, MSM (Crude Palm Oil, CPO dan Crude Palm Kernel
Oil, CPKO).
Pemanfaatan minyak sawit mentah sebagai bahan baku industri dapat
memberikan efek berganda meliputi: a) Pertumbuhan sub sektor ekonomi
lainnya, b) Pengembangan wilayah industri, c) Proses alih teknologi, d)
perluasan lapangan kerja, e) Perolehan devisa, f) Peningkatan penerimaan
pajak.
Hingga saat ini terdapat sekitar 23 jenis produk hilir kelapa sawit yang telah
diproduksi di Indonesia. Mengingat potensi minyak sawit Indonesia saat ini
dan ditambah dengan perkiraan produksi CPO tahun 2010 yang akan
mencapai 20 juta ton maka sudah selayaknya diversifikasi produk hilir kelapa
sawit ditingkatkan. Dengan pengolahan minyak sawit mentah ini menjadi
berbagai produk turunannya, maka akan memberikan nilai tambah lebih besar
lagi bagi negara karena harga relatif mahal dan stabil. Penggunaan minyak
sawit mentah untuk industri hilirnya di Indonesia saat ini masih relatif rendah
yaitu baru sekitar 55% dari total produksi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sebagaimana dituangkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri
Nasional menetapkan bahwa industri berbasis minyak sawit mentah sebagai
prioritas untuk dikembangkan ke arah yang mempunyai nilai tambah lebih
tinggi dimana yang pengembangannya dapat dilakukan dengan pendekatan
klaster. Pengembangan turunan minyak sawit dimasa yang akan datang
mempunyai prospek yang sangat baik. Dalam rangka pengembangannya,
perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan mulai dari budidaya
tanaman, proses produksi dan pemasaran. Upaya ini perlu didukung pula oleh
lembaga terkait seperti Litbang, SDM, penyedia mesin dan peralatan serta
Perbankan/Permodalan. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan upaya
peningkatan produksi minyak sawit mentah serta ekspor produk hilir kelapa
sawit baik dalam jenis, volume dan nilai ekspor melalui pengembangan
industri hilir kelapa sawit dan mengisi kekosongan kapasitas produksi industri
hilir yang telah ada (existing industry) maka perlu disusun roadmap
pengembangan klaster industri hilir kelapa sawit.
(CBS), vanaspati,
vegetable ghee, food emulsifier, fat powder, dan es krim. Adapun untuk
kategori non pangan diantaranya adalah: surfaktan, biodiesel, dan
oleokimia turunan lainnya.
OLEIN
Asam
Amino
PFA
D
Vit. A,E
Karoten
Protein
Sel Tunggal
Stearin
Trogliserida, Digliserida,
Monogliserida
Es
Kri
m
Lipase
Soap Chip
Asam
Lemak
Margarin
Minyak
Goreng
Minyak
Salad
Shortening
Metil
Ester
Sabun
Cuci
Meti
l
Ester
Fat
Powder
Cocoa Butter
Substitute
(CBS)
Kosmetika
Shortening
Surfaktan
Biodiesel
Confectioneries
Sabun
Vegetable
Ghee
Vanaspati
Cocoa
Butter
Substitute
(CB )
S
Keteranga Warna:
n
= suda diproduks di
h
i
= belu diproduks di
m
i
Metalic Salt:
Oleat/Ba
Palmitat Stearat/
Ca, Zn
Stearat/Ca, M
g
Stearat/ A , Li
l
Oleat/ Zn, Pb
Indonesi
a
Indonesi
a
Polyethoxylated
Derivates:
Palmitat/Ethylene
Propylene Oxide
Stearat/Ethylene
Propylene Oxide
Oleic Acid Dimer
Ethylene
Propylene Oxide
Fatty Amines:
Oxygenated Fatty
Acid/Ester :
Epoxy Stearic/
Octanol Ester
Epthio Stearin
Mono &
Polyhydric Alcohol
Ester
Betain
C16 & C18 /
Ethoxylated
Fatty Alkohol
C16&C18 Alcohol/
Sulphated
C16&C18 Alcohol/
Esterified with
Higher Saturated
Fatty Acid
C16&C19 Alcohol/
Ethoxylation
Monogliserida
Ethoxylation
Glisero
l
Food
Emulsifie
r
BAB II
SASARAN
A. Jangka Menengah (2010 -2014)
1. Berkembangnya klaster industri hilir kelapa sawit di Sumatera Utara, Riau
dan Kalimantan Timur;
2. Iklim usaha dan investasi yang kondusif;
3. Infrastruktur yang berdaya saing.
BAB III
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
B. Indikator Pencapaian
1. Terintegrasinya industri hilir kelapa sawit.
2. Diversifikasi produk hilir kelapa sawit, yang ditandai dengan:
a. Meningkatnya investasi baru dan perluasan usaha industri berbasis
minyak sawit mentah.
b. Terpenuhinya pemenuhan kebutuhan dalam negeri akan produk hilir
kelapa sawit.
c. Meningkatnya kapasitas industri hilir kelapa sawit.
d. Penguasaan pasar internasional.
C. Tahapan Implementasi
Beberapa langkah yang telah dilakukan berkaitan dengan pengembangan
klaster industri turunan CPO :
1. Menyusun strategi pengembangan dan rencana aksi yang diarahkan pada
industri hilir kelapa sawit.
Industri Inti
Olein, Stearin dan PFAD
Industri Pendukung
Industri minyak goreng kemasan, minyak salad, mayonaise, margarine, CBS,
Shortening, vanaspati, vegetable ghee, es krim, industri makanan, industri
pastry, Vit A, Vit E, sabun dan deterjen, pakan ternak
Industri Terkait
Industri asam fosfat, bahan pemucat, asam sitrat, NaOH, industri aditif, industri
pewarna, lesitin, garam, emulsifier, potasium sorbat, asam sitrat, susu skim bubuk,
industri mesin dan peralatan, industri kemasan
b.
Industri soap chips, food emulsifier, metalic soap, surfaktan, pelumas, CBS,
industri karet, personal care product, industri gliserol, farmasi
c.
d.
Industri Biodiesel
Industri methanol, gas hidrogen, katalis Ni, katalis copper chromite, asam sulfat,
industri mesin dan peralatan, industri kemasan
Industri methanol, NaOH, KOH, H2SO4, Sodium Metilat, industri mesin dan
peralatan.
Sasaran Jangka Panjang 2015 2025
a. Memperluas jenis produk hilir sampai dengan 70 jenis pada tahun 2020
b. Penguasaan pasar domestik dan internasional;
c. Pemantapan industri berwawasan lingkungan;
d. Pengembangan strategi global production network
e. Terintegrasinya industri hilir kelapa sawit di, Kalbar, Kalteng dan Papua
Strategi
: Diversifikasi produk industri hilir kelapa sawit untuk industri dalam negeri dan ekspansi ekspor.
Ekspor minyak sawit mentah mencapai hanya 50 % pada tahun 2015
Peningkatan promosi dan kampanye minyak kelapa sawit berkelanjutan
Teknologi : Pengembangan teknologi industri hilir kelapa sawit dengan lisensi dan atau mendorong kemampuan pengembangan R&D dalam negeri
Infrastruktur : Pengembangan dan pembangunan infrasrtruktur di daerah klaster industri hilir kelapa sawit yang berdaya saing
Insentif : Penciptaan insentif baik fiskal maupun non fiskal untuk pengembangan industri hilir kelapa sawit
Pokok-pokok Rencana Aksi Jangka Menengah ( 2010 2014)
a. Menjalin kerjasama di antara industri hilir kelapa sawit dengan industri/institusi pendukung/terkait;
Pokok-pokok Rencana Aksi Jangka Panjang ( 2015 2025)
b. Integrasi industri hilir kelapa sawit di Sumut, Riau , dan Kaltim;
a. Diversifikasi produk industri hilir kelapa sawit yang bernilai tambah
c. Meningkatkan kerjasama R&D antara lembaga penelitian, perguruan tinggi dan industri;
tinggi;
d. Meningkatkan kualitas produk sesuai SNI;
b. Inovasi produk dan teknologi melalui peningkatan R & D;
e. Mengembangkan industri mesin peralatan;
c. Pemberian insentif bagi pelaku R&D pengembangan produk industri hilir
f.
Mengembangkan industri bahan penolong;
kelapa sawit
g. Meningkatkan kualitas SDM melalui penyusunan dan penerapan SKKNI industri kimai berbasis kelapa sawit;
d. Pemenuhan pasar di dalam negeri dan perluasan pasar ekspor;
h. Mendorong peran lembaga keuangan dalam penyediaan layanan kredit dan permodalan dengan suku bunga
e. Penyediaan fasilitas promosi dan pemasaran;;
rendah;
f.
Pembangunan industri hilir kelapa sawit Indonesia di negara tujuan
i.
Mendorong peran lembaga terkait dalam pemasaran.
ekspor (Global Production Network)
j.
Promosi investasi;
g. Penerapan manajemen penanganan Dampak Keselamatan, Keamanan,
k. Pengembangan infrastruktur;
Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3L) di lingkungan industri kimia
l.
Peningkatan koordinasi dan sinergi instansi terkait dalam penetapan kebijakan;
berbasis kelapa sawit.
m. Kebijakan insentif mendukung pengembangan industri;
n. Penghapusan Perda yang menghambat pengembangan industri;
Sektor
Industri Terkait
(Industri Margarin, surfaktan, kosmetik,
sabun, dll)
Regulasi dan
Insentif
(Pusat,
Daerah)
Industri
Pemasok/ MSM
(CPO dan CPKO)
Industri Inti
(Industri olein, stearin, fatty
acid, fatty alcohol, &
biodiesel)
Pembeli
(pasar domestik,
internasional)
Industri Pendukung
(industri bahan kimia, kemasan, mesin &
peralatan)
Institusi Pendukung
(pendidikan, keuangan, litbang)
Infrastruktur
(jalan, pelabuhan, listrik, tangki timbun, dll)
Fasilitas umum
(air bersih,
penanganan
limbah, RS,
Training
Center, dll),
settlement
facility,
lembaga
promosi &
pemasaran
bersama
Pemerintah Pusat
O
O
O
O
Fasilitasi
Klaster
Prs.Ind.
Working Group
Asosiasi
Forum
Daya Saing
Kab
BBKK/Balai
Kelapa Sawit
Prop
KRT/BPPT
Dep.Keu
Perguruan Tinggi
& Litbang
PT
Dep.Dag
Swasta
Dep.Tan.
Dep.Perin
Pemda
O
O
No
1.
Rencana Aksi
A. NASIONAL
Penyusunan dasar hukum
penetapan lokasi klaster
industri hilir sawit
Penanggung
Jawab
Instansi Terkait
Kriteria Keberhasilan
Kemperin
Kemtan, Kemdag,
Bappenas, BKPM,
Kemhukham, Pemda
Jaminan kepastian
hukum bagi
pembentukan klaster
industri hilir sawit Prop
Sumatera Utara, Riau,
Kalimantan Timur
2.
Penyusunan studi
kelayakan pengembangan
klaster industri hilir sawit
di Sumatera Utara, Riau,
Kalimantan Timur
Kemperin
Jatim
Pemda,
Kemkeu,
Kemtan, Kementrian
BUMN
3.
Pengkajian
peraturan/kebijakan yang
kontra produktif terhadap
pengembangan industri
hilir sawit
Kemperin
Kemdag, Kemtan,
KemBUMN,
Kemhukham, Pemda,
asosiasi dan dunia
usaha industri sawit
Revisi atau
penghapusan
peraturan/kebijakan
yang menghambat
pengembangan industri
hilir sawit
Ukuran
Keberhasilan
Target
Pelaksanaan
Terbitnya
Selesai 100 %
Permenperin
pengembangan
pembangunan klaster
industri hilir sawit ,
Prop Sumatera Utara,
Kalimantan Timur,
dan Riau
Dihasilkannya FS
menyangkut
kelayakan
pembangunan
klaster industri hilir
sawit di Sei Mangke,
Maloy, dan Dumai
sebagai bahan
promosi dan
investasi
Peningkatan
investasi dan
perluasan usaha
4.
Kemperin
Menkoperek,Kemkeu,
Kemdag
Adanya model
pemberian insentif
untuk pengembangan
IHKS
5.
Pengembangan SDM di
bidang IHKS
Kemperin
Kemdiknas,
Kemnaker, Perguruan
Tinggi, BLK
6.
Penguatan dan
Peningkatan Kapasitas
Litbang di bidang IHKS
Kemperin
Perguruan tinggi,
Diknas, BBPT, LIPI,
Baristan, Kemristek,
Industri, Asosiasi
1. Tersusunnya model
kelembagaan,
program, dan
standar kompetensi
2. Meningkatnya
keahlian dan
keterampilan SDM
di bidang industri
kelapa sawit
1. Tersusunnya
konsep
laboratorium
dengan dasar Good
Laboratory
Practices (GLP)
2. Tersusunnya
program dan
agenda Litbang
bidang IHKS
2. Terjalinnya
kerjasama penelitian
dan pengembangan
antar perguruan tinggi ,
balai riset di bidang
IHKS dan industri
Adanya rekomendasi
mengenai model
pemberian fasiltas
insentif untuk
pengembangan IHKS
Terbentuknya
lembaga pendidikan
dan pelatihan,
program, standar
kompetensi ,
tersedianya tenaga
terampil di bidang
industri kelapa sawit
Terbentuknya
lembaga Litbang
IHKS di setiap lokasi
klaster
No.
1.
Rencana Aksi
B. SUMATERA
UTARA
Penyediaan sarana dan
prasarana di Sumatera
Utara
Penanggung
Jawab
Kemperin &
Pemda
Instansi Terkait
KemPU, KemBUMN
(PTPN III, Pelindo),
Kemkeu, Kemhub,
Bappenas
Jaminan kelancaran
distribusi dan bongkar
muat bahan baku dan
produk IHKS
Jaminan ketersediaan
pasokan listrik
Jaminan kelancaran
proses produksi
2.
Pengkajian
peraturan/kebijakan yang
kontra produktif terhadap
pengembangan industri
hilir sawit
Kemperin
Kemdag,
Kemhukham, Pemda,
asosiasi dan dunia
usaha industri sawit
10
Revisi atau
penghapusan
peraturan/kebijakan
yang menghambat
pengembangan industri
hilir sawit
1. Tersedia pelabuhan
umum di Kuala
Tanjung
2. Pembangunan jalur
baru kereta api dari
Gunung Bayu ke
Pelabuhan Kuala
Tanjung dan
menghubungkan jalur
kereta api dari
Pematang Siantar
Berdirinya pembangkit
listrik tenaga biomass
sawit (PLTBS)
kapasitas 2 x 3,5 MW
Pembangunan instalasi
pengolahan limbah,
pengolahan air bersih
beserta jaringannya
Terciptanya iklim
usaha yang kondusif
bagi pelaku usaha
industri hilir kelapa
sawit di Sumatera
Utara
Target
Pelaksanaan
No.
1.
Rencana Aksi
C. RIAU
Pembangunan jalan tol
Pekanbaru-Dumai,
Highway PekanbaruButon, Jalan Lingkar
Riau, Jalan Nasional,
Jalan provinsi dan jalan
kabupaten/kota
Penanggung
Jawab
Instansi Terkait
Kemperin &
Pemda
KemPU, KemBUMN
(PTPN III, Pelindo),
Kemkeu, Kemhub,
Bappenas
Jaminan kelancaran
distribusi dan bongkar
muat bahan baku dan
produk hilir sawit
2.
Pembangunan dan
peningkatan pelabuhan
Dumai, Tg. Buton dan
Kuala Enok
Kemperin &
Pemda
KemPU, KemBUMN
(PTPN III, Pelindo),
Kemkeu, Kemhub,
Bappenas
Jaminan kelancaran
distribusi dan bongkar
muat bahan baku dan
produk hilir sawit
3.
Pembangunan jaringan
rel Dumai-PekanbaruMuaro; Dumai-DuriRantau Prapat,
Pekanbaru-Rengat-Kuala
Enok, Pekanbaru-SiakTg. Buton, PekanbaruBangkinang-Ujung BatuDuri, Siak-Sei.PakningDumai
Kemperin &
Pemda
KemPU, KemBUMN
(PTPN III, Pelindo),
Kemkeu, Kemhub,
Bappenas
Jaminan kelancaran
distribusi dan bongkar
muat bahan baku dan
produk hilir sawit
11
Pembangunan dan
peningkatan jaringan
jalan meliputi : jalan
tol Pekanbaru Dumai; jalan lingkar
propinsi Riau; jalan
negara lintas timur;
jalan negara lintas
timur - barat
Pembangunan dan
peningkatan pelabuhan
laut utama meliputi :
Dumai; Kuala Enok,
dan Buton
Pembangunan jaringan
KA meliputi jalur :
ruas Dumai Pekanbaru - Muaro;
ruas Rantau Prapat Duri - Dumai; ruas
Pekanbaru - Rengat Kuala Enok, ruas
Pekanbaru - Siak Tanjung Buton; Ruas
Pekanbaru Bangkinang - Ujung
Batu - Duri; Ruas Siak
- Sungai P
Target
Pelaksanaan
4.
5.
7.
Kemperin &
Pemda
KemPU, KemBUMN,
Kemkeu, Kemhub,
Bappenas
KemPU, KemBUMN,
Kemkeu, Kemhub,
Bappenas
Jaminan kelancaran
supply air bersih
Pembangunan jalur
distribusi air bersih
Jaminan tersedianya
energi yang cukup
Adanya Pembangkit
listrik
Kemperin &
Pemda
KemPU, Kemkeu,
Bappenas
Jaminan kelancaran
proses produksi
Tersedianya instalasi
pengolahan limbah
Kemperin &
Pemda
Diferensiasi dan
sustainable industri
hilir kelapa sawit
Pembangunan
pendidikan(SMK,
Politeknik, Perguruan
tinggi), pelatihan
untuk tenaga kerja,
R&D
Kemperin &
Pemda
12
No.
1.
2.
3.
Rencana Aksi
D. KALIMANTAN
TIMUR
Mempertahankan dan
meningkatkan kapasitas
jalan
a. Balikpapan-Samarinda
Maloy (420 km)
b. Muara Wahau - Sp.
Perdau Maloy (197
km)
Pembangunan freeway
Balikpapan-SamarindaBontang-Sangata-Maloy
(342 km)
Pembangunan bendungan
dan instalasi pengolahan
air bersih 200 L/detik
Mengembangkan
pelabuhan Maloy
Penanggung
Jawab
Instansi
Terkait
Kriteria Keberhasilan
Ukuran Keberhasilan
Kemperin &
Pemda
KemPU
Kemperin &
Pemda
KemPU
Pembangunan jalur
distribusi air bersih
Kemperin &
Pemda
KemPU
Pembangunan dan
peningkatan pelabuhan laut
utama meliputi : Dumai;
Kuala Enok, dan Buton
Kemperin &
Pemda
13
Target
Pelaksanaan