Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Anthrax adalah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bersifat akut. Penyakit
ini umumnya menyerang tenak domestik, seperti domba, kambing dan sapi. Tetapi manusia juga dapat
terinfeksi karena mengkonsumsi daging yang sudah terkena bakteri, adanya kontak sembrono dengan
hewan yang sedang sakit anthrax atau terkena tanah yang tercemar bakteri. Bakteri anthrax bisa
masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru atau saluran pencernaan. Gejala umum serangan
anthrax pada manusia berupa mengalami halusinasi buruk dan pernapasannya terganggu , juga bisul
berwarna hitam kemerahan yang pabila pecah akan menimbulkan luka dan meninggalkan cacat.
Penyakit Anthrax atau radang limpa adalah salah satu penyakit zoonotik penting , yang saat ini
banyak dibicarakan orang di seluruh dunia. Penyakit zoonotik berarti dapat menular dari hewan ke
manusia. Penyakit ini hampir setiap tahun selalu muncul di daerah endemis, yang akibatnya dapat
membawa kerugian bagi peternak dan masyarakat luas. Infeksi antraks jarang terjadi namun hal yang
sama tidak berlaku kepada herbivora-herbivora seperti ternak, kambing, unta, dan antelop. Antraks
dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum terjadi di negara-negara berkembang atau
negara-negara tanpa program kesehatan umum untuk penyakit-penyakit hewan.
Pada penyakit antraks agent utamanya yaitu bakteri Bacillus anthracis. Bacillus anthracis
adalah organisme berbentuk batang yang sifatnya aerobik, gram positif, tidak bergerak, dan mampu
membentuk spora . Dalam kondisi tidak kondusif untuk tumbuh dan memperbanyak diri, maka kuman
akan mulai membentuk spora. Untuk pembentukan spora diperlukan keberadaan oksigen bebas.
Dalam situasi alamiah, siklus vegetatif terjadi dalam lingkungan rendah oksigen dari induk semang
terinfeksi, dan dalam tubuh induk semang organisme tersebut secara khas berada dalam bentuk
vegetatif. Begitu berada di luar tubuh induk semang, spora mulai terbentuk dengan terdedahnya
bentuk vegetatif terhadap udara. Bentuk spora esensialnya adalah fase eksklusif di lingkungan.
Antraks dapat menyerang hewan berdarah panas, seperti pemamah biak atau ruminansia (kambing,
domba, sapi, kerbau), rusa, kuda, babi hutan, burung onta dan satwa liar. Manusia dapat tertular
Antraks melalui : Kontak antara luka pada kulit dan hewan atau produk hewan yang mengandung
spora bakteri antraks (agricultural anthrax) saluran pernafasan akibat terhirupnya spora bakteri antraks
ke dalam saluran pernafasan saat menangani produk hewan seperti kulit, bulu dan wol yang
mengandung spora (industrial anthrax), saluran pencernaan akibat memakan pangan asal hewan yang
mengandung spora bakteri Antraks.
Di Indonesia pertama kali ditemukan di Teluk Betung, pada tahun 1984. Daerah endemis
Antraks yang sering terjadi kasus adalah Jawa Barat (Bogor, Purwakarta), Jawa Tengah (Boyolali),
NTB, NTT dan DI Yogyakarta (Sleman), Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Lampung, Jambi, Sumatera
Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah. Antraks digolongkan sebagai zoonosis yang strategis
karena berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan ketentraman bathin masyarakat berpengaruh
terhadap Sosio-Politik dan keamanan Negara berdampak negatif terhadap perekonomian dan
perdagangan Nasional/Internasional. Menurut catatan, anthrax sudah dikenal di Indonesia sejak jaman
penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1884 di daerah Teluk Betung. Selama tahun 1899 - 1900 di
daerah Karesidenn Jepara tercatat sebanyak 311 ekor sapi terserang anthrax, dan sejumlah itu 207
ekor mati. Pada tahun 1975, penyakit itu ditemukan di enam daerah : Jambi, Jawa Barat, Nusa
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Kemudian, 19761985, anthrax berjangkit di 9 propinsi dan menyebabkan 4.310 ekor ternak mati. Dalam beberapa
tahun terakhir ini, hampir setiap tahun ada kejadian anthrax di Kabupaten Bogor yang menelan korban
jiwa manusia. Akhir-akhir ini diberitakan media elektronik maupun cetak, 6 orang dan Babakan
Madang meninggal dunia gara-gara memakan daging yang berasal dan ternak sakit yang diduga
terkena anthrax. Kejadian ini telah mendorong Badan Litbang Pertanian mengambil Iangkah proaktif
untuk meneiti kejadian ini agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.

Penutup
Penyakit antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri bacillus antrachis yang dalam
kondisi tertentu dapat berbentuk spora. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh hewa melalu rumput yang
dimakan oleh hewan ternak tersebut dan mengandung spora bakteri Bacillus Antrachis yang terdapat
di dalam tanah tempat tumbuh rumput. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian apabila tidak
mendapatkan penangan yang lebih lanjut. Pengobatannya dapat berupa obat antibiotik pada tipe
masing-masing penyakit.

AS dan Brachman PS (Eds.)2010. Infeksi bakteri manusia. New York: Plenum Buku Medis
Perusahaan.
Putra A.A.G., Zuhudin L., Dartini N.L., Sagung Dewi A.A., Arsani N.M., dan Butarnutar R.M. (?).
Wabah Antraks di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2004. Balai
Penyidikan
Veteriner
Denpasar
dan
Dinas
Peternakan
Provinsi
NTB.
http://www.docstoc.com/docs/28596582/WABAH-ANTRAKS-DI-KABUPATEN-SUMBAWAPROVINSI-NUSA-TENGGARA-BARAT

Anda mungkin juga menyukai