Anda di halaman 1dari 4

makalah lari 100 meter

Lari 100 Meter (Sprint)


Lomba atletik lari jarak pendek 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan
atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik.
Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut manusia tercepat.
Nomor estafet 4 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih
cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum
menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 100 meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat
waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor
estafet 4 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada
1985.
Hal hal yang perlu diperhatikan untuk perlombaan sprint 100m :
1. Lapangan
2. Alat-alat :

Pistol start

Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).

Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.

Pita finish dipasang setinggi 1,22m.

Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).

Stopwatch 24 buah untuk pelari.

Camera finish (alat foto finish).

1. Tekhnik.
aba-aba start : 1 = Bersedia
2 = Siap
3 = Ya
a. Starting Position (posisi permulaan).
Sekarang hanya menggunakan medium start (permulaan yang sedang), yaitu pada aba-aba
bersedia maka :

Jari kaki depan terletak 45cm dibelakang garis start.

Jari kaki belakang mundur lagi 20cm.

Kedua lengan tegak lurus dibelakang garis start, pandangan 5m didepan garis start. Pada
aba-aba siap lutut belakang naik, pantat lebih tinggi dari kepala, dan kepala maju jauh.
b. Starting Action
Pada aba Ya gerakan meluncur maju harus meledak seperti pelurubukan seperti mobil baru
berangkat. Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus, kaki
depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan secepat mungkin,

sudut di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat tangan dibelakang.
c. Sprinting Action.
Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus, kaki depan
naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan secepat mungkin, sudut
di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat tangan dibelakang, hanya disini badannya
condong sedikit ke depan 25.
d. Finish Action
Ada tiga cara melewati finish, yaitu :
Lari lurus terus tanpa perubahan.
Ambyuk, dada maju, tangan kebelakang.
Dada diputar hingga salah satu bahu maju kedepan.
1. Disqualified
Start mendahului aba-aba sampai dua kali.
Mengganggu pelari lain selama lari.
Masuk lintasan lain hingga mendapat keuntungan.
Tidak sampai masuk finish.
Mengenal Teknik Sprint
Semua orang yang dalam kondisi normal pasti akan mampu berlari. Dengan demikian, lari
sekilas nampak bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Namun bagi mereka yang sudah
menggeluti olahraga ini, tentu akan mengerti bahwa lari dengan baik tidak semudah seperti yang
biasa kita lakukan.
Di dalam olahraga lari, khususnya lari jarak pendek, kita harus bisa mengetahui dengan baik
teknik dalam berlari. Hal ini bertujuan agar tenaga yang dihasilkan pada otot tungkai bisa
optimal. Selain itu, kita bisa menjaga keseimbangan dan juga meminimalisir hambatan angin
yang akan datang pada saat kita berlari. Namun yang paling utama adalah, dengan mengetahui
teknik berlari secara baik kita bisa mencegah cedera yang mungkin terjadi.
Didalam berlari ada tiga proses yang harus diperhatikan. Ketiga proses tersebut adalah pada saat
bersiap atau start, teknik saat berlari dan yang terakhir adalah teknik pada saat kita memasuki
garis finis. Ketiganya harus bisa dilakukan secara tepat agar bisa meraih hasil optimal ketika kita
melakukan lari jarak pendek.
Secara lebih detail akan dijabarkan seperti berikut ini.
1. Teknik Start
Pada saat start yang perlu diperhatikan adalah posisi atlet di belakang garis start. Yang harus
dilakukan adalah dengan menempatkan badanpada papan tumpuan. Di sini, atlet lari harus dalam
posisi jongkok, dimana kedua lengan dalam posisi lurus yang vertikal. Sementara kedua tangan
ditumpukan pada bagian tanah yang sejajar dengan garis start.
Seorang wasit akan memberikan aba-aba sebelum peserta berlari. Ketika wasit meneriakkan kata
Siap pelari segera mengangkat bagian panggul sedikit ke bagian atas. Pada posisi ini, bagian
panggul akan berada dalam posisi yang lebih tinggi daripada bahu serta kepala. Yang tidak boleh
dilupakan adalah, pada saat ini konsentrasi harus terpasang penuh untuk mendengarkan aba-aba

lanjutan dari wasit.


Dan ketika wasit sudah meneriakkan kata Ya atau dengan menggunakan alat bantu seperti
pistol, maka pelari harus langsung menghentakkan bagian kaki yang berada di papan tolak.
Pada saat ini, pelari harus mampu menghasilkan gerakan eksplosif guna mendorong pelari agar
bisa mencapai garis finish secepat mungkin.
2. Teknik Berlari
Pada saat berlari, atlet harus memperhatikan koordinasi ayunan lengandengan gerakan bagian
tungkai. Posisi lengan harus terayun dengan posisi ditekuk 90 derajat. Ayunan harus mencapai
bagian depan atau sedikit di bawah bagian dagu.
Sementara untuk tungkai diayunkan, harus terayun dengan sempurna. Yaitu ayunan bagian
terdepan diangkat hingga bagian paha.
3. Teknik Masuk Finish
Posisi saat masuk finis akan memiliki peran penting mengingat pada lari jarak pendek selisih
antar pelari sangat tipis. Ketika masuk finish, seorang pelari sebaiknya memosisikan diri dengan
badan yang sedikit tegak dan pada bagian dada dibusungkan. Hal ini sebagai cara agar bagian
tubuh pelari bisa lebih cepat terekam kamera di garis finish yang juga digunakan sebagai alat
bantu untuk menentukan pemenang lomba.
III.
LAPANGAN ATLETIK
A. Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan
Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan
pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m
halang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat
SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat
tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai
10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi
dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan.
Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat
jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru
ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam
stadion indoor pada perlombaan tersebut.
Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adalah lempar beban seberat
300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat
tinggi berdiri juga dilombakan, bahkan di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada
Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan
heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat
galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon untuk
pria.
B. Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan
Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua
berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard

karena keadaan geografis.


Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai
pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur
langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan,
membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan
mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untuk American Football, sepak bola,
atau lacrosse.
Lapangan didalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai
rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen
panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di
lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa
merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

Anda mungkin juga menyukai