Anda di halaman 1dari 13

RESUME BUKU

LOGIKA MATEMATIKA

Oleh
Catrin Nela Betistiyan
161810101037

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016

1. Pengertian Umum Logika


Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu
logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu
pengetahuan. Dalam arti luas, Logika adalah sebuah metode dan prinsipprinsip yang dapat memisahkan secara tegas antara penalaran yang tepat
dengan penalaran yang tidak tepat.
Pengertian tentang logika diberikan oleh para ahli dengan bahasa
yang berbeda namun dari semua perbedaan itu hanyalah meimiliki satu
arti. Misal menurut Soekadijo (1983) Logika adalah suatu studi yang
sistematik tentang struktur proposisi dan syarat-syarat umum mngenai
penalaran yang sahih dengan menggunkan metode yang
mengesampingkan isi mengenai atau bahan proposisi yang hanya
membahas bentuk logisnya saja. Logika yang mengesampingkan isi dari
pernyataan dan hanya melihat bentuknya saja (terutama pada saat
mengadakan penalaran), lebih dikenal dengan istilah logika formal, logika
simbolik,logika modern atau logika matematika.
Logika berfokus pada hubungan pernyataan-pernyataan yang
diprtentangkan dengan isi suatu pernyataan tertentu. Secara teknis, logika
tidak membawa kita pada pernyataan yang mengarah selalu benar. Namun
jika kedua pernyataan itu bernilai benar maka akan memberikan bahwa
pernyataan itu benar.
Ciri-ciri lain dari logika matematika adalah penalarannya
berdasarkan dengan penalaran deduktif, yang didasarkan atas sejumlah
unsur tak terdefinisi , unsur terdefinisi,asumsi dasar/aksioma serta aturanaturan tertentu yang dapat menurunkan teorema-teorema.
Dengan mempelajari Logika ini diharapkan kita mempunyai pola
berpikir yang tepat, akurat, rasional, kritis dan obyektif. Selain itu, dengan
mempelajari prinsip-prinsip Logika, ini juga akan membantu kita untuk
menjadi lebih efektif dalam mengenal dan menghindari kesalahan dalam
penalaran, baik penalaran yang dilakukan orang lain, maupun yang
dilakukan oleh diri sendiri. Seseorang yang dapat mengenal dan
menghindari kesalahan logika dalam penalaran akan dapat berpikir yang

jelas dan tepat, lebih baik dan lebih yakin, apapun yang mungkin
merupakan pokok persoalan yang akan dihadapi.
1.1 Notasi
Notasi adalah alat bantu yang digunakan untuk meringkas sebuah
kalimat yang panjang emnjadi kalimat ringkas dengan suatu simbol.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sebuah
notasi yakni:
1.1.1 Beberapa simbol tertentu sudah memiliki ketetapan misalkan
1.1.2

simbol pi () dengan nilai ketetapan 3,1415....


Sekali simbol telah dupergunakan sebagai wakil dari suatu
objek, maka secara konsisiten, simbol tersebut sebisa mungkin

selalu digunakan untuk objek tersebut.


1.2 Definisi
Fungsi dari definisi adalah sebagai bahan untuk memperjelas istilahistilah yang telah ditetapkan. Menurut Borowsky dan Borwein (1989)
definisi adlah pernyataan yang tepat tentang suatu istilah (disebut
definiendum) dengan menggunkan istilah lain yang ekuivalenatau
sama( disebut definien )
2. Proposisi
Proposisi merupakan bangunan dasar yang mebangun sebuah logika.
Proposisi adalah suatu pernyataan (bukan kalimat perintah, kalimat tanya
dan sebagainya
) yang belum diketahui kebenarannya. Proposisi biasanya dinotasikan
dengan huruf-huruf misalkan huruf p, q, dan r. Didalam proposisi terdapat
proposis majemuk yakni kombinasi dari proposisi-proposisi. Kombinasi
dari proposisi-proposisi tersebt haruslah memiliki kata hubung. Macam
dari kata hubung tersebut adalah:

a. Konjungsi (dan), dinyatakan dengan p^q


Dalam Logika Matematika, jika dua pernyataan digabungkan dengan
kata penghubung "dan", maka ini disebut sebagai operasi konjungsi.
Simbol yang umum digunakan untuk operasi ini adalah ^

Kesimpulan : Operasi konjungsi bernilai benar apabila kedua


pernyataan tersebut bernilai benar.
Sebagai contoh:
2 adalah bilangan prima genap dan 5 adalah bilangan prima ganjil,

bernilai benar
2 adalah bilangan prima genap dan 5 adalah bukan bilangan prima

ganjil, bernilai salah


2 adalah bukan bilangan prima genap dan 5 adalah bilangan prima

ganjil, bernilai salah


2 adalah bukan bilangan prima genap dan 5 adalah bukan bilangan

prima ganjil, bernilai salah


b. Disjungsi (atau), dinyatakan dengan pq
Kata "atau" bisa mempunyai dua arti yang berbeda. Jika
pernyataan p v q mempunyai arti p atau q, tetapi tidak kedua-duanya,
seperti ini disebut disjungsi ekslusif. Sedangkan jika pernyataan p v q
mempunyai arti p atau q, atau kedua-duanya, ini disebut disjungsi
inklusif (Kalau saya untuk mempermudah menghapal ini saya ingat
saja kata ekslusif yang sama artinya dengan spesial / tak ada duanya).
Berikut adalah tabel kebenaran dari operasi konjungsi dan disjungsi
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p^q
B
S
S
S

pq
B
B
B
S

Contohny adalah sebagai berikut:

Anto dilahirkan di kota Jakarta atau Anto dilahirkan di kota


Yogyakarta. (disjungsi ekslusif)

Anto dilahirkan di kota Jakarta atau Anto dilahirkan di sebuah


rumah sakit swasta. (disjungsi inklusif)

Tabel Nilai Kebenaran Operasi Disjungsi Ekslusif


p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pq
S
B
B
S

Kesimpulan : Operasi disjungsi ekslusif bernilai benar apabila salah


satu pernyataan bernilai benar, tapi tidak kedua-duanya.
Tabel Nilai Kebenaran Operasi Disjungsi Inklusif
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

p^q
B
B
B
S

Kesimpulan : Operasi disjungsi inklusif bernilai benar apabila salah


satu pernyataan tersebut bernilai benar.
Catatan : Operasi disjungsi yang sering digunakan dalam pelajaran
Logika Matematika di sekolah adalah operasi disjungsi inklusif.
Sebagai contoh:

2 adalah bilangan genap atau 2 adalah bilangan prima, bernilai


benar

2 adalah bilangan genap atau 2 adalah bukan bilangan prima, tetap


bernilai benar

2 adalah bukan bilangan genap atau 2 adalah bilangan prima, tetap


bernilai benar

2 adalah bukan bilangan genap atau 2 adalah bilangan prima, baru


bernilai salah

2.1 Negasi biasa juga disebut dengan ingkaran. Nilai kebenaran dari
sebuah notasi negasi adalah kebalikannya dari nilai kebenaran dari
sebuah pernyataan tersebut. Jika sebuah pernyataan bernilai benar
maka nilai kebenaran dari negasinya adalah salah, dan begitu juga
sebaliknya. Proposisi p yang berarti kebalikan dari nilai kebenarannya
disebut negasi dan dinyatakan ~p. Negasi p dibaca bukan p.
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut
p
B
B
S
S

~p
S
S
B
B

Contohnya adalah "Pohon ini tinggi"


Pohon ini tinggi bisa disimbolkan dengan p, negasinya bisa
disimbolkan dengan

atau

sehingga pernyataan negasinya

menjadi,
"Pohon ini tidak tinggi" atau bisa juga, "Tidak benar bahwa pohon ini
tinggi"
3. Proposisi Bersyarat dan Kesamaan Logika
Proposisi bersyarat merupakan kombinasi dari dua proposisi yang
keduanya memiliki hubungan atau berkaitan. Syarat manusia hidup adalah
jantung berdetak, dan syarat jantung berdetak adalah manusia hidup.

Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Inilah yang saya
maksud dengan hubungan "persyaratan".
Macam-macam dari proposisi bersyarat yakni:
3.1 Jika p dan q merupakan proposisi majemuk,
jika p maka q
disebut proposisi bersyarat yang dinotasikan dengan pq
dengan p disebut hipotesis (antesenden) dan q disebut dengan
konklusi (konsekuen)
Jika dua pernyataan mengandung bentuk "jika ... maka ...", maka ini
disebut sebagai operasi implikasi. Simbol yang umum digunakan
untuk menyatakan operasi ini adalah
Berikut adalah tabel kebenaran dari pq
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pq
B
S
B
B

Kesimpulan : Operasi implikasi bernilai benar apabila pernyataan


kedua bernilai benar, atau kedua pernyataan tersebut bernilai sama.
Sebagai contoh:

Jika air habis, maka manusia akan mati, bernilai benar

Jika air habis, maka manusia tidak akan mati, bernilai salah

Jika air tidak habis, maka manusia akan mati, bernilai benar

Jika air tidak habis, maka manusia tidak akan mati, bernilai benar

3.2 Jika p dan q proposisi majemuk dan berhubungan jika dan hanya jika,
maka dinotasikan dengan p q
Bermakna p jika dan hanya jika q.

Jika dua pernyataan mengandung bentuk " ... jika dan hanya jika ...",
maka ini disebut sebagai operasi biimplikasi. Saya lebih suka
menyebut hubungan ini "persyaratan". Simbol yang umum digunakan
untuk operasi ini adalah "
p

B
B
S
S

B
S
B
S

q
B
S
S
B

".

3.3 Jika p q ekuivalen secara logika dapat ditulis


pq
yang berarti keduanya dapat bernilai benar maupun keduanya
dapat berarti salah.
3.4 Proposisi bersyarat pq dan kontrapositifnya ~p~q ekuivalen secara
logika
Berikut tabel kebenarannya
p
B
B
S
S

q
B
S
B
S

pq
B
S
S
B

~p~q
B
S
B
B

4. Kuantor
Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan berapa banyak
dari suatu objek dalam suatu sistem. Misalkan P(x) merupakan sebuah
pernyataan yang mengandung variabel x dan D adalah sebuah himpunan.
P disebut dengan fungsi proporsiaonal dalam D jika untuk setiap nilai (n)
di D. D adalah daerah asal pembicaraan atau domain of discourse dari P
2x + 3 > x -1 adalah kalimat terbuka (yang mengandung variabel)
dan bukan sebuah pernyataan. Untuk mengganti kalimat terbuka tersebut
menjadi sebuah pernyataan, kita harus mengganti variabel (x) yang ada
dengan suatu nilai. Cara lainnya untuk mengganti kalimat terbuka menjadi

sebuah pernyataan adalah dengan menggunakan kuantor. Kuantor sendiri


dibagi menjadi dua, yaitu kuantor umum (kuantor universal) dan kuantor
khusus (kuantor eksistensial).
4.1

Kuantor Umum (Kuantor Universal)


Untuk menyatakan kuantor universal, kita bisa menggunakan

ungkapan "Untuk setiap" atau "Untuk semua". Simbol yang umum


digunakan untuk menyatakan kuantor umum adalah A terbalik,
Contoh:
x > 0 merupakan kalimat terbuka.
Jika saya ganti menjadi "Untuk setiap x bilangan asli, berlaku x positif (x
>0)", apakah bisa kita menyatakan salah atau benar? Bisa, bukan?
Jawabannya adalah benar karena 1, 2, 3 dst itu selalu lebih besar dari 0.
Dan jika bisa ada nilai kebenarannya, maka ini disebut sebagai pernyataan.
Simbol matematikanya adalah

Untuk contoh pernyataan berkuantor universal yang bernilai salah dapat


dilihat apabila saya ganti pernyataannya dengan, "Untuk setiap x bilangan
asli, x > 2". Kenapa salah? Karena 1 adalah bilangan asli, sedangkan 1
tidak lebih besar daripada 2. Jadi, tidak semua bilangan asli lebih dari 2
dan dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut bernilai salah.

Notasi (x) Mx, seperti diatas, dibaca untuk setiap x, x


mempunyai sifat M, atau untuk setiap x, berlaku Mx. Akibat adanya
kuantor x, maka Mx menjadi kalimat tertutup (pernyataan).
5. Pembuktian
Di dalam matematika, bukti adalah serangkaian argumen logis yang
menjelaskan kebenaran suatu pernyataan. Argumen-argumen ini dapat
berasal dari premis pernyataan itu sendiri, teorema-teorema lainnya,

definisi, dan akhirnya dapat berasal dari postulat dimana sistem


matematika tersebut berasal. Yang dimaksud logis di sini, adalah semua
langkah pada setiap argumen harus dijustfikasi oleh langkah sebelumnya.
Jadi kebenaran semua premis pada setiap deduksi sudah dibuktikan atau
diberikan sebagai asumsi.
Macam-macam dari pembuktian adalah pembuktian tak langsung.
Pembuktian tak langsung terdiri dari beberapa cara yakni:
5.1 Pembuktian dengan Negasi
Nilai kebenaran p dan ~p itu saling bertentangan. Jika p benar maka
~p salah. Dengan demikian kita dapat membuktikan bahwa dengan
kita menunjukkan atau membuktikan p bernilai benar maka kita juga
akan membuktikan nilai ~p salah dan sebaliknya. Dengan argumen
berkuantor universal maka kita dapat menunjukkan valid atau tidaknya
dengan menunjukkan contoh-contohnya
5.2 Pembuktian dengan Kontradiksi
Pembuktian dengan kontradiksi ini adlah dengan mengandaikan slah
satu penyataan.
5.3 Pembuktian dengan Kontrapositif
Membuktikan bahwa p adalah syarat cukup untuk q sama halnya
membuktikan q adalah syarat perlu untuk p. Hal ini berarti bahwa jika
p tidak muncul berarti q juga tidak muncul.
6. Pembuktian Resolusi
Pembuktian resolusi menuliskan bahwa a^b sebagai ab
Pernyataan yang digunakan sebagai acuan dari pembuktian dengan
resolusi adalah sebagai berikut
Jika pq dan ~pr keduanya benar, maka q r benar
Dalam pembuktian dengan resolusi, hipotesis dan konklusi dituliskan
sebagai kelompok kata atau klausa. Klausa mengandung bentuk-bentuk
kata yang dipisahkan oleh kata hubung atau, dimana setiap bentuk
merupakan sebuah peubah atau sebuah negasi dari peubah.

7. Induksi Matematika
Dalam matematika khususnya bilangan asli dikenal juga pembuktian lain
yang dinamakan dengan induksi matematika. Sebenarnya pembuktian ini
bukanlah pembuktian dengan induksi melainkan dengan deduksi yang
berdasarkan atas aksioma atau postulat Peano tentang bilangan asli.
Induksi matematika adalah metode pembuktian yang sering digunakan
untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan yang diberikan dalam
bentuk bilangan asli.
Langkah pembuktian dengan menggunakan induksi matematika adalah
sebagai berikut:
1. Hasil berlaku atau bernilai benar dengan n =1
2. Langkah induksi yakni dengan menasumsikan n =k
3. Langkah terakhir adalah dengan menghubungkan dan membuktikan
hasil asumsi dengan n=k+1

Daftar Pustaka

Johnsonbaugh, Richard.1997.Matematika Diskrit.Jakarta:PT Prenhallindo


Tirta,I Made.2003.Pengantar Dasar Matematika (Logika

Matematika).Jember:UNEJ
Yunus,Mahmud.2007.Logika Suatu Pengantar.Yogyakarta:Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai