Anda di halaman 1dari 4

Berlian (Diamond)

Berlian merupakan salah satu alotrop karbon yang memiliki struktur


berbentuk tetrahedral melalui ikatan orbital hibridisasi sp3, dimana setiap atom
karbon berikatan secara kovalen yang sangat kuat dengan 4 atom karbon lainnya.
Struktur berlian yang berbentuk tetrahedral dan ikatan kovalen atom karbon yang
sangat kuat mengakibatkan berlian memiliki sifat yang sangat keras dan titik didih
yang tinggi yaitu sebesar 4824oC. Berlian bewarna bening (jernih) tetapi ada
berbagai warna lainnya dikarenakan terjadinya cacat kristal.
Berlian berupa isolator (tidak dapat menghantarkan listrik) karena elektron
bebas yang tidak dimilikinya, berlian tidak larut dalam air dan pelarut organik
karena berikatan secara kovalen sehingga tidak memungkinkan terjadinya daya
tarik antara molekul pelarut dengan atom karbon.
Penggunaan berlian yang paling umum yaitu sebagai perhiasan, dengan
sifatnya yang sangat keras dan dapat mendispersikan cahaya. Berlian dapat
digunakan sebagai alat untuk memotong, mengasah dan sebagai mata bor.
Walaupun berlian berupa isolator, namun berlian dapat menyerap panas dengan
sangat baik, sehingga dapat diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk
menyerap panas yang dihasilkan ketika peralatan elektronik itu bekerja. Struktur
dari berlian ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Berlian

Grafit
Grafit merupakan alotrop karbon bewarna hitam yang strukturnya
berbentuk heksagonal datar dan berlapis melalui ikatan orbital hibridisasi sp2.

Pada struktur gafit setiap atom karbon berikatan secara kovalen dengan 3 atom
karbon lainnya. Karena atom karbon memiliki 4 elektron valensi, sehingga ada 1
elektron atom karbon tidak berikatan yang merupakan elektron bebas. Grafit
memiliki sifat konduktor (daya hantar listrik) yang disebabkan oleh grafit yang
memiliki elektron dalam orbital phi.
Berlian bersifat keras berbeda dengan grafit yang memiliki sifat lunak.
Selain berupa konduktor listrik, grafit merupakan penghantar panas yang baik.
Sehingga grafit dapat digunakan sebagai anoda pada baterai dan sebagai elektroda
pada sel elektrolisis. Grafit dapat dijadikan isi pensil, pembuatan briket, sebagai
steelmaking dan lainya. Struktur dari grafit ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Grafit

Carbon Nanotube
Carbon nanotube merupakan alotrop karbon berbentuk silinder dari
sebuah lembaran grafit (grapena) yang dilengkungkan. Carbon nanotube memiliki
ikatan hibridisasi sp2. Salah satu kelebihan dari carbon nanotube adalah sifat
konduktifitas elektrikannya dan penghantar panas yang baik, memiliki sifat elastis
dan daya regang. Penggunaan aplikasi dari carbon nanotube sebagai bahan
komposit, sebagai nano-teknologi, dan memanfaatkan nanotube dalam pembuatan
komputer dan televisi.
Carbon nanotobe memiliki dua tipe umum, yaitu Single-Walled Nanotobe
(SWNT) dan Multi-Walled Nanotube (MWNT). SWNT terbentuk dari sebuah
lembaran grafit yang dilengkungkan terdiri dari dua bagian, bagian pertama
adalah bagian sisi dinding silinder dan bagian lain adalah ujung-ujung silinder.

Sedangkan MWNT terbentuk dari gabungan beberapa SWNT dengan diameter


yang berbeda-beda (Andrews, dkk., 1999). Struktur dari SWNT dan MWNT
ditunjukkan pada Gambar 3.

(a)

(b)
Gambar 3. (a) SWNT ; (b) MWNT

Fulerena
Fulerena merupakan alotrop karbon yang strukturnya mirip dengan
struktur grafit yaitu setiap atom karbon berikatan dengan 3 atom karbon lainnya.
Fulerena memiliki gabungan struktur berbentuk pentagonal dan heksagonal yang
berongga seperti bola sepak sedangkan dalam bentuk silinder sebagai carbon
nanotube.
Fulerena tidak dapat menghantarkan listrik. Sifat yang dimiliki fulerena
yaitu dapat larut dalam pelarut organik dan bewarna hitam. Penggunaan fulerena
sebagai minyak pelumas, dalam proses pengolahan batubara, industri alumunium,
sebagai penyedia kawat tipis dan komponen-komponen dalam nano-teknologi,
pembuatan anoda karbon, dan lainya. Struktur dari fulerena ditunjukkan pada
gambar 4.

Gambar 4. Struktur Fulerena

Referensi :
Adrews, R., Jacques, D., Rao, A.M., Derbyshire, F., Qian, D., Fan, X., Dickey,
E.C., and Chen, J., 1999. Continuous Production of Aligned Carbon
Nanotubes : A step Closer to Commercial Realization, Chemical Physsics
Letters, 303, 467-474.

Anda mungkin juga menyukai