Anda di halaman 1dari 2

D.

Hakikat Fisika dan Pembelajarannya


Pembelajaran fisika dipandang sebagai suatu proses untuk mengembangkan kemampuan
memahami konsep, prinsip maupun hukum-hukum fisika sehingga dalam proses
pembelajarannya harus mempertimbangkan strategi atau metode pembelajaran yang efektif
dan efisien. Pembelajaran fisika di sekolah menengah pertama merupakan salah satu mata
pelajaran FISIKA yang dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar. Dalam pembelajaran fisika, pengalaman proses sains dan pemahaman produk
sains dalam bentuk pengalaman langsung akan sangat berarti dalam membentuk konsep
siswa. Hal ini juga sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa SMA yang masih
berada pada fase transisi dari konkrit ke formal, akan sangat memudahkan siswa jika
pembelajaran Sains mengajak anak untuk belajar merumuskan konsep secara induktif
berdasar fakta-fakta empiris di lapangan.
Dalam pembelajaran akan ada komunikasi antara guru dengan siswa. Seperti yang
dikemukakan Latuheru (1988: 1) bahwa segala sesuatu yang menyangkut pembelajaran
merupakan proses komunikasi. Komunikasi dalam pembelajaran merupakan komunikasi
timbal balik (interaksi edukatif) yang terjadi tidak dengan sendirinya tetapi harus diciptakan
oleh guru dan siswa.
Collette dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa sains pada hakekatnya merupakan
sebuah kumpulan pengetahuan (a body of knowledge), cara atau jalan berpikir (a way of
thinking), dan cara untuk penyelidikan (a way of investigating). Dengan mengacu kepada
pernyataan ini ternyata bahwa, pandangan kebanyakan orang, pandangan para ilmuwan, dan
pandangan para ahli filsafat yang dikemukakan di atas tidaklah salah, melainkan masingmasing hanya merupakan salah satu dari tiga hakikat FISIKA dalam pernyataan itu.
Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakekat FISIKA adalah sebagai produk
untuk pengganti pernyataan FISIKA sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (a body of
knowledge), FISIKA sebagai sikap untuk pengganti pernyataan FISIKA sebagai cara
ataujalan berpikir (a way of thinking), dan FISIKA sebagai proses untuk pengganti
pernyataan FISIKA sebagai cara untuk penyelidikan (a way of investigating). Karena fisika
merupakan bagian dari FISIKA atau sains, maka sampai pada tahap ini kita dapat
menyamakan persepsi bahwa hakekat fisika adalah sama dengan hakekat FISIKA atau sains,
hakekat fisika adalah sebagai produk (a body of knowledge), fisika sebagai sikap (a way
of thinking), dan fisika sebagai proses (a way of investigating). Berikut ini akan
dikemukakan lebih rinci mengenai hakekat fisika itu.
1.
Fisika Sebagai Produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia dengan alam
lingkungannya. Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan
pengalaman yang semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya. Dalam wacan ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan
yang kreatif dari pada ilmuwan dinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara sistematik
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk atau a body
of knowledge. Pengelompokkan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang kajian yang
sejenis menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut sebagai fisika, kimia dan
biologi. Untuk fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,
rumus, teori dan model.

2.
Fisika Sebagai Proses
FISIKA sebagai proses atau juga disebut sebagai a way of investigating memberikan
gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan, jadi
FISIKA sebagai proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk
menyusun pengetahuan. Dari uraian di atas kiranya dapat disimpulkan bahwa pemahaman
fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan,
pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran yang merupakan tugas
guru termasuk ke dalam bagian mempublikasikan itu. Dengan demikian pembelajaran fisika
sebagai proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sain pada diri siswa.
3.
Fisika Sebagai Sikap
Dari penjelasan mengenai hakikat fisika sebagai produk dan hakekat fisika sebagai proses di
atas, tampak terlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-kegiatan
kreatif seperti pengamatan, pengukuran dan penyelidikan atau percobaan, yang kesemuanya
itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan pemikiran. Jadi dengan
pemikirannya orang bertindak dan bersikap, sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatankegiatan ilmiah itu. Pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika itu
menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan rasa
percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain.
Sikap-sikap itulan yang kemudian memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau a way of
thinking.

Anda mungkin juga menyukai