Disusun oleh:
Rahajeng Iskinitra Supraba
012116491
Pembimbing:
dr. Radian Tunjung B., Sp. B., M.Si.Med
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
NIM
: 01.211.6491
Fakultas
: Kedokteran Umum
Universitas
Bidang Pendidikan
: Ilmu Bedah
Pembimbing
Juli 2015
Pembimbing,
LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
- Nama
- Umur
- No. CM
- Pekerjaan
- Alamat
- Pendidikan Terakhir
- Penjamin
ANAMNESA
Pasien merasa adanya benjolan di leher sebelah kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan adanya benjolan di leher sebelah kanan.
Benjolan menyebabkan timbulnya nyeri. Nyeri yang dirasakan hilang
timbul. Keluhan ini berawal ketika lima bulan yang lalu pasien merasakan
pegal didaerah leher. Pegal tersebut dirasakan menjalar sampai ke atas.
Beberapa minggu kemudian, muncul benjolan di leher sebelah kanan
dengan nyeri hilang timbul.
Tiga bulan yang lalu sempat dibawa berobat ke mantri desa dan diberi obat.
Setelah diberi obat, pasien tidak merasa pegal lagi. Tapi benjolan masih
tetap ada. Akan tetapi, pasien mengaku tidak tahu obat apa yang telah
diberikan.
Pasien mengaku bahwa nafsu makan turun namun tidak disertai dengan
penurunan berat badan, mual, dan muntah. Juga tidak ada nyeri saat
menelan. Selain itu pasien mengaku BAB lancar,sering BAK karena terlalu
banyak minum. Pasien juga mudah lelah dan sering berdebar-debar.
Riwayat Penyakit Dahulu:
- R. Gula
: (+) tidak terkontrol
- R. Asma
: disangkal
- R. Jantung
: disangkal
- R. Darah Tinggi : (+) tidak terkontrol
R. Alergi
R. Sakit Kemih
: disangkal
: disangkal
III.
dan wheezing(-/-)
Jantung
Inspeksi
: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: iktus kordis teraba
Auskultasi
: Bunyi jantung I-II regular
Abdomen
Inspeksi
: datar
Palpasi
: supel, defans muskular (-)
Auskultasi
: bising usus 10 x/menit
Ekstremitas : Akral Dingin (-), Oedem (-), tremor (-)
Status Lokalis
Terdapat benjolan di leher sebelah kanan.
-
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
LED 1 jam
12
0 20
Hemoglobin
12,1
12,0 16,0
Hematokrit
29,20
27 47
Jumlah leukosit
13,3
4,8 10,8
Kimia Klinik
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
GDS
278
70 115
Ureum
24,1
15,0 43,0
Creatinin
0,7
0,6 0,9
Asam urat
SGOT
SGPT
Natrium
Kalium
Calsium
5,8
19
22
141
3,90
1,26
2,3 6,1
< 31
< 31
134 147
3,5 5,2
1,12 1,32
Pemeriksaan Imuno-serologi
Pemeriksaan
T3 Total
T4 Total
TSHs
Hasil
71
7,64
2,2638
Nilai rujukan
58 156
4,87 11,72
0,35 4,94
RESUME
Telah diperiksa seorang wanita, usia 43 tahun dengan benjolan di leher
kanan. Benjolan tersebut muncul kira-kira 5 bulan yang lalu, sebelumnya
pasien merasakan rasa pegal di daerah leher yang menjalar sampai kepala.
Benjolan tersebut terasa nyeri. Nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien
mengaku bahwa nafsu makan turun namun tidak disertai dengan penurunan
berat badan, mual, dan muntah. Juga tidak ada nyeri saat menelan. Selain itu
pasien mengaku BAB lancar,sering BAK karena terlalu banyak minum.
Pasien juga mudah lelah dan sering berdebar-debar. Berdasarkan
pemeriksaan fisik, didapatkan adanya benjolan berjumlah satu di daerah
kanan leher dengan ukuran 3 cm. Konsistensinya kenyal, mobile,
permukaan licin, batas jelas, warna benjolan dan suhunya sama dengan kulit
sekitarnya, tidak ditemukan adanya ulkus, tidak ada peau dorange/kulit
menyerupai kulit jeruk, nyeri tekan (+), tidak ada dunpling/retraksti, serta
tidak ditemukan adanya pembesaran KGB disekitarnya. Berdasarkan dari
DIAGNOSIS
- Struma nodosa non toksik
- Hipertensi
- Hiperglikemi
VII.
TATALAKSANA
Inj. Insulin dengan dosis menyesuaikan kadar Gula Darah Sewaktu
Anti hipertensi Captropil 2 x 12,5 mg
Tiroidektomi subtotal
Edukasi kurangi konsumsi glukosa dan karbohidrat
Edukasi penambahan konsumsi iodium
Edukasi pengurangan konsumsi garam
VIII. KOMPLIKASI
o Trakeomalasia
o Hipoparatiroidisme
o Disfonia
IX.
-
PROGNOSIS
Vitam
: ad bonam
Functionam : ad bonam
Sanam
: ad bonam
PR
Diagnosis DM ditandai dengan adanya gejala khas berupa
poliuria, polidispia, lemas dan berat badan menurun.
Jika keluhan dan gejala khas, ditemukan pemeriksaan glukosa
darah sewaktu >200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan
diagnosis DM. Umumnya hasil pemeriksaan satu kali saja glukosa
Normal
Pra-diabetes
Diabetes
Glukosa plasma
Glukosa plasma 2
puasa
<100 mg/dl
100-125 mg/dl
>126 mg/dl
<140 mg/dl
200 mg/dl