A. PENDAHULUAN
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang jumlahnya akan terus meningkat.
World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan pasien diabetes Indonesia dari 8,4 juta
pada 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada 2030. Diabetes Militus merupakan penyakit kronik progresif,
dimana progresifitas kerusakan sel betha pancreas berbanding lurus dengan lamanya timbulnya
penyakit dari onset. Diperkirakan sisa sel betha pankreas pada tahun ke 10 sejak onset DM tidak
lebih dari 20%. Pemberian insulin eksogen dengan memperhatikan profil insulin endogen
memberikan banyak manfaat bagi pasien
Pada orang normal, jumlah insulin yang diekskresikan oleh sel betha (endogen) terutama
dipengaruhi oleh keadaan puasa dan makan. Pada keadaan puasa, sel betha mensekresi insulin
pada
kadar tertentu yang hampir sama sepanjang waktu puasa dan sebelum makan. Konsep ini disebut
dengan insulin basal yaitu bertujuan mempertahankan kadar gula darah puasa pada orang normal
dibawah 100 mg/dl. Setiap kali makan ketika glukosa darah naik akibat asupan dari luar, dibutuhkan
sekresi insulin secara cepat oleh sel betha pankreas, ini yang disebut dengan insulin prandial.
Terapi insulin selain mempunyai efek metabolik terhadap metabolism karbohidrat, protein dan
lipid, juga memiliki efek-efek yang lain didalam tubuh kita. Insulin memiliki efek anti inflamasi dengan
menekan faktor transkrip pro inflamasi seperti nuclear factor (NF)-kB, Egr-1 dan activating protein-1
(AP-1). Insulin juga bermanfaat dalam menurunkan kadar triasilgliserol dan meningkatkan kadar
kolesterol HDL walaupun pada pasien obese, khususnya pada pasien-pasien dengan pengendalian
glukosa darah yang buruk. Seperti kita ketahui bahwa salah satu efek samping insulin adalah
kenaikan berat badan disamping hipoglikemia.
Mengingat dampak buruk terhadap kualitas hidup diabetesi. Diperlukan penyegaran dan
update tentang Initiation & Intensification Basal Insulin dalam mengelola DM.
B. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan dan keahlian dokter dalam memberikan terapi basal insulin bagi
penderita DM.
C. WAKTU DAN TEMPAT
D. SUSUNAN PANITIA
E. SUSUNAN ACARA
Sabtu
MATERI INSTRUKTUR/FASILITATOR
12/11/2022
10.00-10.05 Pembukaan oleh MC Panitia
10.05-10.15 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars IDI Panitia
10.15-10.25 Sambutan oleh Ketua IDI Cabang Kudus dr. Ahmad Syaifuddin, M.Kes
10.25-10.35 Sambutan dari PT Sanofi Bp. M. Nadhif
SESI I
10.35-11.00 Materi Etik dr. Luluk Adi Pratikto, Sp.P
Early Insulization and Dose Optimation Basal Insulin
dr. Edi Sugiyanto, Sp.PD
11.00-11.45 in T2DM Patient
The Role of 2nd Generation Basal Insulin U300 Clinical
dr. Jalu Panjongko, Sp.PD
11.45-12.30 Evidence
12.30-13.15 The Role of Prandial Insulin After Basal Optimation dr. Irma Zaimatuddunia, Sp.PD
SESI II
13.15-13.45 Diskusi Moderator
Moderator
13.45-13.55 Kesimpulan
13.55-14.00 Penutupan oleh MC Panitia
F. HASIL
Simposium Initiation & Intensification Basal Insulin (Intention) bertujuan untuk meningkatkan
keahlian dokter umum dalam menerapi pasien DM dengan menerapi pasien DM dengan basal
insulin. Ada empat pembicara yang hadir dalam acara symposium tersebut.acara symposium
dipandu langsung oleh Moderator yang ahli di bidangnya.
Pembicara pertama membahas tentang etika kedokteran, yaitu sikap dokter kepada pasien.
Pembicara kedua dan selanjutnya membahas tentang insulin basal, dan cara pemberian kepada
pasien. Simposium dihadiri oleh 100 peserta dokter yang berasal dikabupaten Kudus maupun
kabupaten sekitar. Acara berlangsung dengan lancar dan tertib. Peserta juga aktif untuk bertanya
kepada beberapa narasumber dengan sangat antusias.
G. EVALUASI
Persiapan simposium hanya dilakukan 1 bulan, sehingga untuk pencarian sponsor belum
maksimal. Pada saat acara berlangsung ada beberapa peserta yang pulang lebih awal, sehingga
jumlah peserta simposium jadi berkurang.
H. RINCIAN ANGGARAN
43.000.000
5. Moderator 2.000.000
6. Hotel 13.202.500
7. Lain-lain 2.500.000
(Doorprize, Banner,
dsbnya)
Surplus 2.297.500
I. PENUTUP
J. DOKUMENTASI