Anda di halaman 1dari 2

Nama : Septiana D.

NIM

: 14304241008

Prodi

: Pend. Biologi

Resume pertemuan ke-3


Objek Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran Biologi

A. Tujuan
Mendeskripsikan

objek

asesmen

dan

evaluasi

pembelajaran

biologi

berdasarkan potensi peserta didik dalam pembelajaran, dan juga mendeskripsikan objek
asesmen berdasarkan hakikat biologi.
B. Materi/ Isi
Asesmen dan evaluasi sama-sama merupakan bagian dari rangkaian proses
pembelajaran, yakni penilaian pembelajaran, akan tetapi keduanya memiliki tujuan yang
berbeda. Asesmen terfokus pada luaran yang dihasilkan siswa, sedangkan evaluasi
terfokus pada luaran yang diinginkan guru atau dosen. Objek penilaian/asesmen sendiri
adalah apa-apa yang melekat pada diri subjek belajar sebagai sasaran penilaian. Adapun
yang melekat pada subjek belajar adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan
fisik dan non fisik. Dalam hal non fisik berupa kemampuan (ability) dan personalitas
(aptitude).
Menurut Bloom dan timnya pada tahun 1956, objek asesmen dibagi menjadi 3
ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi jenjang
ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi . Kemudian ranah
afektif meliputi jenjang kemampuan menerima, merespon, menilai atau memaknakan,
mengorganisasi, kemampuan yang dikarakterisasi oleh suatu nilai atau gabungan nilai.
Sedangkan ranah psikomotor mencakup gerak refleks, gerak dasar pokok, kemampuan
perseptual, kemampuan fisik, gerak terlatih, dan komunikasi berkesinambungan.
Pada tahun 2001, Bloom melakukan revisi pada ranah kognitif yang pernah
dicetuskannya. 6 jenjang dari ranah kognitif yang merupakan kata benda berupa ingatan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi diganti dengan 6 jenjang yang

merupakan kata kerja, sehingga menjadi mengingat, memahami, menerapkan,


menganalisis, menilai, dan menciptakan. Perubahan dari kata benda menjadi kata kerja
ini dilakukan karena kata kerja lebih mendefinisikan kedalaman penguasaan kognisi
yang diinginkan, sedangkan kata benda hanya menunjukkan kepada pengetahuan apa
yang diharapkan. Urutan evaluasi yang tadinya merupakan tingkat paling tinggi,
digantikan dengan mencipta. Hal ini disebabkan karena tingkat mencipta memiliki
tingkatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan evaluasi. Selain itu, Bloom juga
membedakan knowlodge ke dalam dimensi terpisah. Dimensi ini mencakup factual
knowledge, conceptual knowledge, procedural knowledge, dan metacognitive
knowledge.
Kemudian pada tahun 2006, Bloom melakukan revisi kembali. Kemampuan
manusia yang awalnya dibagi menjadi 3, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor direvisi
kembali menjadi 4 macam yaitu menjadi domain kognitif, afektif, sensorimotor (sebagai
pengganti psikomotor), dan sosial. Keempat macam tersebut sebagai aktualisasi dalam
pembelajaran membentuk satu kesatuan yang disebut dengan unity.
Objek asesmen dan evaluasi berdasarkan hakikat biologi mencakup 4 hal, yaitu
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, nilai ilmiah, dan produk ilmiah. Ketrampilan
ilmiah meliputi ketrampilan dasar dan ketrampilan terintegrasi. Sikap ilmiah yang harus
dimiliki adalah sikap ingin tahu, jujur, kritis, skeptis. Kemudian nilai ilmiah mencakup
nilai religius, nilai intelektual, nilai praktis, dan nilai pendidikan. Sedangkan produk
ilmiah yang dihasilkan bisa berupa fakta, konsep, teori, dan hukum.

Anda mungkin juga menyukai