Anda di halaman 1dari 15

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

BAB 3
TUJUAN PENATAAN
BWP

3.1. TINJAUAN RTRW TERHADAP KOTA RIMBO PENGADANG


Tinjuan terhadap RTRW terhadap Kota Rimbo Pengadang dapat dilihat dari
aspek struktur ruang dalam dokumen RTRW Kabupaten Lebong Rencana Struktur
Ruang Wilayah Kabupaten Lebong sampai tahun 2032 dirumuskan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Peraturan Mentri PU No. 16 Tahun 2009 Tentang Rencanan Tata Ruang
Wilayah Kebupaten.
Perda No. 11 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Bengkulu.
Perda No. 14 Tahun 2012 Tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebong
Analisis Struktur Ruang
Konsep dan Strategi Pengembangan
Kebijaksanaan-kebijaksanaan pengembangan

3.1.1. Perkotaan Rimbo Pengadang dalam Struktur Ruang kabupaten


Lebong
Kecamatan Rimbo Pengadang Merupakan pusat kegiatan yang melayani
wilayah skala Kecamatan. Pada RTRW Kabupaten Lebong Pada tingkat pusat
terdapat 4 pusat , yaitu Ketenong 1 di Kecamatan Pinang Belapis ,Embong
Panjang di Kecamatan Lebong Tengah, Rimbo pengadang di Kecamatan
Rimbo Pengadang serta Padang Bano di Kecamatan Padang Bano.

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Beberapa fasilitas yang dibutuhkan utnuk mendukung Pusat Pelayanan


Kawasan meliputi :
Pemerintahan seluruh instansi tingkat kecamatan.
Perdagangan yaitu : pusat grosir,pusat pertokoan dan warung.
Tranportasi yaitu : sistem transportasi yang melayani transportasi antar wilayah.
Pendidikan yaitu : Jenjang pendidikan sampai SMA.
Kesehatan yaitu : Fasilitas Puskesmas,poliklinik dan rumah sakit bersalin.
Fasilitas-fasilitas yang berfungsi untuk pelayanan dengan skala wilayah
kecamatan.

PPK di Kabupaten Lebong di tempatkan pada lima ibukota kecamatan yaitu :


a. Pasar Muara Aman di Kecamatan Lebong Utara.
b. Ketenong 1 di Kecamatan Pinang Belapis.
c. Embong Panjang sebagai ibukota Kecamatan Lebong Tengah.
d. Rimbo Pengadang sebagai ibukota Kecamatan Rimbo Pengadang.
e. Padang Bano sebagai ibukota Kecamatan Padang Bano.

Dalam konsep pengembangan tata ruang Kabupaten Lebong, perkotaan


Rimbo Pengadang
satu

akan dikembangkan atau ditingkatkan menjadi kota orde

yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perekonomian, jasa dan

pemerintahan. Maka sesuai dengan arahan pengembangan untuk kecamatan


lainnya akan sangat membutuhkan pengembangan infrastruktur listrik
kedepan guna menunjang aktifitas perkotaan yang akan terjadi.

1. Pelayanan Air Bersih


Dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat,
maka penyediaan air bersih menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Kabupaten Lebong. Air bersih merupakan fasilitas publik yang sangat


strategis dalam mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan
wilayah di Kabupaten Lebong. Sektor ini diharapkan mampu memberikan
pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat/rumah tangga maupun
terhadap pengembangan industri, perdagangan dan jasa-jasa serta
kegiatan pemerintahan.

Pada saat laporan ini di buat hasil observasi lapangan

pelayanan air

bersih PDAM belum ada untuk kawasan ini, air bersih didapatkan hanya
dari air permukaan dalam bentuk sumur. Padahal air baku yang sangat
potensi terdapat di Kecamatan Rimbo Pengadang yaitu Air Ketahun. Jenis
pelayanan air bersih yang perlu di kembangkan di

Perkotaan Rimbo

pengadang adalah pengembangan sistem penyedian air bersih oleh PDAM


untuk pelanggan domestik, hidran umum, komersial/industri dan sosial.

Berdasarkan standar yang ada kebutuhan untuk domestik adalah 150


l/org/hari, hidran umum 40 l/org/hari, komersial/industri 30 l/org/hari dan
pelayanan sosial 15 l/org/hari. Diharapkan standar pelayanan tersebut
dapat diterapkan untuk pelayanan air bersih terutama di pusat-pusat
pengembangan wilayah seperti perkotaan Rimbo pengadang sampai 20
Tahun Kedepan.

2. Sebagai Pusat Perkantoran


Perkotaan Rimbo pengadang dalam persepektif RTRW Kabupaten Lebong
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat Kabupaten
Lebong, ketersediaan fasilitas pelayanan pemerintah sangat dibutuhkan.
Kebutuhan fasilitas tersebut akan disesuaikan dengan perkembangan

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

perkotaan yang ada. Sampai saat ini pelayanan pemerintah kabupaten


sudah sampai tingkat kecamatan. Selain kantor kecamatan, fasilitas
pelayanan pemerintah yang lain adalah berupa kantor pos, pos polisi,
kantor PLN dan lain-lain. Pola penempatan masing-masing fasilitas
disesuaikan tersebar tidak merata, tapi semuanya dalam kawasan
Kelurahan Rimbo Pengadang, hanya 1 kantor terdapat di desa Tik Kuto
yaitu kantor BP3K. Untuk selanjutnya dengan perkembangan sosial
ekonomi perkotaan yang ada. Masing-masing kecamatan diharapkan
kedepan akan menjadi pelayanan satu atap, sehingga pelayanan akan
lebih efisien dan efektif. Berdasarkan jumlah penduduk

3. Rencana Pengembangan Bidang Transportasi


Peranan di Sektor transportasi Kota Rimbo Pengadang yang terletak pada
posisi

perlintasan

Jalur

Selatan

dari

curup

menuju

air

dingin

mengakibatkan relatif tingginya mobilitas barang dan penduduk yang


melewati daerah ini. Jenis moda transportasi yang melintasi daerah ini
selain jalur darat yang menghubungkan di dominasi oleh mobil Pribadi dan
angkutan

barang.

Dengan

posisi

yang

strategis

tersebut

perlu

dikembangkan prasarana dan sarana untuk mendukung transportasi


terutama moda angkutan darat.

4. Kawasan Agroindustri.
Dengan adanya komoditi unggulan jeruk Gerga , maka perkotaan Rimbo
Pengadang bisa diarahkan sebagai kawasan Agroindustri. Hal ini selaras
dengan RTRW kabupaten Lebong di mana fungsi Kecamatan Rimbo
Pengadang

di

arahkan

juga

kepada

pengembanga

pertanian.

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk


kegiatan

tersebut.

Secara

eksplisit

pengertian

perusahaan

yang

memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang
dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan
dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,
pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan
produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku
industri lainnya.

Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak


produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi
sampai

penggunaannya

oleh

konsumen.

Agroindustri

merupakan

kegiatan yang saling berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan,


pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi
produk

pertanian.

Dari

pandangan

sosial

ekonomi,

agroindustri

(pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem


agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi
dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan
pembinaan.

3.1.2. Kecamatan Kota Rimbo Pengadang dalam Pola Ruang Kabupaten Lebong
1.

Rencana Pemanfaatan Kawasan Berfungsi Lindung


a.

Kawasan Sempadan Sungai


Rencana kawasan lindung sempadan sungai di Kabupaten Lebong
terletak 100 meter di kiri-kanan air ketahunh yang melintasi Kecamatan
Rimbo Pengadang.

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

b.

Kawasan Sempadan Danau


Kawasan sempadan danau ini adalah Kawasan Danau Buatan

dan

Rawa lainnya yang berada pada Kota Rimbo Pengadang. Rencana


kawasan lindung sempadan danau di Kabupaten Lebong terletak 100
meter di ukur dari garis pasang tertinggi ke wilayah darat, kawasan
sempadan danau juga

dinotasikan dalam bentuk garis. Rencana

pemantapan kawasan sempadan danau

di Kabupaten Lebong ini

didasarkan atas pertimbangan hasil analisis berdasarkan Keppres No.


32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Hanya terdapat
1 genangan danau yaitu telaga 7 warna di Kecamatan Rimbo
Pengadang, namun tidak masuk pada deleniasi kawasan perkotaan
Rimbo Pengadang.

2.

Rencana Pemanfaatan Kawasan Budidaya


a.

Kawasan Perkotaan
Rencana pemanfaatan kawasan perkotaan diarahkan di lokasi ke Kota
Rimbo Pengadang. Adapun kebijakan pemanfaatan

kawasan

perkotaan di Kabupaten Lebong adalah sebagai berikut :

Kawasan perkotaan Rimbo Pengadang difungsikan sebagai


kegiatan utama non- pertanian, yaitu kegiatan jasa pemerintahaan,
jasa perdagangan, jasa perkantoran, permukiman perkotaan, serta
fasilitas-fasilitas pendukung perkotaan.

Pengembangan kawasan perkotaan dimulai dari kawasan pusat


perkotaan

yang

telah

berkembang

saat

sekarang,

dengan

mengarahkan perkembangan perluasan kota Rimbo Pengadang

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

ke daerah sekitarnya dan menghindarkan seminimal mungkin lahan


basah beririgasi teknis untuk kegiatan perkotaan.

Dalam

pengembangan

kegiatan

Rimbo

perkotaan

Pengadang harus memperhatikan potensi rawan bencana banjir,


aman,

lancar,

bersih

pengembangan

dan

perkotaan

tertib.
harus

Oleh

sebab

dilengkapi

itu

dalam

dengan

sarana

prasarana perkotaan yang memadai, antara lain : ruang terbuka


hijau, pos pelayanan keamanan, drainase, jaringan jalan dan
rambu-rambu lalu lintas, sistem persampahan, listrik, dan air bersih.
Dalama arahan RTRW Kabupaten Lebong harus disediakan
infrastruktur (jalan dan terminal) dan utilitas (drainase, listrik, air
bersih,

dan

perkotaan

telekomunikasi)

Rimbo

sebagai

Pengadang

kelengkapan

kawasan

mendukung

kegiatan

untuk

perumahan, perkantoran, perdagangan, dan hiburan.

b.

Kawasan Pedesaan

Kota Rimbo Pengadang juga sebagai kawasan pedesaan


difungsikan sebagai kawasan dengan kegiatan utama untuk
pelayanan sentra produksi pertanian, perkebunan, perikanan darat,
dan holtikultura.

Kawasan pedesaan Kota Rimbo Pengadaang diarahkan menjadi


pusat produk unggulan utama Kabupaten Lebong yaitu Jeruk Gerga
dengan

dan

meningkatkan

harus

dilengkapi

aksesibilitas

dari

dengan
daerah

infrastruktur
produksi

ke

untuk
lokasi

pengumpul sementara.

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Pengembangan pemukiman pedesaan disesuaikan dengan


kebutuhan masyarakat dan kearifan lokal masyarakat dalam
pengembangannya.

Adapun arahan pemanfaatan kawasan pedesaan di Perkotaan Rimbo


Pengadang adalah sebagai berikut :

Menyediakan sarana prasarana pendukung pengembangan sentra


pertanian dang pengembangan teknologi pertanian khusus komoditi
unggulan dengan penyediaan pengolahan hasil pertanian dan
penjemuran, penggilingan padi, pengembangan kios-kios untuk
kebutuhan

sehari-sehari

dan

penjualan

alat-alat

pendukung

pertanian.

Mengembangkan komoditi-komoditi unggulan selain jeruk gerga,


seperti komoditi pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan
darat, dan peternakan.

Pengembangan rumah-rumah pemukiman penduduk yang layak


huni dengan dilengkapi dengan bangunan fisik yang baik dan MCK
yang sehat dan bersih.

3.2. TUJUAN PENATAAN BWP


Tujuan penataan ruang dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Rimbo Pengadang pada dasarnya adalah nilai, kualitas dan kinerja yang
akan dicapai kawasan tersebut melalui penjabaran RTRW Kabupaten Lebong. Dalam
hal ini jelas bahwa tujuan penataan ruang perkotaan tentunya harus sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan di dalam dokumen RTRW Kabupaten Lebong yang telah
di uraikan pada Sub Bab Sebelumnya.

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Dalam praktiknya, visi penataan kawasan Kabupaten Lebong adalah


terwujudnya penataan ruang wilayah yang mampu mendorong investasi produktif dan
optimal secara berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Sedangkan misi penataan ruang
secara umu dan juga misi pentaan ruang Kabupaten Lebong meliputi:
1. Mengoptimalkan

instrumen-instrumen

yang

berada

dalam

sistem

penataan ruang di guna terwujudnya tujuan penataan ruang;


2. Mewujudkan

struktur

ruang

yang

berimbang

guna

mendorong

pertumbuhan wilayah sekaligus mengurangi kesenjangan antar wilayah


guna meningkatkan kemandirian masyarakat yang berdaya-saing tinggi;
3. Mewujudkan pola ruang yang produktif guna menunjang produktifitas
wilayah secara berkelanjutan;
4. Mewujudkan program pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
secara konsisten guna mendukung manfaat ruang dan mensejahterakan
masyarakat;
5. Mewujudkan terciptanya kepastian hukum dalam kegiatan usaha sesuai
rencana tata ruang serta mendorong peluang investasi yang lebih
produktif.

Selain itu dengan memperhatikan secara dalam kondisi perkotaan Rimbo


Pengadang dengan kekuatan perkebunan dan terdapatnya komoditi unggulan daerah,
maka perlu sekali elemen ini dimasukan sebagai elemen penting dalan tujuan
penataan kawasan. Observasi lapangan menunjukan ada beberapa elemen penting
yang harus di pertimbangan sebagai hal penting dalam Melalui kedua hal tersebut
antara lain :
1. Perumahan Hanya dominan berada dalam jalan Ateri yaitu Jalan Raya
Curup-Lebong.

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

2. Belum adanya sistem penyedian air minum dari PDAM kabupaten pada
perkotaan Kabupaten Lebong.
3. Terdapatnya tanaman dan komoditi unggulan Kabupaten Lebong yaitu
Jeruk Gerga ;
4. Pusat perkantaron merata berada di ibukota kecamatan yaitu Kelurahan
Rimbo Pengadang
5. Merupakan jalur utama dari arah selatan Kabupaten Lebong menuju pusat
pemerintaan di tubei dan pusat perdaganga di Muara Aman.
6. Prasarana umum dan fasilitas pendukung perkotaan relatif minim.

Dengan memperhatikan aspek misi tata ruang dan kondisi kekinian perkotaan
Rimbo Pengadang maka tujuan penataan Bagian Wilayah Perkotaan Rimbo
Pengadang perlu dirumuskan. Perumusan tujuan penataan ruang menurut Permen PU
20 Tahun 2011, hal penting yang perlu di perhatikan adalah, meskipun penetapan
tujuan BWP mengacu kepada salah satu

kebijakan dan strategi yang di tetapkan

dalam RTRW kabupaten tapi bisa saja bukan secara turunan langsung penataan ruang
dalam RTRW.
Maksudnya tujuan penataan ruang dalam RDTR tidak selalu mengambarkan
tujuan penataan ruang dalam RTRW. Tapi syarat penting adalah tujuan penataan
ruang dalam RDTR harus sejalan dengan salah satu strategi dan kebijakan dalam
RTRW. Beruntung dalam RTRW kabupaten Lebong yang menyatakan sekor pertanian
adalah sektor unggulan Kabupaten, maka tujuan penataan kawasan dalam RDTR ini
dengan berbagai pertimbangan dan analisis di ajukan sebagai berikut :

MEWUJUDKAN PERKOTAAN RIMBO PENGADANG SEBAGAI KAWASAN AGRO


INDUSTRI DENGAN PRODUKSI KOMODITI UNGGULAN DAERAH DI KABUPATEN
LEBONG

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

|3

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Walaupun secara konseptual bahwa kawasan perkotaan tidak merupakan


kawasan pertanian, tapi karena kekhususan perkotaan Rimbo Pengadang sebagai
kota jeruk gerga maka Tujuan Penataan Ruang ini mengarahkan kepada kota agro
industri. Dalam memujudkan hal tersebut secara kontekstual harus di dukung dengan
kawasan sebagai berikut :
1. Kawasan Produksi Komoditi Unggulan ;
2. Kawasan pemasaran hasil pertanian ;
3. Kawasan Pusat Informasi

3.3.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG


3.2.1 Kebijakan Dan Strategi Rencana Pola Ruang Wilayah
Pola ruang wilayah Perkotaan Rimbo Pengadang, termasuk di dalamnya
wilayah perkotaan dan wilayah pedesaannya, mencakup kawasan lindung
dan budidaya, di mana kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai
kawasan lindung tidak boleh dialih fungsikan untuk kegiatan budidaya, dan
kawasan budidaya akan dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimum.
Kawasan budidaya Perkebunan khusus Perkebunan Jeruk Gerga dan lahan
abadi pertanian tanaman pangan harus tetap dipertahankan.
1. Kebijakan dan Strategi Sistem Pusat kegiatan Pelayanan Perkotaan
Rimbo Pengadang
a. Kebijakan
Pembentukan sistem pusat pelayanan dan pengembangan pusat
pertumbuhan baru di Perkotaan Rimbo Pengadang yang mendukung
kegiatan niaga, jasa dan ekowisata.
Strategi :

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

|3

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Mengembangankan pusat pelayanan yang mendukung niaga


dan jasa yang diarahkan di persekiran kawasan Desa Bio
Sengok;

Mengembangankan

pusat

pelayanan

yang

mendukung

Ekowisata dan produksi komoditi unggulan yang diarahkan ke


persekiran desa Tik Kuto;

Menyediakan lokasi utama sebagai pusat pertumbuhan baru


dan pusat informasi dan kegiatan perkotaan yang diarahkan
di persekitaran kelurahan Rimbo Pengadang ;

2. Kebijakan dan Strategi Penetapan Kawasan Lindung Perkotaan


Rimbo Pengadang
a. Kebijakan
Mengoptimalkan dan mengembalikan sempadan sungai ke fungsi
semula sebagai kawasan konservasi sungai.
Strategi :

Menanam tanaman tepi kiri kanan sungai yang mempunyai


fungsi sebagai konservasi

Membuat taman aktiv selebar 15 meter dari garis sungai


paling luar

Mengawasi dan memlihara alur sungai dan sempadannya.

Mencanangkan program kali bersih

Membongkar bangunan-bangunan liar di sempadan sungai

b. Pengembangan

dan

pemeliharaan

RTH

Perkotaan

Rimbo

Pengadang untuk peningkatan kualitas lingkungan

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

|3

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Strategi :

Mengembangkan makam umum pada masing-masing Desa

Mengembangkan taman kota dan taman lingkungan dengan


design

artistik

di

persekitran

kantor

kecamatan

dan

perkantoran lainnya

Mengembangkan RTH Pada Kawasan sempadan sungai

Mengembangkan RTH pada jalan yang kurang hujau

Mengawasi, merawat dan memelihara kondisi RTH agar


dapat berfungsi sebagaiman mestinya

c. Kebijakan Penangaan kawasan rawan bencana alam.


Strategi :

Mengembangkan RTH sebagai daerah tangkapan air/resapan


air di sepanjang aliran sungai

Mengembangkan dan perbaikan sistem jaringan drainase


yang terintegrasi dengan saluran primer pada kawasan yang
selalu tergenang air pada musim hujan

Mengembangkan

mitigasi

bencana

yang

meliputi

jalur

evakuasi dan pengungsian sementara.

3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya


Baik kawasan perkotaan Rimbo pengadang berbagai fungsi kawasan
budidaya yang harus dikembangkan secara optimum tetapi tidak boleh
meninggalkan prinsip keberlanjutan dalam jangka panjang.
a. Kebijakan Penataan perkembangan perumahan sebagai dampak
perkembangan wilayah perencanaan.
Strategi :

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

|3

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Mengembangkan

Kasiba

(kawasan

siap

bangun)/Lisiba

(lingkungan siap bangun) di sepanjang Jalan Raya CurupLebong dengan mengikuti aturan sempadan jalan.

Menata perumahan padat di kelurahan Rimbo Pengadang


dan Desa Bioa Sengok yang padat, agar terbentuk kawasan
perumahan yang baik dan teratur.

b. Kebijakan

: Pengembangan kegiatan perdagangan jasa untuk

mengoptimalkan peningkatan pelayanan di seluruh perkotaan Rimbo


Pengadang.
Strategi :

Mengembangkan fasilitas perdagangan dan jasa pada sub


pusat pelayanan, sesuai dengan struktur tata ruang dan di
arahkan di persekiran desa bioa sengok.

Mengendalikan secara ketat kawasan yang di jadikan tempat


perdagangandi sepanjang jaringan utama jalan arteri curuplebong.

c. Kebijakan : Peningkatan nilai tambah dan produktivitas agro industri


melalui pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pengolahan
produk
Strategi :

Mengembangkan dan pemberdayaan industri kecil dan home


industri untuk pengolahan makanan dan produk kabupaten
Lebong umumnya dan Rimbo Pengadang Khususnya

Mengembangkan Koperasi dan UMKM untuk lebih berperan


sebagai penyedia barang dan jasa di pasar domestik \.

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

|3

Rencana Detail Tata Ruang Kota Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong

Meningkatkan kegiatan koperasi dan UKM serta menarik


investasi.

d. Kebijakan : Meningkatkan dan menumbuhkan potensi pariwisata


berbasiskan produk pertanian (agro Wisata)
Strategi :

Mengembangkan obyek-obyek wisata yang berpotensi untuk


dikembangkan seperti taman rekreasi maupun wisata kota
seperti kuliner.

Mengembangkan paket-paket wisata yang dapat dikaitkan


dengan kawasan wisata di sekitar

Kecamatan Rimbo

Pengadang (Telaga Tujuh Warna).

Merencanakan secara serius dan ambisius pengembangan


agro wisata dengan basis perkebunan buah khusus Jeruk
Gerga di persekitaran desa Tik Kuto dan Kelurahan Rimbo
Pengadang

e. Kebijakan : Mempertahankan kawasan pertanian sebagai Lahan


Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Strategi :

Menetapkan deliniasi kawasan lahan pertanian pangan


berkelanjutan

Menggunakan teknologi tepat guna

BAB 3. TUJUAN PENATAAN BWK

|3

Anda mungkin juga menyukai