Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antropologi merupakan ilmu tentang masyarakat dan kebudayaan. Ilmu antropologi
adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk masyarakat. Manusia tidak akan
terlepas dengan kebudayaan, karena kebudayaan di hasilkan dari pemikiran manusia dan
prilaku kebiasaan.
Sejarah Antropologi tidak akan lepas dari lahirnya kebudayaan dan peradaban didunia.
Adanya Etnografi merupakan gambaran dari kebudayaan suatu suku bangsa. Etnografi
dijadikan hal penting pada masa kolonialisme Eeropa Barat karena dijadikan penelitian
untuk mengetahui kebudayaan suatu suku bangsa jajahanya. Namun, kini etnografi
tujuannya untuk mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan
mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayaan.
Kebudayaan berhubungan dengan peradabaan, karena kedunya tidak dapat dipisahkan.
kebudayaan dan peradaban dalam bahasa Indonesia sering dikatakan sama. Namun,
keduanya memiliki makna yang berbeda. Oleh karena itu makalah ini yang berjudul
kebudayaan dan peradabaan akan membahas keduanya.
1.2 Rumusan Masalah
Ruusan masalah padamakalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari kebudayaan dan peradaban ?
2. Bagimana sisitem nilai budaya?
3. Bagimana perubahan kebudayaan?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan pada makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan dan peradaban.
2. Untuk mengetahui sistem nilai budaya.
3. Untuk mengetahui perubahan kebudayaan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.2 Pengertian Kebudayaan dan Peradaban


Page 1

Kata kebudayaan berasal dari kata sansakerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari
buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan:
Hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Ada sarjana lain mengupas kata budaya
sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dan budi.
Kata culture merupakan kata asing yang sama artinya dengan kebudayaan. Berasal
dari kata latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah
atau bertani. Dan arti ini berkembang menjadi culture sebagai segala daya upaya
serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.1
Menurut Ilmu Antropologi, Kebudayaaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar.2 Adapun ahli antropologi yang pertama-tama
merumuskan definisi tentang kebudayaan Secara sistematis dan ilmiah adalah
E.B.Tylor, yang menulis dalam bukunya yang terlkenal primitive culture yakni, bahwa
kebudayaan itu adalah keselurahan yang kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan kemampuan
yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Definisi lain tentang kebudayaan di kemukakan oleh R.Lington dalam bukunya The
Culture Background of Personality, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari
tingkahlaku yang di pelajari dan hasil dari tingkah laku, yang unsur-unsur
pembentukannya di dukung dan di teruskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Menurut Ralph Linton, Kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat
yang manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup yaitu bagian
yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan.
Jadi, Kebudayaan menunjukan kepada berbagai aspek kehidupan. Kata itu meliputi
cara-cara berlaku. Kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap. Dan juga hasildari
1 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Renika Cipta, Jakarta, 2009,
hlm. 146
2 Id at 144
Page 2

kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyrakat

ataukelompokmpenduduk

tertentu.3
Bila membahas mengenai peradaban tidak akan terlepas dari kebudayaan, karena
antara keduanya saling keterkaitan satu sama lain dan tidak dapat terpisahkan. Kata
peradaban dan kebudayaan dalam bahasa Indonesia keduanya sering dipahami sama
artinya. Namun, dalam bahasa inggris terdapat pengertian yang berbeda dari kedua
kata tersebut; yaitu Civilization untuk peradaban dan Culture untuk kebudayaan.
Dalam bahasa arab juga

terdapat perbedaan, Tamaddun untuk

peradaban dan

Tsaqofah untuk kebudayaaan.


Sedangkan menurut istilah, peradaban adalah segala hasil kegiatan yang dilakukan
oleh manusia. Contohnya adalah mesin tik ketika baru ditemukan dianggap alat
modern untuk menulis, kemudian computer, dan kini leptop yang kemanfaatnnya
sangat besar bagi manusia.4
Menurut aliran sosiologi jerman, kebudayaan adalah

bentuk ungkapan tentang

semngat mendalam suatu masyrakat.menifetasi-menifestasi kemajuan mekanis dan


teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Sebagian peneliti Jerman juga
berpendapat bahwa kebudayaan adalah apa yang kita lakukan (real) kebudayaan
terlefleksi dalam seni,religi, dan moral; sedangkan peradaban terefleksi dalam politik,
ekonomi, dan teknologi.5

2.3 Sistem Nilai Budaya


3 Universitas Indonesia, Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,
2006, hlm. 18
4 Ratu sunatih dan Maslani, Sejarah Peradaaban Islam, Interes Media Foundation, Bandung, 2014,
hlm.5
5 Id at 7
Page 3

Fenemona nilai banyak dikaji oleh para filosof seperti A. Lalande yang membagi arti
nilai dalam dua garis besar:
a. Arti ojektif nilai: disini nilai bersifat khas, watak khusus hal, benda atau apa aja
yang membuat hal tersebut

lebih atau kurang

layak

dihargai, dinilai, dan

dimuliakan (stimare).
b. Arti subjektif nilai: ciri khas hal tersebut yang membuatnya lebih atau kurang
dihargai oleh si subjek atau sekelompok (yang sedang menilai hal tersebut).
Menurut Sutrisno, ada empat penyusunan dasar nilai :
a. Dua unsur berasal dari objekti, yaitu :
Faktor unur kegunaan/ manfaat.
Faktor unur kepentingan.
b. Dua unsur berasal dari subjektif, yaitu :
Faktor kebutuhan.
Faktor penilaian, penafsiran, penghargaan.6
Sistem niai budaya merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling absrak dari adatistiadat. Hal ini disebabkan karenas nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai
sesuatu yang ada dalam alam pikiran sebagian besar dari masyarakat yang mereka anggap
bernilai, berharga, danpenting dalam hidup sengingga dapat berfungsi sebagai sutu
pedoman yang member arah dan orientasi pada kehidupan para warga masyarakat tadi.
Walupun nilai budaya berfungsi sebgai pedoman hidup manusia dalam masyarakat, tetapi
sebagai konsep, suatu nilai budaya bersifat sangat umum,mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas, dan biasanya sulit diterangkan secara rasional dan nyata.

Menurut C. Kluckhohn, kelima masalah dasardalam kehidupan manusia yang menjadi


landasan bagi kerngka variasi system nilai budaya adalah :
6 Dr. M. Munandarsulaiman, Ilmu Budaya Dasar Pt Refika Aditama, Bandung
2012 hlm. 45
Page 4

1.
2.
3.
4.
5.
2.4

Masalah hakikat dari hidup manusia


Maslah hakikat dari karya manusia
Masalah hakikatdari kedudukan manusia dalam dalam ruang waktu
Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Masalah hakikat darihubungan manusia dengan sesamanya7
Perubahan Kebudayaan

Masyarakat dan kebudayaan dimana pun selalu dalam keadaan

berubah, sekalipun

masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi jauh dari berbagai perhubungan
dengan masyarakat yang lain. Terjadinya perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaan

sendiri, misalnya

perubahan jumlah dan komposisi penduduk.


2. Sebab-sebab perubhan lingkungan alam fisik tempat mereka hidup. Masyrakatyang
hidupnya terbuka, yang berada di jalur-jalur

hubungan dengan masyarakat dan

kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara cepat.8


Semua kebudayaan pada suatu waktu berubah karena bermacam-macam sebab. Salah satu
sebabnya adalah perubahan lingkungan yang dapat menuntut perubahan kebudayaan yang
bersifat adaptif. Atau kontak dengan bangsa lain mungkin menyebabkan diterimanya
budaya asing yang menyebabkan perubahan dalam nilai-nilai dan tata kelakuan yang ada.
Mekanisme perubahan adalah penemuan (invention), difusi, hilangnya unsur kebudayaan
(cultural loss), dan akulturasi. Penemuan terjadi apabila seseorang didalam masyarakat
mendapatkan sesuatu yang baru, yang kemudian diterima oleh anggota lain dari
masyarakat.
Invention adalah suatu pembuat bentuk baru yang berupa benda (pengethuan) yang
dilakukan melalui proses penciptaan dan didasarkan atas pengombinasian pengetahuanpengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan gejala.9Difusi adalah memasukkan
sesuatu dari kelompok lain, dan kehilangan unsur terjadi kalau sebuah tata laku atau unsur
lain ditinggalkan tanpa menggantikannya. Akulturasi adalah perubahan besar-besaran
7 Koenjoronigrat , Pengantar Antropologi, Rineka Cipta, 2009. Jakarta hlm. 154
8 Dr. M. Munandarsulaiman, Ilmu Budaya Dasar PT Refika Aditama, Bandung, 2012 hlm. 45
9 Id at 61
Page 5

yang terjadi karena kontak langsung dan intensif, semacam yang terjadi di bawah
kolonialisme. 10
Yang paling sering terjadi ialah bahwa kita berfikir tentang perubahan sebagai akumulasi
berbagai inovasi, ada hal-hal baru yang ditambahkan kepada yang sudah ada. Kita berbuat
seperti itu karena demikianlah kelihatannya sebagian besar cara hidup kita. Akan tetapi,
sedikit pemikiran saja menimbulkan kesadaran bahwa sering penerimaan inovasi baru itu
menyebabka hilangnya yang lama. Penggantian semacam itu bukan hanya ciri dalam
kebudayaan Barat saja. Misalnya, pada suatu waktu keterampilan membuat wadah-wadah
tembikar itu penggunaanya tersebar luas di kalangan orang-orang Indian di bagian Timur
laut Amerika Utara. Pada waktu orang Eropa muncul di daerah itu, unsur kebudayaan
yang kelihatannya berguna itu telah hilang pada beberap kelompok mereka, dan sebagai
gantinya, wadah-wadah dibuat dari anyaman-anyaman dan kulit kayu.
Memang tembikar itu lebih berat dan lebih muah pecah dari pada keranjang anyaman dan
keranjang dari kulit kayu. Ini hambatan besar untuk orang-orang yang berpindah-pindah
dari tempat pangkalan yang satu ke tempat yang lain dan harus mengangkat sendiri harta
benda mereka. Keranjang dan wadah dari kulit kayu sesuai dengan cara hidup mereka
dari pada tembikar.
Yang juga sering kurang mendapat perhatian adalah hilangnya unsur-unsur kebudayaan
yang kelihatannya berguna : hilang tanpa ada gantinya. Gejala ini jelas merupakan
perubahan kebudayaan seperti inovasi baru. Sebuah contoh kehilangan budaya seperti itu
ialah tidak adanya perahu pada penduduk di Kepulauan Kanari, sebuah gugusan pulaupulau terpencil di lautan yang ganas di lepas pantai Afrika Barat. Para penduduk disana
pasti mempunyai perahu, karena tanpa perahu sudah pasti mereka tidak akan dapat
menyeberangkan diri dan persediaan pangan mereka ke pulau-pulau tersebut. Keudian
ketika tidak ada perahu, mereka tidak dapat berkomunikasi lagi satu sama lain. Sebabnya
mereka kehilangan sesuatu yang begitu berguna adalah karena di pulau-pulau itu tidak
terdapat batu yang cocok untuk membuat mata kapak yang diperhalus, yang seterusnya
membatasi pertukangan kayu penduduk pulau-pulau tersebut.11

10 Willia A. Haviland, Antropologi Jilid 2, Erlangga, 1985, hlm. 262


11 William A. Haviland, Antropologi Jilid 2, Erlangga, 1985, hlm. 262
Page 6

Peroses penerimaan perubahan berbagai faktor yang mempengrui diterima atau tidaknya
suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
1. Terbiasanya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan
dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dannilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan
ditentukan oleh nilai-nilai yang agama, dan ajaran ini terjalain erat dalam
keseluruhan pranata yang ada, maka penrimaan unur baru itu mengalami
kelambatan dan harus

disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan

ajaran agama yang berlaku.


3. Corak struktur sosial suatu masyarakat tutur menentukan proses

penerimaan

kebudayaan baru. Misalnya, sistem otoriter akan sukar menerima unsur


kebudayaan baru.
4. Suatu unur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unur kebudayaan yang baru
tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat
dengan

mudah

dibuktikan

kegunaannya

oleh

warga

masyarakat

yang

bersngkutan.12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebudayaan adalah hasil dari suatu peradaban. Kebudayaan sangat terkait dengan adat
istiadat manusia. Kebudayaan tidak akan lepas dari masyarakat. kebudayaan juga
12 Dr. M. Munandarsulaiman, Ilmu Budaya Dasar PT Refika Aditama, Bandung 2012 hlm. 61
Page 7

memiliki

sistem nilai yang berfungsi sebagai

dasar dari sebuah kebudayaan.

Berkembangnya kehidupan masyarakat membuat kebudayaan mengikuti zaman.


Ditemukanya penemuan-penemuan baru membuat kebudayaan berubah bakan ada yang
hilang. Bayak fakor penyebab perubahan kebudayaan. Namaun, kebudayaan akan selalu
ada disetiap manusia. Karena manusia sulit melupakan sesuatu yang turun-temurun
mereka lakukan. Meskipun ada yang harus di rubah.
Perubahan kebudayaan ada yang mudah diterima oleh masyrakatada juga yang tidak. Ini
membuktikan bahwa kebudayaan sangat kenaldalam hidup manusia. Bahkan banyak
oenelitianyang menjelskan gambaran suatu etnik suatu bangsa. Kebudayan dulu dijadikan
sebgai objek penelitian sutu daerah untuk kepentingan colonial. Namun, sekrang enelitian
mengenai kebudayaan dijadikan sebuah pengetahuan yang di menjadi objekkajian dari
Antopologi Sosial.
3.2 Saran
Dalam penyajian makalah ini kami menyadari ketidaksempurnaan. Dikarenakan
pengumpulan

sumber referensi yang terbatas dan kami masih dalam tahap belajar.

Meskipun seperti itu, berkat kerjasama dari semua rekakan-rekan kelompok , kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Untuk itu, kami memohon saran dan
kritikannya apabila ada kesalahan dalam penulisan supanya kedepanya dapat lebih baik
dalam penulisan malakah kami.

DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Renika Cipta. 2009.
Haviland Willia A. Antropologi Jilid 2. Erlangga. 1985.
Munandarsulaiman M. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Refika Aditama. 2012.
Universitas Indonesia, Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2006.
Page 8

Ratu sunatih dan Maslani, Sejarah Peradaaban Islam. Bandung: Interes Media Foundation.
2014.

Page 9

Anda mungkin juga menyukai