Cybercommunity merupakan teori paling akhir dalam pengembangan ilmu komunikasi atau sosiologi
komunikasi. Kajian kajian tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat urgen terutama
yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media). New media banyak menekankan
bagaimana kontruksi sosial media memberi kontribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan.
Persoalan cyber seperti perumpamaan “ruang waktu” bahwa manusia memiliki kehidupan baru diatas
dunia nyata.
Teori ini lebih menekankan kelompok sosial yang berkembang didalam dunia maya. Bagaimana
terciptanya kelompok-kelompok, bagaimana komunikasi kelompok dan bagaimana sebuah media
kelompok di dunia maya mekontruksi pesan penggunanya.
Saverin dan tankard (2005) dalam bukunya teori komunikasi menjelaskan tentang teori komunikasi dunia
maya, meliputi aspek aspek penting teori komunikasi dunia maya, yaitu
1. Konsep dasar komunikasi digital , cyber space, virtual reality (VR), komunitas maya (virtual community
) chat room, multy user domain (MUD), inter aktifitas , hypertext, dan multimedia
2. Gagasan McLuhan tentang perkembangan media baru (New media) melibatkan kesenjangan
pengetahuan kredibilitas media penentuan agenda manfaat dan gratifikasi, pembauran inovasi dan lain
lain.
3. Riset- riset baru pada komuniksai dunia maya yaitu mediamorfosis, riset tentang hypertext, riset
multimedia, riset desain antar muka (komunikasi dua arah) riset eros digital atau cinta online, riset
kecanduan internet dan depresi.
Konsep virtualitas dipandang sebagai sifat kemayaan yang tercipta akibat mekanisme jaringan komputer
(cyberspace), akan tetapi melingkupi konsep maya dalam pengertian yang lebih luas, yang tercipta dalam
ruang – ruang yang lebih luas. ( yasraf 2006 : 29)
Dikaitkan dengan sub judul diatas teori cybercommunity dianggab penting karena merumuskan sejauh
mana teknologi informasi seperti sosial networking berperan serta menciptakan konsep nasionalisme
kekinian dengan pembentukan kelompok dalam dunia maya. Dalam kelompok dunia maya banyak faktor
yang membuat seseorang menikmati dinamina kelompok antara lain unsur ketidak sengajaan individu
serta proses pencarian kelompok.
Didala dunia maya kelompok tidak mencari individu namun lebih kepada individu yang mencari
kelompok. Terciptanya grub di ruang maya lebih menekankan minat individu untuk bergabung dengan
kelompok yang sudah ada atau sebaliknya individu dapat menciptakan kelompok sesuai dengan
keinginan dan minatnya.
Masyarakat cyber
A. Cybercommunity
Community, masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial)
tertentu, yang hidup secara relative lama, saling berkomunikasi, memiliki symbol-simbol dan aturan
tertentu serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system stratifikasi,
sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta relative dapat menghidupi dirinya sendiri.
Penemuan dan perkembangan teknologi Informasi dalam skala massal, telah mengubah bentuk
masyarakat manusia dari masyarakat dunia local menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang
sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat dan
begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki The Big Village, yaitu
sebuah desa yang besar yang di mana masyarakatnya saling mengenal dan saling menyapa satu
dengan yang lainnya seperti layaknya kehidupan yang berkembang di desa.
Masyarakat global itu jjuga merupakan suatu kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia
menghasilkan budaya-budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan
pasar bersama, pertahanan militer bersama, mata uang bersama bahkan menciptakan perang dalam
skala global disemua lini.
Secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa
disadari , komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan masyarakat , yaitu masyarakat
nyata dan masyarakat maya (cybercommnunity)
Masyarakat nyata adalah kehidupan masyarakat yang secara indrawi dapat dirasakan sebagai sebuah
kehidupan nyata, dimana sebuah kehidupan nyata di mana hubungan-hubungan sosial sesama anggota
masyarakat di bangun melalui penginderaan (dapat diraba, dilihat, dicium, didengar dan dirasakan, oleh
panca indera)
Masyarakat maya, adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung di
indera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan an disaksikan sebagai sebuah realitas.
Kemajuan teknologi informasi inilah yang telah mengubah dunia maya yang terdiri dari berbagai macam
gelombang magnetic dan gelombang radio, serta sifat sebuah ruang kehidupan baru yang sangat
prospektif bagi aktivitas manusia yang memiliki nilai efisiensi yang sangat tinggi.
Awalnya Masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas
manusia tentang nilai,citra,dan makna kehidupan manusia sebagai lambang dari pembebasan manusia
terhadap kekuasaan materi dan alam semesta.
Sebagai ciptaan manusia, maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat
nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam segi-segi kehidupan maya. Seperti membangun
interaksi sosial dan kehidupan kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan,
membangun pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan membangun system
kejahatan juga control sosial.
Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses
sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya.
Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya ada yang bersifat sementara dan ada dalam
waktu yang relative lama dan menetap. Sifat dan iinteraksi sosial mereka ditentukan oleh kepentingan
mereka dalam dunia maya.
Interaksi sosial sementara , terjadi pada anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan
hanya bermain didunia maya melalui browsing dan chatting, atau searchmisalnya untuk keperluan
pencarianInteraksi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama antara sesama
anggota masyarakat maya lainnya. Pengguna internet yang ini disebut netter yang setiap saat berada
dalam dunia maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan berbuat criminal
dalam mayarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebgai
alamat mereka.
Kebanyakan dari anggota masyarakat menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan
memiliki alamat dan “rumah” di sana dengan status penyewa atau pemilik. Mereka ini yang memiliki e-
mail, website atau bahkan provider. Secara kontinyu memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk
berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat guna berbagai kebutuhan.
Masyarakat maya dibangun melalui interaksi sosial sesame anggota masyarakat maya. Syarat-syarat
interaksi sosial dalam masyarakat nyata harus memiliki social contact dan communication. Persyaratan
ini juga menjadi substansi utama dalam kehidupan sosial mayarakat maya. Hubungan yang di bangun
dalam jaringan-jaringan computer, frekuensi radio, antena atau modem sesungguhnya adalah hubungan-
hubungan sosial yang dibangun oleh anggota masyarakat untuk saling berinteraksi sedangkan mesin-
mesin itu hanyalah media yang mereka gunakan.
Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayan dalam masyarakat maya, kebudayaan yang di
kembangkan adalah budaya-budaya pencitraan dan makna yang setiap saat di pertukarkan dalam
interaksi simbolis.
Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut intersubjektif yang sangat didominasi
adalah creator dan imajinater yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara
terpisah.
Budaya dalam masyarakat maya tercipta oleh tiga unsur yang sangat utama yaitu,
1. Kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan mesin-mesin canggih dan realistis (Hardware)
2. Kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk menciptakan karya-karya imajinasi yang
menakjubkan dalam dunia hiper-realitas, (Software)
3. Masyarakat yang pada umumnya setiap hari menggunakan mesin-mesin dan karya-karya imajinasi itu
sebagai bagian dari kehidupannya.
Dari tiga hal itu masyarakat maya menciptakan culture universals sebagaimana yang juga dimiliki oleh
masyarakat nyata, sebagai berikut ;
1. Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah, teknologi informasi yang umumnya dikenal
dengan mesin computer dan mesin-mesin (media) elektronika lain yang membantu kerja atau dibantu
oleh mesin computer.
2. Mata pencaharian dan system-sistem ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata pencaharian yang
sangat menonjol dan spesifik dalam bentu menjual jasa dengan system ekonomi subsitusi, Dalam hal ini
misalnya penyewaan website, space untuk iklan, dan sebagainya.
3. Sistem kemasyarakatan yang di kembangkan dalam masyarakat maya, adalah bentuk system kelompok
jaringan yang ada dalam masyarakat maya. Untuk itu mereka memiliki system aturan yang diciptakan
oleh para pemilik provider, pemilik website, pemilik produk dan jasa yang yang ditawarkan dan
sebagainya. Namun system yang dibangun selalu menempatkan pemilik provider atau website sebagai
penentu aturan, pemilik control sosial dan sebagainya.
4. Bahasa, bahasa masyarakat maya umumnya adalah bahasa Inggris. Pada perkembangannya komunitas
maya kemudian menciptakan system, ikon sendiri untukberkomunikasi atau untuk berbicara, meskipun
bahasa utama tetap saja bahasa Inggris.
5. Kesenian, karya komunitas maya adalah bagian dari karya seni pada umumnya. Semua karya
masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan yang ditampilkan
kepada public maya itu sendiri.
6. Sistem Pengetahuan, dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung
secara trial dan error. Umumnya para netter atau imajinater menggunakan system pengetahuan secara
bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
7. Sistem religi (kepercayaan), masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam
dunia maya dapat di pecahkan.
Sesuatu yang menjadi ciri khas dari kebudayaan maya ini adalah sifatnya yang sangat menggantungkan
diri pada media. Bahwa kebudayaan itu hanya ada secara nyata dalam media informatika dan beberapa
di antaranya telah ditransformasikan ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya.
C. Cyber Crime
Segi kehidupan cybercommunity adalah imitasi dari kehidupan nyata itu sendiri sehingga cybercrime
dalam cybercommunity adalah merupakan imitasi dari kejahatan yang ditemukan dalam masyarakat,
hanya saja kejahatan itu menggunakan prosedur teknologi telematika yang sukar silihat dengan mata
sesaat, bahkan untuk dibuktikan kecuali dengan kemampuan dan pembuktian ilmiah.
Beberapa kejadian penting dalam cybercrime yang terjadi pada masyarakat maya berupa pencurian dan
penggunaan account milik orang lain, pembajakan situs web, misalnya mengganti tampilannya, isinya
bahkan menghentikan sejumlah transaksi melalui situs tersebut.
Pelanggaran yang paling nyata adalah pelanggaran hak cipta masyarakat, perlakukan penyerangan dan
perusakan jaringan, pencurian,penipuan,eksploitasi perempuan, penyebaran pornografi, pornoteks serta
erotisme.
Pelanggaran norma susila terbanyak dalam masyarakat maya berhubungan dengan pelanggaran norma-
norma seksualitas dan pornografi.
Masalah lain yang cukup serius dalam masyarakat maya adalah serangan-serangan virus yang sengaja
dibuat oleh para hacker(pembuat virus)
Berdasarkan survey AC Nielsen 2001, Indonesia ternyata menempati possi keenam terbesar didunia atau
keempat di Asia dalam tindak kejahatan Internet (Heru Sutadi; kompas).
Tindak kejahatan itu memang tidak dirinci tapi menyadarkan para cybercommunityterhadap fenomena
tersebut.
Contoh kasus cybercrime di Indonesia yang cukup menyita perhatian seperti pembobolan rekening BCA
melalui fasilitas internet banking, perebutan domain Mustika Ratu, pencurian kartu kredit, berbagai
bentuk pornografi, pembajakan.
Salah satu karakter umum cybercrime yang dapat diidentifikasi adalah kejahatan ini dapat dilakukan dari
mana saja dan di mana saja dalam cybercommunity, tanpa harus senegara dengan tempat dimana
server itu berada.
Melihat masalah terbesar yang dihadapi oleh cybercommunity adalah cybercrime,maka kebutuhan
terhadap cyberlaw menjadi sangat mendesak.
Cyberlaw dimaksud adalah perangkat hukum positif yang digunakan untuk mengontrol akselerasi
kehidupan dalam cybercommunity.
Cyberlaw, akan memainkan dua sisi pengendalian masyarakat.
1. Untuk secara genetic dan efektif menghukum setiap pelanggaran hukum dalamcybercommunity.
2. Perlu disadari bahwa cybercommunity merupakan sisi lain dari kehidupan masyarakat nyata, sehingga
secara fisik individu masyarakat cyber dapat dihukum menggunakan hukum-hukum positif yang ada di
masyarakat. Dengan demikian, maka dibutuhkan peranti lunak cyberlaw yang dikonstruksi untuk tidak
saja pada tingkat mengatur keteraturan (system order) dalam masyarakat maya, tapi juga untuk
membawa pelaku tindakan cybercrime yang dilakukan dalam cybercommunity ke pengadilan hukum
positif (dalam masyarakat nyata).
Prinsip-prinsip utama dalam cyberlaw
a. Memberi rasa aman terhadap setiap warga masyarakat, baik cybercommunity maupun masyarakat nyata,
dalam hal ini “keselamatan beraktivitas” dalam cybercommunity.
b. Memberi rasa keadilan untuk beraktivitas dalam masyarakat maya.
c. Diharapkan dapat melindungi hak-hak intelektual maupun hak-hak materiil lainnya dari setiap warga
cyber.
d. Harapan terbesar agar cyberlaw dapat memberi rasa jera terhadap pelaku-pelakucybercrime dengan
sanksi dalam cybercommunity maupun hukum-hukum dalam kehidupan nyata.
e. Harapan terakhir, agar cyberlaw dapat benar-benar dilaksanakan oleh masyarakat nyata
maupun cybercommunity.