Anda di halaman 1dari 3

C.

Kelebihan, Kekurangan dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis


Kelebihan :
Disediakannya kebutuhan pokok. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya,
termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat
dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang
cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
Didasarkan oleh perencanaan Negara. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan
Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah
kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis
tidak akan terjadi.
Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara,
sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
Pasar barang dalam negeri berjalan lancer
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
Jarang terjadi krisis ekonomi
Kekurangan :
Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa
mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk
mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga
juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.
Membatasi kebebasan. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri,
kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai
tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila
pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan
lagi.
Ciri-ciri sitem ekonomi sosialis
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan social, sedangkan individu-individu fiksi
belaka.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat
sosialis)
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat
kapitalis).

D. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis


Dalam setiap system yang ada baik itu sosial maupun politik memiliki sebuah prinsip
yang dipegang sebagai suatu acuan untuk tetap menjaga eksistensi dari sebuah system tersebut.
Begitupun system ekonomi sosialis yang memiliki beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut :
1. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai berikut:
Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi
tidak diperbolehkan.
2. Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua
Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip
kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3. Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan
kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi
serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih
ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku
ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.
Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Dalam fase
sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup.
Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua
kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi
kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan.
Tentang hakikat manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme manusia belum cukup
menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif
materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan
dikerjakan dengan sukarela, kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif langsung
seperti upah yang merupakan produk sampingan dari kerja.
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan tahap akhir
perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery
feudalism, capitalism, sosialism dan full communism.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC (sudah mulai mengendur)

Anda mungkin juga menyukai