Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KOMPUTER DAN MASYARAKAT


SISTEM LAYANAN MOBILE BANKING
PADA BANK BTN CABANG KARAWANG

Di Susun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Geza Firmansyah
Feri Dwi Utomo
Ridho Dwi A
Ruminto
Putra Dewa P
Deni Suhendra

7B
7B
7F
7F
7B
7B

(1341177004205)
(1341177004176)
(1341177004298)
(1341177004243)
(1341177004130)
(1341177004122)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan berkat
dan karunia-Nya kepada Kami dalam menyelesaikan penulisan Makalah .
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Komputer dan Masyarakat.
Dalam pembuatan Makalah ini, Kami telah banyak menerima masukan dan
bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dengan segala kerendahan hati, Kami ingin
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikannya
Makalah ini.Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bpk Aries Suharso, S.Si, M.Kom. Selaku dosen Mata kuliah Komputer
dan Masyarakat, yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
pembuatan Makalah ini.
2. Sahabat sahabat kami serta semua rekan mahasiswa Teknik Informatika
yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan Makalah ini.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan
Karya Ilmiah ini yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu.
Kami berusaha menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan sebaik mungkin,semoga
bisa bermanfaat bagi kita dan semua

Karawang,28 September 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1.

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3.

Batasan Masalah........................................................................................2

1.4.

Tujuan Penelitian.......................................................................................3

1.5.

Manfaat Penelitian.....................................................................................3

1.6.

Teknik Pengumpulan Data........................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4


2.1.

Konsep Dasar Sistem Informasi................................................................4

2.2.

Teknologi Seluler......................................................................................5

2.3.

Pengertian Smartphone..............................................................................5

2.4.

Pengertian Aplikasi Mobile.......................................................................5

2.5.

Android......................................................................................................6

2.6.

Konsep Dasar Perbankan...........................................................................7

2.7.

Pengertian e-Banking..............................................................................14

2.8.

Konsep m-Banking..................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Metode konvensional (manual) perbankan adalah nasabah datang ke bank
untuk bertransaksi. Bila nasabah ingin melakukan transfer dana ke rekening lain
di bank yang sama atau bank yang berbeda, mereka harus datang ke bank, mengisi
blanko transfer dan mengantri untuk dilayani. Cara ini sangat tidak efisien, karena
perlu waktu cukup banyak hanya untuk transfer. Alasan ini merupakan salah satu
penyebab dari pihak bank menentukan penawaran layanan mobile banking.
Mobile banking diharapkan dapat mengurangi ketidakpraktisan metode manual
serta menawarkan kepraktisan.
Perkembangan teknologi informasi semakin canggih dan diminati oleh
masyarakat luas. Teknologi dengan menggunakan media perangkat seluler serta
internet, semakin canggih fitur-fiturnya telah ditawarkan oleh para pembuat media
komunikasi tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi suatu
kebutuhan untuk mendukung perkembangan bisnis di sektor perbankan.
Pemanfaatan teknologi secara tepat juga harus diperhatikan, untuk meminimalkan
risiko operasional, agar perbankan mampu beroperasi lebih efisien. Saat ini
layanan perbankan sudah merupakan kebutuhan masyarakat, transaksi perbankan
merupakan suatu keharusan. Untuk memudahkan transaksi perbankan,
ditawarkan suatu produk yang berfungsi mendukung berbagai kegiatan nasabah
perbankan yaitu Mobile banking. Nasabah maupun bank sama-sama mendapatkan
keuntungan dengan adanya mobile banking. Nasabah akan mendapatkan
informasi perbankan secara cepat, efektif dan efisien, serta dapat mengurangi
waktu tunggu nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Sementara bagi
bank itu sendiri, produk dengan teknologi informasi semakin memudahkan
mereka untuk mengurangi pekerjaan karyawan khususnya teller dan atau customer
service. Mobile banking merupakan salah satu layanan perbankan yang
menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang bagi bank untuk
menawarkan nilai tambah kepada pelanggan. Mobile banking atau biasa disebut
m-Banking merupakan suatu layanan perbankan yang diberikan oleh pihak bank

untuk mendukung kelancaran dan kemudahan kegiatan perbankan. Keefektifan


dan keefisienan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi M-banking tidak
akan berjalan, jika tidak didukung oleh telepon seluler dan internet. Setiap orang
yang memiliki ponsel dapat memanfaatkan fasilitas ini, untuk bertransaksi di
mana saja dan kapan saja dengan mudah. Adanya berbagai kemudahan layanan
perbankan tersebut, diharapkan nasabah merasa puas dalam menggunakan
berbagai macam jasa yang diberikan oleh pihak bank.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Lata Belakang Masalah maka dirumuskan masalah dari observasi ini
yaitu :
1.) Bagaimana caranya memberikan Sistem pelayanan yang terbaik untuk
nasabah dalam hal Transaksi Perbankan ?
2.) Bagaimana dampak positif dari penggunaan M-Banking untuk para
Nasabah Bank BTN?
3.) Bagaimana dampak Negatif dari penggunaan M-Banking untuk para
Nasabah Bank BTN?
4.) Bagaimana Cara penggunaan M-Banking Untuk Nasabah Bank BTN?
5.) Bagaimana sistem kerja dari M-Banking
1.3. Batasan Masalah
Dari Latar Belakang Masalah dan Rumusan masalah dari Observasi ini maka kami
membatasi masalah Observasi ini yaitu
1.) Untuk Studi Kasus dari observasi ini kami lakukan di Bank BTN Cabang
Karawang
2.) Dari berbagai produk layanan E-Banking kami memutuskan untuk
melakukan observasi di layanan M-Banking yaitu iMobileBTN
3.) Dari observasi ini kami hanya melakukan observasi dari sisi layanan MBanking tanpa mengetahui Source Code dari Aplikasi Layanan M-Banking

1.4. Tujuan Penelitian


Kami melakukan Observasi ini memiliki tujuan yaitu :

1.) Mencari tahu gambaran umum dari masalah masalah yang ada di
perbankan serta memberikan gambaran solusi dari masalah masalah
tersebut
2.) Memberikan wawasan kepada kami bagaimana cara melakukan observasi
dan Mencari tahu informasi tentang M-Banking
3.) Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komputer dan Masyarakat
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari Observasi yang kami lakukan yaitu :
1.) Memberikan gambaran umum dari masalah masalah yang ada di
perbankan serta memberikan gambaran solusi dari masalah masalah
tersebut bagi kami dan masyarakat
1.) Memberikan informasi tentang Layanan M-Banking bagi kami dan
Masyarakat
1.6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatakan data dan informasi dari objek Observasi ini yaitu :
1.) Metode Wawancara
Teknik ini dilakukan dimana kita akan melakukan wawancara atau
memberikan beberapa pertanyaan kepada Narasumber yaitu dari pihak
Bank BTN sebagai objek observasi terkait dengan M-Banking
2.) Metode Observasi
Teknik ini dilakukan dimana kita akan mengamati secara langsung objek
Observasi kami.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi


2.1.1.

Definisi Sistem

Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas. Menurut Gordon B. Davis Sistem adalah sebuah
struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang memiliki keterkaitan yang berjalan
bersama agar sasaran dan maksud dapat tercapai.
2.1.2.

Definisi Informasi

Informasi adalah Sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan
cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Menurut Jogiyanto HM.,
(1999: 692), Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian kejadian (event) yang nyata (fact) yang
digunakan untuk pengambilan keputusan
2.1.3.

Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu bentuk integrasi antar satu komponen dengan
komponen lainnya yang saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutabri (2005:42), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2. Teknologi Seluler


Sistem selular adalah sistem yang canggih, sebab sistem ini membagi suatu
kawasan dalam beberapa sel kecil. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa
frekuensi dapat meluas sehingga mencapai ke semua bagian pada kawasan
tertentu sehingga beberapa pengguna dapat menggunakan ponsel mereka secara
simultan tanpa jeda dan tanpa terputus-putus Seluler adalah suatu sistem

komunikasi yang memberikan layanan telekomunikasi baik data, voice, maupun


video dimana akses pelanggannya dapatdilakukan dalam keadaan bergerak.
Dengan adanya konsep seluler ini maka penggunadapat melakukan hubungan
komunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bergantung pada media fisik yang
dapat membatasi. Seluler sendiri terbentuk dari kata cell yang berarti beberapa
wilayah cakupan (sel) kecil-kecil.
2.3. Pengertian Smartphone
Smartphone

(telepon

pintar)

adalah

telepon

genggam

yang

mempunyaikemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang menyerupai komputer.


Bagibeberapa

orang,

telepon

pintar

merupakan

telepon

yang

bekerja

menggunakanseluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan


hubungan standaryang mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya,
telepon pintarhanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih
seperti email(surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik
(ebook)atau terdapat papan ketik dan penyambung VGA. Dengan kata
lain,telepon pintar merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan
sebuah telepon
2.4. Pengertian Aplikasi Mobile
Aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untukmelakukan
sesuatu pada suatu sistem komputer. Sedangkan Mobile dapatdiartikan sebagai
perpindahan yang mudah dari suatu tempat ke tempat yanglain, misalnya telepon
mobile berarti terminal telepon yang dapat berpindahdengan mudah dari suatu
tempat tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Dapat diambil
kesimpulan bahwa aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan
walaupun pengguna berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain tanpa terjadi
pemutusan atau terputusnya komunikasi.

Aplikasi ini dapat diakses melalui

perangkat nirkabel seperti pager, telepon seluler (handphone) dan PDA.


2.5. Android
2.5.1.

Pengertian Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon selulerseperti
telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platformterbuka bagi
para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiriuntuk digunakan
oleh bermacam peranti bergerak.
2.5.2.

Sejarah Perkembangan Android

Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc. perusahaanyang


berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri AndroidInc. bekerja
pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears,dan Chris White.
Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc.hanyalah sebagai perangkat
lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu munculrumor bahwa Google hendak
memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaanGoogle, tim yang dipimpin Rubin
bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel
Linux. Hal ini menunjukkanindikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi
persaingan dalam pasar telepon seluler.
Pada

pertengahan

2007

sekelompok

pemimpin

industri

bersama-

samamembentuk aliansi perangkat selular terbuka, Open Handset Alliance


(OHA).Bagian dari tujuan aliansi ini adalah berinovasi dengan cepat dan
menanggapi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, dengan produk awalnya
adalahplatform Android. Dimana Android dirancang untuk melayani kebutuhan
operator telekomunikasi, manufaktur handset, dan pengembang aplikasi.
Android pertama kali diluncurkan pada 5 November 2007, dan smartphone
pertama yang menggunakan sistem operasi Android dikeluarkan oleh T-Mobile
dengan sebutan G1 pada bulan September 2008. Hingga saat ini Android telah
merilis beberapa versi Android untuk menyempurnakan versi sebelumnya. Selain
berdasarkan penomoran, pada setiap versi Android terdapat kode nama
berdasarkan nama-nama kue.
Dan sampai saat ini android telah mengeluarkan beberapa versi Android yang
dimulai dari dirilisnya Android versi 1.5 (Cupcake) pada bulan April 2009,
kemudian versi 1.6 (Donut) dirilis pada bulan September 2009, selanjutnya versi
2.0/2.1 (clair) dirilis pada bulan Oktober 2009, versi 2.2(Froyo: Frozen Yoghurt)
dirilis pada bulan Mei 2010, versi 2.3 (Gingerbread)dirilis pada bulan Desember

2010, versi 3.0 (Honeycomb) dirilis pada bulanFebruari 2011, versi 4.0 (Ice
Cream Sandwich) dirilis pada bulan Oktober 2011,dan yang terbaru adalah
Android versi 4.2 (Jelly Bean) yang dirilis pada bulan November 2011.
2.5.3.

Fitur Android

Fitur yang tersedia di Android adalah:


1.) Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan
komponen yang tersedia.
2.) Mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
3.) grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL
4.) SQLite: untuk penyimpanan data.
5.) Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4,
H.264, MP3,AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
6.) GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
7.) Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer
(tergantung hardware)
8.)
2.6. Konsep Dasar Perbankan
2.6.1.

Definisi Bank

Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentukasset


keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial,jadi bukan
hanya keuntungan saja (Hasibuan, 2003:2). Menurut Dictionaryof Banking and
financial service by Jerry Rosenberg, bank adalah lembagayang menerima
simpanan giro, deposito dan membayar atas dasar dokumenyang ditarik pada
orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga,dan menanamka
dananya dalam surat berharga (Taswan, 2006:4).
Berdasarkan PSAK No. 31, Bank adalah suatu lembaga yang berperan
sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana (Surplus Unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan
dana (Deficit Unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu
lintas pembayaran.

Menurut Kuncoro dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi


(2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat
dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari
bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat.
Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah,
bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri.
Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat
pendirian bank. Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan
ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan
dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa
Tertinggal. Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan
dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam
bentuk pinjaman antar bank (Interbank Call Money)berjangka 1 hari hingga 1
minggu. Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli
dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya operasional. Dana-dana masyarakat
ini dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang
terdiri dari Giro, Deposito dan Tabungan.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan disebutkan
bahwa, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiata usahanya dan Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Bank merupakan
suatu badan usaha yang memberikan jasa keuangan dalam menghimpun dana dari
masyarakat baik dalam bentuk simpanan atau bentuk lainnya dan disalurkan
kembali

kepada

masyarakat

yang

membutuhkan

mensejahterahkan kehidupan rakyat.

dana

dengan

tujuan

2.6.2.

Jenis Jenis Bank

Menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan yang kemudian disempurnakan


menjadi UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, jenis bank meliputi:
1.) Bank Umum
Bank Umum menurut UU No.10 Tahun 1998 yaitu bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank
Umum yaitu:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
b. berupa deposito berjangka, tabungan, dana atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu
c. Menerbitkan surat pengakuan utang
d. Menerima pembayaran atas tagihan surat berharga dan
e. melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga
2.) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat menurut UU No.10 Tahun 1998, yaitu sebagai
bank yang melaksanakan kegiatan usaha konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa lalu lintas pembayaran. Tugas dari Badan Perkreditan Rakyat
meliputi:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dana atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu
b. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan rumah tangga
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
2.6.3.

Produk Produk Bank

Kegiatan yang dilakukan bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Produk dan jasa yang ditawarkan bank di antaranya


adalah:
1.) Tabungan (saving deposit)
Tabungan adalah jenis simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
melalui syarat-syarat tertentu. Penarikannya dapat dilakukan setiap saat
melalui kantor bank, ATM, dan kartu debet. Setiap penabung atau nasabah
akan diberi buku tabungan sebagai bukti telah menyimpan dananya di
bank tersebut. Buku tabungan juga berfungsi sebagai catatan bagi setiap
transaksi keuangan yang dilakukan oleh penabung. Sekarang ini penabung
umumnya diberi kartu ATM. Kartu ATM ini dapat digunakan untuk
menarik tabungan pada mesin ATM. Kartu ATM dapat pula digunakan
sebagai kartu debet. Fungsi kartu debet adalah untuk pembayaran setiap
transaksi pembelian barang.
2.) Deposito
Deposito atau simpanan berjangka merupakan simpanan dana masyarakat
di mana penarikan dana tersebut hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu sesuai dengan tanggal yang telah disepakati antara nasabah dengan
pihak bank. Apabila nasabah menarik dananya tidak sesuai dengan waktu
yang telah disepakati, nasabah akan didenda. Ada dua deposito, yaitu
deposito berjangka dan sertifikat deposito. Deposito berjangka adalah
simpanan atas nama. Artinya, simpanan ini hanya dapat dicairkan oleh
pemilik deposito atau yang namanya tercantum dalam bilyet deposito
tersebut. Sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau
atas

unjuk.

Bukti

simpanan

ini

dapat

diperjualbelikan

atau

dipindahtangankan ke pihak ketiga. Bunga sertifikat deposito ini dibayar


di muka atau dipotong dari harga nominalnya pada saat pembelian
sertifikat deposito tersebut.
3.) Rekening giro
Rekening giro (demand deposit) adalah jenis simpanan nasabah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek untuk
penarikan tunai atau bilyet untuk pemindahbukuan antarrekening. Cek dan

10

bilyet giro ini adalah fasilitas yang diberikan pihak bank ke pemilik
rekening giro sebagai alat pembayaran dalam transaksi keuangannya. Bank
umumnya memberikan jasa atau bunga yang paling rendah pada rekening
giro dibandingkan dengan jenis simpanan lain. Keuntungan nasabah yang
memiliki rekening giro di bank adalah praktis karena tidak perlu
membawa uang tunai, relatif aman karena dapat diblokir apabila hilang
atau karena penipuan. Selain itu mudah dalam transaksi pembayaran. Cek
adalah perintah tak bersyarat ke bank untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada saat penyerahannya atas beban rekening cek. Bilyet giro
adalah perintah ke bank untuk memindahbukukan sejumlah tertentu uang
atas beban rekening penarik.
4.) Pembayaran internasional
Pembayaran internasional adalah jasa bank yang diberikan kepada nasabah
untuk memudahkan transaksi keuangannya dalam melakukan perdagangan
antarnegara. Ada beberapa metode pembayaran sebagai pelayanan atau
jasa bank ke nasabahnya dalam pembayaran internasional, yaitu advance
payment, open account, documentary collection, clean collection, dan
letter of credit.
5.) Kliring
Kliring adalah sarana perhitungan warkat antarbank yang dilaksanakan
oleh Bank Indonesia dengan tujuan memperluas dan memperlancar lalu
lintas pembayaran giral.

Kliring berguna untuk penyelesaian utang

piutang antarbank yang dipusatkan di suatu tempat dengan cara saling


menyerahkan warkat atau surat-surat berharga. Warkat-warkat yang
diperhitungkan dalam kliring adalah: cek, bilyet giro, bukti penerimaan
transfer, wesel bank untuk transfer, nota kredit/nota debet, warkat lainnya
yang disetujui oleh Bank Indonesia.
6.) Travellers cheque
Travellers cheque adalah cek khusus yang diterbitkan oleh bank/lembaga
keuangan dalam bentuk yang sudah tercetak dan dalam mata uang tertentu.
Kegunaan travellers cheque adalah memberikan kemudahan dan keamanan
bagi orang yang melakukan perjalanan, karena yang bersangkutan tidak

11

perlu membawa uang tunai. Travellers cheque dibayar di muka (dibeli)


lebih dulu dan dapat dicairkan di seluruh bank di dunia atau lembaga
keuangan tertentu.
7.) Inkaso
Inkaso merupakan pemberian kuasa oleh perusahaan atau perorangan
untuk menagihkan atau melakukan pembayaran kepada pihak yang
bersangkutan di tempat lain (dalam atau luar negeri) atas surat-surat
berharga baik dalam rupiah maupun valuta asing. Objek inkaso adalah
wesel (draft), cek, surat aksep, kupon atau dividen, surat undian, money
order, kuitansi, dan nota-nota tagihan lainnya.
8.) Remittance
Remittance adalah jasa pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri
melalui fasilitas bank. Pada saat ini, hampir semua perbankan nasional,
terutama bank devisa telah memiliki fasilitas remittance.
9.) Kartu kredit
Kartu kredit adalah alat pembayaran berbentuk kartu dan berfungsi sebagai
pengganti uang tunai Kartu ini digunakan sebagai alat pembayaran atas
transaksi pembelian barang dan jasa. Pembayaran dilaksanakan melalui
bank penerbit kartu atau bank yang menjalin kerja sa-ma dengan penerbit
kartu kredit. Pembayaran dapat dilakukan sekaligus ataupun dengan cara
angsuran. Pada pembayaran secara angsuran, pemegang kartu akan
dikenakan bunga sesuai dengan ketentuan. Keterlambatan pembayaran
atas tagihan yang telah melewati batas jatuh tempo akan dikenakan denda
sebesar nilai yang telah disepakati dalam perjanjian.
10.)

Safe deposit box

Jasa perbankan yang diberikan untuk memberikan rasa aman atas


penyimpanan barang milik nasabah adalah fasilitas safe deposit box atau
kotak pengamanan simpanan. Safe deposit box ini terdapat dalam ruang
khusus yang tahan api, di mana barang-barang nasabah disimpan dalam
keadaan terkunci. Nasabah akan terjamin kerahasiaannya, serta terhindar
dari risiko pencurian, kebakaran. Jenis barang yang dapat disimpan

12

dalam safe deposit box adalah surat-surat berharga, perhiasan, logam


mulia, benda-benda lainnya yang tidak dilarang oleh peraturan (senjata
api, obat-obatan terlarang, narkoba, zat kimia yang mudah terbakar dan
dapat menimbulkan kerusakan).
11.)

Phone banking

Beberapa bank nasional sudah menyediakan fasilitas phone banking dan


internet banking. Fasilitas ini memudahkan nasabah untuk melakukan
semua transaksi keuangan hanya melalui telepon atau internet. Nasabah
dapat dengan cepat melakukan dan mengetahui transaksi keuangan yang
terjadi pada hari itu tanpa harus pergi ke bank atau ATM. Fasilitas ini
memberikan keleluasaan untuk melakukan transaksi hingga 24 jam.
12.)

Cash management

Cash management adalah jasa yang diberikan bank ke nasabahnya untuk


membantu pengelolaan dana. Dengan demikian, nasabah dapat
melakukan transaksi dengan lancar dan mendapatkan keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan. Dalam hal ini, bank berperan sebagai pengelola
layanan tersebut. Dari situ, bank akan mendapatkan imbalan atas jasa
yang diberikan. Jenis layanan yang diberikan akan berbeda antara satu
nasabah dengan nasabah lainnya.
13.)

Transfer uang

Transfer uang (pengiriman uang) merupakan salah satu jasa bank dalam
hal pengiriman sejumlah uang yang diamanatkan nasabah baik dalam
bentuk rupiah maupun dalam bentuk mata uang asing yang ditujukan
bagi pihak lain.
14.)

Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

ATM merupakan pelayanan pembayaran kepada nasabah dengan


menggunakan alat/perangkat mesin dan pengoperasiannya dikendalikan
secara otomatis melalui komputer. Salah satu contoh ATM adalah auto
cash.
15.)

Payment point

13

Payment point merupakan jasa pelayanan bank bagi nasabahnya, di mana


bank mengambil alih pembayaran untuk pihak ketiga sebagai imbalan
atas jasa yang telah diterima dari nasabah. Jasa ini tampak misalnya
dalam pembayaran langganan listrik, telepon, PAM, cicilan pengambilan
rumah BTN, dan sebagainya yang dibayar oleh bank atas nama
nasabahnya.
2.7. Pengertian e-Banking
E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank
secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu
ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau
mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik,
termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar
elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon. Berikut adalah
beberapa saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia
sebagai berikut:
1.) ATM
Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah
saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti
mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional
ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan
tunai.

Dalam

perkembangannya,

fitur

semakin

bertambah

yang

memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening,


pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher
dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching
jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat
pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai
kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil
uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang,
yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila

14

ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam
fitur dan kemudahan penggunaannya.
2.) Phone Banking
Phone Banking adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk
melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses
melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon
genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif
panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone
Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank
dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service
Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan
telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta
dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang
lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup
menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan
berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
3.) Internet Banking
Internet Banking ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang
memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan
menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat
dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank,
informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher
dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah
kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara
lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
4.) SMS/m-Banking
SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone
Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan
perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo
rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,

15

listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada
dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat
diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam
prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode
transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan
kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu Sim
Tool Kit (STK) pada simcardnya. Di balik kemudahan e-Banking
tersimpan pula risiko, untuk itu diperlukan pengaman yang

baik.

Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia
pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan
SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN.
Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu
diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random.
Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan
nomor HP yang digunakan. Dengan beragamnya kemudahan transaksi via
e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau
tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan
tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi
pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan
transaksi.
2.8. Konsep m-Banking
Mobile banking adalah sebuah layanan perbankan yang dapat diakses oleh
nasabah melalui telepon selular (handphone) dengan menggunakan menu yang
sudah tersedia di SIM Card. Mobile banking digunakan sebagai performing
balance checks, transaksi keuangan, pembayaran dan sebagainya. Dengan
menggunakan teknologi mobile banking, membuat layanan perbankan menjadi
lebih praktis, aman dan nyaman. Secara konseptual, mobile banking terdiri dari
tiga inter-relasi, yakni mobile accounting, mobile brokerage, dan mobile jasa
informasi keuangan. Jenis-jenis pelayanan termasuk dalam kategori accounting
dan brokerage yang merupakan transaksi dasar. Jasa non-transaksi dasar yang
merupakan hal yang esensial bagi sebuah instansi adalah mobile jasa informasi

16

keuangan yang memuat jenis-jenis informasi keuangan pihak instansi tersebut


(Buse, Tiwari dan Cornelius dalam Niagara, 2008). Menurut Rahardjo (2002)
menjelaskan bahwa ada beberapa persyaratan dari mobile banking, antara lain:
1.) Aplikasi mudah digunakan
2.) Layanan dapat dijangkau dari mana saja
3.) Murah
4.) Aman
5.) Dapat diandalkan (reliable)
Transaksi mobile banking dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Keuntungan yang diperoleh nasabah selain menghemat waktu, nasabah juga
dapat mengontrol rekening mereka dan melakukan transaksi perbankan hanya
dengan menggunakan ponsel nasabah saja. Jasa mobile banking memiliki produk
seperti sms-banking, mobile phone, dan lain sebagainya.
2.8.1. Kelebihan mobile banking
1) Bagi nasabah
a. Mobile banking menawarkan beberapa jasa yang cukup
menarik.
b. Layanan mobile banking selain dapat menghemat biaya juga
dapat menghemat waktu
c. Nasabah mengakses bank dan jasa-jasanya kapanpun dan
dimanapun.
d. Nasabah dapat mengetahui telah terjadi penarikan uang tanpa
otorisasinya dan dapat memblokir kartu ATM.

2) Bagi Bank
a. Layanan mobile banking juga bisa menjadi strategi kompetitif
pihak bank untuk memberikan value added service kepada
nasabahnya.
b. Biaya pengurusan nasabah pun dapat berkurang.
2.8.2.

Kekurangan mobile banking

17

Kekurangan mobile banking biasanya terletak pada kecepatan data saat akan
melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat (mobile banking yang berbasis
sms) Mobile banking telah membawa perubahan atau bisa dikatakan sebagai
revolusi terhadap cara bergaul, memperoleh hiburan atau bahkan cara berbisnis.
Pada intinya, mobile banking akan meningkatkan daya tawar kepada nasabah
sehingga ketersediaan layanan ini dapat memberikan nilai lebih bagi nasabah
bank.

18

Anda mungkin juga menyukai