Wadah Budidaya
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak
perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih
kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember
dapat dipakai untuk memijahkan ikan.
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya
pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina
warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
Umur 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pemijahan :
Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang
dipersiapkan oleh induk jantan.
Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Pembesaran anak
Ketika burayak ikan cupang sudah dapat berenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus
disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan
sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan
dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta
menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya
dan dapat dipasarkan.
Ikan ini berkembang dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar
tanaman, daun-daun atau serabut rapia.
Langkah-langkah yang perlu diketahui :
Pilihlah induk yang baik dan jantan yang cantik dan agresif.
Pisahkan antara induk jantan dan induk betina dan diberi makan yang cukup selama 4 s.d. 5 hari.
Masukkan induk jantan dan induk betina kedalaman tempat pemijahan (toples, aquarium, ember,
baskom) yang telah diberi
tanaman air (eceng gondok atau serabut rapia dengan kedalaman air 25 cm).
Setelah 2-3 hari akan terlihat telur menempel pada daun atau rapia.
Pindahkan yang betina dan beri makan secukupnya.
Selama 2-3 hari anak ikan tersebut tidak diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur
dalam tubuhnya.
Selama 2-3 hari kemudian anak-anak ikan tersebut perlu diberi makan infosuria selama 3 hari
kemudian diberi makan kutu air yang disaring selama 10 hari dan setelah itu dapat diberi kutu air
tanpa disaring.
Cara Perawatan
Induk ikan yang diberi makan cukup baik, setelah 2-3 minggu dapat dipindahkan kembali. Anak-anak
ikan cupang dapat dijual setelah berumur 2 bulan. Setelah panjang 4 cm, anak-anak ikan dapat diberi
makan cacing. Ikan jantan termasuk ikan yang sayang dengan keturunannya, dilihat dari
kebiasaannya membuat busa pada substrat setiap a