Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN KEPERCAYAAN MASYARAKAT MELALUI IMPLEMENTASI

PROGRAM PBKL LOKAL-GLOABAL


( Develoving TRUST to Participate )
DI SMAN2 KOTA TANGERANG SELATAN
RINGKASAN

Peningkatan nilai ujian nasional masih dianggap menjadi sebuah kepentingan yang
sangat urgen dikarenakan hasil ujian nasional dijadikan dasar penentuan mutu sekolah oleh
pemerintah pusat maupun daerah daerah dan juga tingkat kepercayaab masayarakat. Nlai
ujian nasional juga masih menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk memasuki study
lanjut di beberapa Universitas.
Hasil nilai ujian nasional masih menjadi tolak ukur keberhasilan program kebijakan
kepala sekolah dalam mengembangkan/ meningkatkan mutu sekolah sebagai acuan untuk
menilai dalam melaksanakan perannya sebagai manajer dan opemimpin disekolahnya untuk
menunjukan kemampuan dalam merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan serta
mengendalikan kinerja bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan, kemempuan
pengelolaan pendidikan ini diantaranya dapat dilihat dari hail ujian nasional.
Hasil ujian nasional dijadikan sebagai indikator dari penilaian kinerja kepala sekolah
sebagai bukti keberhasilan atau kegagalan kepala sekolah dalam mengelola sekolah.nilai
ujian nasional sekolah sebagai salah satu indikator mutu sekolah dapat menjadi cerminan
kecakapan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah yang
berdampak pada peningkatan prestasi siswa, jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi
negeri poavorit sesuai pilihan siswa dan pengelolaan tenaga pendidik dalam meningkatkan
kompetensi profesionalnya.
Salah satu model pembelajaran yang diharapkan mempengaruhi hasil belajar tersebut
adalah Penggunaan Media Kelas Virtual

dengan pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI). Model pembelajaran kooperatif tipe GI adalah merupakan model


pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif
dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi.
Keterlinatan Peserta Didik secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai akhir
pembelajaran akan memberi peluang Peserta Didik untuk lebih mempertajam gagasan. Dalam

pelajaran inilah kooperatif memainkan peranannya dalam member kebebasan kepada


pembelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif, sehingga
dimungkinkan diterapkan sebagai alternatif untuk mengatasi belum tercapainya hasil UN
rata-rata 80,0 untuk mata pelajaran fisika di SMA Negeri 2 kota tangerang selatan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam implementasi program PBKL adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Kondisi Internal terkait prasarana dan ketersediaan SDM yang terkait
dengan program yang akan dikembangkan
a. Mengidentifikasi data riil internal sekolah meliputi peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan dan program sekolah.
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah yang dapat mendukung
pengembangan potensi keunggulan lokal yang telah diidentifikasi.
c. Menjabarkan kesiapan sekolah berdasarkan hasil identifikasi dari kekuatan dan
kelemahan sekolah yang telah dianalisis.
2. Model Implementasi pelaksanaan
Pelaksanaan Program pada SMAN 2 Kota Tangsel dilaksanakan dengan model
pembelajaran dalam bentuk :
a) Terintegrasi pada

mata pelajaran yang relevan

dengan menganalisis dan

pemetaan pada Kompetensi Dasar masing-masing mata pelajaran


b) Budaya Sekolah dan
c) Pengemangan diri
A. Hasil yang dicapai dalam Program Pengembangan
a) Kerjasama dalam

mendukung Program Pembelajaran Prakarya

bidang

Elektronika dan Integrasi IPTEK kedalam mata pelajaran sains dengan dukungan
tenaga ahli dan sarana dari Surya Universty, Binus, dan Badan Tenaga Atom
Nasional
b) Kerjasama dengan Javan foundation dengan program pengembangan Bahasa
jepang Nihonggo Partner
c) Terpilih sebagai sekolah binaan / piloting projeck dari BATAN dalam implementasi
pembelajaran IPTEK
d) Terpilih sebagai sekolah Binaan BPPT dalam mendukung penerapan program Iptek
berbudaya lingkungan.

e) Berbagai prestasi bidang akademik dan non akademik

tingkat daerah,

Provinsi,Nasional dan Internasional.


f) Sekolah pelaksana unggulan PAI Tingkat Provinsi Banten
g) Mendapatkan fasilitas laboratorium seni sebagai bukti pengakuan keberhasilan
bidang Cinematography dan menjuarai berbagai lomba film pendek
h) Apresiasi berupa Bantuan dari Gubernur Banten untuk program sekolah Sehat yang
terus bertahan selama dua kali masa penilaian.
i) Partisipasi orang Tua siswa dalam pendanaan program sekolah dalam jumlah yang
cukup Signifikan.
j) Mendapatkan Prestasi juara 1 Nasional lomba Pidato Bahasa jepang dan siswa
mendapatkan beasiswa belajar Bahasa jepang di Pusat Pendidikan Bahasa jepang
k) Kerjasama dengan Japan Fondation mendapatkan bantuan Tenaga ahli dalam
mengembangkan kompetensi dan peningkatan kualitas guru Bahasa jepang,
bantuan tenaga pengajar

dari jepang dan juga

beasiswa Tenaga pendidik

( beasiswa pendidikan guru Bahasa jepang ke Negara Jepang selama 2 tahun dan
studi banding ke Thailand )
l) Kerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN ) untuk pelaksanaan
program Pembelajaran Berbasis IPTEk/ integrasi Iptek Nuklir kedalam mata
pelajaran sains mendapatkan reward dalam bentuk beasiswa kepada dua orang
guru berbentuk short course untuk pengembangan model pembelajaran berbasis
projeck ke Philipina dan Amerika Serikat
B. Kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi program
a. Kompetensi sumber daya yang dimiliki sekolah
b. Sarana dan lingkungan sekolah
c. Pendanaan program
d. Sumber daya internal
e. Belum memilki Lembaga pendukung program
f. Budaya sekolah yang belum terbentuk
g. Belum memiliki Tim pengembang yang handal
h. Iklim sekolah yang kurang mendukung
i. belum memilki instansi pendukung program
C. Faktor-faktor Pendukung Program
Faktor- factor yang mendukung pelaksanaan program di SMAN 2 kota Tangerang
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Pendidik:
a) Untuk Bidang Cinematography dan disain grafis, memilki tenaga pendidik yang
memilki

kompetensi keahlian dibidangnya

dan pengalaman yang panjang

dalam bidang cinematography dan disain grafis telah memilki kompetensi


sebagai practisi dalam bidangnya.
b) Untuk bidang Elektonika memilki PNS

yang berlatar belakang teknik

elektonika dan kehadiran bantuan tenaga ahli dari BINUS untuk program bidang

robotic dan untuk perakitan android mendapatkan bantuan tenaga dari PT Zyrex
Indonesia
c) Untuk pengembangan bidang Bahasa

mendapatkan bantuan dari Japan

fondation ( JF) dan pengembangan Bahasa inggris melakukan kerjasama


dengan lembaga Bahasa inggris EF dengan pengajar Native
d) Untuk bidang Lingkungan Hidup mengalihkan guru biology ke dalam maple LH
dan mengembangkan model integrasi dan pembelajaran berbasis projeck dengan
bekerja sama mendapatkan pelatihan dari bantuan pelatihan

surya university

dan BATAN.
b. Sarana Prasarana
Memilki sarana pendukung yang cukup untuk melaksanakan program yang
dikembangkan yang didapatkan dari sumbangan dan dana partisipasi dari
masyarakat/ komite sekolah
c. Manajemen Sekolah
a) Memilki Unit khusus dan

Tim Pengembang khusus untuk pelaksanaan

program
b) Melakukan bimtek dan workshop khusus untuk penajaman model

RPP

integrasi
Pada ahirnya kami memutuskan dan melakukan kerja keras dengan berbagai upaya
untuk mempertahankan kenyamanan belajar dan sasaran mutu dengan mempelajari dan
menganalisis peluang dan arah pembangunan kota Tangerang Selatan dengan melakukan
berbagai usaha. Atas berkat Rahmat ALLAH SWT dan kerja keras seluruh warga sekolah
dalam kurun waktu hampir tiga tahun kami berhasil meraih meningkatkan hasil belajar
dengan ditetapkannya SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Sebagai Salah satu sekolah
yang mempunyai tingkat Integritas Tinggi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai